YenYul | My World (나의세상) • GxG

By MenolakBubar

42.9K 6.8K 744

[ END - TAMAT ] ⚠️WARNING : GxG Content⚠️ Homophobic? 나가 너 새끼야! - Tentang Jo Yu Ri yang menaruh rasa lebih pa... More

1
2
3
4
5
6
7
8
9
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
Ngobrol Skuy
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
Hello, Goodbye
Hello, Goodbye (2)
Dear Choi Yena
Dear Jo Yuri

10

810 141 10
By MenolakBubar

Sudah tak terhitung berapa kali Yena memencet bell yang ada di pagar namun sama sekali tidak ada yang menyahut atau membukakan pintu.

Lampu taman rumah ini pun tetap menyala persisi seperti tidak ada orang.

" JO YU RI! ", panggilnya kencang.

" YA JO YU RI! BUKA PINTU WOY! ", pekiknya lagi tanpa perduli apakah tetangga terganggu atau tidak.

" Ck, mana sih bocah? ", gumamnya.

Yena mengutak'atik ponselnya sebentar lalu setelah mendapatkan sesuatu yang di perlukan, ia mulai menghubungi seseorang.

" Tante Ga Eun? Ini Yena. ", ucapnya kemudian.

" Sekarang Yena ada di depan rumah, tapi nggak ada yang bukain pintu. Kalo boleh, minta password pintunya tante? Mau cek Yuri di dalem. ", ujarnya lagi.

" 아 조유리 생일? (A, Jo Yu Ri saeng-il? - A, ulang taun Yuri? "

" Hehe, tapi maap tante. Yena gatau ulang taun Yuri. "

" 221001? ", ucapnya kemudian menekan nomor'nomor tersebut.

" Ah iyaa tante, udaa bisa. Izin masuk yaa tante. ", pamitnya lagi lalu mematikan ponselnya.

Ia membuka pintu itu dan segera masuk ke dalam. Menaiki anak tangga yang ada dan langsung menuju kamar di sisi kiri bangunan.

Gelap.

Itulah yang ia lihat saat ini. Kamar itu begitu gelap tanpa penerangan apapun.

Ia menyalakan senter ponselnya guna menemukan saklar lampu dan setelah menyala, nampaklah tubuh seseorang tertutup selimut begitu tebal dengan mata terpejam dan wajah yang sangat pucat.

" Oi, Jo Yu Ri. Lo mati? ", kata Yena sembari mendekat.

Ia menaruh telunjuknya di bawah hidung sang gadis dan masih merasa ada hembusan nafas disana.

" Masih hidup. ", gumamnya.

" 야 조유리, 괜찮아? (Ya Jo Yu Ri, gwaenchan-a? - Oi Jo Yu Ri, lo gapapa kan?) "

Ia tau itu adalah pertanyaan yang sangat bodoh. Karena di lihat bagaimana pun, Yuri saat ini sedang tidak baik'baik saja.

Tapi, Yena sangat amat berharap jika gadis itu akan bangun dan berkata ia baik'baik saja. Jadi ia bisa segera pulang dan mengerjakan tugas sekolahnya.

" Aiish! ", geramnya kesal karena Yuri tak kunjung bangun.

;

Kwon Eunbi

Eonnie.|
dr. Hyunjin suruu kerumah|
sebelah, cepet.|
Takut Yuri keburu mati.|

|야, 너! (Ya, neo! - Heh!)
|Gaboleh ngomong gitu!
|Hyunjin tar lagi tw.

아 알았어 알았어!|
(A, Arasseo arraseo - Iyaaa iyaa.)|
고마워 (Gomawo - Thankyou)|

;

-----

" Kapan terakhir dia makan? "

Yena hanya mengangkat kedua bahunya sebagai jawaban untuk pertanyaan yang di lontarkan dr. Hyunjin.

" Dia sakit dari kapan? "

Yena kembali mengangkat kedua bahunya lagi.

" Trus, lo tau dia sakit dari mana? "

" Baru tadi. Itu juga disuruh Eunbi eonnie karena mamanya minta. "

" Emang mamanya lagi dimana? "

" Busan. "

Hyunjin menghela nafasnya panjang. Ia tak habis pikir dengan gadis yang ada di depannya saat ini. Bagaimana bisa ada orang setidak perduli ini pada orang lain? Sedikit pun tidak ada terpancar rasa empati dari raut wajahnya.

" Lo bilang lo mau jadi dokter kan? Kalo emang lo mau jadi dokter, lo harus mulai perduli sama orang sekitar lo, Yena. "

" Tapikan gue mau jadi dokter bedah, bukan dokter umum kek lo. Lagian dia juga bukan orang sekitar gue. ", sergah Yena santai.

" Apapun, Yena. Apapun profesi dokter yang lo incer, lo tetep harus perduli tentang orang sekitar. Kalo sama sekitar aja lo gaperduli, apa kabar nanti sama pasien? Masa pasien udaa sekarat, gabakal lo selametin hanya karena dia bukan orang sekitar lo? "

" Kan nggak mungkin. Karena tujuan dokter itu selalu buat nyelametin pasiennya walau sekecil apapun kemungkinan yang ada. "

" Dan cewek ini, dia harus jadi pasien pertama lo. Lo harus jagain dan awasin segala perkembangan dia. ", tandas Hyunjin kemudian.

Yena hanya mendesah panjang akibat ceramah yang barusan ia terima.

Melihat kondisi Yuri saat ini, ditambah orang tuanya sedang tidak ada dan ucapan Hyunjin barusan memaksanya untuk merawat gadis ini.

" Lo tunggu sini. Gue balik dulu ngambil baju sama buku. ", ujar Yena kemudian pergi.

-----

Yena melepaskan bolpoint yang ia pegang kala mendengar beberapa pergerakan dari belakang. Ia menoleh dan menemukan Yuri kini mencoba duduk.

" Diem aja. Gosah pecicilan. ", titahnya tanpa bergerak dari tempatnya kemudian kembali fokus ke tugas.

" Kak Yena? ", ujarnya lemah.

" Apa? "

" Kok lo disini? "

" Kalo ga kesini, besok komplek geger nemu mayat anak SMA. ", sautnya ketus.

" Kak, haus. ", tukas Yuri lagi.

" Minum lah. "

" Tolong ambilin, kak. ", pinta Yuri.

" Ambil aja sendiri. ", katanya masih berkutat dengan buku.

" Kan tadi suru diem. ", cicit Yuri pelan.

Yena menengadahkan kepalanya dan beranjak dari sana lalu kembali dengan teko dan gelas berisi air.

" Nih. "

Yuri menerima air itu dan langsung menegaknya sampai habis. Bunyi ponsel yang berdering membuat Yena menjauh dari ranjang gadis itu.

Unknown Number
Is calling

Halo?

Yena? Ini tante Ga Eun.

Oh, iya tante kenapa?

Yuri, gimana?

Yuri? Ah iyaa.
Sebentar saya sambungkan.

;

Yena memberikan ponsel itu kemudian kembali berkutat dengan tugasnya.

Dari balik meja belajar Yuri, ia bisa mendengar betapa gadis itu menyesal dan terus meminta maaf karena tidak menjaga diri dengan baik sehingga membuat sang mama khawatir.

" Kak. ", panggilnya lagi.

" Hmm? "

" Laper. "

" Pesen aja pesen. Tar gue bayar. ", sautnya masih berkutat dengan tugas.

Yuri mengotak'atik ponsel itu hingga ada sebuah notifikasi chat masuk.

" Kak. ", panggil Yuri lagi.

" Apa lagi sih Jo Yu Ri? ", bentaknya sedikit kesal.

" Ada chat dari Heo Hyunjin. Minta di telpon. "

Yena beranjak dari kursi belajar lalu mengambil hapenya.

Calling
Heo Hyunjin

왜? (Wae? - Apa?)

Infus anak orang masih ada ga?

Udaa abis.

Bagus deh.
Obatnya sudaa di kasih?

Belom.

Kok belom sih?
Pasti belom dikasii makan?
Ini udaa jam berapa, Yena?

20.15.

Tuh lo tau.
Artinya ini udaa jam makan malem.

Iya.

Jangan makan yang pedes.
Apalagi goreng. Yang kuah aja.

Ada lagi?
Kalo ga gue matiin.

Udaa gadaa.
Pasien lo jan lupa di rawat.

Bacot. Bye!


;

" Kuah, rebus, bakar? ", tanya Yena usai mematikan telponnya

" Hmm? ", Yuri bingung.

" Lo mau makan yang berkuah, rebus atau bakar? Kata Hyunjin lo gaboleh makan pedes sama goreng dulu. "

" Hmm, Seollongtang, odeng, mandu. ", saut Yuri.

Yena segera memesan ketiga makanan itu kemudian kembali ke meja belajar.

35 menit menunggu, kurir pun datang membawa pesanan mereka. Ia menyusun semuanya di nampan lalu beranjak naik membawanya pada Yuri.

" Makan dulu. ", katanya.

" Kok ada teokkpokki? "

" Lo pikir yang laper lo doang ha? Gue juga kali! ", saut Yena sembari membawa teokkpokkinya pergi.

" Aaa kok di bawa sih? Kan gue juga mau. ", protes Yuri.

" Kan ga boleh makan yang pedes'pedes. ", saut Yena.

" Kan itu kuah. "

" Tapi pedas, bodoh! ", umpatnya lalu menyuap teokppokki itu.

" Iiih, gue juga gabisa makan yang pedes'pedes sii. Tapi mauuuu. Icip aja deh icip. ", rengek Yuri.

Yena meletakkan makanannya kemudian mendekati Yuri. Meraih dagunya lalu menyesap sebentar bibir yang kini sudah terlihat jauh lebih baik dan membiarkan gadis itu mengicipi saus pedas jajanan sejuta umat langsung dari mulutnya.

" Tuh, udah. ", katanya enteng dan kembali ke singgasana meninggalkan Yuri yang kini diam bagai batu.

Tolong banget nggak gitu caranya setan!, pekik Yuri dalam hati.

-----

My World - 나의 세상
MenolakBubar • 2021

To Be Continue...

Continue Reading

You'll Also Like

1.8K 189 57
Ras manusia dan iblis... hubungan mereka tidak pernah baik. Perang pertama telah terjadi di antara mereka setengah milenium yang lalu, dengan partisi...
298K 26.8K 74
FIKSI
1.9K 271 15
hanya bercerita tentang anomali biru dan si kucing abu abu
114K 11.7K 22
Tentang Kakak Adik dengan si yang satu menolak kenyataan bahwa ia belok dan yang satu tidak menyadari bahwa ia belok. WARNING! GXG 15+