ALVASKA - Dark Destiny [ON G...

By Ariins_

100K 6.3K 1K

BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA DAN VOTE SERTA KOMENT! PLAGIAT HARAP MENJAUH! WARNING KAWASAN 17+ (KATA KASA... More

Salam sapa
ALVASKA - 01 ❤
ALVASKA - 02 ❤
ALVASKA - 03 ❤
ALVASKA - 04 ❤
ALVASKA - 05 ❤
ALVASKA - 06 ❤
ALVASKA - 07 ❤
ALVASKA - 08 ❤
ALVASKA - 09 ❤
ALVASKA - 10 ❤
ALVASKA - 11 ❤
Vote Cover!
ALVASKA - 12
ALVASKA - 13
ALVASKA 14
ALVASKA 15
ALVASKA - 16
ALVASKA 17
ALVASKA - 17 (Asli)
ALVASKA - 18
ALVASKA - 19
ALVASKA - 20
ALVASKA - 21
ALVASKA 22
ALVASKA - 23

ALVASKA - 15 (yang asli)

3.1K 236 26
By Ariins_

Halooo balik lagi sama aku, Arin si penulis amatiran yang moodnya naik turun kek orang yang lagi nana-nini.

Mumpung aku lagi baik karena abis prank kalian kemarin. Jadi, pagi ini aku next. Gimana? Seneng ngga kalian?🤣 Gila ya, dua part ngga target tapi, aku malah rajin update wkwkwk. Sudahlah, tak apa, itung-itung ini kado buat kalian semua sebelum bulan suci ramadhan 😚

Love you arek-arek ❤

Jangan lupa follow akun aku, ya 😁
Makasih sebelumnya 😚 tenang ya, cerita ini ngga jadi aku private, tapi ngga tahu kalo nanti 🙈

HAPPY READING
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Gua ngga akan jahatin lu kali!"

Ilyana mendengar suara itu. Suara itu sangat tak asing di telinganya. Ilyana mencoba mengingat kembali suara itu dari memori ingatannya. Barulah saat pria itu membuka helmnya Ilyana tahu siapa pemuda itu. Ilyana melongo menatap pemuda di depannya itu.

Sedangkan si pemuda itu terlihat santai sembari menyugar rambutnya ke belakang. "Terpesona kan lu?"

Ilyana masih belum tersadar dari keterkejutannya ia tak menyangka akan bertemu kembali dengan pemuda di depannya itu.

"A-abi," ucap Ilyana terbata menatap tak percaya pria di depannya itu.

"Iya, Umi ini, Abi. Kenapa, Umi?"

Setelah mendengar pria di depannya memanggil Umi barulah Ilyana tersadar dari keterkejutanya. Ilyana menatap garang ke arah pria itu, sedangkan pria itu tampak menyeringai sembari menarik turunkan alisnya menggoda Ilyana.

"Abi apaan sih! Gua bukan Umi loh, ya!" kata Ilyana kesal pada pria itu.

Pria itu adalah Abimayu Danendra Adhiatmaja. Putra satu-satunya keluarga Adhiatmaja Mahendra, si anak pemilik sendok emas katanya. Abi terlahir sebagai milyarder dan sangat beruntung menjadi putra satu-satunya keluarga kaya-raya itu. Kebayang kan, gimana kayanya orang tua Abi? Okay, cukup! Ngga usah di bayangin. Nanti kalian juga bakalan tahu sekaya apa pria di depan Ilyana ini.

"Iya-ya, Sayang," jawab Abi nyeleneh.

Sontak Ilyana langsung mendelikkan matanya tajam pada Abi.

For your information, Abi adalah pria yang waktu masih jaman TK sangat tergila-gila pada Ilyana dan Abi adalah mantan kekasih Ilyana sewaktu mereka masih TK. Bayangin guys, anak Taman Kanak-kanak udah Abi-Umian, kalian yang udah tua kapan?

"Galak banget, Buk," gurau Abi sembari menoel pipi Ilyana.

"Abi! Jangan kurang ajar lu, ya!"

"Iya-ya, galak bener dah!"

"Jauh-jauh sana!"

"Ngga mau. Abi mau peluk, Umi. Kangen, nih," ucap Abi seraya merantangkan tanganya bersiap memeluk Ilyana.

Ilyana bergerak mundur, ia bergidik ngeri seraya menatap Abi. Abi belum berubah masih saja menjengkelkan.

"Gua teriak nih! Biar lu digebukin sama orang-orang!"

"Ih, jahat banget sih," ucap Abi seraya mendudukkan pantatnya di tempat yang semula Ilyana duduki.

"Ya lu sih," ucap Ilyana seraya ikut duduk di sebelah Abi.

"Lagian kan di sini udah sepi emang kalo lu teriak bakalan ada yang nolong?" tanya Abi.

"Au ah," kata Ilyana kesal.

"Cantik-cantik kok ambekan sih, Buk ...."

"Lu sih," ucap Ilyana seraya memukul pelan bahu kanan Abi.

"Iya-ya. Yaudah, saya Abimayu Danendra Adhiatmaja meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada saudari Ilyana Davira Consina atas segala kesalahan yang saya perbuat barusan," ucap Abi tegas dan lugas.

Ilyana tersenyum simpul pada Abi. "Apasih, Bi. Lebay tau ngga lu," ucap Ilyana seraya terus menampilkan senyumnya pada Abi.

Abi adalah moodbosoter bagi orang-orang yang merasa moodnya sedang buruk. Jika, kalian sedang galau, sedih atau mengalami mood buruk. Kalian boleh mencari si Abi ini. Namun, kalian juga harus hati-hati Abi bisa juga membuat mood seseorang yang tadinya bagus menjadi buruk, seburuk muka Abi. Canda muka Abi.

"Btw, kapan lu balik? Apa kabar, lu?" tanya Ilyana pada Abi setelah beberapa saat mereka saling diam.

"Nah, gitu dong nanya. Awal litu nanya kabar kek bukannya malah ngomel-ngomel ke gua."

"Ini kan gua udah nanya, Abi!"

"Hehehe iya-ya, Umi ... udah, ya. Stop, jangan marah-marah terus, Abi ngga suka dengernya."

"Najis!"

"Hahahaha."

Tawa Abi pecah seketika itu juga. Melihat Ilyana kesal adalah sebuah kebahagian tersendiri bagi Abi.

"Lu kapan sampainya? Kenapa lu bisa pakek seragam sekolah gua? Nyolong punya sapa lu, he?" Ilyana memberondong Abi dengan berbagai macam pertanyaan.

"Aelah, Ibuk nanya itu satu-satu, kek."

"Satu-satu kek lagu anak TK aja."

Abi tersenyum riang ia teringat masa TK-nya dulu.

"Satu satu, Abi sayang Umi."

"Dua dua, Umi sayang Abi."

"Tiga tiga kita saling sayang."

"Satu dua tiga Abi suami Umi. Selamanya ...."

"Abi, woi!" Ilyana melambaikan tanggalnya tepat di depan wajah Abi. Namun sayangnya, pria bodoh di depannya ini tak meresponsnya sama sekali. Lihatlah, bahkan pria bodoh ini terus tersenyum dengan tatapan gilanya.

"Woi! Abimayu Danendra Adhiatmaja!" Ilyana berteriak tepat di telinga kanan Abi.

Sontak Abi langsung terjingkat dan tersadar dari lamunannya. Padahal sedang asik-asiknya mengenang masa kecil. Namun, lamunan akan kenangan itu di hancurkan oleh gadis di sebelahnya.

"Gila ya, lu! Bisa budek kuping gua, Na," keluh Abi.

"Ya abisnya lu senyam-senyum kek orgil."

"Lu yang gila! Lu kira kuping gua apaan, cendol!" teriak Abi seraya tangannya mengelus-elus telinga kanannya yang terasa berdengung akibat teriakan toa masjid Ilyana.

Ilyana berdiri di depan Abi dengan tangan berkacak pinggang. Ilyana kesal dengan Abi. Selain bisa menaikkan mood Abi juga bisa merusak mood. Abi adalah paket lengkap ia bisa menjadi obat sekaligus penyakit.

"Ya lu sih, budek!" Ilyana menyilangkan kedua tanganya didepan dada.

"Minta maaf kek udah salah masih aja nyolot!"

"Kenapa gua harus minta maaf? Gua salah apa, ha?" tanya Ilyana dengan nada semakin meninggi pada Abi.

"Lu, ya, Na! Sumpah bener-bener akhlak lu udah kelelep kayaknya! Dimana akhlak lu cendol? Kenapa lu ngga ada sop—"

"Diem!" Ilyana memotong ucapan Abi dan membungkam bibir sexy pria itu dengan telapak tangannya.

Ilyana merogoh ponsel yang berada di saku seragam almamaternya–sang mama menelpon. Buru-buru Ilyana menggeser icon hijau di layar dan menerima panggilan itu.

"Halo, Ma. Kenapa?"

"Sayang maafin, mama ya. Mama ngga bisa jemput kamu. Mama ada urusan mendadak client mama minta bertemu sekarang juga. Kamu ngga masalah kan kalo pulang sendiri?"

"Oh, iya, Ma. Ilyana ngga papa kok. Ana bisa naik taxi."

"Kamu beneran gapapa, Sayang?"

"Iya, Ma."

"Yaudah Kamu diem di sana biar mama pesenan taxi dari sini."

"Ngga usah, tante. Ilyananya biar balik sama aku," ucap Abi mengambil alih ponsel Ilyana.

Ilyana mendelik tajam pada Abi. Abi sangatlah tidak sopan! Pakaiannya udah kelelep di selokan.

"Abi lu ngga sopan banget sih!" Ilyana mencoba merebut kembali ponselnya yang berada di tangan Abi.

"Ya, tante ini Abi. Abimayu mantan calon menantu tante Saras."

"Abi, balikin!"

Abi terus menghindar mencoba menjauhkan ponsel Ilyana dari jangkauan gadis itu.

"Abi balikin HP gua!"

"Iya, siap, tante Saras yang cantik. Abi pasti bakalan jagain mantan kesayangan Abi ini."

"Abi ...." Ilyana menyerah dan membiarkan Abi melakukan hal sesukanya. Ilyana kembali duduk di kursi tunggu.

Setelah beberapa saat berbincang dengan Saras–mama Ilyana, kini Abi mengembalikan ponsel itu pada pemiliknya.

Ilyana merebut ponsel itu dari tangan Abi dengan kesal. "Gila lu, ya!"

"Makasih, Umi."

"Bener-bener ngga waras ini anak," ujar Ilyana seraya menahan amarah dalam dirinya. Saat melihat ada taxi yang melintas di depannya Ilyana langsung berlari dan menghentikan taxi itu.

"Na, mau kemana? Woi, Na!"

Ilyana tak menggubris teriakan Abi. Ilyana menyuruh supir taxi itu untuk segera melajukan mobilnya, ia harus secepatnya meninggalkan Abi si mantan yang gila.

"Na ... Ilyana! Sial, gua malah di tinggal!"

Dengan gerakan secepat kilat, Abi kembali memakai helmnya dan langsung menunggangi si Romeo–motor hitam kesayangan Abi. Abi langsung mengejar taxi itu.

"Gua kan mau nganter pulang biar tahu rumahnya. Masa, iya gua di tinggal sih. Mana rumahnya udah pindah lagi! Aso-aso, Babi emang si cebol!"

Abi terus menggerutu sepanjang jalan. Abi semakin menaikkan laju si Romeo. Abi menyalip kanan-kiri kendaraan yang berada di depannya. Sial, Abi terjebak lampu merah dan taxi yang di tumpangi Ilyana terus melaju meninggalkannya.

"Anying kehilangan jejak mantan!" Abi mengumpat dan memukul tangki motornya.

"Aduh, Sayang. Maafin daddy ya, Nak," ucap Abi seraya mengelus-elus tangki motornya.

Dan ....

Tiiinnn ....

Abi terjingkat kala mendengar suara klakson di belakangnya. Dengan cepat Abi langsung melajukan si Romoe dan membelah jalanan ibu kota yang padat merayap.

TBC
Gimana guys? Ilyana ketemu mantan nih? Yang kangen sama babang Alvaska yang jahat mana suaranya? Wkwkwk udah pada kangen belom? Kalo belum tak buat mati aja kali ya? 🤣

Jangan lupa vote dan komentnya, okay 😂

Bye arek-arek ❤
Kecup jauh dari Arin jodohnya Aliando🙈

Part 16 udah ready. Post nunggu viewers part ini 1k dulu 😆

Continue Reading

You'll Also Like

2.4M 14.2K 33
21+ Demi membayar biaya perawatan kekasihnya yang sedang Koma akibat kecelakaan, Bianca terjebak menjadi Maid di Rumah mewah milik keluarga Richard A...
2.9M 195K 27
Arura Qirani terlambat untuk tahu, bahwa selama ini semua usahanya untuk mendapatkan hati sang suami Reygan telah sia-sia sejak awal. Mungkin saja ka...
733K 45.7K 45
Ratu Azzura, anak ketua mafia pecinta kedamaian yang hobinya menolong orang-orang dengan cara membully nya balik. Protagonis atau Antagonis? Entahlah...
Dia Abangku! By Hani

Teen Fiction

139K 12.2K 22
Aziel, bocah pengidap asma yang petakilan. Gayanya selangit dan ga pernah mau kalah. "Gua adiknya si epan" "Emang gua anak pemilik sekolah! Lo iri aj...