Gadis bertudung itu berjalan tergesa gesa dia sesekali melirik sekitar memastikan bahwa tidak ada yang mengikuti dirinya, ia memasuki sebuah gua yang nampak sangat menyeramkan
"Ada apa kau kemari"
"Wahai penyihir hebat bantulah aku"
"Apa yang kau inginkan"
"Aku ingin mengetahui tentang dia dan" gadis itu menyeringai dibalik jubahnya ia tampak sangat bahagia dengan apa yang ia rencanakan
Dilain tempat...
"Aku harus kembali menuju kekaisaran ku"
"Tapi..."
"Tenang saja Lieu calon suami mu ini akan selalu mengunjungi mu, ah bagaimana kita percepat pernikahan kita saja" lelaki itu menurun naikan alis nya, ia menatap gadis didepannya yang tampak sangat kesal
"Kau ini sabarlah sebentar"
"Lieu putriku jika kau ingin mempercepat pernikahanmu tidak apa apa"
"Tidak ayah aku ingin berlama lama dengan ayah" ceyelyna tersenyum manis ia memeluk sang ayah, Jung tersenyum melihat gadis nya itu, sebenarnya ia tidak ingin memaksa gadisnya itu untuk mempercepat pernikahan mereka ya ia paham mungkin gadis itu ingin menikmati masa muda nya ah jika sudah menikah nanti jangan harap gadis itu bisa bertingkah hoho Jung akan mengurung nya nanti.
"Jung"
"Jung"
"KAISAR JUNG" ceyelyna meninggikan suara nya sedari tadi ia memanggil Jung namun lelaki itu malah senyum senyum tidak jelas aih jika tidak banyak orang mungkin ceyelyna akan menampar lelaki ini
"Ah maafkan aku" ceyelyna terkekeh ia pun memeluk tunangan nya
"Aku akan merindukan mu" Jung membalas pelukan ceyelyna
"Aku juga, jaga sikapmu jangan dekat dengan lelaki lain dan jangan berpergian keluar istana" Jung menatap tajam ceyelyna sedangkan ia hanya terkekeh, padahal bagi orang orang tatapan tajam Jung sangat mengerikan, tapi bagi ceyelyna itu sungguh menggemaskan aih membuat ceyelyna ingin memukul lelaki dihadapannya ini
"Aku tidak akan seperti itu tenang saja" tapi kalo berpergian keluar istana aku tidak bisa mengiyakan ceyelyna tersenyum misterius di pikirannya ia sudah banyak cara untuk berjalan jalan keluar istana
" Gadis pintar"
Cup
Jung mencium kening ceyelyna, seketika pipi gadis itu memerah, para dayang yang melihat itu hanya menahan senyum mereka ah pasangan yang romantis
"Baiklah aku harus pergi"
"Ya pergilah" ceyelyna memasang wajah cemberut, Jung yang melihat itu terkekeh ah gadisnya sungguh menggemaskan
"Sayang jangan memasang wajah seperti itu, kau membuatku tidak ingin pergi" ceyelyna merona dengan perkataan Jung sial kenapa ia harus merona pasti ayahnya nanti akan menggoda nya
"Yayaya sudahlah sana kau pergi" ceyelyna memasang wajah acuh tak acuh
"Kau mengusirku begitu"
"Hei tidak bu-bukan begitu maksudku" ceyelyna memasang wajah panik ah mengapa ia banyak memasang ekspresi kali ini padahal ia ingin sekali menjadi perempuan yang dingin dan misterius menurut nya itu keren
"Sudahlah" Jung pergi meninggalkan ceyelyna, sedangkan gadis itu dia terdiam ah ia tahu bahwa kekasih nya marah pada diri nya, ceyelyna menunduk lesu ya ia telah melakukan kesalahan pada Jung
Grep
Jung memeluk ceyelyna
"Jangan sedih aku hanya bercanda" ceyelyna mendelik sebal aih berani nya lelaki ini mempermainkan diri nya
"Kau mempermainkan ku" Jung tersenyum menggoda
"Kau sangat mengemaskan membuatku ingin membawamu saja"
"Ehem maaf kaisar Jung kita harus segera kembali" Chen salah satu ksatria Jung memberi tahu nya, Jung menatap tajam Chen sedangkan Chen ia meneguk ludah nya ia tahu pasti nanti ia akan dihukum ah mengerikan-!
"Aku harus pergi sampai jumpa" Jung segera pergi menggunakan tandu nya, ah padahal ia bisa berteleport menuju kekaisarannya tapi ia ingin menghemat tenaga saja ya walau sebenarnya tenaga dia sangat banyak hoho
Ceyelyna memandang kearah tandu yang kian menjauh ah ia akan merindukan tunangannya itu lelaki yang menyebalkan namun ceyelyna menyukai nya
"Aku kira dulu lelaki itu sangat kejam namun lelaki itu ternyata memiliki sisi manis juga" ceyelyna tersenyum samar
"Liu"
"Ya ayah"
"Ada yang ingin ayah sampai kan"
"Baik ayah" sang kaisar mengangguk ia segera berjalan dan ceyelyna mengekor dibelakang
Sampailah mereka disebuah kediaman
"Ini kediaman bulan kediaman milik permaisuri ibundamu" ceyelyna terkejut kediaman sang ibunda ah padahal ceyelyna berniat menyusup kediaman sang ibunda namun ayahnya malah memberi tahu kannya
Sang kaisar masuk diikuti oleh ceyelyna
Harum mawar menyeruak melalui Indra penciuman ceyelyna, ceyelyna menatap sekeliling satu kata untuk kamar ini
ELEGAN-!
Sang kaisar berjalan menuju sebuah lemari ia mengambil sebuah kotak dan menyerahkan nya kepada ceyelyna
"Nak ini kotak yang disimpan untukmu maaf ayah baru memberikannya sekarang" ceyelyna mengangguk ia menatap kotak tersebut ah ia akan membuka nya nanti
"Tak apa yah aku mengerti" ceyelyna tersenyum tulus, sedangkan sang kaisar ia langsung menarik ceyelyna kedalam pelukannya
"Kau sangat mirip dengan ibu mu" ceyelyna terkekeh
"Sudahlah ayah kau jangan bersedih ah aku akan membuatkan sesuatu untukmu ayah"
"Apa itu nak"
"Ayah tunggu diruangan ayah aku akan membuatkan nya untukmu"
"Baiklah" sang kaisar beranjak pergi begitu juga ceyelyna ah ia berencana akan membuat kan brownis untuk sang ayah
Ceyelyna melesat pergi menuju dapur kekaisaran
Para dayang yang sedang sibuk terhenti ketika melihat sang putri berdiri didekat pintu
"Mohon maaf putri ada yang bisa hamba bantu" ceyelyna mengangguk
"Ada, bibi bisa kah aku meminjam dapur hanya untuk sebentar saja"
"te-tentu putri silahkan, maaf putri anda tak perlu memanggil hamba dengan sebutan bibi anda seorang putri sedangkan hamba hanya seorang dayang" ceyelyna menatap tajam sang dayang yang nampak sudah berumur 50 tahun nan
"Walau aku seorang putri aku tetap harus menghormati orang yang lebih tua bibi mengerti" ceyelyna berkata dengan tegas sedangkan sang dayang tersebut ia terharu karena sang putri sangat menghargai mereka ah Mereka senang sekali
"Ya putri, terimakasih"
"Aih bibi ini, ah aku ingin meminjam dapur ini sebentar apa boleh"
"Tentu putri tapi apa yang ingin putri lakukan"
"Aku akan membuat sesuatu"
"Biar kami buat"
"Tak perlu aku saja kalian perhatikan saja aku membuat apa"
"Ya putri" ucap para dayang serentak
Ceyelyna mulai mengambil bahan bahan untuk membuat brownies, para dayang sangat penasaran dengan apa yang dibuat oleh sang putri karna bau nya sangat enak
Dan
Selesai
Ceyelyna memotong brownies tersebut
"Aku akan memberikannya kepada kaisar, sisa nya kalian bagi dan makan saja"
"Apa ini putri"
"Itu brownies kalian coba saja" dayang tersebut tampak ragu namun ia tetap mencoba nya dan
"Putri brownies ini sangat enak anda pintar sekali membuat nya"
"Biasa saja bibi, ah bibi jangan lupa bagikan aku akan pergi"
"Baik putri" ceyelyna pun pergi meninggalkan dapur dan segera menuju ruangan sang ayah
Sampailah ceyelyna diruangan sang ayah kasim mengumumkan kedatangannya
Ceyelyna menatap sang ayah yang sibuk berkutat dengan dokumen
"Ayah ini aku membuat kan brownies untukmu" sang kaisar menaruh dokumennya ia menatap apa yang dibawa putri nya itu ah tampak mengiurkan, sang kaisar pun mencicipinya ia terdiam sebentar
"Ini sungguh enak" dan kue ini mengingatkan ku akan dirimu
"Apa nama kue ini"
"Ini brownies ayah"
"Sungguh enak sekali, sungguh disayangkan Gege mu tidak ada disini ah jika ada mungkin ia sudah menghabiskan ini semua" ya pangeran Qiang tengah berbulan madu ke negara tetangga selama beberapa hari mereka mungkin akan membuatkan sang kaisar cucu nanti ah ia sungguh senang
"Baiklah ayah aku harus kembali menuju kediaman ku"
"Baik putriku" ceyelyna mengangguk tak lupa ia memberikan salam lalu pergi
Sedangkan sang kaisar menatap kepergian ceyelyna dengan pandangan yang sulit diartikan
Hallo semua apa kabar...semoga sehat sehat aja ya...
Buat yang lagi ujian semangat ya...dan yang buat yang lain semangat jalanin aktivitasnya jangan lupa jaga kesehatan...dan tetap semangat...