'Who?'
"Kamu tak akan bisa mengatur kapan dan pada siapa hatimu akan jatuh."
-Someone
___________________________________________________________________
"Hei kau tau tidak hari ini Sukuna Senpai kembali ke sekolah!" Nobara membuka topik pergosipan.
"Kau ini selalu saja update masalah begini. Giliran pelajaran tak pernah tau sedikit pun." Maki Zenin seniornya yang kini duduk di bangku kelas 2 SMA menyahuti perkataan Nobara.
"Ngomong-ngomong kenapa dia bisa kembali secepat ini? Bukankah orang yang di hajarnya sampai patah tulang." Sambung gadis berkacamata tersebut.
Nobara menggaruk kepalanya, berharap mendapat jawaban. "Ehm—uang?" Ujarnya ragu.
"NOBARA!" Teriak Yuuji dari lorong kelas memanggil gadis tersebut. Nobara pun berpamitan dengan Maki. Lalu berlari menuju Yuuji dan Megumi.
"Kita harus mencari lebih banyak informasi untuk tugas kelompok. Jadi mari ke perpustakaan." Ucap Megumi cuek menatap ke depan.
"Ya, Ya tuan Fushiguro—eeh btw sudah tau belum kalo Suk——!" Nobara tak sengaja menabrak seseorang di depannya. Hingga gadis berambut coklat itu harus mundur beberapa langkah. Seseorang yang di tabrak nya tersebut bahkan lebih keras dari besi. Batin Nobara hiperbola.
"Hei—anak monyet kalau jal..." Terkejut bukan main saat orang yang di tabrak nya adalah Ryomen Sukuna, seorang preman sekolah yang terkenal akan ke kejamannya. Bahkan terakhir kali ia terkena skors karena mematahkan tulang tangan lawannya.
"Hah–!" Sukuna menatap Nobara yang lebih pendek darinya dengan rasa kesal. Ah, sial hari ini gadis tersebut sangat tidak beruntung.
"Maafkan kami Sukuna senpai " Megumi maju kedepan Nobara lalu membungkuk untuk kesalahan gadis tersebut.
"Cih—" Mata Sukuna tak sengaja menatap netra lembut Yuuji. Seketika rahangnya ia keras kan. Megumi yang paham akan terjadi hal buruk tentu saja menghalangi Sukuna.
"Sekali lagi maafkan kami Sukuna senpai." Sukuna berdecih menatap Megumi yang bisa merendah hanya untuk para sahabatnya. Sungguh rendahan pikir pria garang tersebut. Kaki jenjang Sukuna ia langkahkan kembali menuju kelasnya di lantai 3 kelas 12-C.
Seperginya Sukuna dari sana Nobara segera menyandarkan tubuhnya pada dinding sekolah. Ryomen Sukuna benar benar mengintimidasi. Hingga kaki gadis tersebut bisa mencair kapan saja.
"Aku pikir dia masih membenci mu Yuuji." Megumi menopang badan Nobara dan kembali berjalan menuju perpustakaan. Sedangkan Yuuji menopang sisi kiri gadis tersebut.
"Ya, itu terlihat jelas. Padahal hal di masa lalu sudah berlalu lama."
"Aku meleyot" Ujar Nobara dalam artian buruk.
______________________________________________________
Yuuji membuka pintu rumahnya pelan. Lalu netranya menangkap seorang wanita bersama kakaknya sedang berbincang di ruang tamu. Wanita berpita putih dengan luka di wajahnya. Namun tak menghilangkan kesan cantik dan indah dari sana. Ia indah luar biasa kesan pertama Yuuji.
"Ehm—Tadaima."
"Ah, okaeri Yuuji." Sambut Gojo lembut dengan senyum hangatnya. Yuuji melangkah kan kakinya menuju kedua orang tersebut.
"Oh, ya perkenalkan ini Utahime iori sekertaris ku di perusahaan." Ujar kakaknya memperkenalkan wanita tersebut yang juga menatapnya.
"Salam kenal Yuuji-kun." Uluran tangan di berikan oleh Utahime. Senyum ramahnya membuat Yuuji terpanah sejenak. Benar-benar menawan, pikirannya.
"I-itadori Yuuji. Ah, akan ku buatkan minum." Yuuji melempar tasnya ke sembarang arah lalu berlari menuju countainer dapur. Membuat dua cangkir teh hangat dan menyajikannya pada kedua orang tersebut.
"Tak perlu repot-repot seharusnya." Utahime kembali bersuara. Yuuji menggeleng pelan "Tak apa." Lalu ia beranjak pergi meraih tasnya dan berjalan menuju kamar. Meninggalkan kedua orang tersebut di ruang tamu.
___________________________________________________
Matahari terbenam hingga sang bulan nampak ke permukaan. Gojo sengaja memesan makanan hari ini. Kebetulan Utahime juga masih berada di sana. Alhasil ketiga orang tersebut makan malam di meja yang sama.
"Nah, strawberry cheesecake milik mu." Sodor Gojo kepada Yuuji. Membuat adiknya tersenyum manis melebihi makanan tersebut.
"Ouh, kupikir kau memesankan makanan itu untuk ku Gojo-san." Sahut Utahime kelewat santai membuat Yuuji merasa tidak enak.
"Aku baru tau kau suka strawberry cheesecake juga." Gojo menautkan kedua alisnya berusaha mengingat ingat. Kapan partner nya ini pernah berkata tentang makanan favorit.
"Ya ampun kau pasti lupa." Utahime memasang wajah kecewanya.
"Ahahaha, maaf lain kali akan ku ingat." Gojo tertawa canggung sembari menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
"Eehm—kalau tak keberatan mau berbagi cake nya dengan ku?" Tawar Yuuji ramah.
"Tak perlu, kau saja yang memakannya agar tumbuh dewasa. Biar lain kali kakak mu mentraktirku cake lainnya." Sahut wanita tersebut tersenyum manis. Yuuji mengangguk paham.
Kemudian makan malam pun berlanjut hingga semua makanan tandas tanpa sisa.
"Gojo-san bisakah kau mengantar ku pulang? Ku rasa tak ada lagi angkutan umum jam segini." Utahime menatap Satoru memohon. Pria tersebut mengangguk setuju.
"Yuuji aku pergi sebentar!" Teriak Gojo dari luar rumah.
"Iya!" Balas Yuuji.
"Hmm, mereka terlihat serasi."
_____________________________________________________
Akhir akhir ini Gojo mulai nampak sibuk. Terlihat dari dirinya yang sering pulang tengah malam bahkan terkadang saat pagi buta. Yuuji paham akan hal tersebut dan mencoba beradaptasi. Komunikasi mereka mulai lebih sedikit. Mereka hanya berbicara via chat atau telepon. Di rumah sekalipun hampir jarang sapa menyapa terlontarkan.
Pria berambut pink bangkit dari tidurnya. Kakinya berjalan mencari Gojo yang tentu saja sudah berangkat lebih awal. Yuuji juga mulai bersiap ke sekolah. Sudah 10 hari ini Yuuji pulang pergi menggunakan bis. Berangkat awal dan pulang lebih akhir sudah menjadi rutinitas terbarunya. Terkadang ia berharap Gojo tidak terlalu sibuk. Hanya untuk menemani nya makan malam atau sarapan. Karena makan sendiri itu sungguh mengesalkan dan hambar. Bagaimana jika ia ajak Nobara dan Megumi ke rumah? Ide yang bagus bukan?
Pukul 3 sore Yuuji sudah menapakan kaki di halaman rumah. Nampak sepi tanpa penghuni di dalamnya.
"Tadaima." Hening menyapanya, Yuuji bergegas mandi lalu menyiapkan makan malam. Ia duduk di ruang tamu dengan camilan di tangan. Berkali kali jari rampingnya menekan remote mencari saluran yang pas. Namun tak ia temukan satu pun. Bosan menunggu Gojo, Yuuji pun terlelap melupakan makan malamnya di atas meja.
Seekor nyamuk mengganggu tidurnya. Pria bermarga Itadori tersebut bangkit lalu meletakkan makan malamnya di dalam kulkas. Kemudian jalan sempoyongan menuju kamar dengan keadaan perut kosong. Ia melilit tubuh atletisnya dengan selimut dan dengan cepat menjelajahi alam mimpi. Dengkuran halusnya menggema di dalam ruangan, menjadi alunan melodi penghantar tidur untuk Yuuji.
Pukul 23.45
Krieet!
Pintu kamar Yuuji terbuka setengah menampilkan kepala Gojo yang mengintip ke dalam. Netranya menangkap si adik tengah terlelap dengan keadaan terlentang. Selimutnya nampak tak beraturan dan jangan lupakan mulut Yuuji yang mendengkur keras. Ia pasti sangat kelelahan. Sebelum Gojo ke sini ia sempat melihat makanan di dalam kulkas. Betapa bersyukurnya pria tersebut memiliki Yuuji sebagai keluarga nya.
Gojo melangkah kan kakinya pelan, takut mengusik tidur Yuuji. Tangan berurat nya menarik selimut adiknya ke atas. Kemudian memperbaiki tidur Yuuji.
"Hm, lebih baik aku tidur di sini saja." Gojo menggeser tubuh adiknya sedikit. Menyisakan ruang di pinggir ranjang. Lalu tubuhnya ia tidurkan di sana, miring menghadap Yuuji yang juga menghadapnya. Jemari Gojo mengelus surai lembut Yuuji. Bibirnya ia daratkan pada dahi pria manis di depannya.
"Oyasumi."
To Be Continued...
Character list :
Maki Zenin
Ryomen Sukuna
Utahime iori