happy reading!
vote and comment hehe💚
untuk pertama kalinya setelah sekian lama Jaemin dan Haechan dikawal oleh Jungkook dan Eunwoo, biasanya kedua pengawal pribadi mereka itu tidak mempermasalahkan jika Jaemin dan Haechan kesekolah sendiri, karna mereka berdua sudah memiliki Mark dan Jeno.
namun karna Goong-In memberi perintah, mau tak mau Jaemin dan Haechan menuruti ayah mereka.
alasannya simple, berita tentang mereka dikatai jalang oleh Park Jinyoung sudah sampai ditelinga Goong-In, karna itu keduanya kembali dijaga ketat.
Jungkook dan Eunwoo berjalan dibelakang tuan muda mereka, kedua nya terkadang terkekeh pelan melihat wajah tuan mudanya yang tertekuk.
"Maguuuu" rengek Haechan saat melihat Mark dan Jeno berada dilapangan basket indoor.
yang di panggil menoleh dan tersenyum tipis, mengambil langkah lebar untuk menemui kekasihnya.
Jeno juga tak beda jauh, ia langsung menyambut Jaemin dengan pelukan hangat.
"ayah menyebalkan" rengek Haechan berbeda dengan Jaemin yang diam dan menikmati pelukan hangat Jeno perlahan badmood nya menguap begitu saja.
"hyung, kalian menunggu disini?" tanya Mark.
"TIDAK!" pekik kedua lelaki manis itu bersamaan.
Jeno dan Mark spontan meringis karna telinga mereka pengang, ditambah suara kedua lelaki manis itu menggema nyaring diruangan ini.
"kami hanya mengantar dan memantau dari jauh, jadi jangan berfikir untuk kabur Echanie" ujar Eunwoo saat melihat wajah Haechan menampilkan raut licik seperti otak cerdik nya itu sudah memiliki banyak cara untuk kabur.
"keparat" maki Haechan lirih dan membenamkan wajahnya didada Mark.
"i still can hear you bear" ucap Eunwoo lagi, setelahnya Haechan mendecak kesal lalu pergi kekelas dengan langkah lebar dan raut mengerikan.
Jaemin yang melihat sahabatnya dalam mode beruang liar langsung terkekeh kecil, ia mengecup rahang Jeno sekilas sebelum menuju kelasnya.
"kami titip mereka pada kalian"
setelah dua pria dewasa itu pergi sikembar kembali bermain basket hingga bell sekolah berbunyi.
...
Jaemin melepas seragamnya memperlihatkan tubuhnya yang mulus dan perut yang sedikit terbentuk, lalu memakai kaos berlengan panjang, celana bahannya juga sudah berganti menjadi training.
pelajaran olahraga, kali ini sangat beruntung karna kelas Jeno Haechan, Mark dan Renjun digabung dengan kelasnya.
disaat yang lain memakai baju olahraga sekolah, Haechan Renjun serta Jaemin memakai seragam bebas, pak Chanyeol hanya menggeleng pelan.
"Jaemin pimpin pemanasan" titah Chanyeol, Jaemin menganga tak percaya.
Haechan langsung mendorong Jaemin maju.
"anak anjing! itu sakit!" maki Jaemin.
Renjun dan Haechan terbahak. "yang benar bodoh!" ujar Renjun saat Jaemin memimpin pemanasan malas malasan.
"kau saja sialan yang memimpin!" Chanyeol menikmati drama didepannya dengan kopi ditangannya.
"sudah! Daehwi gantikan Jaemin" ujar Chanyeol pada akhirnya.
Jaemin menuju barisan Haechan lalu memeteng sahabatnya itu dengan perasaan kesal, tangannya yang lain menarik Renjun dan memeteng anak itu.
wajah Haechan dan Renjun memerah karna kesusahan bernafas, merasa tangannya ditepuk tepuk kuat Jaemin langsung melepaskan tangannya dan langsung berlari karna Haechan dan Renjun mengejarnya dengan sepatu ditangan mereka.
"mari lanjutkan anak-anak, jangan hiraukan ketiga anak tak waras itu" kekeh Chanyeol menahan kesal.
berbeda dengan Jeno, Mark serta Guanlin yang hanya bisa menunduk malu seraya menggeleng jengah dengan kelakuan uke mereka.
...
Jaemin mengerjap pelan, sebelum mendesah tertahan dan menoleh kebawah kaget.
sialan, penis Jeno masih tertanam di lubangnya jika ia bergerak penis itu malah mengenai titik manisnya, posisi seperti ini membuat penis besar itu tertanam amat dalam di dalam Jaemin.
maka dengan pelan Jaemin menarik penis Jeno, saat sudah keluar setengah tangannya dicekal dan Jeno dengan kurang ajarnya menyentak pinggulnya kuat.
"AHhnh! Lee Jeno sakit!!" teriak Jaemin kesal.
Jeno tertawa pelan dan mengeratkan pelukannya, bibirnya mengecupi pipi gembil kekasihnya dengan gemas.
"eungh.. kau t-tegang lagih" Jaemin mengerang pelan, lubangnya sangat sakit dan sekarang Jeno ingin melanjutkan menggempurnya.
"aku janji, hanya sekali" ujar Jeno pelan.
Jeno tersenyum kecil melihat Jaemin yang menggulung dirinya dengan selimut tebal, setelah melakukan 1 ronde Jaemin benar benar tidak bisa bergerak karna Jeno bermain kasar.
vanilla sex bersama Jeno adalah hal yang cukup jarang dirasakan Jaemin, tak ayal ia juga menyukainya namun setelah melakukan sex pasti Jaemin tidak bisa melakukan apa apa.
"sayang maafkan aku" bujuk Jeno, tangannya bergerak mengelus gundukan selimut itu dengan lembut sesekali menepuknya pelan.
"diam kau kantong hormon sialan!" maki Jaemin kesal.
"HUWAAA HARI INI AKU ADA MEETING!!!" teriak Jaemin histeris.
Jaemin menurunkan selimut sampai memperlihatkan badan atas nya, matanya menatap membunuh kearah Jeno, bibirnya melengkung kebawah, dan wajahnya mulai memerah karna emosi.
Jeno kembali tertawa kecil lalu menunduk dan memeluk kekasihnya dengan erat. "maafkan aku heum?"
"gantikan aku Meeting!" titah Jaemin.
mata sipit Jeno membulat tak percaya. "a-aku ti—"
"tak usah banyak alasan! ada Haechan yang akan menemanimu!" setelah mengucapkan itu, Jaemin kembali menggulung tubuhnya dengan selimut tebal tak lupa dengan seribu umpatan manis yang keluar dari bibirnya.
Jeno dan Haechan berjalan berdampingan, Jeno menampilkan wajah serius dengan tangan yang memegang berkas untuk ia pelajari. sedangkan Haechan yang sedari tadi menjelaskan tentang meeting hari ini.
"paham?" tanya Haechan penuh harap, lalu tersenyum kecil saat pria yang jauh lebih tinggi darinya itu mengangguk.
tak ada waktu lagi, akhirnya mereka langsung masuk ruang rapat. Haechan hanya berharap tingkah absurd Jeno tak muncul di tengah-tengah meeting
"salam kenal tuan Oh, saya Lee Jeno yang menggantikan Na Jaemin hari ini" ujar Jeno sopan.
Sehun tersenyum tipis sebelum merubah wajahnya menjadi datar, maka rapat itu dimulai dengan Sehun yang memberikan pertanyaan mengenai bisnis pada Jeno diluar kerja sama nya dengan Jaemin.
dan Haechan yang tampang serius mencatat padahal ia hanya membuat gambar seekor babi sambil menyanyikan lagu tersebut di benaknya.
'lingkaran kecil lingkaran kecil.. lingkaran besar..'
hampir 2 jam meeting itu dilaksanakan, Sehun tersenyum puas dan menyodorkan tangannya pada Jeno, anak itu menyambut tangan yang lebih tua.
"ah, kau gugup.. tanganmu sampai dingin" kekeh Sehun.
jangan lupakan Haechan yang sudah menggambar 35 ekor babi di buku catatan perusahaan.
setelah berpisah, Haechan mengajak Jeno untuk keruangan Jaemin. "sana istirahat, aku harus mengurus sesuatu dibawah" ujar Haechan.
Jeno mengangguk saja, dan membuka pintu besar itu tanpa mengetuk, lalu ia berdecak jengkel.
"kau ada disini?" kesal Jeno.
Jaemin terkekeh dan mengangguk. "ya sudah dari 1 jam yang lalu"
Jeno tak bersuara lagi ia langsung memeluk erat tubuh Jaemin, menikmati elusan lembut di punggung serta surainya.
"kerja bagus, hum? Sehun hyung menyukaimu" ucap Jaemin bangga.
"cha! ayo kita makan siang diluar" kekeh Jaemin saat Jeno mengurai pelukannya.
"lucu sekali" Jeno mengecupi wajah Jaemin dengan brutal membuat empunya tertawa kegelian.
Haechan tertawa mengejek saat Jaemin dan Jeno berjalan melewatinya. "oiyyy Na Jaemin! apa yang kau sembunyikan di lehermu!!" teriak Haechan membuat langkah sang CEO berhenti.
"anjing" umpat Jaemin lirih sebelum berbalik dan mengacungkan jari tengah pada sahabat sialannya itu.
mereka yang melihat tak bisa menyembunyikan raut terkejut mereka, kejadian amat langka saat CEO yang terkenal dingin dan kejam juga sekertaris pribadinya yang irit bicara menjadi seperti orang gila.
"ku pecat kau sialan!!" teriak Jaemin namun mulutnya segera dibekap Jeno dan tubuhnya ditarik oleh pria tampan itu.
"diam Na, aku yang malu!"
_
helaw babe🧸👋🏻