pelajaran untuk para putri (T...

By Yuk1_Eve

266 22 52

Di dunia ini pemerintahan dibagi menjadi 5 kerajaan dan wilayah nya di bagi menjadi beberapa pulau yang di ja... More

0.1 Keputusan Raja
0.2 Perkenalan Para Puteri
0.3 Hari Pertama Masalah Pertama
0.4 Kedatangan Pangeran
0.5 Bolos
0.6 Salah Paham
0.7 Murid Baru
0.9 Pertemuan
10. Mimpi
11. Side Story Evelyn
12. Perjodohan
13. Ramalan
14. Siapa Dia?
15. Melepas Sihir Besar
16. Keputusan
17. Bertemu & kehilangan
18. Gerhana bulan merah
19. gerhana bulan merah (02)
20.kelahiran kembali

0.8 Latihan Bertingkah Laku

9 1 5
By Yuk1_Eve

Mereka sampai di sebuah ruangan yang terdapat banyak buku, juga sebuah meja panjang yang berisi makanan dan teh serta beberapa kursi yang memutari meja tersebut.

"Fiks! Gue masuk negeri dongeng, ini bukan kenyataan....." ucap Stevani.

"Untuk pertama kalinya gue setuju sama khalayan lo. Dari kemarin ruangan nya nggak ada yang masuk diakal. Ini sih bukan buat belajar, tapi buat pesta atau dinner," tambah Arletta.

Lalu seorang perempuan dengan riasan tipis terkesan natural, datang. Dia memakai gaun yang simpel tapi elegan, berbalut hiasan mewah dengan tema bunga mawar, sepatu hak tinggi yang senada dengan gaunnya, juga sebuah kipas diayunkan anggun oleh tangan kanan nya. Tak lupa cara berjalannya yang juga sangat anggun. Para Puteri hampir menjatuhkan rahang mereka, kecuali Evelyn yang hanya memandang dengan pandangan biasa. Walaupun tadi sempat tertegun sebentar.

"Siang ladys... Saya Mrs. Vannya, saya yang akan membimbing cara bertingkah laku seperti seorang puteri sejati," ucap perempuan cantik tersebut saat sampai di depan para puteri.

Kelima puteri masih terdiam, keempat puteri lainnya juga masih tidak berkedip.

"Siang juga miss. Ekhm!" terpaksa Evelyn yang menjawab sekalian memberikan sentakan kepada teman-teman nya.

"Eh-oh, iya miss selamat siang juga...." sadar Stevani.

Vannya tersenyum.

"Mari kita mulai pelajaran nya,"

Vannya mempersilahkan kelima puteri untuk duduk di meja, yang mereka yakini adalah meja makan. Karena mirip sekali dengan yang ada di istana mereka. Juga di tambah hidangan dan juga beberapa makanan lain di meja. Lalu kemudian ia juga duduk di kursi utama.

"Pertama, kita akan mulai dengan sopan santun di meja makan," Vannya melipat kipas nya lalu menaruh nya di samping kiri dekat dengan piring dan garpu yang ada di depannya.

"Tolong siapkan makanan nya," ucap Vannya memerintah para omega yang entah darimana tiba-tiba ada disana.

"Lah kok ada omega? Sejak kapan?" bisik Hyena kepada Evelyn. Karena ketiga temannya duduk di seberang jadi tidak bisa berbicara dengan yang lain.

"Ekhm! Saat sedang berada di meja makan, dilarang berbicara atau berbisik," tegur Vannya.

"Maaf miss," ucap Hyena.

"Pelajaran pertama, jika kalian ada di meja makan. Kalian harus fokus kesatu tujuan, yaitu makanan kalian,"

Semua puteri menghadap salad dan juga sup yang ada didepan mereka. Seperti tidak tertarik.

"Silahkan dinikmati," Vannya mengambil garpu di sebelah kiri dan juga sendok di sebelah kanan untuk memakan salad nya. Dengan badan tetap tegak, rahang yang tetap tinggi, tetapi bola mata nya menghadap kearah makanan. Para Puteri mengikuti nya.

"Ladys, pastikan badan kalian tetap tegak saat makan, karena itu adalah martabat kalian," ucap Vannya mengelap mulut nya dengan sebuah sapu tangan putih.

"Baik miss,"

"Setelah itu kita belajar meminum teh dengan menjaga keseimbangan," Vannya menyuruh para omega membersihkan semua yang ada di depan mereka. Lalu mengganti nya dengan cangkir teh. Para omega menuangkan teh ke masing-masing cangkir, lalu Vannya berdiri dan mengambil buku dari rak. Tiga buku ditaruh di kepala mereka.

"Buku ini tidak boleh jatuh saat kalian meminum teh," ucap Vaannya. Kepala semua puteri kecuali Hyena dan Evelyn berusaha menyeimbangkan buku yang ada di kepala mereka.

Buk!

Buk!

Buku yang ada di kepala Illona terjatuh. Ia mengambil buku tersebut lagi, lalu menaruh nya di kepala. Kejadian tersebut silih berganti, dari Illona, lalu buku Stevani, dan buku Arletta.

Mereka terus mengulang dari awal. Sedangkan Evelyn dan Hyena, tetap tenang sambil meminum teh mereka hingga habis.

"Nyesel gue nggak belajar bela diri," Ucap Stevani.

"Sama gue juga nyesel selalu bolos pas waktu bela diri. Jadi sulit banget jaga keseimbangan," sahut Arletta.

"Akhh! Nyerah! Kalau kayak gini, kita bisa kebanyakan minum teh. Daritadi satu tegukan jatuh, diisi lagi, jatuh lagi, diisi lagi. Nggak makan siang gue," gerutu Illona.

Vannya tadi keluar dan menyerahkan murid nya kepada para omega. Karena itu Illona berani berkata seperti itu.

"Para puteri pelajaran untuk kalian sampai disini. Oh ya tadi Mr. Jungkook memanggil kalian untuk berlatih ilmu sihir," entah darimana Vannya tiba-tiba sudah ada di samping Illona. Para puteri terkejut, sampai Illona ingin menyemburkan teh yang ada di mulut nya. Bahkan buku yang ada di kepala mereka terjatuh semua.

"Mrs. Vannya? Darimana anda datang, kenapa tiba-tiba ada disini?" tanya Illona.

"Apakah hanya para puteri yang bisa menggunakan sihir? Oh ya, lain kali tolong jaga ucapan saat di meja makan, walaupun hanya omega tapi tetap tidak sopan," ucap Vannya menatap tajam Illona.

"Ba-baik miss, ka-kami mau menemui Mr. Jungkook dulu, kami permisi," Illona buru-buru berpamitan dan segera pergi.

Para puteri menatap Vannya, yang ditatap hanya mengangguk. Lalu mereka berempat memberi hormat dan menyusul Illona.

"Kenapa gue ngerasa ini penjara? Padahal baru tiga hari kita disini," gerutu Illona.

"Mau gimana lagi? Mending beginikan, daripada diasingkan?" jawab Arletta.

"Ck! Nah itu gue malah lebih nggak mau, secara kita di asingkan ke gunung Dafan. Yang jelas-jelas tempat para petapa, terpencil, jauh dari kehidupan dunia. Mana kuat," sahut Stevani.

"Seenggak nya kita di sini masih berhubungan sama dunia, walaupun harus mengikuti peraturan. Tetap, kita tidak punya pilihan ketiga," ucap Hyena.

"Selamat siang para puteri," ucap Jungkook saat mereka berlima sampai.

"Selamat siang juga Mr. Jungkook," jawab Stevani, seperti biasa mewakili para puteri.

"Maaf mengganggu waktu kalian. Seharus nya sekarang adalah waktu makan siang kalian, tapi saya ada beberapa hal yang harus kalian ingat dan pelajari sendiri,"

"Iya, tidak apa sir. Kami juga habis minum teh, kebanyakan.... Jadi masih kenyang," jawab Illona.

"Itu kalian, gue sama Eve cuman minum segelas," jawab Hyena .

"Salah sendiri bisa," sarkah Stevani.

"Ck, udahlah.... Jangan di bahas. Ngomong - ngomong Mr. Jungkook apa yang ingin disampaikan?" tanya Arletta.

"Saya ingin memberikan kalian buku ini, didalam nya ada tujuh pembukaan Qi(tenaga dalam) dan juga dasaran. Menurut pengamatan saya kemarin, kalian masih sulit mengendalikan Qi kalian," Jungkook menyerahkan sebuah buku yang lumayan tebal kepada para puteri.

"Baik sir, kami akan membaca dan mempelajari nya, apa ada hal lain yang harus kami lakukan sir?" tanya Stevani.

"Untuk saat ini kalian fokus pada itu saja, selebih nya kita pelajari pada pertemuan minggu depan,"

"Kalau begitu kami permisi dulu sir, seperti nya kakak kami sudah menunggu,"

Jungkook mengangguk, para puteri memberi salam dan pergi menuju ruang makan. Saat sampai, para pangeran sudah ada ditempat nya.

"Lama amat sih dek, ngapain aja?" tanya Eunwoo.

"Tadi dipanggil Mr. Jungkook," jawab Arletta.

Para puteri duduk, mereka pun mulai makan dengan tenang, hingga makanan yang ada di piring mereka habis.

"Tumben makan nya dikit?" tanya Jinwoo kepada Illona.

"Nyisain ruangan buat pancake nya kakak," jawab Illona.

"Etdah, masih inget aja...."

"Iyalah inget, soal makanan siapa sih yang bisa lupa. Udah dibuatin kan?"

"Udah, nanti gue suruh omega nganterin ke kamar kalian,"

"Aaaaa.... Baik, makasih kak. Yaudah kami balik dulu, mau istirahat capek,"

"Eh, bentar!" Minhyuk mencegah mereka yang hendak beranjak dari duduk nya.

"Iya, kenapa kak?" tanya Stevani. Mereka memang memanggil kakak dari puteri lain juga dengan sebutan kakak.

"Nih, kata ayahanda suruh pakai....." Minhyuk menyerahkan sebuah kotak persegi panjang kepada Evelyn. Ia pun menerima nya.

"Oh, iya kak nanti kita buka di kamar. Kami pengen cepat-cepat istirahat,"

"Yaudah kalian boleh kembali,"

Para puteri pun pergi meninggalkan meja makan. Kembali ke kamar mereka. Saat sampai mereka membuka kotak yang di bawa Evelyn.

"Kalung?" ucap Hyena. Saat melihat isi kotak tersebut.

"Ada permata nya, lihat.... Sama semua," Arletta menunjukkan permata merah yang ada ditengah liontin kalung tersebut.

"Mungkin ini pelengkap cincin kita, yaudah yuk kita pakai," sahut Stevani. Semua nengangguk. Lalu satu orang memakai satu kalung.

"Hoaaaammmmm..... Gue udah ngantuk nih, gue tidur dulu ya......" Illona menguap sambil berjalan kearah tempat tidur nya. Lalu segera merebahkan diri.

"Gue juga nih, hari ini capek banget," ucap Hyena.

Semua puteri pun merebahkan diri di kasur mereka masing - masing. Lalu segera menutup mata mereka.


Heyoo! Balik lagi, gimana - gimana seru nggak? Hampir lupa up, gegara kemarin sibuk namatin film. Btw ada rekomendasi film cina nggak? Yang bertema bromance gitu, uuuuu.... Lgi suka drama cina. Mungkin minggu depan juga bakal telat up, maafkan.....

Oke sekian dari saya, maap kalau ada typo. Stay healty readers.

Dan selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankan.

Continue Reading

You'll Also Like

196M 4.6M 100
[COMPLETE][EDITING] Ace Hernandez, the Mafia King, known as the Devil. Sofia Diaz, known as an angel. The two are arranged to be married, forced by...
29.3M 924K 49
[BOOK ONE] [Completed] [Voted #1 Best Action Story in the 2019 Fiction Awards] Liam Luciano is one of the most feared men in all the world. At the yo...
7.2M 369K 92
If dish soap, rutabagas, and firecrackers aren't an essential part of your zombie apocalypse kit, you better grab them now! Season 1 of The Virus Wit...
4M 163K 69
Highest rank: #1 in Teen-Fiction and sci-fi romance, #1 mindreader, #2 humor Aaron's special power might just be the coolest- or scariest- thing ever...