"Dia mengalami hipotermia. Suhu tubuhnya menurun drastis, oleh karena itu kami akan memindahkannya ke ruangan ICU terlebih dahulu. Setelah suhu tubuhnya normal kembali baru akan kami pindahkan ke ruang rawat inap." Ujar dokter yang tadi menangai Lena saat di UGD.
Hyunjin tak henti-hentinya mengungkapkan rasa syukur pada Tuhan-nya karena Lena masih bisa selamat, walaupun masih harus sedikit berjuang.
"Dok, selama teman saya itu berada di ICU, saya bisa tinggal dimana ya, dok? Saya ingin menunggunya sampai dia bangun dan pulih kembali." -hyunjin
"Anda bisa menggunakan fasilitas dari rumah sakit yakni penginapan untuk para penjaga pasien. Silahkan ke resepsionis untuk lebih lanjutnya. Kalau begitu, saya permisi." Dokter itu pun pergi. Dan sesuai dengan instruksi dari dokter, Hyunjin langsung mengurus data-data Lena dirumah sakit itu, lalu dia juga meminta kamar yang paling bagus untuk dia tempati selama menunggu Lena pulih kembali.
---
"HAH?! GUYS LIHAT INI!" Lia yang baru saja membuka handphonenya, langsung shock akibat headline dari web berita yang biasa ia baca.
'Akibat badai salju yang sangat parah, pesawat dengan jadwal keberangkatan 10.00KST Rute Incheon-Tokyo dinyatakan hilang kontak setelah 4 menit mengudara. Tim SAR akan memulai pencarian saat cuaca lumayan stabil.'
"LENA?! BEOMGYU LO COBA KESINI!" Karena panggilan Yeji, Beomgyu pun mendatangi mejanya dan betapa shocknya dia melihat berita yang sedang dibaca temannya itu.
Bisa dilihat juga, ini adalah pertama kalinya seorang Shin Ryujin lemas, bahkan sampai terduduk di lantai saking lemasnya.
"Tunggu, jadi tadi itu udah terakhir kali kita ketemu dan berbicara sama Lena?" Tanya Ryujin yang benar-benar sudah lemas.
Tangis Ryujin pun tumpah dan membuat yang lain juga ikut menangis.
Jeno sang ketua kelas pun lewat didekat mereka dan menanyakan apa yang sedang terjadi, kenapa mereka tiba-tiba terlihat lesu.
"Lo baca ini deh, Jen." Yeji menyodorkan handphone Lia yang terlihat masih menampilkan berita yang membuat mereka shock.
"Iya, salah satu keluarga kalian ada dipesawat itu ya?" Tanya Jeno.
"LENAA, JEN! DIA NAIK PESAWAT ITU KE JEPANG!"
"HAH?!" -jeno
"JAN CUMA HAH HEH HAH HEH LO ANJENG" Yeji yang udah tegang daritadi cuma bisa noyor kepala Jeno yang ga berguna saat itu.
"TERUS LO MAU GUA NGAPAEN?" -jeno
"AH DAHLAH, GA GUNA LO" -yeji
Disisi lain, Beomgyu ternyata sedang berusaha menghubungi handphone Lena, dan anehnya ia bisa terhubung dengan handphone Lena. Namun, tak ada yang mengangkat teleponnya.
'Kok firasat gua bilang kalo Lena ga ada dipesawat itu.' Kata Beomgyu dalam hatinya sambil terus berusaha menghubungi handphone Lena.
Beomgyu udah ga tahan lagi, dia pun memutuskan untuk pergi ke bandara saat itu juga.
"Gyu, lo mau kemana?" Tanya Lia.
"Ke bandara."
"KITA IKUT!"
Bak seorang lelaki beristri tiga, Beomgyu, Yeji, Ryujin, serta Lia pun berangkat menuju bandara untuk mencari tahu kondisi sahabat mereka.
Dimobil, Beomgyu ga henti-hentinya menelpon handphone Lena, namun masih belum juga ada jawaban.
Kondisi jalanan yang ditutupi salju membuat Beomgyu harus berkali-kali memutar otak untuk mencari jalanan yang kiranya bisa ia tembus agar bisa sampai ke bandara dengan cepat.
"Gyu, gatau ini cuma perasaan gua aja atau gimana ya, kok gua rasa Lena ga naik pesawat itu." Tutur Yeji sembari memperhatikan maps yang menunjukkan jalur terbaik yang harus mereka tempuh menuju ke bandara.
"Gua juga mikir gitu, dan for your information, daritadi gua hubungin hp Lena, dan tersambung. Cuman ga ada yang ngangkat."
Penjelasan Beomgyu barusan seketika membuat wanita-wanita yang menumpang padanya bercengo ria.
"Itulah gunanya imunisasi, bunda. Anak akan tumbuh menjadi pribadi yang cepat tanggap." Lanjut Beomgyu dengan nada bercanda dan tidak perlu menunggu lama kepalanya pun menjadi korban toyoran yang tidak manusiawi.
Setelah sekitar 40 menit perjalanan, akhirnya mereka berempat tiba dengan selamat di bandara.
Suasana di bandara benar-benar kacau. Banyak keluarga dari penumpang pesawat hilang itu melakukan unjuk rasa di pintu masuk bandara. Para petugas bandara sudah berusaha menenangkan mereka, namun para pengunjuk rasa ini semakin menjadi-jadi.
Karena keadaan yang sangat parah, Beomgyu, Yeji, Ryujin, Lia memutuskan untuk duduk di salah satu bangku yang disediakan pihak bandara. Mereka rencana akan maju menanyakan kabar kelanjutan dari pesawat hilang itu setelah keadaan lumayan membaik.
Triririring~ triririiririring~
Terdengar bunyi yang tak asing ditelinga Ryujin.
"Kok gua ada denger nada dering hp Lena, yak? Eh, Gyu, lo lagi nelpon Lena?" Tanya Ryujin lalu kemudian langsung diangguki Beomgyu.
Menggunakan indra pendengarannya yang bisa dibilang sangat bagus itu, Ryujin mengikuti asal suara dari ringtone handphone Lena. Dan benar, handphone Lena ada disana, tergeletak mengenaskan dengan layar yang setengah menghitam akibat retak.
"GUYS! GUA KETEMU HP LENA!" Ryujin mengangkat handphone Lena tersebut lalu diberikan ke Beomgyu.
Mereka lalu memandangi handphone Lena yang baru saja ditemukan itu. Dari layar yang masih menyala walaupun kecil itu terdapat roomchat yang belum dikeluarkan Lena tadi.
Sayangnya, mereka ga bisa melihat roomchat siapa itu, karena layar bagian atas Lena sudah menghitam sepenuhnya.
"Eh itu ada voice note yang belum dibuka!" Ujar Yeji sambil menunjuk bubble voice note di handphone Lena.
Ryujin pun memencet tanda putar dan keluarlah suara yang sangat aneh. Bahkan mereka tidak bisa mengidentifikasi apa yang dikatakan didalam voice note itu akibat speaker handphone Lena yang rusak.
"Heh jadi ini gimanaa?" Tanya Ryujin yang kelihatannya udah frustasi banget.
"Gimana kalo coba forward voice notenya. Pencet sembarang aja, siapatau bakal terforward ke salah satu dari kita."
"Nice idea, Lia!"
Dengan bermodalkan perasaan dan ingatan saja, Lia mengarahkan voice note itu untuk di forward ke salah satu roomchat lain di handphone Lena. Setelah itu, Lia pun memencet tanda 'kirim'.
"Ada yang masuk?"
Mereka semua mengecek handphone masing-masing, namun semuanya menggeleng.
Beomgyu menghembuskan nafas berat, lalu menatap temannya itu satu persatu.
"Any idea?"
---
Tring~
.:A:.
A's sent you voice message
Update malem-malem :) soalnya w g bs tidoorr :")
Eh bidiwey gaes muk minta saran, berhubung epep ini sudah mendekati kata 'end' (LOHH KOK SPOILER HADEH) .maap. etpi blum w kerjain sampe abis, cuma bayangan endingnya udah ada gituu ehe :)
Seperti byasaa, w mau netesin epep baruuu tpi w bingung soalnya ini calon epep barunya punya cerita yg bedaaa bangett sama BBG :") kan ada 2 calon nih, 1 tuh castnya masih bebep hyonjeng, dan yg 1 castnya tuh jahe ensiti :") (mon maap, jahe muncul mulu di mimpi aing pdhl bukan ult w di ensiti, kek mintak dibikinin epep juga gitu. halah halu) hmmmm
Ok. Mohon kerja samanya ya cynta-cyntaghuuu.
Epep Hyonjeng adjah 👉
Jahe yok jahe 👉
Ohya spoiler dikit gapapa dah, epep hyonjeng tuh tentang depression diary gitu, trus kalo jahe tentang travelling ke Seoul ahhayyy
TIMAKACEEHHH SMUAAA :3