MINE (END)

By Lembayunsenj

425K 20.9K 346

Yuk follow dulu sebelum baca :) πŸ”ž Ternyata cara Tuhan menjaga itu sangat istimewa. Dimana diberi patah hati... More

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
bonus
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
Last

21

9.7K 565 18
By Lembayunsenj

Please kindly leave your vote and comment. And pardon me for the typos.
Aku tunggu kritik dan sarannya yaa :)


Happy Reading ♥️





***

Dru berusaha dengan sekuat tenaga untuk melahirkan putrinya, ia lega saat melihat putrinya sebelum kesadarannya menghilang. Sedangkan di luar ruang persalinan, Amy dan Hadiwijaya khawatir mendengar kabar dari dokter bahwa Dru hilang kesadaran setelah berhasil melahirkan cucu mereka. Wanita itu kehilangan banyak darah selama persalinan, kondisinya kini begitu mengkhawatirkan.

Karena daddy dari cucunya tidak ada, Hadiwijaya lah yang mengadzani cucunya. Kini ia menjadi Kakek, pria paruh baya itu meneteskan air mata ketika memadangi cucunya. Putri Dru begitu cantik, dengan warna mata biru seperti dirinya dan tentu saja daddy nya. Hidungnya pun mancung seperti Juna, cucunya seperti Arjuna versi perempuan.

"Ayah Dru belom juga sadar." Amy yang sejak tadi tidak bisa diam karena mengkhawatirkan Dru yang sudah ia anggap putrinya sendiri.

"Sabar bun, kita doakan semoga Dru segera sadar." Pria itu merengkuh istrinya ke dalam pelukannya setelah mengadzani cucunya.

"Ayah sih semalem malah minta jatah, jadinya kita tidur kecapean sampe engga denger teriakan Dru minta tolong." Amy kesal dengan kelakuan mesum suaminya.

"Iya maafin ayah."

"Padahal kita ke Bali kan biar jadi grandpa dan grandma yang siaga."

Selama dua hari Dru tidak sadarkan diri, wanita itu tampak sangat pucat. Amy menatap prihatin putrinya itu, cobaan apalagi yang diberikan Tuhan pada Dru. Setelah apa yang dilalui putrinya ia sangat berharap agar putrinya bahagia, ia rela melakukan apapun untuk kebahagiaan Dru. Apalagi wanita itu telah memberinya cucu yang sangat cantik.

Amy terkejut saat melihat kelopak mata Dru yang bergerak, mencoba untuk membuka mata.

"Dru!" Pekik Amy dengan keras yang sebenarnya membuat Dru kaget. "sebentar, bunda panggilkan dokter. Alhamdulillah ya Allah, akhirnya kamu siuman." Amy memencet bel di samping ranjang rumah sakit.

Setelah Dru selesai diperiksa dan dokter memastikan bahwa keadaan wanita itu sudah membaik, Hadiwijaya tiba di ruang rawat wanita itu dengan membawa bunga mawar. Pria yang kini sudah resmi menjadi kakek itu sangat bahagia, terlihat jelas dari senyum lebar yang menghiasi wajah tampannya walaupun sudah terdapat beberapa kerutan menghiasi wajahnya.




"Ini buat bunda yah? Kan bunda engga ulang tahun, sekarang juga buka anniversary kita."

"Bukan, buat Dru ini." Dru tersenyum menerima bunga tersebut.

"Terimakasih ayah."

"Kok bunda engga dikasih juga?" Tanya Amy cemberut.

"Nanti bunda ayah beliin di pasar."

"Kok di pasar sih yah?"

"Iya kan kalo buat bunda istimewa, ayah kasih bunga setaman." Jawab Hadiwijaya iseng.

"Astagfirullah, berdosa sekali ayah ini!"

"Bercanda bun, kalo perlu ayah buatin taman mawar buat bunda. Mau berapa hektar hmm?"

"10 hektar yahh, sekaian nanti bunda jual."

"Kok dijual sih bun?" Tanya Hadiwijaya tidak terima.

"Lumayan buat tambah uang belanja."

"Emang uang bulanan yang ayah kasih kurang?" Seingatnya istrinya sudah memegang semua katrtu kredit dan debitnya.

"Engga kurang yah, biar makin kaya aja."

Dru tersenyum memperhatikan interaksi Amy dan Hadiwijaya. Ia bersyukur mereka berada di sampingnya ketika ia melahirkan, Dru tidak bisa membayangkan jika harus melalui ini sendiri. Wanita itu pikir bisa melalui semua ini sendirian tanpa bantuan orang lain, akan tetapi ia salah. Pada kenyatan dalam hidup ini kita memerlukan orang lain, bukan untuk bergantung tetapi untuk saling membantu dan menguatkan.


***


Di Yogyakarta, Juna sedang mengunjungi rumah orang tuanya akan tetapi tidak ada orang di rumah kecuali pelayannya.

"Di mana bunda dan ayah?" Tanya pria itu pada salah satu pelayan.

"Tuan dan nyonya sedang ke Bali."

"Ngapain mereka ke sana?" Juna heran karena seingatnya belum lama ini bundanya sudah ke Bali.

"Liburan tuan."

"Kapan pulang?"

"Kurang tau tuan." Jawab pelayan itu menundukkan kepalanya.

Juna menghela napas kasar, sebenarnya ia pulang karena ingin menemui ayahnya. Ingin membicarakan perihal pembangunan resort di Bali, karena perkataan Amy ia berniat untuk membantu meringankan pekerjaan ayahnya.

"Sejak kapan mereka di Bali?"

"Sudah hampir 3 minggu tuan."

Pria itu merasa ada yang janggal, untuk apa kedua orang tuanya liburan di Bali selama itu. Jika untuk mengurusi pernikahan adiknya, harusnya adiknya juga di sana akan tetapi Shinta malah berada di Paris bersama calon suaminya.

Juna memilih beristirahat di kamar lamanya. Pria itu terbaring memandangi langit-langit kamarnya, pikirannya melalang buana mengenang kebersamaannya dengan sang kekasih. Kira-kira apa yang dilakukan Dru saat ini? Apakah wanita itu sehat? Apakah kandungannya baik-baik saja?

Pria itu mengingat bagaimana Dru sangat menginginkan hamil dahulu, akan tetapi Juna tidak mengizinkannya. Mungkin wanita itu mengira Juna melarang karena tidak ingin Dru hamil anaknya, padahal sebenarnya Juna takut akan kehilangan Dru.

Ia mendengar bahwa melahirkan itu bertaruh nyawa, ia tidak ingin Dru meninggal saat melahirkan. Ia tidak ingin Dru kesakitan, walaupun pada kenyataannya tanpa sadar perlakuannya selama ini lebih menyakiti Dru.

Dru memang wanita aneh, ketika dirinya dihamili bukannya meminta pertanggung jawaban tetapi malah pergi meninggalkannya. Ia tahu Dru sangat menyukai anak kecil, wanita itu memiliki sifat penyayang yang membuat anak kecil nyaman berada di dekatnya. Bukan hanya anak kecil tapi Juna pun nyaman berada di dekat Dru.

Juna bertanya-tanya apakah anaknya lelaki atau perempuan, akan seperti apa rupa anaknya kelak? Apakah mirip dengannya atau dengan Dru? Setiap malam Juna tidak bisa tidur, pria itu perlu meminum obat tidur untuk membantunya terlelap.

Perasaan bersalah selalu menggerogotinya, jika dulu karena tanggung jawabnya pada Saras dan kini bertambah rasa bersalahnya pada Dru. Ia merasa bersalah menyeret Dru dalam rumah tangganya, akan tetapi ia tidak pernah menyesal mengenal Dru. Karena Dru adalah candu, yang membuatnya jatuh ke dalam pesonanya dan sulit untuk menjauh darinya.

Dru adalah wanita tangguh, yang memiliki hati lembut dan penyayang. Di balik tampilan Dru yang terlihat acuh dan dingin, wanita itu mencoba membentengi dirinya dan mencoba menutupi lukanya.

Setangguh-tangguhnya wanita, juga butuh bahu untuk bersandar ketika lelah. Butuh tempat untuk pulang, butuh pelukan hangat dan kata penyemangat bahwa wanita itu mampu melalui semua rintangan yang ada. Bahwa dirinya tidak sendirian













DRU AND HER BABY

Continue Reading

You'll Also Like

1.3M 89.8K 27
Dilarang ada hubungan antar senior dan peserta OSPEK, Galen, sebagai Ketua Komisi Disiplin terpaksa merahasiakan pernikahannya dengan Cleo selama sat...
2.1M 191K 50
"Aku benar-benar akan membunuhmu jika kau berani mengajukan perceraian lagi. Kita akan mati bersama dan akan kekal di neraka bersama," bisik Lucifer...
407K 17.8K 43
Awalnya mereka hanya kakak dan adik ipar tapi bagaimana cerita jika mereka dituntut lebih dari sekedar ipar. Note : Sedikit tips untuk yang membaca c...
9.1M 66.8K 32
REYNA LARASATI adalah seorang gadis yang memiliki kecantikan yang di idamkan oleh banyak pria ,, dia sangat santun , baik dan juga ramah kepada siap...