Ready untuk melihat flashback
..⃗.🕊•̩̩͙⁺゜ ⤾·˚ ༘ ◡̈
Felix membantu Jeongin duduk di atas tempat tidur Hyunjin meletakkan kantong obat di atas nakas
"Aku izin permisi" Felix segera pergi meninggalkan Jeongin bersama dengan Hyunjin
"Baby kamu kenapa?" Menggengam tangan itu dan Jeongin menepis nya dengan kasar
"Jelaskan" Hyunjin bingung apa yang ingin ia jelaskan
"Jelaskan apa baby?" Jeongin hanya diam menahan tangisannya
"Jelaskan semua kejadian di pesta beberapa bulan lalu" Melirik ke arah Hyunjin dan Jeongin melihat wajah itu nampak terkejut
"Apa yang ingin baby tau?"
Duduk di samping Jeongin kembali mencoba menggenggam tangan itu dan kali ini Jeongin tidak menolak
"Semuanya"
Flashback
Kakinya berlari ke sana ke sini menghindari monster yang terus mengejarnya
"Kaka tidak bisa mengejar aku wleee" Menjulurkan lidah nya mengejek orang yang berperan menjadi monster
"Benarkah huwaaaa aku akan menangkap kamu jagoan kecil" Kembali mengejar lelaki itu kemana pun itu
"Lihatlah mereka terlihat sangat menggemaskan" Wanita berumur itu menunjukkan senyuman nya
"Kau benar sayang mereka terlihat sangat menggemaskan bersama" Jawab lelaki di samping nya dengan senyuman nya
"Kena kau!!" Memeluk tubuh itu dari belakang lalu menggelitiki nya
"Ahahaha sudah sudah aku menyerah!!!" Terus menghindar dari kelitikan itu berusaha menahan tangan yang lebih tua
"Baiklah kalau jagoan Hyunjin sudah menyerah maka monster Yeji juga sudah menyerah"
Bangun dari duduknya membantu adiknya bangun dari atas rumput
"Tetapi bohong" Hyunjin kembali berlari menjauh dari Yeji menuju mama nya
"Eomma tolong ada monster!!" Bersembunyi di balik tubuh mama nya
"Ihhh katanya menyerah baiklah kalau begitu" Mengangkat kedua tangannya berakting seperti monster sungguhan
"Ahh takut!!"
"Jagoan Hyunjin ternyata sangat cerdik yaa baiklah appa akan membantu monster Yeji untuk menangkap jagoan kecil ini"
Tuan Hwang bangun dari duduknya berdiri di belakang Yeji melakukan postur tubuh sama seperti yang Yeji lakukan
"Tenang saja jagoan kecil eomma akan membantu kamu" Ikut bangun dari duduknya menghalangi tubuh kecil Hyunjin
"Wahh tetap saja kita yang akan menang" Yeji berlari memeluk tubuh mama nya
"Ahh tidak!!" Dan Hyunjin berlari menjauh dari sang ayah
"Mau lagi kemana kamu jagoan kecil" Berlari mengikuti Hyunjin
GREP...
"Kena kau" Menangkap tubuh kecil itu dan langsung menggelitiki nya
Hanya sebuah keluarganya kecil yang bahagia tengah menikmati indah nya pagi sembari piknik di tamban belakang
BRAK...
Suara ricuh terdengar dari ruang tamu membuat semuanya menghentikan aksi mereka yang tengah bersenang-senang
"Suara apa itu?" Tuan Hwang langsung menuju ke sumber suara
"Yeji sayang kamu jaga adik kamu yaa eomma mau susul appa dulu okay eomma mau lihat ada apa di sana"
Memegang kedua bahu Yeji berusaha meyakinkan anak pertama nya untuk menjaga adik nya
"Tentu eomma" Melihat mama nya pergi Yeji menghampiri Hyunjin menggenggam tangan itu dengan erat
"Kaka apa yang terjadi?" Perasaan Hyunjin tidak enak sama sekali
"Entahlah Hyunjin, kaka juga tidak tau" Tangannya tiba-tiba di tarik begitu saja dan pelakunya adalah Hyunjin
"Hyunjin kamu mau kemana kita di sini saja sebentar lagi eomma sama appa kembali ke sini" Berusaha menahan tangan Hyunjin tetapi gagal
"Tidak ka aku ingin tau apa yang terjadi di sana" Kembali menarik Yeji dengan sekuat tenaga
Karena tubuhnya yang kecil tidak sebanding dengan Yeji yang memiliki tubuh tinggi
Keduanya mengintip di balik pintu melihat apa yang terjadi
"Mereka semua bersenjata" Yeji terkejut melihat apa yang ia lihat di sana
"Senjata itu apa?" Hyunjin bertanya dengan polosnya membuat Yeji tersenyum
"Saat besar nanti kamu tau" Mengusap rambut hitam itu dan Hyunjin menunjukkan pout nya
"Tuan muda Hyunjin, nyonya Yeji ayo kita pergi dari sini kita cari tempat aman sekarang" Tangannya menarik lengan Yeji dan Hyunjin
Namun terhenti saat percakapan orang-orang itu di mulai
"Apa yang kalian inginkan?" Suara tuan Hwang meninggi membuat Yeji sedikit ketakutan
Merasakan hawa-hawa tidak enak di sekitar nya
"Kami tidak ingin apa-apa kami hanya ingin nyawa kalian" Mendengar perkataan orang asing itu Yeji terdiam
"Apa maksud kalian?" Kali ini nyonya Hwang mencoba bertanya dengan baik-baik
"Tuan kami tidak ingin ada yang kaya raya lebih dari dirinya jadi kalian akan segera jatuh miskin"
Tuan Hwang dan nyonya Hwang sangat terkejut mendengar nya
"Sudahkah kalian biar aku saja yang menghabisi nya langsung dengan tangan ku" Tiba-tiba datang seseorang dengan pakaian hitam
"Tuan Yang"
Hyunjin dan Yeji masih diam melihat apa yang kedua orang tuanya lakukan di sana bersama dengan orang-orang bersenjata
"Tuan Hwang maafkan aku tetapi aku hanya ingin aku lah yang kaya raya di negri ini dan karena kau adalah pesaing ku, maka aku akan menyingkirkan mu"
Tangannya mengeluarkan sebuah senjata pistol dari dalam jas yang di kenakan oleh nya dan menodongkan pistol itu tepat di hadapan tuan Hwang
"Kau hanya di butakan oleh harta tuan Yang" Tuan Hwang hanya bersikap tenang
"Iyaa memang seperti itu adanya"
DOR!!
"SUAMI KU!!!" Nyonya Hwang sangat terkejut melihat lelaki itu menembak suami nya tepat di kepala
"KALIAN PEMBUNUH KALIAN SEMUA PEMBUNUH, HANYA GILA DENGAN HARTA!!"
PLAK...
"Ahhh tidak!!!" Yeji berteriak histeris berusaha melepaskan genggaman tangan kanan ayah nya tapi gagal
Tubuh nya jatuh terduduk saat tuan Yang menampar pipinya dengan keras membuat ujung bibirnya mengeluarkan darah
BUGH...
Menendang wajah cantik itu dengan keras membuat tubuhnya terjatuh di atas lantai yang dingin
"Tidak aku mohon berhenti!!!!" Yeji berusaha melepaskan genggaman tangan kanan ayah sayangnya gagal tenaga nya tidak cukup kuat
"Wanita tidak berguna"
DOR!!
"Kita pergi semuanya tugas kita sudah selesai di sini" Memasukkan kembali pistol nya dan pergi dari sana
"Eomma, appa!!!"
"Kalian pembunuh kalian semua tidak memiliki hati!!!!" Hyunjin berteriak sekencang kencang nya melihat mobil itu menjauh dari pekarangan mansion nya
"Appa, eomma bangun aku mohon jangan tinggalkan aku sama kaka di sini" Memeluk tubuh mama nya menggenggam tangan sang ayah
"Appa dan eomma sudah berjanji akan mengajak aku pergi ke pantai besok bangunlah aku mohon..."
Hyunjin sudah tidak kuat membendung air matanya lagi
"Hyunjin" Yeji duduk di samping Hyunjin memeluk tubuh adiknya dengan erat
"Kaka..."
"Tenangkan dirimu masih ada kaka di sini yang akan menjaga mu sampai kamu dewasa nanti"
"Anak-anak ayo kita pergi dari sini" Ternyata masih ada satu anak buah tuan Yang datang dengan pistol nya
"Appa!!!"
"Cepat pergi dari sana" Mendorong tubuh Hyunjin dan Yeji menjauh dari sana
"Appa aku mohon bangun appa!!"
"Ayo kita pergi" Yeji menarik lengan itu pergi dar sana meninggalkan anak buah ayah nya
"Tidak lepaskan aku, appa!!!"
Yeji juga tidak membendung tangisannya ia terlalu shock melihat berapa kejam nya orang itu membunuh kedua orang tua nya
"Tuan Yang, akan terus mencari mu sampai ke lubang semut pun aku akan tetap mencari mu, kau harus membayar apa yang sudah kau perbuat"
End of flashback
"Daddy aku..." Jeongin shock mendengar masa lalu Hyunjin
Begitu kejam dan kelam, dan itu semua ulah ayah nya
"Baby ini bukan kesalahan mu" Mengecup punggung tangan itu menunjukkan senyuman nya
"Maafkan atas segala kesalah appa ku, aku mohon maafkan semua ke salahnya" Tangisannya tidak bisa di tahan lagi
Jeongin malu, sangat malu sudah memiliki ayah seperti ini sangat kejam dan tidak memiliki hati
"Maafkan daddy juga karena daddy kamu jadi kehilangan orang yang kamu sayang" Jeongin menggeleng
"Tidak daddy, appa memang pantas mendapatkan itu semua"
08:08 AM
"Jadi begitu ceritanya" Semuanya mengangguk mendengar perkataan Hyunjin
Pagi ini Yeji menuntut cerita dari Hyunjin tentang apa yang terjadi semalam kenapa dengan sikap Jeongin yang begitu dingin dan saat di ceritakan ternyata pembunuhan tuan Yang
Memang cepat atau lambat Jeongin akan tau semuanya
"Sekarang bagaimana keadaan Jeongin?" Hyunjin tersenyum
"Dia baik-baik saja Seungmin tenang saja sekarang Jeongin masih tidur" Seungmin bernafas lega mendengar apa yang Hyunjin katakan
"Baiklah kalau begitu Seungmin bantu aku menyiapkan sarapan ayo"
"Ayo ka" Bangun dari duduknya mengikuti Yeji menuju dapur
"Aku ikut ayo Han" Felix ikut bangun menarik lengan Han untuk ikut bersama nya
At Hyunjin bedroom
Tangannya terus meraba wajahnya yang masih terbalut dengan perban berusaha menolehkan kepalanya dan melihat Hyunjin tidak ada di samping nya
"Daddy pasti sudah bangun" Memorinya berputar kembali mengingat cerita Hyunjin semalam
Jadi mafia Hwang adalah kekasih nya sendiri Jeongin tersnyum mengambil hpnya dan mati
"Huhh aku lupa cas semalam" Kembali meletakkan hpnya ia masih mengingat perkataan mama nya
"Eomma maafkan aku tetapi aku mencintai orang yang sudah membunuh appa"
..⃗.🕊•̩̩͙⁺゜ ⤾·˚ ༘ ◡̈
Tbc...
Enak banget yaa ngetik sambil minum susu rasanya ahh mantap, gimana sudah tau kan alasan kenapa hyunjin begitu menargetkan appa nya jeje sudah paham sampai sini, btw book ini sudah mau end
So see you again gaes bye bye💜
꒰꒰ ❛ ❏ goodbye ¡!~ ⌒⌒