*****
Mansion kediaman sakila kini penuh dengan suara gelak tawa,disana terdapat sahabat sahabat sakila yang duduk disofa ruang tengah mereka semua sedang menunggu alaska yang sedang melakukan sesuatu.
"Pantesan waktu gue nunjuk hantu itu kalian berdua kaya nahan tawa gitu"ucap bima
"Yang buat gue bingung kenapa si haykal bisa jadi hantu buat acara jurit malam padahal dia bukan panitia atau anggota osis"ucap ilona yang diangguki mereka
Haykal mendengus kesal saat mengingat itu,saat itu dia ingin berkumpul dengan kelompoknya namun terhenti kan saat salah satu guru yang menyuruhnya untuk menjadi hantu hantuan terpaksa dia mengangguk dan melaksanakan tugasnya itu.
"Udah biasa gue dinistain disini"teriak haykal sebal
Semua orang kembali tertawa kemudian menggeleng sambil memegang perut mereka yang terasa keram dan sakit.
"Pending dulu nistain guenya,kita lanjut lagi bahas tentang penyekapan sakila sama kanaya waktu itu"sela haykal membuat tawa mereka mereda
"Kita gak boleh suudzhon dulu sama si tari siapa tau bukan dia pelakunya"ucap sakila
"Iya juga sih apalagi si tari itu phobia darah kalo emang dia pelakunya pasti dia gak bakalan berani liat darah itu"sahut kanaya
"Assalamualaikum"ucap alaska yang berjalan mendekati mereka
Semua orang menoleh dan menjawab salam itu alaska duduk disamping kanaya dan menetap mereka.
"Gue udah cari tau semuanya berkat bantuan suruhan gue,dan gue dapet rekaman video"ucap alaska dan memberikan sebuah flesh dick kepada glace
Glace menerima flash dick itu kemudian membuka laptopnya dan memasukan flash dick tersebut.
Glace mengotak atik laptonya dan membuka salah satu file yang menunjukan sebuah video dia menekan file itu dan memutar video tersebut.
Disana mereka melihat dan mendengar jelas antari bersama seorang laki-laki yang memakai pakaian serba hitam sedang berbicara.
"Gue gak mau tau gimana pun caranya kita harus singkirin dia dari dunia ini"ucap seorang gadis sambil memainkan rambutnya
"Elo kira gue mau lakuin itu?"tanya cowok berhodie hitam
"Kenapa enggak?"ucap gadis itu menaikan alisnya
"Untungnya buat gue apa?"tanya cowok itu
"Lo mau liat dia hancur kan?gue mau dia,kalo lo habisin cewek itu otomatis dia bakalan terpuruk dan gue bakalan ada untuk dia"jelas gadis itu
"Lo kira gue anak tk yang bisa lo manfaatin doang?"
"Gue gak akan pernah ikutin permainan lo ini"ucap cowok itu dengan tegas
"Kenapa?gue tau,lo suka kan sama cewek itu?"tanya gadis itu
"Gimana kalo permainannya kita ubah"usul gadis itu yang mendapat gelengan tegas cowok itu
Setelah itu cowok berhodie hitam itu membalikan badannya dan melangkahkan kakinya untuk menjauh dari sana namun baru beberapa langkah gadis itu kembali berucap dengan sedikit berteriak.
"Gimana kalo lo rebut cewek itu dari dia dan gue bisa bersama sama dia,gimana?"tanya gadis itu
Cowok itu sedikit menimang nimang tawaran yang tak terlalu buruk baginya.
"Oke,gue terima tapi jangan pernah lo sentuh cewek itu seujung kukupun"
Setelah itu cowok itu pergi dari sana membuat gadis itu terkekeh sinis.
"Liat sebentar lagi lo bakal kehilangan dia,tasya"gumam gadis itu dan tertawa licik
Setelah video itu terputar dan terjeda sebentar video itu kembali berputar dan menampilkan seorang wanita yang memakai pakaian serba hitam bersama seorang laki-laki yang memakai pakaian yang sama.
"Sekarang lo seret kanaya dan bawa dia ke gubuk itu gue bakalan urus sakila"ucap gadis itu yang diyakini tari
Lelaki itu mengangguk"tapi awas aja kalo lo sampe sakitin sakila gue habisin lo saat itu juga"
"Iya iya,yaudah sono"ucap gadis itu yang diangguki cowok itu
Dan setelah itu layar menghitam video pun berhenti berputar.
"Mereka bodoh,padahal disana ada cctv"ucap alaska membuat mereka mengangguk
Bima lelaki itu melihat jam tanganya dan berpamitan kepada yang lainya untuk pulang karena ada urusan penting membuat mereka mengangguk paham.
****
"Tari lepasin sakila"ucap glace tajam
Tari terkekeh sinis gadis itu semakin mempererat lilitan tanganya dileher sakila membuat gadis itu memberontak karena kekurangan nafasnya.
"Lo fikir gue bakalan lepasin dia gitu aja?"ucap tari dan mengambil sesuatu dari dalam saku sweater nya
Glace dan yang lainya terkejut saat Melihat tari yang menodongkan sebuah pisau tajam dileher sakila,semua orang kelabakan khawatir melihat itu terutama glace.
"Oke,lo mau apa?gue bakalan turutin kemauan lo tapi lepasin dia"ucap glace berusaha mendekati kedua gadis itu yang berdiri di pinggir pembatas raftoop
"Glace tolong"ucap sakila dengan terbata bata
Glace menggeleng"tenang aku janji akan selamatin kamu"ujar glace membuat antari terkekeh sinis
"Uhh,sweet banget tapi sayang kalian bakalan terpisah untuk selamanya"
"ENGGAK"teriak semua orang yang berada disana saat antari semakin mendekati ujung pembatas raftoop
"Tari lo jangan nekat lo bakalan dipenjara kalo lo bunuh dia"ucap kanaya
"Gue gak perduli yang paling penting disini sakila mati"
"Arghh"erang sakila saat benda tajam itu tak sengaja mengenai kulit leher nya
"TARI"
Semua orang melihat ke asal suara itu semuanya bingung kenapa lelaki itu ada disini?
"Lo kenapa lukain dia,sialan"desis lelaki itu
Antari menoleh senyumanya semakin lebar saat melihat orang-orang yang mencintai gadis sialan itu berada dihadapanya.
"Rafa,lo itu bodoh atau gimana?mana mungkin gue gak bakalan lukain dia disaat rasa benci gue sama dia semakin besar"ucap antari dan terkekeh kecil
Glace menatap tajam lelaki itu dia mendekati rafael yang berdiri kaku di dekat pintu raftoop.
Glace menarik kerah baju lelaki itu.
"Jadi lo sekongkol sama dia,jawab gue bangsat"
Rafa bergeming matanya fokus menatap sakila yang merintih kesakitan.
"Gue_
Bugh
"Sialan lo rafa"
Bugh
"Kenapa lo lakuin ini HAH?!"
Bugh
Mata lelaki itu berubah gelap nafasnya memburu saat rafa berucap.
"INI SEMUA KARENA LO YANG SELALU NGAMBIL CINTA MILIK GUE"
"Maksud lo apa?!"
Rafa terkekeh"karena lo clara benci gue,karena lo CLARA JAUHIN GUE"
Semua orang hanya melihat perkelahian itu tanpa ada niat untuk memisahkan karena menurut mereka itu percuma.
"Gue gak pernah suka sama dia,dia sendiri yang deketin gue"tutur glace melepaskan cengkramanya di kerah baju rafa
"Sekarang jawab pertanyaan gue!"ucap glace dan berjongkok mensejajarkan tubuhnya dengan tubuh rafa
"Elo kan yang waktu itu sekap kanaya sama sakila di gubuk tengah hutan?elo kan yang waktu itu kerja sama dengan tari?"
"Iya gue pelakunya,gue yang waktu itu sekap mereka karena gue suka sama sakila"jawab rafa semakin membuat amarah glace memuncak begitu saja
Semua orang menatap rafa tak percaya bagaimana bisa seorang ketua osis yang terkenal tegas dan selalu mengajarkan pada semua orang tentang menghargai perempuan dengan teganya melakukan itu.
Bugh
"Ini buat lo karena udah buat sakila gue kesakitan"
Bugh
"Ini buat lo karena udah buat sakila gue koma"
Bugh
"Ini buat lo karena udah ngerencanain hal yang buruk untuk gadis gue"
Antari tersenyum miring saat mereka lengah dan lupa dengan dirinya dan sakila.
Gadis itu berjalan mundur membuat sakila terus memberontak.
"Please tar lepasin gue,gimanapun kelakuan lo dimata gue lo tetep sahabat gue"ucap sakila menbuat tari menghentikan langkahnya
Hatinya tersentuh dengan ucapan sakila namun fikiranya terus menolak dan menyangkal itu.
Gadis itu menggeleng dan kembali mendekati pagar pembatas itu.
Ilona yang menyadari itu berlari dan menendang tulang kering tari membuat gadis itu memekik dan tanpa sadar melepas lilitanya membuat sakila segera berlari dan mendekati ilona.
"Sialan"
"Ilona lo mau bermain juga sama gue ternyata"ucap antari membuat ilona tertawa sinis
"Bukan gue tapi lo tari"
Glace menghentikan pukulanya saat melihat rafa yang sudah terkapar lemas dan tak berdaya dia melirik gadisnya yang sudah terlepas dari ancaman maut.
Lelaki itu berjalan mendekati mereka dan mendekap tubuh mungil gadisnya dan bergumam pelan.
"Aku takut kamu kenapa napa"gumam glace membuat sakila tertegun
Sakila melepaskan pelukan itu dan menatap lembut manik mata lelaki itu.
"Makasih karena selalu menjadi malaikat penolong dihidupku"ucap sakila
Mereka tak sadar bahwa seorang laki-laki yang hanya pura-pura pingsan itu sudah berdiri dan mengeluarkan pistol dari saku celananya lelaki itu rafael stevano.
Dorr
"GLACE"
"LINO"teriak mereka bersamaan
Dorr
"ENGGAK"
Sakila,kanaya,ilona,haykal,alaska berteriak histeris saat melihat glace kembali tertembak dan pelakunya kali ini tari.
Antari melihat tanganya yang bergetar niatnya ingin menembak sakila bukan glace.
Glace lelaki itu terjatuh kelantai saat punggung nya tertembak dua kembali sakila menutup mulutnya dengan kedua tanganya saat melihat punggung laki-laki itu banyak mengeluarkan darah.
Sakila terduduk dilantai dan meletakan kepala glace diatas pahanya.
Kedua matanya berkaca-kaca glace yang melihat itu menggeleng pelan dan menghapus air mata gadisnya yang membasahi pipi chuby itu.
"J-jangan nangis,aku berhasil selamatin kamu"ucap glace lelaki itu terbatuk dan mengeluarkan darah semakin membuat sakila menangis
Kanaya dan Ilona memegang kedua tangan tari sedangkan haykal memegang tangan rafa mereka menunggu ambulance dan polisi yang sudah dihubungi oleh alaska.
Alaska menghampiri tubuh sahabatnya dengan baju yang sudah berubah menjadi warna merah pekat dan darah disekitarnya.
Alaska berjongkok"lace lo kuat,lo harus bertahan"ucap alaska berusaha menahan air matanya namun air matanya turun begitu saja lelaki itu menumpahkan tangisanya saat melihat sahabtanya lagi-lagi terbatuk dan mengeluarkan darah
"JANGAN BERGERAK"
****
Setelah kedatangan polisi dan ambulance tadi polisi langsung mengamankan tari dan rafa sedangkan mereka semua membawa glace ke rumah sakit terdekat kini semua keluarga telah berkumpul disana didepan ruang operasi.
"Anak kita yah"isak tangis devi semakin keras
Sakila menatap kosong kedepan dia berusaha meyakinkan hatinya bahwa kekasihnya akan baik-baik saja.
Sakila menatap tanganya yang penuh dengan darah dia menjambak rambutnya frustasi.
"Arghh,sialan kenapa harus glace kenapa"teriak sakila
Haykal mendekati sakila dan menenangkan gadis itu.
"Kita harus yakin kalo glace gak akan kenapa-napa"
Padahal hatinya tak yakin saat ia mengucapkan itu dadanya sesak saat melihat pengorbanan sahabatnya yang begitu menusuk.
Flash back
Glace mendapatkan telpon dan mendapatkan kabar tentang keberadaan antari setelah mematikan telepon,glace memberitahukan kepada sahabat-sahabatnya.
Mereka semua menaiki mobil masing-masing dan melajukanya menuju sebuah gedung sesuai dengan info yang mereka dapat.
Setelah sampai di sebuah gedung tua mereka masuk kedalam dan menaiki satu per satu anak tangga sampai mereka di lantai atas,mereka membuka pintu raftoop itu dan melihat ternyata disana tidak ada siapapun.
Sakila berjalan mendekati pagar pembatas raftoof dan saat itu juga dengan cepat sebuah tangan melilit di lehernya.
Semua orang membelalak kaget melihat itu,gadis itu adalah antari yang mereka cari sedari tadi.
Flash back off
Dan dengan begitu cepatnya kejadian itu terjadi begitu saja didepan mata mereka saat sebuah peluru ingin menghantam tubuh sakila namun glace dengan cepat membalikan tubuhnya sehingga peluru itu mengenai nya kembali.
Sakila memukul dadanya yang terasa begitu sesak"kenapa hiks_gue gak mau kehilangan dia hiks"
Rania menghampiri anak gadisnya itu dan menarik tubuh anaknya kedalam pelukanya.
Setelah ber jam-jam menunggu dokter pun keluar.
Semua orang yang tadi menundukan kepalanya tiba-tiba mendongak saat mendengar pintu operasi terbuka mereka menghampiri seorang dokter yang memakai pakaian operasi nya.
"Bagaimana keadaan glace,yan?"tanya erlangga
Dokter rian diam.
"Jawab gimana keadaan anak gue yan?"teriak devi
Dokter rian tersenyum tipis kearah erlangga.
"Kita bicara diruangan gue"ucap rian yang diangguki erlangga
Tiba-tiba langkah mereka berhenti karena sakila yang datang menghampiri mereka.
"Gimana keadaan glace om?dia baik baik ajakan?"tanya sakila dengan senyuman yang mengembang
Rian memalingkan mukanya saat melihat sakila yang membuatnya tak tega.
"Jawab om"desak sakila
Rian tersenyum meyakinkan"iya"
Setelah itu rian berjalan menuju ruanganya.
Senyuman sakila luntur saat mendapatkan jawaban yang membuat nya kecewa itu bukan jawaban yang ia inginkan.
Erlangga merangkul sakila"kamu gadis kuat anak ayah juga pasti kuat kamu berdoa supaya glace baik-baik aja"
Setelah itu erlangga dan devi berjalan menyusul rian.
Ano yang baru datang berjalan mendekati kakanya.
Ano langsung mendekap tubuh kakanya itu dia melihat kondisi kakanya yang sangat berantakan.
Ano melepas pelukan itu dan membenarkan tataan rambut kakanya sakila menatap ano yang sedang menatapnya juga.
"Kenapa harus lino?"ucap sakila serak
Ano dapat melihat kekosongan dimata kakaknya
Ano menjauh dari tubuh kakanya saat ilona dan kanaya mendekati mereka.
"Lo bersih-bersih dulu ya"ucap kanaya
"Lino bakalan baik-baik aja kan?"tanya sakila dengan mata yang sembab,rambut acak-acakan
Ilona menggigit bibir bawahnya berusaha menahan tangis yang sebentar lagi akan keluar.
Kanaya mengangguk dan membawa sakila bersama ilona ke toilet.
*****