Ikatan dari Masa Lalu season...

By finadika

23.7K 1.7K 1K

Sambungan dari fanfic ikatan dari masa lalu season1 Uchiha Sasuke yang telah tiada membuat kepribadian Namika... More

Pengenalan tokoh
Chap 1
Chap 2
Chap 3
Chap 4
Chap 5
Chap 21
chap 22
Chap 6
Chap 7
Chap 8
Chap 9
Chap 10
Chap 11
Chap 12
Chap 13
Chap 14
Chap 15
Chap 16
Chap 17
Chap 18
Chap 19
Chap 20
Chap 23
Chap 24
Chap 25
Chap 26
Chap 27
Chap 28
Chap 29
Chap 30
Chap 31
Chap tambahan

Chap final

1.1K 51 68
By finadika

Ini adalah chapter terakhir

Melahirkan adalah proses setelah kehamilan mencapai usia 9 bulan lebih 10 hari bagi kebanyakan ibu hamil. Sasuke juga mengalami hal serupa. Di suatu pagi yang cerah dan tenang karena tidak ada kejadian apapun yang mencurigakan serta tak ada firasat mengenai apa yang akan terjadi pada seorang istri dari Uzumaki Naruto itu.

Akan tetapi setelah Sasuke selesai melaksanakan semua tugasnya sebagai ibu rumah tangga, walau dibantu oleh asisten rumah tangga. Sasuke mengalami kejadian yang dinamakan kontraksi. Rasa mulas akan segera melahirkan.

"Na.. Naruto!!" teriak Sasuke saat merasakan mulas yang tak terhingga. Ia berada di ruang tamu.

Asisten yang mendengar teriakan Sasuke langsung datang menemuinya. "Nyo-nyonya Sasuke? Nyonya sepertinya akan melahirkan," ujar Kana, nama asisten rumah tangga Sasuke.

"Te-telepon Naruto! Ra-rasanya mulas sekali!" pinta Sasuke. Ia sudah berdiri, duduk, tiduran namun rasa mulasnya tetap terasa.

"Sa-saya akan panggil ambulans juga, nyonya," jawab Kana, asisten rumah tangga yang berusia 40 tahun.

Sasuke hanya melirik sekilas pada Kana, kemudian ia kembali menghayati rasa mulas yang sangat tidak menyenangkan itu.

Kana pun menelepon rumah sakit dan juga Naruto. Sementara Sasuke berjalan dengan bantuan Kana(Kana sudah menelepon Naruto dan rumah sakit) ke kamarnya.

Saat tiba di kamar, Sasuke langsung merebahkan tubuhnya. Akan tetapi rasa mulasnya masih terasa meski sesekali hilang dan akan terasa lagi.

"Naruto.. Cepat pulang!!" rengek Sasuke. Rasanya ia tidak malu lagi untuk merengek manja pada suaminya yang belum datang itu.

Brukh. Orang yang Sasuke tunggu akhirnya datang juga setelah 10 menit menunggu. Entah menggunakan kendaraan apa agar sang suami bisa tiba dengan cepat.

"Sa-Sasuke, apa yang terjadi padamu?" tanya Naruto khawatir.

Sasuke menatap tajam pada Naruto sambil menahan mulas. "Kenapa tidak kau saja yang jadi perempuan, sih?!"

"Eh? A-apa maksudmu, Sasuke?" beo Naruto.

"I.. Ini rasanya mulas sekali, dobe!! Aku mau melahirkan!!" rengek Sasuke sambil menarik lengan kanan Naruto.

"A-aku akan segera menelepon ambulans," kata Naruto merogoh ponsel di sakunya dengan tangan kiri.

Brakh. Seseorang memasuki kamar pasangan narusasu. "Ma-maafkan saya. Saya dokter kandungan nyonya Sasuke harus memeriksa keadaan nyonya Sasuke," kata seorang dokter wanita dengan name tag dr.Ranko.

"Ah, iya. Apa aku perlu ke luar?" tanya Naruto.

"Jangan ke luar! Aku mau kau menemaniku di sini, dobe!" rengek Sasuke.

Naruto menoleh kepada sang istri setelah bertanya pada dr.Ranko. "Baiklah, Sasuke. Tapi.. Bagaimana kata dokter, hm?"

Sasuke langsung cemberut. Ia tidak mau melahirkan hanya ditemani dokter saja. Naruto juga harus bersamanya.

"Tentu saja boleh, tuan Naruto. Kehadiran tuan akan membuat nyonya Sasuke menjadi lebih tenang dan bisa memudahkan dalam proses melahirkan," jawab dr.Ranko tersenyum ramah.

Naruto akhirnya berada di dalam kamar saat dokter memeriksa kandungan Sasuke. Ia hanya berdiri ketika sang dokter memeriksa kandungan sang istri.

"Ini sudah pembukaan 9. Sebentar lagi nyonya Sasuke akan melahirkan. Baju nyonya Sasuke harus diganti. Nyonya juga jangan mengenakan dalaman apapun," kata dr.Ranko. "Tuan Naruto tolong bantu nyonya Sasuke mengganti pakaian."

"Ah, iya." Naruto sempat melamun. Ia bukannya tidak senang, hanya saja ini adalah pengalaman pertamanya menyaksikan seseorang melahirkan. Secara perlahan Naruto mengangkat tubuh Sasuke. Kana ia panggil untuk mengambilkan baju sejenis daster di dalam lemari Sasuke. Setelah itu Kana pergi. Dr. Ranko masih ada di dalam kamar.

"Begini, tuan Namikaze. Tolong temani nyonya Sasuke. Karena ini masih pembukaan 9, butuh 1 pembukaan lagi. Saat air ketuban pecah, barulah proses melahirkan akan dilakukan. Saya akan menunggu di luar," ujar dr. Ranko. Ia merasa canggung menyaksikan Naruto yang sedang menggantikan pakaian Sasuke.

"Dobe," gumam Sasuke.

"Hm?" tanya Naruto.

"Aku.. Apa akan selamat?" tanya Sasuke.

"Apa maksudmu, sayang?" Naruto telah selesai menggantikan pakaian Sasuke.

"Ju-jujur saja..aku takut melahirkan. Lagipula aku kan dulu laki - laki waktu jadi shinobi, makanya rasanya sangat aneh kalau aku melahirkan. Aku jadi takut," jawab Sasuke dengan wajah memerah.

Naruto tersenyum lalu duduk di samping Sasuke. "Ada aku di sini, Sasuke. Kau itu kuat. Seorang ibu pasti bisa melahirkan anaknya dengan selamat. Lagipula bayi kita juga kuat," kata Naruto memberi rasa tenang pada Sasuke.

Entah mengapa saat Naruto berada di dekatnya sambil memegang tangannya, muncul keberanian di dalam diri Sasuke. Padahal selama ini ia tidak takut pada apapun.

"Terimakasih, Naruto. Entah akan bagaimana kalau kau tidak ada bersamaku. Aku.. Senang karena terlahir sebagai seorang perempuan yang menikah denganmu dan akan menjadi ibu dari anakmu," ujar Sasuke tersenyum manis. Senyuman yang selalu membuat Naruto meleleh. Senyuman yang tak pernah ia perlihatkan kepada orang lain. Saat menjadi artis, itu beda lagi.

Blush. "I-itulah sebabnya kita dilahirkan kembali dengan gender yang berbeda. Akupun juga senang, Sasuke. Namun.. Maafkan aku. Dulu aku selalu menyakiti hatimu. Sekarang aku tidak akan melakukannya lagi," balas Naruto tersenyum.

"Tentu saja. Kau tidak boleh melakukannya." Rasa mulas terus terasa begitu kuat. "I.. Ini masih mulas, dobe."

"Bertahanlah, Sasuke. Aku yakin kau pasti bisa. Kau adalah wanita yang kuat dan sempurna bagiku. Sasuke, semangat!" kata Naruto. Ia menyemangati ibu yang mau melahirkan seperti orang yang mau bertanding bola saja.

Sasuke hanya tersenyum tipis. Tidak buruk baginya untuk terlahir sebagai seorang perempuan karena bisa merasakan hidup yang lebih berwarna bahkan lebih menantang. Satu hal yang ia ketahui bahwa perempuan lebih kuat daripada laki - laki. Bukan kuat secara fisik tapi secara perasaan.

Mulas yang Sasuke rasakan semakin kuat dan tiba - tiba terdengar sesuatu yang meletus. Seperti balon yang meletus.

Seprei di kasur yang Sasuke rebahi basah oleh cairan sesuatu. "I.. Ini cairan ketuban!" ungkap Sasuke.

"Aku akan panggil dokter. Kau tunggu di sini, Sasuke!" seru Naruto berlari ke luar dari kamar.

Sementara Sasuke sedang menahan mulas yang tidak kunjung hilang. 'Sebentar lagi kau akan lahir, anakku,' suara hati Sasuke. Tangannya mengusap perut buncitnya.

Naruto dan dr. Ranko pun datang. Masa persalinan Sasuke telah tiba. Dengan menarik nafas Sasuke berdoa agar persalinannya berjalan dengan lancar. Ia ingin selamat agar bisa merawat bayinya dan juga suaminya. Serta Sasuke ingin punya anak lagi. Padahal anak pertama saja baru lahir.

Persalinan pun berlangsung secara dramatis. Bagaimana tidak? Sasuke yang mulas dan mengejan, Naruto tidak tega melihatnya. Ia serasa melihat ibunya yang melahirkan dirinya puluhan tahun lalu.

Tes tes. Air mata menetes. Air mata Naruto tentunya.

"Ja.. Jangan menangis, do..be!! Eng.. " ucap Sasuke sambil mengejan mengikuti instruksi yang dr. Ranko arahkan padanya.

Naruto merelakan lengannya untuk dijadikan sebagai pegangan oleh Sasuke. Alhasil tangan Naruto terasa nyeri akibat cengkraman kuat yang Sasuke lakukan padanya.

Rasa nyeri yang Naruto rasakan tak seberapa bila dibandingkan dengan rasa mulas yang Sasuke rasakan saat melahirkan.

Suara tangisan bayi kembali membuat Naruto meneteskan air mata. Bayi dengan bobot 3100 gram dan panjang 51 cm dan bergender laki - laki menjadi awal status baru dirinya dan sang istri menjadi ayah dan ibu. Bayi itu memiliki rambut berwarna raven dengan kulit berwarna tan.

"Sasuke.. Terimakasih. Kau telah memberiku seorang putra tampan. Kini kita menjadi orang tua. Hidupku semakin lengkap karenamu dan kehadiran Uzumaki junior," ucap Naruto sambil meneteskan air mata. Air mata bahagia.

Sasuke tersenyum. Wajahnya begitu pucat. Beruntung ia bisa melahirkan secara normal dengan selamat. "Hn. A-aku juga. Terimakasih, Na.. Naruto," balas Sasuke. Suaranya terdengar pelan dan lemah.













Sudah satu minggu Sasuke menjadi seorang ibu. Rasanya sangat melelahkan. Setiap malam ia harus bangun hanya sekedar untuk memberi sang bayi yang mereka namai Uzumaki Hikaru. Baby Hikaru sangat suka menyusu. Bayangkan saja Sasuke harus rela dan tahan menyusui baby Hikaru selama 45 menit. Bahkan satu jam juga pernah. Sampai - sampai di saat lapar Sasuke harus menahan lapar.

Naruto sebagai suami harus kerja ekstra. Bukan hanya bekerja di kantor tapi juga bekerja di rumah. Kini ia tidak bisa sarapan berdua dengan sang istri. Sang istri sangat sibuk. Untuk makan saja tidak sempat.

"Si teme kan belum makan. Aku harus bawakan makanan untuk dia. Hikaru terlalu kuat menyusu. Hihi. Hikaru pasti akan jadi anak yang kuat dan hebat," ujar Naruto. Ia mengambilkan makanan untuk Sasuke dan membawanya ke kamar.

Tok tok tok. Suara ketukan pintu dari luar. Tanpa menunggu jawaban, Naruto masuk sambil membawa makanan untuk Sasuke sarapan.

"Hikaru masih menyusu juga, teme?" tanya Naruto, heran.

"Hn. Bayimu kuat sekali menyusunya," jawab Sasuke. Ia sedang dalam posisi tidur miring di atas kasur.

"Mungkin asimu terlalu enak jadi Hikaru ingin lagi dan lagi. Ah, aku juga mau. Hehe," kekeh Naruto.

Sasuke langsung menatap tajam pada Naruto. "Jangan berkata dan berpikiran mesum dulu. Dasar dobe. Aku lapar. A.. Apa kau bisa menyuapiku? Tapi kalau kau tidak mau, tidak usah. Nanti aku akan makan," kata Sasuke. Tsunderenya kambuh.

Naruto tersenyum, gemas akan tingkah sang istri yang masih tetap tsundere meski sudah menjadi seorang ibu. "Aku akan menyuapi, sayang. Kenapa tidak? Ibunya Hikaru harus makan banyak agar asinya banyak juga," ucap Naruto sudah memegang mangkuk yang berisi sop daging ayam.

Blush. "Nanti aku gendut, gimana?!" seru Sasuke, kesal.

"Tak apa. Aku tetap suka Sasuke yang gendut. Kan bagus. Hehe," jawab Naruto. Tersenyum tulus.

"Dasar dobe," umpat Sasuke makan dengan disuapi oleh sang suami.

"Kau bisa bermanja - manja padaku, Sasuke. Aku kan suamimu. Aku tidak mau kau kelelahan. Apalagi setiap malam kau harus bangun untuk menyusui anak kita," kata Naruto.

Sasuke tersenyum. "Aku tidak apa - apa. Lagipula aku ikhlas melakukannya. Seorang ibu harus kuat untuk melakukan tugas yang mulia. Menjaga anak, membesarkannya sampai dewasa. Aku ingin merasakannya, Naruto."

Cup. Naruto mengecup kening sang istri. "Aku sangat mencintaimu, Sasuke. Kau dan Hikaru adalah harta yang paling berharga bagiku."

Ucapan Naruto membuat Sasuke terharu. "Arigatou, Naruto." Air mata pun menetes.

"Kita akan tetap bersama, selamanya, Sasuke. Jadi.. Kita akan buat anak yang banyak. Oke? Kalau satu masih kurang. Aku ingin punya 3 anak lagi, teme. Dua laki - laki, dan dua perempuan. Namanya Hikaru, Akari, Hazuki, Ayumi. Bagaimana?" ungkap Naruto tersenyum lebar.

😑😑Sasuke langsung sweatdrop dan juga kesal. "Jahitanku baru kering tapi kau masih mau minta anak tiga lagi? Dasar baka dobe!! 💢" seru Sasuke.

Baby Hikaru bangun dan menangis.

"Ah.. Hikaru jadi bangun, kan! Dia minta susu lagi!" gumam Sasuke. Agak kesal karena baby Hikaru baru tidur jadi terbangun.

Naruto hanya bisa menggaruk kepalanya atas sikap sang bayi yang tak bisa berhenti menyusu pada sang ibu. 'Kalau aku, kapan menyusunya?' suara hati Naruto.
























Ucapan adalah doa. Begitu yang sering orang - orang katakan. Naruto kena batunya. Mungkin bukan Naruto, tapi Sasuke. Selama pernikahan 8 tahun, mereka dikaruniai 4 anak. Sasuke melahirkan satu anak setiap dua tahun sekali. Untung saja bukan satu tahun sekali. Bisa robek besar tuh.

Kehidupan pernikahan pasangan suami istri narusasu tak jauh berbeda dari kehidupan pernikahan pasangan suami istri lainnya. Ada kalanya merasa bahagia, sedih, kesal dan perasaan lainnya. Rasa itu yang membuat kehidupan rumah tangga mereka menjadi lebih hidup. Yang pasti cinta harus selalu ada dalam kehidupan rumah tangga. Sekian.





The end




Iya tamat
Udah 2 season dan pasangan narusasu berakhir bahagia





Sekian dan arigatou gozaimasu



Bogor, 22 Mei 2021





Finadika

Continue Reading

You'll Also Like

Who? By Mir

Fantasy

38.2K 3.1K 40
[Completed] 6 idol yang sedang naik daun ini ternyata memiliki sebuah rahasia besar. Mereka mempunyai misi yang bertujuan untuk membuka sebuah "porta...
11.7K 978 8
Saat Naruto masih hidup, Sasuke bahkan tidak bisa menjaganya dari kejahatan orangtuanya. Dia sangat mencintai sang terkasih, bahkan sampai tanah mera...
227K 23.1K 44
Jake, dia adalah seorang profesional player mendadak melemah ketika mengetahui jika dirinya adalah seorang omega. Demi membuatnya bangkit, Jake harus...
489K 49.3K 40
Bertransmigrasi menjadi ayah satu anak membuat Alga terkejut dengan takdirnya.