hallo guys back lagi, sorry ya author gak bisa up setiap hari lagi, oh yyaaa guyss jangan lupa absennya dung bantu author jadi semangat NULIS lagi
Vote yukk dan jangan lupa spam Komen yukk
yang belum follow author gass lah follow bakal ada cerita baru lagi nih
okeh thank you
Jessie J : Flashlight
Jorja Smith : don't watch me cry
_________^^_________^^_________^^________
jika saat ini memang belum waktunya, maka tunggu esok, nanti, atau suatu saat nanti kebahagiaan itu akan datang
-Aldara-
_________^^_________^^_________^^_________
HAPPY READING
Sudah seminggu sejak pemakaman anggota yang gugur dan seminggu Pula sejak kepergian Cindy dan Sarah.
Ara juga sudah memberikan surat yang di berikan Cindy sesuai dengan nama yang tertulis.
dan sudah seminggu juga Ara berusaha menemui bara yang masih terbaring koma, sering kali Ara menanyakan kondisi bara lewat dokter yang menangani bara.
kondisi Kenzy juga tidak baik-baik saja, Aron sebagai kepala keluarga memutuskan untuk mengirim Ken kerumah sakit jiwa dinegara Amerika untuk kesembuhannya.
awalnya semua keluarga tidak setuju dengan keputusan Aron, tetapi ini demi kebaikan Ken yang semakin hari, semakin parah kesehatan mentalnya.
lalu apa kabar dengan Alvaro, ia menjadi sosok yang lebih dingin sifat dan sikap ramah dari pemuda tersebut hilang begitu saja dan itu membuat Ara semakin merasa bersalah.
seperti saat ini Ara tengah berjalan dengan tergesa dirumah lorong rumah sakit, ia mendapat telpon dari Sadewa jika kondisi bara memburuk dengan bergegas Ara langsung menuju rumah sakit.
Brukkk
"maaf kak"tutur seorang gadis kecil yang tidak sengaja menabrak Ara.
"Iya gakpapa"balas Ara dan langsung pergi meninggalkan gadis berusia 9 tahun itu sendiri.
Ara melanjutkan langkahnya keruang rawat milik bara dengan langkah lebar, ia panik dan ia khawatir Ara takut akan terjadi sesuatu pada Ara.
setibanya didepan ruang rawat Bara, lagi-lagi hanya tatapan sinis yang ia dapatkan dari orang tua bara, ohh lebih tepatnya hanya Chintya.
"mau apa kamu kesini?"Tanya Chintya dengan nada sinis.
"tan, izini Ara untuk ketemu bara kali ini aja"lirih Ara dengan nada memohon.
"TIDAK, BELUM PUAS KAMU HAH"Bentak Chintya manatap Ara nyalang.
"mah, cukup"tegas Danuar menatap sang istri.
"apa pah, papah mau bela dia"tutur Chintya menatap sinis Danuarta.
Ara menghiraukan sepasang pasutri yang tengah ribut, ia langsung menerobos masuk kedalam ruang rawat Bara.
Ara memeluk erat tubuh lemah Bara yang terpasang alat-alat media menopang hidup, ia menangis didada bidang Bara.
"hiks kak bara gak kangen Ara ya hiks, kak udah janji lo sama Ara hiks"tangis Ara kembali terdengar.
Ara memeluk tubuh Bara semakin erat seolah tak ingin Bara pergi dari hidupnya, bagi tak ada yang lebih penting dari keselamatan Bara.
"bangun kak, liat mata Ara sekarang, liat kak hiks kakak tau gak lama lagi ulang tahun Ara hiks"tangis Ara kembali pecah didada bidang Bara.
Sedangakan diluar ruangan Chintya mencoba masuk kedalam ruangan anaknya dengan memberontak dari pelukan suaminya.
"lepas pah"tekan Chintya menatap nyalang suaminya.
_________^^_________^^_________^^_________
Alvaro berdiri dibalkon kamarnya dengan mata yang menatap langit mendung disertai rintikan hujan yang membasahi jalanan kota.
ditangannya terdapat sebuah kertas dengan garis membentuk namanya, perlahan tangannya membuka kertas tersebut dan mulai membacanya.
haiii, spesial untuk kk Alvaro
entahlah rasanya pengen aja gitu nulis surat ini, sorry ya kalo agak lebay kakak tau kan Cindy itu kaya apa heheheh :)
HAI kak Alvaro, kakak tau awal dari pertemuan kita yang klise banget
waktu itu aku inget banget pertama kali aku kenal sama Ara dan saat itu juga aku kenal sama kakak dan saat itu juga aku tau apa artinya Cinta kak, jantung ini berdebar dengan kencangnya.
Awalnya aku mencintai dan mengaggumi kakk dalam diam selama 2 tahun aku diam dalam perasaan yang aku rasain untuk kakak.
kakak tau??setiap aku ketemu kakak rasanya aku mau bilang "I love you" dalam setiap detiknya, tapi bibir ini rasanya keluh banget susah untuk terucap hanya untuk 1 Kata.
dan pada akhirnya 1 tahun aku mulai berani utnuk kejar Cinta kakak walau aku tau itu semua sia-sia dan mungkin mustahil.
penolakkan yang kakak kasih ke aku cukup buat aku sakit, tapi itu juga jadi alasan aku untuk jadi sosok yang kuat.
Thank you kak untuk semuanya, aku mau kakak jaga Ara ya layaknya aku jaga Ara dan diriku sendiri.
kakak harus tahu bahwa CINDY akan selalu mencintai kakak sampai semesta memisahkan Kita.
heheheheh :) tapi aku berharap suatu saat nanti kita bisa dipertemukan kembali walau dengan cara yang berbeda atau mungkin wujud yang berbeda
kak varo, Cindy cuma mau bilang "I LOVE YOU MORE"
Salam manis
-Cindy Nugrah :)
Alvaro membaca isi Surat itu dengan air mata yang sudah luruh dari kelopak mata, tangannya bergerak mengusap sudut matanya.
"I love you to, cin"gumam Alvaro kembali mengadahkan pandangannya kelangit.
"semesta terlalu kejam cin, kenapa disaat gue bener-bener sadar dengan perasaan gue lo harus pergi untuk selamanya"
"apa akan ada saatnya lo kembali cin"
"apa ada kesempatan untuk gue mengulang semuanya cin"
"klo ada, gua mau bilang klo gue Cinta lo 1 juta kali dalam sedetik"monolog Alvaro.
Sekarang Alvaro tahu, apa yang lebih kejam dari seorang pembunuh yaitu takdir, terkadang takdirlah yang menghancurkan manusia.
terkadang takdir yang mematahkan hati para mahkluk nya.
jiwa dan raganya telah hilang bersamaan dengan waktu yang tak akan pernah terulang lagi, semua tinggal nama dan kenangannya yang tidak akan pernah berubah.
Alvaro menyesal dengan semuanya, seharusnya ia bertanya dengan hatinya dan berfikir dengan otaknya bukan malah bertanya dengan otaknya.
Alvaro terkekeh sinis mengingat betapa bodoh dirinya dimasa lalu, dimana dulu ia memberi penolakkan, bentakan dan kata kasar untuk Cindy.
"semuanya emang salah gue cin"lirihnya.
"SEMUA SALAH GUE, BODOH BODOH"Teriak Alvaro frustasi dengan kedua tangan yang terus memukul-mukul kepalanya.
"ARRGHHHHHH, SEMUA SALAH GUE"Bentak Alvaro, ia masuk kedalam kemarnya dan memecahkan semua yang ada dikamarnya.
Pyarr....
bughh
"ALVARO LO BODOH"
PYARR
BUGHH
DUGG
CTARRRR
_________^^_________^^_________^^_________
Tak jauh berbeda dengan Alvaro, saat ini Selia tengah terduduk dengan kedua lutut yang terlipat.
tangannya yang gemetar perlahan membuka surat yang ia yakini dari Cindy, matanya bergerak membaca setiap kalimat yang tertulis jelas pada kertas tersebut.
Haiii, selia sahabat gue yang udah kayak prangko
ahahhaa, entahlah sel kenapa gue ngerasa akan pergi jauh ninggalin lo dan Ara dan juga Sarah
Selia lo sahabat gue yang paling deket sama gue, sel kita itu udah Kaya prangko lo ada gue juga ada
kadang gue kesel sama mulut lo yang tajem, tapi gue tau itu bentuk care lo
sel kalo suatu saat nanti gue pergi, lo... Gak boleh lupain gue INGET..!!!
lo tau semua tentang gue sel, maaf ya kalo gue belum bisa jadi sahabat yang lo mau yang selalu ada untuk lo, kadang gue suka ngerasa gagal jadi sahabat.
Sel titip Ara, jagain lo...awas kalo gak gue gerek leher lo..
udahlah segitu aja, gue bingung mau nulis apa tangan gue juga udah mau copot rasanya.
ehehheheh :)
Salam cantik
-Cindy Nugrah
Selia terkekeh membaca surat yang ditulis oleh Cindy, dan tak lama kemudian tangisnya pecah dengan tangan yang memukul-mukul dadanya kuat.
"sakit cin"lirih selia.
"HUAAA.... HIKS...HIKS.. LO JAHAT.... LO BILANG KITA TERUS SAMA-SAMA"
"HIKSS..... HIKSS...HUAAA... MAMAH CINDY JAHAT HIKS... HIKS..."
"BILANG INI MIMPI CIN... HIKS...HIKS.. CINDY.. HUAA..... HIKS"
Cklek
pintu kamar Selia terbuka menampilkan sosok wanita paruh baya berjalan kearah Selia dengan tergesa.
"sel, kamu kenapa si?"Tanya echa yang tak lain adalah ibu dari Selia, ia langsung membawa putrinya kedalam pelukannya dan mengusap lembut punggung putrinya.
"mah hiks Cindy mah hiks"isak Selia.
"sel, belajar untuk bisa mengikhlaskan apa yang sudah Tuhan rencanakan sel"nasihat ecah
"tapi mah"lirih selia.
"sel, Cindy udah bahagia disana, jangan buat Cindy merasa bersalah sama semuanya sel"
"percaya sama mamah, masih ada Ara sel"tutur echa.
"Sarah, Cindy semuanya mah... semua" frustasi Selia.
"ikhlasin semuanya sel, jangan siksa diri kamu sendiri"ucap echa.
Echa terus berusaha menenagkan putri satu-satunya itu hingga tak terasa jika Selia sudah tertidur didalam pelukannya.
"mamah tau apa yang kamu rasa sayang, tapi belajar mengikhlaskan adalah jalan terbaik untuk kamu"tutur Echa mengecup dahi sang anak.
BERSAMBUNG
Holla guys apa kabar??
partnya masih gantung ya
gimana part ini??
jangan lupa spam Komen yukk
vote jangan lupa
follow author
HAIII GUYS THANK YOU UDAH MAU MAMPIR!!!!
guys buat kalian yang nemu typo tolong bantu dengan komen ya, supaya author mudah saat melakukan revisi cerita 🙂🙂
kalo ada cerita atau bagian yang kurang nyambung tolong Komen juga ya, supaya author bisa memperbaiki kesalahnnya.
untuk plagiat stop dan minggir
karna bikin cerita itu bukan hal yang mudah apalagi saat kamu tiba" kehilangan ide tiba-tiba alurnya mati atau Gak nyambung Sama cerita pasti bakal pusing mikirin gimana cerita untuk part selanjutnya
info update on Instagram : @ldy_ofc
dan buat kalian yang punya cerita yang cukup menginspiratif bisa langsung DM Instagram author ya
Thank you guys jangan lupa vote nya 🥰🥰
sab, 22 may 2021