Soulmate (TAMAT)

By DhetiAzmi

474K 81.8K 3.7K

Rate : 21+ Praya berjuang hidup di tengah status buruknya. Lahir tanpa seorang Ayah dengan Ibu yang bekerja s... More

Blurb
2. Anak Haram
3. See you ugly
4. Papa Tua
5. Sebuah Mimpi
6. Pasangan hidup
7. Gosip di pagi hari
8. Dicari
9. Perkelahian
10. Halo, Praya
11. Jangan mendekatiku
12. Kerja Part Time
13. Beban Pikiran
14. Peganggu
15. Gosip Baru
16. Narani Flu
17. Perundungan
18. Kehadiran Ramiro
19. Merasa aneh
20. Ciuman kedua
21. Hal yang lumrah
22. Sapaan selamat siang
23. Mengantar pulang
24. Tumben sekali
25. Mengabaikan
26. Menarik paksa
27. Bajingan Gila
28. Gak bisa kabur
29. Belanja
30. Macaroni Cheese
31. Tatapan yang mengundang (21+)
32. Mood Swings
33. Hanya ingin
34. Ya, Ramiro tertarik
35. Permintaan Maaf
36. Sangat mengerti
37. Seperti Ibu mu
38. Nol Persen
39. Sampai di sini
40. Penolakan Praya
41. Kemarahan Ramiro
42. Kabur
43. Kamu harus membayarnya
44. Nanti aku obati
45. Aku mencintai Kamu
46. Nanti kita selesaikan (RATE M+)
47. Ya, sangat keras
48. Kamu yakin?
49. Aku mencintainya
50. Itu Bermasalah
51. Aku Serius
52. Awas Kamu
53. Kamu harus ikut
54. Liburan
55. Wanita Baik
56. Jangan dekati Ramiro
57. Itu Pujian
58. Jodoh yang di tunggu
59. Harus bersenang-senang
60. Diam sebentar
61. Sudah cukup umur
62. Makan Malam
63. Menggila (Rate M)
64. Terjatuh
65. Kabar pertunangan
66. Menyakitinya
67. Moment tak diinginkan
68. Benar-benar jahat
69. Hapus janji itu
70. Tidak bisa menolak
71. Boleh saya masuk?
72. Apa aku boleh menangis?
73. Turuti kata Papi
74. Terus menjalani hidup
75. Meyakinkan Praya
76. Hai
77. Sadar diri
78. Aku mencintainya
79. Kekasih Praya
80. Bukti Ancaman
82. Tak bisa berbuat apa-apa
82. Dengan wanita lain
83. Siapa yang harus aku percaya?
84. Kabar kecelakaan
86. soulmate-nya pergi (END)
Soulmate-Back

1. Pertemuan pertama

22.5K 2.1K 63
By DhetiAzmi

Update 🎉

Kalau bisa sampe 800 vote mamak langsung update bab selanjutnya loh 😂 jangan lupa komentarnya, spam komentar juga boleh kok ❤️

Selamat membaca, semoga suka di bab pertama ini 🥰

🍁🍁

Bintang-bintang sedang mengelilingi bulan malam ini, mereka tampak sedang merebutkan cahaya besar yang sedang menonjolkan pesonanya. Mereka seakan mencari perhatian kepada satu sosok yang paling indah dan berkuasa walau sepertinya sulit untuk dijangkau karena bentuknya yang besar dan menawan. Sinarnya indah, tapi tidak bertahan lama. Terkadang dia akan pergi dan di gantikan sosok yang lebih terang lagi, seperti matahari. Dan tetap saja, yang diperebutkan adalah bulan di malam hari. Selain dia suka di temani banyak bintang, semua makhluk di bumi ini juga akan lebih memilih Bulan daripada Matahari yang cahayanya bisa membakar kulit tubuh.

Pesona indah itu tidak hanya terjadi kepada benda langit. Tapi juga makhluk yang sekarang sedang dikerubungi banyak bintang kecil di sekitarnya. Ada bintang yang menonjol, ada pula yang biasa saja. Mereka seakan merebutkan pesona pria yang sedang menebarkan senyum manis kepada para wanita yang berusaha mendapat tangan untuk berdansa dengannya.

Praya menatap bosan para wanita yang sedang membuat lingkaran besar. Menatap malu-malu satu pria yang sesekali memberikan godaan manis kepada mereka. Mereka sedang berada di aula sekolah, mengadakan farewell party. Tapi bukan pesta perpisahan kelulusan, melainkan pesta perpisahan salah satu wanita populer di kampus. Dia baru saja mendapatkan soulmatenya.

Ya, Soulmate. belahan jiwa yang akan menemaninya sehidup semati. Mereka tidak akan di pisahkan oleh apa pun selain maut. Dan kata-kata itu terdengar konyol di telinga Praya. Memang ada pasangan yang abadi seperti itu? sangat mustahil. Mungkin dari 100 kasus, hanya ada 10 pria yang bisa setia.

Seharusnya memang tidak perlu melakukan pesta seperti ini. toh dia hanya baru mendapatkan calon tunangan sana. Bukan menikah dan meninggalkan kampus. Seharusnya ini bukan farewell party tapi bachelor party. Tapi yang mengadakan pesta tetap bersikeras untuk memberi nama pesta ini farewell party karena dia akan berpisah dengan status lajangnya. Padahal dia sudah beberapa kali berpacaran dan memang tidak sampai bertunangan.

Tidak akan ada yang bisa mengganggu gugatnya karena yang mengadakan pesta adalah putri dari seorang pengusaha, Wanita kaya juga seorang aktris papan atas bernama Ramira. Dan nama pasangannya adalah Kafin.

"Ternyata kamu di sini, Aya."

Praya menoleh mendengar namanya di panggil. Seorang wanita datang dengan deru napas yang tidak beraturan. Wajahnya tampak kesal melihat Praya yang menautkan kedua alisnya.

"Rani?"

Narani berdecak pinggang setelah kakinya berhasil berdiri di depan Praya. "Kamu kenapa hilang-hilang terus sih? Gak tahu aku capek carinya."

Dahi Praya mengerut. "Kenapa juga kamu harus cari aku?"

Narani berdecak. "Gak usah pura-pura gak tahu, Aya. Kamu tahu kan ini pesta. Ini gak akan terjadi lagi selain pesta kelulusan kita nanti. Harusnya kamu senang dan memanfaatkan sebaik mungkin pesta yang dibuat Ramira karena semua orang boleh menikmatinya."

"Lalu?"

Narani menggeram mendengar pertanyaan singkat Praya. "Lalu? Pakai tanya segala. Ini waktunya kamu mencari pasangan. Ayolah, ini kesempatan emas untuk kita. Dari mana lagi kita ketemu pria-pria tampan. Kamu tahu, yang hadir di pesta ini bukan cuma teman kampus, tapi juga teman Ramira. Ramira itu aktris terkenal, sudah pasti ada banyak idol dan aktor yang juga hadir di sini," katanya bersemangat.

Praya menatap Narani malas. "Jangan lupakan Kenzie, Rani. Bukannya kamu bilang kamu lagi dekat sama dia?"

Narani langsung terdiam, wajahnya berubah merah. "Kami kan hanya dekat, belum jadian."

"Tapi sebentar lagi jadian kan?" tebak Praya.

Narani berdecak. "Belum tentu, kok. Sudahlah, daripada mikirin sesuatu yang gak pasti, kenapa kita gak cari pria saja?"

Praya mendesah. "Aku gak minat."

"Kok gitu? Di sini ada banyak pria terkenal tahu!"

"Aku gak peduli."

Narani berdecak, tidak mau mendengar alasan protes dari Praya, wanita itu menarik tangan Praya. Memaksanya masuk ke dalam gerombolan para wanita yang sedang menikmati pesta.

"Lepasin, Ran. Gak usah tarik-tarik begini ah!" Praya protes.

"Aku gak akan lepasin sebelum kamu ikut masuk. Ini pesta sekali seumur hidup, kita gak akan bisa lihat aktor terkenal selain di sini," omel Narani.

"Kamu berlebihan, Ran."

"Kamu yang terlalu santai, Aya. Sudah ikut aku saja, jangan banyak protes."

"Tapi aku gak mau,"

"Kamu harus mau."

"Kamu gak bisa maksa begitu dong, Ran."

"Aku bisa."

"Lepasin, Ran─aduh," rintih Praya ketika kepalanya tidak sengaja menabrak seseorang.

Praya mendongak, begitu juga dengan Narani yang memasang wajah syok, kedua matanya melotot hampir keluar dari tempatnya melihat sosok besar yang baru saja ditabrak Praya.

Keheningan melanda sekitar mereka. Tidak nyaman dengan tatapan di sekitarnya, dengan cepat Praya menunduk dan meminta maaf. Karena Praya tahu kalau dia melengos pergi, neraka akan terjadi. Karena yang baru saja dia tabrak adalah Ramiro Athaya. Si Bulan yang di perebutkan para bintang. Pria yang juga kembaran dari Ramira.

"Maaf."

"Maaf."

Kalimat kompak itu membuat Praya kembali memandangi pria yang baru saja di tatapnya. Pria yang tidak sengaja dia tabrak karena tarikan paksa Narani. Dan sekarang pria itu juga malah meminta maaf seperti apa yang Praya lakukan.

"Ah, kenapa kita jadi kompak? Ini pasti sebuah telepati," ujar pria yang tadi di tabrak Praya. Nada bergurau itu membuat kesunyian mulai hilang diikuti tawa geli dari orang sekitar.

"Astaga Aya, kenapa kamu terburu-buru seperti itu?" tanya Ramira.

Narani meneguk ludah. Ini salahnya, ini akibat perbuatannya membuat Praya harus menabrak Ramiro. Narani terlalu bersemangat sampai tidak sadar dia masuk ke dalam kerubungan para bintang.

"Ma─"

"Maaf, ini salah saya." Praya membungkuk, memotong permintaan maaf yang hendak keluar dari mulut Narani.

Praya menegakkan tubuhnya. Menarik Narani dari kerubungan yang sangat menyebalkan untuknya. Dia tidak suka berada di sekitar para orang populer yang suka berlaku seenaknya itu. dia tidak ingin sesuatu buruk terjadi kepada Narani. Praya memang akan masa bodoh dengan apa yang para orang kaya itu lakukan, tapi Narani si hati lembut itu. sudah pasti akan kesulitan menghadapi tingkah menjijikan mereka.

"Aya, tunggu Aya." Narani mencoba menghentikan langkah Praya yang menariknya pergi. Tapi Praya tidak menghiraukannya, wanita itu terus menarik Narani sampai berhasil keluar dari Aula.

"Kenapa malah langsung pergi sih?" tanya Narani, mencoba mengatur napasnya yang tidak beraturan karena harus mengikuti langkah kaki Praya yang terlalu cepat.

Praya menatap Narani kesal. "Memang mau apa lagi? Kamu mau di permalukan sama mereka?"

Narani mendesah. "Jangan negatif terus, Aya. Mereka gak sejahat itu."

"Mereka itu jahat. Para orang kaya itu jahat."

"Aya─"

"Kenapa kalian ada di luar? Apa pestanya sudah selesai?"

Praya menghentikan ucapannya. Menoleh ke arah sosok tinggi yang menggunakan jas hitam rapi. Wajah tampannya membuat Narani kehilangan kata-kata.

"Halo," kata pria itu, melambaikan tangannya di depan wajah Narani yang terbengong-bengong.

Dan satu teriakkan yang dibuat Narani membuat pria itu terkejut. "Malven!"

LANJUT GAK NIH?

GIMANA BAB PERTAMANYA? SUKA GAK?

(Praya Janitra)


(Ramiro Athaya)


(Ramira Athaya)

(Narani Helia)

Continue Reading

You'll Also Like

5.4M 453K 52
Tak ingin menikah karena dijodohkan. Tak ingin pernikahannya dikontrol oleh orang asing tak dikenal. Pria dan wanita yang tak cukup akur sebagai tema...
5.8M 334K 39
"Hubungan kita aneh dan absurd. Lo bahkan nggak suka cewek bertato, yakin mau lanjutin rencana para kakek ini?. Pernikahan ini, akan jadi neraka buat...
3.8M 129K 80
WARNING ⚠ (21+) πŸ”ž Seorang adik yg ingin menyelamatkan kakaknya dari kematian akibat ulah Antagonis Area Dewasa πŸ”ž (21+) Bijak Dalam Membaca
3.4M 301K 56
Masayu, manajer baru Band Petir sangat menyadari kalau pekerjaan barunya ini akan jauh lebih berat dari pekerjaannya sebelum ini, terutama karena keb...