Feign Love || Park SungHoon

By Indriyani920

42.7K 4.8K 276

"Lo serius sama tu cewe?" "Ngk" "Lah bukannya keluarga kalian udah deket? "Trus?" "Sapa tau di jodohin" "Bis... More

prolog
캡터 하나
캡터 두
캡터 세
캡터 네
캡터 다섯
watching
schedule?¿
Suspect
Meet again!
stalking & brother
shit dream's
Late
the water bottle
tipe-x & fangirling
minseo friend
Sunghoon
creepy memory
🎉prank birthday!
Rainy
strange or freak?
Torn pages
Friendtime ber:3
Misunderstand
Cranky??
Would be my girlfriend?
Vidcallan
At home
School
Fact
Bioskop
Pms
Who
Strange
Bickering
Annoying
Stalker
Sick
Stupid
Friendtime
Happened
At the end
Clutter
It's over here
Retrograde & Fact
Go
~위에~

Dinner & Apologies

443 64 5
By Indriyani920

Baru nongol wkwk
Maap ya kemarin abis uas.

Happy reading ya guyseu!!

***
Yara jadi sperti orang kebingungan skali, dia saja baru pulang dari mall langsung di telpon sama pacarnya malah di suruh ke rumah pacarnya itu.

Kebetulan yang pas ketika di mall tadi dia sempat belanja baju bareng kak umji jadi ya dia bakal pakai aja baju yang dia beli itu.

Setelah sampe dia kaget sendiri ketika dirinya di bawa oleh pacarnya ke meja makan saat ini, terdengar biasa emang, tapi yang gk biasa itu malah disana terlihat ada mama pacarnya lalu ada papanya juga, gila ini mereka dinner dadakan bareng orang tua pacarnya itu.

Yara pas datang ya seperti biasa di perlakukan dengan sangat baik oleh mamanya sunghoon itu, dan kalo diliat liat papanya sunghoon juga terlihat baik sih udah gitu keliatan masih muda lagi, bagus dong mertuanya gk galak sama dirinya.

"Papa pulang? Tumben"

"Kenapa kamu? Gk senang papa pulang? Ya suka-suka papa lah, mau pulang kek enggak kek, wong ini rumah nya papa"

"Sunghoon kan cuma bicara sesuai fakta, lagipula bener kok gaperlu dibantah juga" Ucap sunghoon sambil mengambil piring dan nasi.

"Kalian heh! Jangan berantem dulu, malu tau ada yara" Ucap mamanya sunghoon terus malah senyum-senyum ga enakan ke arah yara. Yara mah kek orang odading aja dia.

"Ah gapapa tante"

"Makan yang banyak ya sayang" Ucap mamanya sunghoon sambil mengelus pucuk kepalanya yara.

"Yara jangan gugup dong, sans aja okay? Rileks anggap rumah sendiri, lagipula ini bakal jadi rumah kamu juga kok" Ucap mamanya sunghoon sambil mengambil udang ke piring sendiri, kasian padahal papanya sunghoon udah ngedorong piringnya dikira bakal ditaruh.

"Papa ngapain liatin mama gitu?"

"Kenapa emang? Gak bisa liat istri sendiri?"

"Y-ya gak gitu juga.." Serius yara kek lagi liatin drama.

"Kamu ambil juga, pilih aja apa yang enak, yang kamu suka"

"Kayanya semua aku suka deh" Ucap yara sambil gigit steak, lagian dia gk bohong makanan yang ada di meja bikin ngiler smua.

"Termasuk aku juga?" Ucap sunghoon sambil smirk membuat yara tiba-tiba batuk-batuk alias keselek.

"Duh, hoon ambilin minum cepett ini mantu mama keselek gegara kamu nih!"

"Loh kok aku?" Sunghoon sambil ngambil air minum.

"Ya emang kamu"

Papa nya sunghoon tiba-tiba  mendekat..

"Dahlah smua laki-laki itu sama, slalu salah dimata perempuan, Terima aja kalo disalahin"

"Dramatis banget sih pah, prinsip bodoh yang pernah aku denger"

"Yeuuu kamu!"

Papa sunghoon beralih menatap yara yang sudah sperti biasa itu, maksudnya udah baik-baik aja gitu.

"Ohhhh jadi kamu yang namanya yara—"

"Bukan, sukarti" Potong sunghoon.

"Diam aja kamu, selera humor mu terlalu jelek" Sunghoon yang mendengar ucapan papanya itu tergelak.

"Ah iya om, saya yara"

"Gk usah formal gitu kali, santuy aja" Sunghoon yang dnger itu memutar bola matanya males, papanya itu emang ada-ada aja, pulang dari Aussie malah tambah gk waras.

"Lagipula bentar lagi kamu sama sunghoon pasti nikah" Ucap papanya tiba-tiba membuat yara dan sunghoon tergelak, yara malah keselek PT 2.

"Apaan sih, kita masih sekolah pah"

"Papa kan kalo bicara suka ngawur"

"Siapa juga yang bilang nikah sekarang? lagian kalian kan udah SMA kamu juga murid tingkatan akhir kan? Papa cuma bilang kali gk usah kaget begitu" Sunghoon mendelik, apa-apaan papanya ini.

"Lagian kalo kamu mau nikah dalam waktu deket juga gk papa, kalo tentang pekerjaan mu gk usah pusing-pusing, kamu itu anak tunggal jadi otomatis perusahaan papa turun ke tangan mu"

"Perusahaan lagi perusahaan lagi"-batin sunghoon.

"Kalopun kamu mau bangun perusahaan sendiri, atau beli, atau mau bikin bisnis apa gitu, ya itu sih terserah kamu uang papa juga gabakalan habis biar kamu pake buat apaan, jadi jangan sperti orang susah"

"Mulai..."

"Sombong amat" Ucap mamanya sunghoon, sementara sunghoon hanya memutar bola matanya males.

"Ngak! Lagian aku ngk mikir sejauh itu apalagi tentang nikah"

"Lah? Biar kamu gk pikirin juga pasti itu bakal terjadi kok, tergantung ya tapi kalo emang kamu mau bangun perusahaan sendiri tetap perusaan papa harus ada yang mengendalikan—" Ucap papanya sunghoon nge-gantung.




















"Buat anak nanti biar perusahaan papa dia yang kendaliin" Sunghoon dan yara tergelak yang gatau udah yang ke berapa kali ini.

"PAPA!"

Nikah aja belum kepikiran apalagi mau buat anak, papanya kebelet pengen punya cucu apa gimana.

Yara malah keselek lagi, wajahnya sudah memerah skali saat ini, gila ini papanya sunghoon sekali nya ketemu blak-blakan banget astaga.



***
Dinnernya baru aja selesai, hal yang terjadi tadi yara gatau mau mendeskripsikan nya sperti apa lalu keluarga sunghoon yang sangat baik sama dirinya itu.

Mereka pas selesai makan ngumpul juga tadi, cerita-cerita random biasalah tapi hanya ada yara sama mamanya sunghoon tadi, itu aja udah bikin dia gugup.

Dahlah udah pasti tau kalean ada sesi tanya jawab antara mamanya sunghoon sama yara.

Sukur-sukur gk ada papanya sunghoon sih, setidaknya dia ngk akan keselek lagi hanya karna mendengar ucapan papanya sunghoon nanti.

Yara bersiap akan pulang sekarang dan tentu saja sunghoon yang akan mengantarnya, mereka sedang berjalan ke pintu depan saat ini.

"Kamu kalo gk nyaman sama ucapan papa tadi jangan dipikirin ya?" Ucap sunghoon dengan tangan yang di isi ke dalam saku.

"Ngk apa-apa kok, santai aja" Ucap yara menatap sunghoon sambil tersenyum lalu lanjut memilin ujung baju nya lagi, sebenarnya itu malah terlihat gemas di mata sunghoon.

"Hm, baju baru?" Sunghoon malah menanyakan baju yang dipakai yara sekarang.

"Kok tau?"

"Kamu sendiri yang bilang sebelum kesini sempat ke mall"

"Ah iya"

Setelah itu hening gak ada yang berbicara lagi, sampai sunghoon merangkul yara membuat dirinya kaget sendiri.

"Ngelamun apa?"

"Gak ada" Sunghoon hanya menganguk lalu mereka berdua yang lanjut berjalan lagi.

Lagipula seluas inikah sampe dari tadi perasaan gak nyampe-nyampe.

Dan stelah sampai ke pintu depan dan ketika sunghoon akan membukakan pintu, mereka mendadak kaget ketika melihat ada tamu yang datang itu.

Dan lagi lagi yara hanya menatap malas ketika melihat siapa yang datang di tengah malam buta ini, ni cewe gila apa dateng malam-malam begini? -batin yara gk senang.

"Lia?"

"Sunghoon.. Y-yara?" Lia ketika melihat sunghoon yang keluar bersama yara terlihat sperti orang yang kebingungan skali.

"Iya, kenapa kak?"

"Emm, kalian..."

"Kita abis dinner bareng, yara ikut soalnya dia dipanggil mama" Ucap sunghoon menjelaskan karna melihat lia yang sperti itu.

"O-oh bareng om juga.." Sunghoon menganguk sementara yara gk perduli malah hanya mengotak-ngatik HP nya.

"Kamu ada perlu kesini atau... Mau ketemu aku?" Tanya sunghoon sambil menatap yara, gatau buat apaan.

Yara terlihat santai emang tapi dalam hati mah sedang bertanya-tanya saat ini, apa tadi kata sunghoon 'mau ketemu aku?' dih maksudnya si lia sering kesini? Terus mereka mau ngapain coba.

"Ngk sih, sperti biasa ada mama kan di dalem?" Sunghoon menganguk "ada kok"

"Mau nganter yara pulang?"

"Iya" Sunghoon terlihat sperti mencari sesuatu saat ini.

"Loh aku lupa kunci mobil... Kamu tunggu disini ya? Aku ngambil kunci dulu" Yara yang mendengar itu hanya menganguk lalu melihat sunghoon yang pergi dari sana.

Dirinya menoleh ke arah lia, nah kan sisa mereka berdua lagipula ni kakel sialan ngapain gk masuk coba, mau tunggu disambut sama dirinya gitu? males banget dia berhadapan sama ni kakel.

"Yara?" Yara yang merasa di panggil nge-dongak.

"Saya?"

"Iya elo... Gue mau ngomong sama Lo" Yara menoleh ke arah lia dengan alis yang diangkat sebelah.

"Tinggal bicara"

"Em langsung aja, gue..."

"Gue mau ngomong kalo..." Yara menatap lia yang terlihat gugup itu bahkan menatap dia aja enggak sama sekali.




"Emm gue mau minta maaf sama lo dan gue mau berdamai sama lo" Yara menoleh ke arah lia dengan mata yang menatap gk percaya, seriusan ini si kakel sialan yang berbicara? Dia baru aja minta maaf sama dirinya.

"Kok tiba-tiba?" Tanya yara, dan ya dia tau penyebab kakel sialan ini mendadak minta maaf sama dirinya, perlu di ancam toh ternyata.

"Ya karna gue sadar gue salah, gue juga minta maaf karna udah mau berusaha ngerebut sunghoon dari lo maybe, perkataan lo bener gue aja yang salah naruh perasaan"

"Kakak perlu diancam dulu ya ternyata"  Ucap yara dengan tangan yang dilipat didada.

Sebenarnya kemarin dia ngancem lia dengan sedikit kesombongan sih, lagipula wajar tau skali-kali mengancam orang dengan memamerkan apa yang kalian punya kalo itu mendukung ya bagus, salah satu cara untuk mematikan lawan sih itu.

Sperti yara yang posisi nya itu emang mendukung skali, daripada disia-siakan yekan? Lagipula ni cewe di biarin smakin melunjak jadi ya dia pake aja buat ngancam si kakel sialan ini, dan see?

"Gue minta maaf soal itu, gue cuma takut sunghoon menjauh dari gue" Ucap lia membuat yara yang mendengar itu tersenyum, ini artinya dia berhasil ngubah seseorang? Ya bagus sih kalo si lia ini mau tobat.

"Santai aja, lagipula sya juga mau minta maaf bukan karna sebagai pihak yang salah tapi karna ya mungkin ucapan sya kemarin agak sedikit..."

"Gue yang salah"

"Bagus kalo kakak menyadari itu" Ucap yara tanpa takut karna ya emang dirinya gak buat salah kok.

"Kalian bahas apa?" Ini sunghoon yang baru dateng malah melihat pacarnya dan lia entah sedang membicarakan apa saat ini.

"Ah enggk kok, kakak udah dapet kuncinya? Ywdah ayo" Yara menarik lengan sunghoon agar keluar.

Tentu saja sunghoon akan mengantar yara pulang lagipula ini sudah lumayan malam, jadi ya dia bakal ngantar yara pulang takutnya di khawatirin bunda lagi.

Maklum aja pacarnya itu anak tunggal sama seperti dirinya, bakalan ribet kalo ditanya tanya nanti.







Tbc
Ciee digantung seminggu mwehehe🤭
Maap ya by, aku kemarin uas dan baru aja selesai.

Aku gk mood bnget liat nilaiku, ya emang sih tuntas cuma ya itu ada yang lebih tinggi dari ku:'(  minta doa nya man-teman semoga aku bisa mempertahankan posisi ku tahun ini.

Dan karna aku lagi malas ngebacot aku mau langsung aja...











Kalian mau happy ending atau sad ending?? Silakan komen oke.





Continue Reading

You'll Also Like

475K 68.8K 33
(TERBIT) Awalnya cuma dititipin, lama-lama dijodohin. #1 fiksipenggemar (juli, 2021) #2 fanfiction (agustus, 2021)
1.5M 232K 56
[ SUDAH DIBUKUKAN ] ❝ aku masih mau berjuang, Al. tapi Tuhan pengen aku pulang.❞ -Satya Langit Aksara Pernah dengar istilah "orang tepat datang diwa...
Clown | Treasure ✓ By MAYA

Mystery / Thriller

1.3M 342K 35
❝ Kita bakal mati karena badut, gitu? Gak elit banget. ❞ Treasure ft. Ha Yoonbin