DUA TIPE

By NJvlsa

1.5K 311 68

Bintang Gala Pratama terus dibayangi masa lalu yang menyedihkan, ketika ia mencoba mengambil tindakan untuk p... More

Prolog
Bagian 1|| Tes
Bagian 2|| FARMON
Bagian 4|| Sekolah yang sama
Bagian 5|| Jadian
Bagian 6|| Psikiater
Bagian 7|| Hadirnya Rembulan
Bagian 8|| Mimpi
Bagian 9|| Perkenalan Sekolah
Bagian 10|| Bukan Dunianya
Bagian 11| Dokter
Bagian 12|| Rembulan
Bagian 13|| Perkelahian
Bagian 14|| Takdir tidak ada yang tahu
Bagian 15|| Teman Perempuan
Bagian 16||Kiana
Bagian 17|| Bayangkan masa lalu
Bagian 18|| Awal Putih Abu-abu
Bagian 19|| Datang ke Rumah
Bagian 20|| Mas Arsa
Bagian 21||Khawatir
Bagian 22|| Darko
Bagian 23 || Hug
Bagian 24 || Teman Baik
Bagian 25 || Tidak pantas
Bagian 26|| Kelemahan
Bagian 27|| Kita?
Bagian 28 || Hadirnya Rasa Sakit
Bagian 29 || Hari Perang
Bagian 30 || Arsa dan Ica
Bagian 31 || Ica dan Masa Lalunya
Bagian 32|| Mimpi
Bagian 33 | Ingat Kembali
Bagian 34 || Mall
Bagian 35 || Tipe
Bagian 36 || Rasa Sakit
Bagian 37 || Rumah Pohon
Bagian 38|| Masa Lalu Kian
Bagian 39 || Rencana
Bagian 40 || Perbincangan
Bagian 41 || Dia bukan milikku
Bagian 42 || Pertemuan Ke Dua
Bagian 43 || Hidup Darko
Bagian 44 || Bertemu Mantan
Bagian 45 || Tipe
Bagian 46 || Munafik
Bagian 47 || Kabar Duka
Bagian 48 || Moment
Bagian 49 || Kasus Pencurian
Bagian 50 || Balas Dendam
Bagian 51 || Fitnah
Bagian 52 || Pertemuan
Bagian 53 || Kehidupan yang berlalu
Bagian 54 || Perjodohan

Bagian 3|| Ica

70 10 1
By NJvlsa

Kian menatap rumah yang ada di hadapannya, ia berdiri sembari menenteng satu paper bag di tangan kiri dan tangan kanannya sibuk mengetikkan sesuatu.

Bintang

|Bin, aku udah di depan

|Bintang!

|Bintang, woi

Namun tak ada satu balasanpun untuk dirinya, ia semakin kesal karena nyamuk-nyamuk yang sangat berisik dan mulai menggigiti lengannya, sampai pada akhirnya ia menekan bel rumah.

Dua kali ia menekan bel itu dan lima menit kemudian perempuan seusianya datang membukakan pintu.

"Cari siapa ya?" tanya Nana pada Kian

"Gue Kian, temennya Bintang," jawabnya dengan semangat

Nana memperhatikan Kian dari atas sampai bawah, sampai akhirnya ia mengizinkan Kian masuk dan menyuruhnya duduk di ruang tamu.

"Bentar, gue panggil Kak Abin," ujarnya lalu pergi ke lantai atas

Kian menahan tawa ketika mendengar adik Bintang mengatakan Abin, seperti anak kecil sekali.

Bintang turun menuruni tangga, ia tampak mengenakan celana pendek dan kaos putih.

"Kamu dari mana aja aku chat nggak di bales?"

"Maaf, aku lagi belajar."

"Nggak heran sih, kalo itu kamu."

Bintang tersenyum canggung, sebenarnya ia sudah melihat chat Kian dari pop up layar ponsel, tapi ia benar-benar tidak siap bertemu Kian malam ini, apalagi mengingat insiden dimana jantungnya berdebar tak karuan saat melihat Kian tadi siang. Bahkan, Bintang tengah menata hati agar dirinya tak salah bertindak ketika Kian datang malam ini.

"Bin," panggil Kian

"Iya?"

"Aku boleh ngomong sesuatu sama kamu nggak?"

"Ngomong apa?"

Kian tampak meraih paper bag yang ia letakkan di sampingnya, ia meraih kotak berwarna biru dari dalam paper bag itu.

"Ini buat kamu," serahnya

Bintang memandangi kotak yg rapi ini, "Isinya apa?"

Kian tersenyum, "Buka aja, Bin."

Bintang membuka kotak itu, dan ketika melihat isinya jantungnya seolah berhenti berdetak, bahkan ia mengusak matanya untuk sekedar memastikan apakah apa yang ia baca itu benar?

"Warnanya biru, sesuai sama warna kesukaan kamu kan?"

Bukan, bukan karena kotak ini berwarna biru tapi, isi dari kotak ini adalah cake yang bertuliskan 'I LOVE YOU' membuat dirinya terpaku.

"Ini, buat aku?"

Kian tertawa renyah, "Iyalah buat siapa lagi."

Bintang membalikkan kotak itu agar Kian melihat isinya, "Beneran nggak ketuker?"

Kian mengangguk, "Kamu pasti tahu maksud aku. Tapi, aku juga nggak maksa kok, aku hanya sekedar mengungkapkan apa yang aku rasa."

Mampus, baru saja hatinya merasa tak karuan siang tadi dan malamnya Bintang mendapat ungkapan rasa? Sebenarnya, Bintang tidak menyangka jika Kian menyukainya, bagaimana tidak? Dia adalah salah satu siswi cantik dan menjadi idaman cowok-cowok di sekolahnya.

"Gimana, Bin?"

Bintang meletakkan kotak yang sedari tadi ia pangku, ia juga bingung harus menjawab apa, bukankah jika dirinya menyukai Kian maka seharusnya dirinya yang mengungkapkan lebih dulu? Entah itu di tolak atau di terima pasti kejadiannya tidak secanggung ini.

"Aku-"

"KAK ABIIIN," teriak Nana sukses membuat Bintang menutup mulutnya

Nana lari terbirit-birit dan duduk di sebelah Bintang secara tiba-tiba, "Kak, huh huh," Nana mengatur nafasnya

Bintang dan Kian hanya terdiam melihat Nana yang heboh.

"Pasti Kakak belum tahu, kan? Kan?" tanya Nana

Bintang hanya menggeleng, ia mengerutkan dahinya melihat tingkah adiknya yang aneh, memang sudah biasa sih, tapi ini masih ada tamu.

"Besok orang yang Kak Abin jemput itu keluarganya Ica, cewek yang dulu kakak suka," ujar Nana dengan semangat

Seketika itu Bintang melirik Kian yang tengah menatapnya, ia juga melihat tajam ke arah adiknya yang masih bersemangat menceritakan sosok Ica.

Kapan dirinya menyukai gadis bernama Ica?

.


.

Follow akun author!

Ig: @p.velisa0811
Twit: @KhairaVelisa

Jangan lupa share dan komen ya gays🙇

Continue Reading

You'll Also Like

RAYDEN (END) By onel

Teen Fiction

4.5M 235K 63
[Follow dulu, agar chapter terbaru muncul] "If not with u, then not with anyone." Alora tidak menyangka jika kedatangan Alora di rumah temannya akan...
4.7M 338K 73
Camellia terjebak dalam dunia asing yang membingungkan, tepat saat membuka mata hal yang tak terduga menghampirinya. Katanya ia adalah seorang perma...
10.2M 417K 66
On Going (Segera terbit) Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di ke...
121K 7.2K 43
Alvandy Arrsyan seorang remaja 18tahun, dengan keahliannya sebagai hacaker handal serta jago bela diri. Hidupnya yang sebatang kara, mengharuskan di...