MASTER: Jeffrey The Mafia | J...

By midnightwispy

176K 16.1K 1.6K

|END| "ᴅᴏ ᴜ ᴡᴀɴɴᴀ ᴘʟᴀʏ ᴡɪᴛʜ ᴍᴇ?" ©2020, 𝖒𝖎𝖉𝖓𝖎𝖌𝖍𝖙 𝖘𝖙𝖆𝖗𝖙: 27082020 [𝖈𝖔𝖒𝖕𝖑𝖊𝖙𝖊] highest rank... More

𝕋𝕣𝕒𝕚𝕝𝕖𝕣
ᴘʀᴏʟᴏɢᴜᴇ
01. Lazy Thea
02. damn!
03. drugs?
04. bastard!
05. The Savior
06. Sweet
07. Castle
08. Reassuring heart
09. Regret
10. When she hungry
11. A reason to smile
12. For the first time
13. Cause you're mine
14. Surprising conversation
15. Escape
16. Similar figure?
17. Yap! We're Criminals
18. Welcome back
19. Forgive
20. Monitor her
21. Devil's house
22. Date?
23. Back to home
24. Lala and Lili
25. Where is she?
26. The gun
27. Hatred
28. Love and pain
29. Overdose
31. You're the master now
32. Shotaro, Knife and blood
33. Miss him
34. Party?
35. the wedding
36. the night
37. Overcast
38. The war
39. Hell
40. He is..
Epilogue
Bonus chapter
MASTER: Save Me| Johnny Suh

30. first time meeting

2.1K 254 42
By midnightwispy

Thea berjalan dengan lemas menuju kamarnya, matanya terus menatap nanar kedepan tidak memperdulikan apapun bahkan orang-orang yang tidak sengaja menabraknya. Jeffrey mengikutinya di belakang tanpa mau mendekati Thea.

Perkataan jeffrey benar-benar membuatnya hancur sehancur hancurnya, Jeffrey memang tak tega melihat Thea begitu tapi apa daya jika dia tak melakukan ini permasalahan tak akan selesai.

"Thea?" Sapaan dari Yuta juga thea abaikan, Thea terus berjalan dan memasuki kamarnya tanpa ada suara yang keluar dari mulutnya.

Yuta mendekati Thea yang sedang terduduk di atas ranjang nya, memperhatikan wanita itu yang sudah pucat dan hanya terdiam dan melamun.

"Yuta." Ujarnya membuat Yuta segera menarik kursi dan duduk di hadapan Thea.

"Hmm? Ada yang sakit?" Tanya Yuta memegang tangan Thea.

"Yuta, bawa gue pergi kaya yang waktu itu lo lakuin. Lo bisa kan?" Tutur Thea sambil menatap Yuta dengan tatapan yang kosong, Yuta benar-benar tak tega melihat Thea yang seperti ini.

Semua nya memang membingungkan, Thea yang bingung dengan kehidupannya sementara Yuta pun bingung dengan situasi ini, bisa-bisa nya Thea bilang ingin pergi bersama Yuta sedangnya Jeffrey mendengar semua percakapan mereka.

"Yuta, tinggalkan kita berdua." Suara jeffrey memerintah, segera Yuta membungkuk hormat dan meninggalkan jeffrey dan thea berdua.

Jeffrey duduk di kursi hadapan Thea memandang, memegang kedua pipi Thea agar menatapnya. Mata mereka saling bertemu, Thea bisa melihat dari tatapan jeffrey bahwa dia juga menginginkan Thea.

"Siapa Jeff? Siapa wanita itu?"

"Lee Jennie." Cicit jeffrey membuat thea menyunggingkan senyumnya tak percaya.

"Jeff, dia yang culik aku dia lukain aku dan dia yang ngancem aku." Jeffrey hanya tertunduk karena sudah mengetahui semuanya, tapi dia hanya diam.

"Apa jangan-jangan kamu udah tau tapi kamu gak peduli?" Curiga Thea yang benar adanya.

Prang!

Yuta, Johnny, Jeno dan Haechan terkejut mendengar suara barang-barang yang sepertinya sengaja di lempar dari kamar Thea. Jeno sempat ingin masuk karena khawatir terjadi sesuatu pada Thea tapi semuanya menahan Jeno.

"Master pasti bisa menyelesaikan semuanya." Johnny meyakinkan teman-temannya yang sudah cemas menunggu di luar kamar.

Benar saja seketika semuanya menjadi tenang dan jeffrey keluar dari kamar Thea, semua mata tertuju padanya seolah-olah ingin tahu apa yang telah terjadi.

"Masih banyak urusan yang harus gue urus, selama gue gak ada Thea akan megang semua urusan disini ikuti semua kata dia dan kalian harus jaga dia dengan nyawa kalian." Semua nya mengangguk dan membungkuk hormat sebelum akhirnya Jeffrey pergi.

Setelah kepergian Jeffrey, mereka semua saling melirik. Johnny menyuruh Jeno untuk memeriksa Thea di dalam, karena sudah sering bersama mereka menjadi sangat sayang pada Thea. Jeno masuk ke kamar Thea, yang di lihanya adalah Thea yang sedang tertidur pulas tanpa sadar Jeno tersenyum melihat itu, tangannya terulur lalu mengusap rambut Thea.

Tak mau mengganggu tidur nyenyak Thea tak lama Jeno keluar, memberitahu semuanya bahwa Thea sudah tertidur. Mereka semua duduk di kursi panjang yanh berada di depan kamar Thea agar mudah jika Thea membutuhkan sesuatu.

***

Dua hari Thea beristirahat di rumah sakit tempat yang benar-benar membuat thea tidak betah. Kini dia sudah kembali ke rumah Jeffrey dan kembali ke aktifitasnya yang membosankan. Johnny menjinjing tas yang berisikan barang-barang Thea, menyinpannya di sebelah kasur Thea.

"Thanks John." Ujar Thea tulus sambil tersenyum ke arah Johnny.

"Istirahat lah." Titah johnny menarik selimut agar menutupi tubuh Thea.

"Kan kemarin udah istirahat di rumah sakit masa sekarang istirahat lagi, bosen banget." Eluh Thea sambil mem pout kan bibirnya.

Johnny yang bingung juga hanya diam, entah apa yang harus dia lakukan agar tidak bosan, dia juga tak tahu. Johnny pun tak terlalu mendengarkan Thea lalu mematikan lampu kamar Thea dan keluar dari kamar itu.

Tok!Tok!Tok!

Tak lama setelah johnny keluar ada suara ketukan pintu dan suara beberapa orang yang sedang berbicara.

"Masuk!" Ujar Thea, seketika pintu terbuka dan terlihat lah tiga orang remaja berdiri di depan pintu kamar Thea yang kini sedang berjalan mendekatinya.

"Hai kak Thea! Gimana keadaannya?" Tanya seorang lelaki berjaket kulit warna hitam.

"Baik kok." Ujar Thea dengan senyuman.

Lampu kamar dinyalakan dan kini Thea bisa melihat wajah tiga remaja itu dengan jelas, lelaki tinggi dan besar pakai kaos hitam itu Jeno, lelaki dengan kulit kecoklatan itu Haechan dan satu lagi lelaki mungil dengan wajah yang cemberut itu Renjun.

"Kalian ngapain kesini?" Tanya Thea bercanda.

"Oh ga boleh? yaudah kita balik lagi aja." Haechan memutar badan untuk kembali, langsung di tarik oleh Renjun.

"Ga usah drama lo!" Kata Renjun sambil menarik Haechan untuk duduk, sementara Thea dan Jeno hanya terkekeh melihat kelakuan dua anak itu.

Mereka semua duduk di atas kasur Thea, saling tukar cerita dan sesekali tertawa menimpali lelucon yang terlontar dari satu sama lain.

"Kak Thea sama Jeno awal ketemu gimana? Kayanya kalian akur banget." Tanya Haechan dengan mulutnya yang penuh dengan snack.

"Telen dulu gila, jijik banget sih." Sindir Renjun yang selalu protes dengan apapun yang Haechan lakukan.

"Lo kenapa sih? Nyari masalah terus sama gue!" Marah Haechan tak terima dengan komentar Renjun.

"Gue ga cari masalah, gue cuma ngasih tau kalo lo itu jor- pfftt" ucapan Renjun terjeda karena Haechan menyumpal mulutnya dengan tangan.

"Ihh bau bangsat!" Renjun mengepal tangannya di depan wajah Haechan.

"Eh eh udah, kalian berantem terus deh." Relai Thea di iringi dengan kekehan.

"Ga aneh." Celetuk Jeno.

"Ssttt udah, gue pengen denger kak Thea cerita." Haechan meletak kan jari telunjuknya di depan mulut menandakan untuk tidak mengeluarkan suara lagi.

"Jadi-

Flashback

2010

Di taman yang sangat luas, ada dua orang anak yang satu dengan asik menikmati permainan ayunan yang satu lagi hanya memperhatikan seolah-olah ia ingin merasakan naik ayunan.

"Kamu mau naik ini?" Tanya anak wanita memakai bando pink, anak lelaki itu mengangguk sambil tersenyum.

"Aku Jeno, kalo kamu?" Tanya nya dengan malu-malu.

"Aku Thea." Mereka saling berjabat tangan

"Kamu naik, biar aku dorong." Jeno tersenyum senang dan menaiki ayunan.

Tak lama mendorong, Thea berlari menjauh dari Jeno dan membuat Jeno kebingungan.

"Thea! Kamu mau kemana?" Teriak Jeno sambil ikut berlari mengikuti.

Thea menunjuk sesuatu, Jeno mengikuti pandangan Thea.

"Oh my god so cute!" Thea memegang kedua pipinya dengan tangan ketika melihat seekor anjing kecil.

Jeno hanya diam mematung sambil melihat ekspresi berlebihan Thea. Jeno ikut berjongkok di sebelah Thea yang mengelus anak anjing berwarna putih itu.

"What is your name? Are you alone? It's ok! Now you can call me mommy and call him daddy."

What?!

Jeno membulatkan matanya ketika thea menunjuk dirinya, kini Jeno melirik Thea dengan keningnya yang berkerut.

"Thea!" Teriaknya seperti orang yang sedang kesal.

"Kenapa Jeno? Kamu ga suka sama anjing ga berdosa ini? Kamu harusnya bertanggung jawab sama dia." Thea memasang wajah sedihnya.

"Thea! Aku ga nyangka bakal jadi daddy secepat ini." Ucap Jeno. Mereka pun bepelukan bersamaan dengan anak anjing itu.

Flashback off

"Drama banget gila." Celetuk Renjun, memang benar sih drama thea mengakui itu.

"Gara-gara itu kalian jadi deket?" Tanya Haechan yang di balas anggukan oleh Thea dan Jeno.

"Iya, tiap hari kita ketemu di taman itu, main sama anak kita." Ujar Jeno.

"Idih anak apanya." Renjun si julid merotasikan bola matanya.

Ting!

Hallo babe! Lagi apa?

Sebuah pesan masuk dari handphone Thea, membuat thea tersenyum karena menanti pesan itu.

TBC

Sorry kalo ga jelas.

See ya next chapter! Don't forget vote comment and follow🌼

Continue Reading

You'll Also Like

3.9K 438 42
[ C O M P L E T E ✓ ] • Weeeklyhypen stories || Heesoojin • Soojin dan Heeseung ditantang untuk berkencan selama 2 bulan. Berpikir itu adalah permain...
84.1K 8.3K 28
Cerita ini adalah lanjutan atau series kedua dari cerita MARRIED WITH COOLBOY (jangan lupa di baca supaya tahu alurnya 😊) Hubungan mereka sudah lebi...
480 307 42
New Version "アイシテル HARUTO!" Awalnya, semua terasa hampa. Tak ada satupun hal yang membangkitkan semangat. Hidup tanpa tujuan, raga tanpa daya. Namun...
127K 14.5K 78
Short story Sehun dan Lisa Pokoknya book ini banyak hujannya, alias menye-menye, jadi kalau nggak suka menjauh ya!!