"NAME!! KAU DI MANA?!!!"
Sanzu sudah pulang ke rumah tapi dia tidak mendapati orang yang ia cari.
"Jangan bilang dia kabur?!" Sekarang yang terlintas di otak nya hanyalah seorang gadis yang bernama Name.
Daritadi dia mencari gadis itu tapi percuma dia tidak menemukannya.
Kemudian Sanzu berjalan ke dapur tapi saat dia ke dapur dia mendapati secarik surat yang tergeletak di meja dan sebuah gaun maid di dekatnya.
Merasa familiar dengan tulisan itu Sanzu langsung membacanya. Dan betapa kagetnya dia karena ternyata yang menulis surat itu adalah Name gadis yang dia cari dari tadi.
"Dia... Dia tidak menepati janjinya"
Kemudian Sanzu membuang surat itu lalu berjalan ke lemari untuk mengambil botol wine.
Kemudian Sanzu meminum Wine tersebut sambil berfikir.
"Jangan bilang dia hamil?!"
"Akh memang kenapa kalau dia hamil dan lagi jika dia pergi dia tidak akan menambah beban ku lagi" Ucap Sanzu yang sedang berbicara dengan dirinya sendiri.
Sebenarnya Sanzu khawatir dengan gadis itu tapi dia tidak sadar bahwa dia sedang khawatir atau lebih tepatnya dia tidak peka terhadap perasaan nya sendiri.
"Baiklah kita akan tinggal di sini"
Sekarang Name sedang berdiri di depan rumah yang bisa di bilang besar. Dia mendapat kan uang dari gaji ayahnya yang lumayan banyak.
"Aku tidak tau kau terlahir sebagai anak perempuan atau lelaki tapi aku berharap kau memiliki mata yang indah seperti ayahmu" Ucap Name sambil mengusap perutnya.
Saat memasuki rumah Name langsung bergegas merapikan pakaiannya dan ingin istirahat karena besok dia ingin mengurus surat tentang jati dirinya yang baru.
Sekarang Name sedang mandi tapi saat mandi dia teringat dengan tuan nya.
"Apa tuan sudah makan..."
Ceritanya bakal gua peringkat hmm bisa di bilang bakal aku skip sampai anaknya Lahir 😌🙏🏻