***
Anyeong gais balik lagi sama aku pacar jaemin t-tapi suka ngehalu, oke langsung aja mulai...
•
•
•
Jam pulang sekolah...
"Heh lo mau kemana?" tanya Nathan sinis.
"N-nathan.. lo ngapain kekelas gue?" balas Naura basa-basi.
"Gak usah basa-basi ya, gue males soalnya sekarang lo ikut gue!"
"Ih gak mau"
"Ikut gue"
"Gue gak mau ih apaansi lo nath?"
"Lo kan yg ngelempar kaleng ke kepala gue?"
"Apaansi"
"Gak usah ngeles lo!"
"Iya gue yg udah ngelempar tuh kaleng, tapi demi alex nath gue gak sengaja!"
"Gak sengaja atau sengaja pun tetep aja kepala gue sakit grgr lo, jadi lo harus ikut gue!"
"Tef bantuin gue tef"
"Sorr-y na!!" balas Teffani yg langsung kabur.
"Udah ikut Nathan aja" balas Laskar.
"Iya dikasih enak hahaha" balas Daffa.
"Maksud lo apa?" tanya Naura.
"Gak jadi, this is private!" balas Daffa.
"Sok banget Inggris lo jaelani" balas Raska.
"Tau lo, ngomong Inggris aja masih blepotan" balas Galang.
"Udah kek makan eskrim ya lang" balas Shaka.
"Jadi baliknya gimana?" tanya Elang.
"Oke jadi lo pada balik duluan, kalo ada apa² call gue aja, gue mau ngasih pelajaran dulu ke nih cewek rese" balas Nathan.
"Siap bos laksanakan!" balas mereka semua kecuali Elang.
***
Tempat parkir..
"Naek ngapain bengong sih?" tanya Nathan.
"Pake helm?" tanya Naura.
"Pake di jidat lo! yaiyalah pake biar selamat!"
"Gue gak bisa makenya anjir! cantelan nya gak jelas"
"Norak lo! ini helm bogo"
"Gue taunya helm Honda semakin didepan!"
"Salah maemunah!! YAMAHA SEMAKIN DI DEPAN"
"Oh iya itu maksud gue"
"Dah buruan naek lama bgt lo"
"Ini pijakan kakinya mana sih nath?"
"Astaghfirullah! lo gak pernah naik motor apa gimana sih? apa aja gak tau heran bgt"
"Ya mana gue tau, gue gak dibolehin bawa motor sama bunda"
"Ngapain curhat? nih pijakan kakinya disini udah kan? atau mau dibantuin naik juga? gak bisa naiknya?"
"Apaansi bisa!"
"Yaudah naik"
"Ya sabar sih udh tau motornya gede"
"Norak"
"Awas ya lo! kalo lo katro gue katain norak"
"Gue gak katro"
"Ya siapa tau gitu"
"Gue gak suka diajak ngomong pas dimotor"
"Siapa yg ngajak ngomong? orang gue balesin lo ngomong"
"Yaudah diem"
"Yaudah"
"Yaudah"
"Yaudah lo juga gak usah ngomong"
"Yg gue suruh diem kan lo doang"
Lalu Naura pun mengunci mulutnya, dan terlihat di spion sangat amat gemas.
***
Terdengar suara ringtone handphone Nathan.
"Eh angkat telpon dulu, berisik njir" ucap Naura.
"Siapa suruh ngomong?" tanya Nathan.
"Ngasih tau"
"Gue udh tau"
Naura pun langsung menutup mulutnya rapat² hingga diperbolehkan berbicara kembali oleh Pak ketu.
"Halo mah?"
"Halo sayang"
"Ada apa?"
"Gak ada apa² sih, mama cuma mau nitip beliin susu fullcream ya di minimarket soalnya udh abis"
"Iya"
"Thanks ya sayang"
"Iya mah"
"Apa lo liat²?" tanya Nathan.
Naura hanya menggelengkan kepalanya.
***
Rumah Nathan..
"Assalamualaikum mah" ucap Nathan.
"Waalaikumsalam sayang" balas mama.
"Nih titipan mama"
"Makasih ya sayang, eh btw ini siapa nath?"
"Temen"
"Masa sih secantik ini cuma temen kamu?"
Naura yg belum bisa berbicara karena Nathan belum mengizinkan berbicara hanya terdiam dan senyum kepada mama Nathan.
"Namanya siapa sayang" tanya mama.
"Naura mah" balas Nathan.
"Mama gak nanya kamu nath!"
"Nathan bantu jawab, soalnya.."
"Soalnya kamu gak bolehin ngomong? kamu kenapa kejam bgt sih nath jd cowo? ngomong aja sayang gapapa"
"Iya tante, huft!!"
"Tuh kasian bgt sampe menghela napas, ih Nathan mama gak ngajarin kyk gitu ya Nathan!"
"Gapapa tante, jangan marahin Nathan emg salah saya kok tadi saya gak sengaja ngelempar kaleng ke kepala nya Nathan"
"Ya cuma kaleng doang kan? masa hukumannya gak boleh ngomong sih?"
"Mama cenayang ya kok tau sih?"
"Mama tau soalnya Daffa pernah ngomong sama mama"
"Aishhh..."
"Ikut tante aja ya sayang"
"Iya tante"
***
"Ayo na" ucap Nathan yg menarik tangan Naura.
"E-eh mau kemana?" tanya mama.
"Belajar bareng"
"H-hah? kamu gak sakit kan sayang?"
"Nathan waras mah, sehat jasmani alhamdulilah"
"Mama tuh kek excited bgt denger kamu belajar, emg biasanya kamu pernah belajar?"
"Mama ngeledek nih"
*Oke Naura tante titip Nathan ya, jangan sampe dia nakal awasin belajarnya dia"
"Iya tante"
"Ayo na!!"
"Nathan jangan narik² gitu!"
"Iya mah"
"Pamit tante!"
"Iya sayang hati²!!"
***
"Gak usah caper ke nyokap gue" ucap Nathan.
"Gue hanya menerapkan sopan santun terhadap orang tua" balas Naura.
"Tapi lo gak nerapin itu ke gue"
"Yaa itu gue gak sengaja, gue juga mana tau kalo kaleng itu malah kena kepala lo"
"Alesan"
"Bodoamat"
***
Sebuah cafe ...
"Turun!" ucap Nathan.
"Cafe? ngapain?" tanya Naura.
"Gak usah ge er"
"Dih siapa juga yg ge er orang gue nanya"
Nathan pun langsung menarik tangan Naura masuk kedalam cafe tersebut.
"Gue minta tolong lo kerjain tugas² gue!" ucap Nathan.
"H-hah? bentar gue gak salah denger? tugas² lo? sebanyak ini?" tanya Naura.
"3 tugas doang yaelah"
"Gue, sama lo aja beda jurusan gimana gue bisa ngerjainnya?"
"Lo kelas apa emang?"
"Bahasa"
"Gue IPA"
"IPA? gue gak salah denger kan?"
"Kenapa? mau ngeledek gue? anak nakal bisa masuk IPA?"
"Ya enggak, kek kaget aja sih"
"Sama aja lo ngeledekin gue!"
"Temen² lo juga anak IPA?"
"Iya"
"Gue yakin nyokap lo gak percaya anaknya masuk IPA dengan otaknya yg suka ngebabuin orang"
"Udah kerjain berisik bgt, buruan keburu sore"
"Iya gue kerjain!"
Satu jam kemudian Naura pun telah selesai mengerjakan tugas² Nathan.
"Eh udah kelar? minum nih" ucap Nathan yg memberikan minuman kepada Naura.
"Gak ada racun kan?" tanya Naura.
"Gue gak setega itu!"
"Becanda, thanks ya!"
"Yoi thanks juga udah kerjain tugas gue"
"Bagus deh kalo lo bilang makasih"
"Fisikanya blm anj* please lah na kerjain!"
"Buat itu gue gak paham nath gue kan bukan anak IPA"
"Lo menyiksa gue na"
"Heh gak kebalik? yg ada gue yg tersiksa!"
"Yaudah ayo pulang"
Okeee gais jadi segini dulu yaaa, next part berikutnya ya... Jangan lupa vote, komen, dan follow thanksss salam sayang dari aku <3!!!