Namun, Tuan Lu bertingkah seperti kapas dan terus berbicara tanpa emosi.
“Apa perbedaan antara anak yatim di luar sana dan Lu Xuan? Satu-satunya perbedaan adalah bahwa mereka memiliki orang tua yang berbeda darinya, tetapi mereka masih generasi penerus negara kita. Mengapa kamu tidak menerima mereka semua sebagai anak-anakmu dan merawat mereka juga? Seperti kata pepatah lama—Hormati yang tua dan yang muda di keluarga lain seperti kita menghormati mereka di keluarga kita sendiri. Ketika kamu memutuskan untuk memperlakukan semua anak yatim itu sebagai anakmu sendiri, saat itulah aku akan memperlakukan Lu Xuan sebagai cucuku.”
Kemudian, dia menoleh ke Yang Yue dan berkata, “Sebelumnya, ketika kamu memutuskan untuk mengakhiri kontrak pernikahan dengan Jinian, aku sudah mengatakan kepadamu bahwa aku tidak akan peduli tentangmu atau apa pun yang terjadi padamu mulai hari itu dan seterusnya. Lu Xuan hanyalah seorang anak kecil yang tinggal di rumahku. Namun, dia bersikeras memberi tahu semua orang bahwa dia adalah Tuan Muda keluarga Lu, bahkan menyebutkan bahwa dia adalah pewaris masa depan keluarga Lu.”
“Aku tidak peduli tentang apa yang ingin dia lakukan, dan aku tidak peduli tentang dia. Untuk seseorang yang bahkan tidak memiliki silsilah, sekarang dipenjara, dan bahkan mungkin orang yang ingin menyakiti cucuku, kamu harus bersyukur bahwa aku tidak mengambil kesempatan untuk menghancurkannya lebih jauh.”
“Kamu ingin aku menyelamatkannya? Itu tidak mungkin. Bukankah keluargamu juga memiliki semacam koneksi? Karena kamu sangat mencintainya, kamu harus meminta bantuan dari keluargamu setelah berdiskusi dengan mereka, hanya untuk melihat apakah mereka bisa mengeluarkannya dari penjara. Kamu seharusnya tidak mengharapkan bantuan apa pun dariku.”
Wajah Yang Yue berubah pucat pasi saat dia mendengar Tuan Lu mengucapkan kata-kata paling kejam dengan nada paling tenang. Dia bisa merasakan darah di tubuhnya membeku.
Apa… yang telah dia lakukan sebelumnya?
Mengapa dia memutuskan kontrak pernikahan dengan Lu Jinian, memutuskan untuk bersama Lu Xuan?
Dia bahkan bukan milik keluarga Lu. Mengapa dia menyerah pada Lu Jinian, yang merupakan pewaris keluarga Lu, hanya untuknya?
Di ruang tamu yang besar, satu-satunya suara yang terdengar adalah bunyi klik ketika kedua kenari di tangan Tuan Lu bertabrakan satu sama lain. Wajah Yang Yue pucat seolah-olah tidak ada darah yang mengalir melaluinya.
Tuan Lu sama seperti sebelumnya. Dia duduk di tempat yang sama di sofa dan televisi masih menayangkan saluran yang sama—berita CCTV.
"Tuan, Profesor Hong Lu ada di sini," Kepala pelayan melaporkan, dan setelah mendengar berita itu, Tuan Lu melompat seperti pegas dan segera turun dari sofa.
Reaksinya benar-benar berbeda dari reaksi ketika dia mendengar berita bahwa Lu Xuan telah ditangkap.
“Tuan, dokter sudah mengatakan bahwa Anda memiliki tekanan darah tinggi. Tidak peduli apakah Anda ingin duduk atau berdiri, berbaring atau bangun dari tempat tidur, Anda harus melakukannya perlahan-lahan!” Kepala pelayan mengingatkannya dengan cemas.
“Ayyy, berhenti menggangguku. Cepat! Pimpin aku keluar sehingga aku bisa menyambut Profesor Hong Lu.”
Tuan Lu merapikan pakaiannya yang sudah rapi dan berjalan menuju pintu.
Dia bahkan tidak peduli dengan Lu Xuan, yang adalah manusia yang baru saja ditangkap. Profesor Hong Lu hanyalah seorang dokter yang ada di sini untuk Lu Jinian, tetapi Tuan Lu menganggapnya sangat serius.
Mereka mungkin saudara sedarah, tetapi perlakuan yang mereka terima benar-benar berbeda.
Segera, Hong Lu masuk ke rumah keluarga Lu bersama Tuan Lu, yang sangat antusias. Ketika mereka melewati Yang Yue dan Ayah Lu, dia masih berbicara tentang kondisi Lu Jinian padanya, sama sekali mengabaikan mereka berdua, tidak pernah berpikir untuk memperkenalkan Lu Yanlei kepada Profesor Hong Lu.
Hong Lu tidak tahu siapa dua orang yang berdiri di ruang tamu itu. Karena Tuan Lu tidak memperkenalkan mereka, dia juga melakukan hal yang sama, mengabaikan mereka dan mengikuti Tuan Lu ke dalam lift, yang membawa mereka ke lantai tiga.
Yang Yue memiliki perasaan kosong di hatinya saat dia berbalik dan bertanya kepada Pastor Lu, “Paman, bukankah kakek mencari Institut Lawrence ketika Jinian pertama kali melukai kakinya? Bukankah mereka mengatakan bahwa mereka tidak bisa mengobatinya?”
“Sebelumnya, bukan karena mereka tidak bisa mengobatinya. Itu karena bos Institut Lawrence, Saka, menuntut 50% dari bagian keluarga Lu. Ayah tidak bersama kami ketika mereka memintanya dan aku langsung menolaknya. Kemudian, ketika ayah sekali lagi meminta bantuan dari Saka, dia langsung menolaknya, mengatakan bahwa tidak ada harapan untuk merawatnya.”