Perfect Stepmother (ChanBaek...

By InggarNiuvita

128K 9.7K 799

"Mulai sekarang Eri akan memanggil aunty dengan sebutan mommy." Jelas Eri tanpa rasa bersalah karena sudah me... More

Perkenalan Tokoh
Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Chapter 27
Chapter 28
Chapter 29 🔞🔞
Chapter 30
Chapter 31
Chapter 32
Chapter 33 (end)

Chapter 8

3.8K 327 28
By InggarNiuvita

Brakk....

"ASTAGA!! PARK CHANYEOL!!!!
KAU APAKAN MENANTUKU HAH!!??"

Yoora dan Nyonya Park terkejut melihat pemandangan didepannya.
Bagaimana tidak, mereka melihat Chanyeol tidur memeluk Baekhyun erat.
Ditambah badan Baekhyun yang mungil, semakin tak terlihat karena tertindih tubuh bongsor Chanyeol.

Tak hanya Yoona dan Yoora yang terkejut, Chanyeol dan Baekhyun pun juga ikut terkejut.

Keduanya langsung bangun dan menjauhkan diri masing-masing ketika mendapati posisi mereka yang tak berjarak sedikitpun.

Baekhyun merasa sangat tidak enak dengan Nyonya Park karena kepergok tidur dengan posisi yang tidak sepantasnya bersama putra dari si pemilik rumah.
Berbeda dengan Chanyeol yang saat ini merasa sangat kesal dengan eommanya karena sudah menganggu acara lovey doveynya dengan sang pujaan.

"Yakk!! Park Chanyeol!! Kemari kau anak nakal! Bisa-bisanya mengambil kesempatan. Mau kau apakan menantuku hah!?"
Nyonya Park berjalan menghampiri Chanyeol dan bersiap akan memukulnya sebelum..

"Ck! Eomma ini berisik sekali!
Aku hanya tidur sambil memeluk mommy dari putriku. Apa aku salah?'
Tanya Chanyeol tanpa dosa

Ketiga wanita disana melotot tak percaya.
Baekhyun melotot karena dengan mudahnya Chanyeol mengatakan itu pada eommanya.
Sedangkan Yoona dan Yoora melotot mendengar Chanyeol menyebut Baekhyun dengan mommy.

"Apa maksutmu Yoda!?"
Tanya Yoora tak sabaran.

"Apanya? Baekhyun? Mommynya Eri?"
Tanya Chanyeol

"Aahh begini eommanim, eonni.
Tadi Eri meminta izin untuk memanggilku mommy. Dan saya juga merasa tidak keberatan.
Kalau untuk soal tidur bersama, maaf kami benar-benar tidak sadar dan tidak sengaja, karena tadi kami tidur bertiga bersama Eri."
Jelas Baekhyun karena tidak ingin terjadi kesalahpahaman. Terlebih Chanyeol bukan menjelaskan sebenarnya, malah semakin menimbulkan persepsi yang tidak-tidak.

"Oh begitu. Lalu dimana Eri?"

Baru selesai Nyonya Park bertanya, pintu kamar mandi terbuka menampilkan sosok gadis kecil yang baru saja selesai mandi.

"Halmoni dan imo ada disini?"
Tanyanya bingung mendapati kamarnya ramai.

"Daddy dan mommy sudah bangun ternyata. Mom dandani Eri mom."
Pinta Eri pada Baekhyun.

"Kemarilah sayang."
Perintah Baekhyun. Eri pun berjalan mendekat kearah Baekhyun.

Yoona dan Yoora berpandangan penuh arti.
Sepertinya mulai sekarang Yoora akan resmi bergabung untuk bersekutu dengan eommanya.

"Baiklah jika begitu kami keluar dulu ya. Menantuku, eomma titip cucuku dulu ya."
Ucap Yoona tersenyum lembut kearah Baekhyun

"Dan kau Park Chanyeol! Eomma bangga padamu!"
Seru Yoona bangga kearah Chanyeol.

Chanyeol hanya menanggapinya dengan senyum tipis.
Berbeda dengan Baekhyun yang tak mengerti maksud dari ucapan Nyonya Park, namun dia akhirnya lebih memilih menyelesaikan aktifitasnya mengurusi Eri.

Selesai keluar dari ruangan Chanyeol, eomma Park terus menyunggingkan senyum bahagianya.

"Aahhh.. bahagianya hati ini. Ternyata gen terbaikku masih menurun pada putraku. Kau lihat Yoora, bagaimana tadi sikap Chanyeol pada Baekhyun?"
Ujar Nyonya Park menggebu-gebu.

"Eomma benar. Aku saja tadi sangat terkejut jika Yoda dingin itu bisa tidur dengan memeluk perempuan.
Nah, kalau sudah seperti ini aku akan menjadi sekutumu untuk membuat Baekhyun jadi adik iparku eomma."
Sahut Yoora

"Itu harus! Seharusnya memang dari dulu kau membantu eomma mu ini."

"Ish yang penting kan sekarang aku akan membantu eomma."

"Iya iya. Terimakasih sayang."
Nyonya Park memeluk putrinya.

🔲🔳🔲🔳🔲🔳

Pagi ini di kediaman keluarga Park,
Sangat sibuk dengan persiapan sekolah Eri.
Chanyeol sudah membicarakan tentang Eri yang ingin sekolah dengan keluarganya semalam.
Chanyeol juga sudah setuju untuk sementara tinggal bersama orangtuanya karena tidak mungkin Chanyeol membiarkan Eri sendirian di mansion Chanyeol yang terdahulu.
Dulu Chanyeol memang menitipkan Eri pada baby sitter jika ia pergi ke kantor. Tapi sekarang eommanya meminta agar beliau saja yang merawat Eri.
Eri juga langsung menyetujui keinginan halmoninya, maka Chanyeol pun hanya bisa menuruti putrinya.

Eri sudah terlihat cantik dan rapi dengan seragam sekolahnya. Kemarin Chanyeol langsung menghubungi orang suruhannya untuk mencarikan Eri sekolah.

"Aigooo cucu halmoni cantik sekali eoh."

"Tentu. Eri cantik seperti mommy."
Cengirnya

"Itu pasti sayang. Ayo sini sarapan dulu lalu kerumah mommy untuk menjemputnya."


"Selamat pagi semua."
Sapa Chanyeol singkat dengan wajah datarnya.

"Ishh apa-apaan wajah menyeramkanmu itu Chan! Ganti sana wajahmu!"
Kesal Nyonya Park mendengus sebal

"Halmoni. Wajah Daddy kan bukan pakaian, jadi tidak bisa diganti."
Sahut Eri polos

"Hahhaaa bukan itu maksud halmoni sayang. Maksud halmoni supaya daddymu menampilkan senyumnya."
Jawab Nyonya Park.

Semua anggota keluarga langsung tertawa.

"Untuk apa diganti. Bahkan dengan wajah ini baekhyun akan semakin jatuh dalam pesonaku."
Sombong Chanyeol.

"Cih! Nanti juga jika didepan Baekhyun wajahmu akan berubah menjadi bodoh."
Cibir Yoora membuat Chanyeol tersenyum tipis merasa benar dengan ucapan kakaknya.

"Bagaimana dengan project dengan perusahaan Kim dari Kanada itu Chan?"
Tanya Siwon.

"Sudah ada penanganan lanjut dari pihak mereka appa. Tinggal menunggu pembangunannya saja."
Jelas Chanyeol.

"Syukurlah kalau begitu. Apa ada masalah lain?"
Tanya Siwon lagi.

"Sejauh ini tidak ada appa."

"Sudah sudah kalian ini jangan bahas masalah pekerjaan di meja makan.
Dasar pria-pria menyebalkan."
Omel Yoona.

"Hahh... Salah lagi."
Pasrah Siwon.

Setelah menyelesaikan sarapannya, mereka menjalani aktifitas masing-masing.
Tuan Park ke kantor, Yoora ke butiknya, Chanyeol dan Eri juga berangkat menuju sekolah setelah menjemput Baekhyun.

Baekhyun terus tersenyum puas menatap hasil bekalnya kali ini.
Ya, sedari tadi dia sedang menghias bekal makan untuk putri barunya agar menarik.


"Aku merasa menjadi seorang mommy sungguhan jika begini. Semoga putriku suka kkkk."

"Kurasa eomma harus memanggil dokter Kang untuk memeriksamu Baek."
Eomma Byun, Yuri tiba-tiba datang.

"Untuk apa. Aku tidak sakit."

"Fisikmu memang tidak sakit. Tapi jiwamu yang sakit."

"Ishh eomma. Putri sendiri malah dibilang gila."

"Kau sendiri kenapa pagi-pagi malah tersenyum tidak jelas. Dan lagi, kau membuat bekal untuk siapa? Anak TK? Sampai dicetak seperti itu."
Ucap Yuri setelah melirik kotak bekal ditangan Baekhyun.

"Ini untuk putriku."
Sahutnya enteng.

"Mwo!?"
Kaget Yuri.

"Eomma ingat, tempo hari yang aku pergi ke taman? Nah disitu aku mulai bertemu dengan anak kecil."

Baekhyun pun mulai menceritakan semuanya dari awal mulai bertemu Eri, lalu dengan keluarga Eri, hingga kemarin Eri memintanya untuk menjadi mommynya. Yuri hanya mendengarkan tanpa memotong pembicaraan putrinya.

"Aahhh..... Eomma paham sekarang. Jadi sekarang kau benar-benar sudah mendapatkan Daddy pujaanmu eoh?"
Goda Yuri.

"Eomma. Hubungan kami hanya sebatas karena Eri tidak lebih. Aku juga baru mengenalnya. Lagipula orang penting sepertinya tidak mungkin tertarik padaku."

"Siapa bilang? Jika memang cinta meskipun baru bertemu satu detik juga bisa merasakannya sayang. Appamu saja dulu jatuh cinta pada eomma pada pandangan pertama."

"Itu kan cerita di jaman eomma. Kalau di jaman sekarang ya beda lagi."

"Apa bedanya? Semua cinta dari dulu ya tetap sama. Apalagi Park Chanyeol itu. Kau tau kan dia orang yang terkenal dingin dengan wanita, tapi dari ceritamu eomma dapat menangkap bahwa dia memiliki rasa kepadamu."

Baekhyun berfikir benarkah apa yang dibilang eommanya. Memikirkan jika Chanyeol memiliki rasa padanya membuat pipinya bersemu.

"Yak!! Malah melamun!"

"Eomma~ hobbi sekali eoh mengagetkanku."

"Nyonya besar, nona muda. Ada tamu di depan."
Seorang maid menginterupsi pembicaraan mereka.

"Waauu itu pasti cucuku. Cepat kedepan. Jangan buat sekolah pertamanya terlambat!"
Perintah Yuri yang berjalan mendahului Baekhyun.

Baekhyun segera membereskan kotak bekalnya dan berjalan menghampiri tamunya dibelakang sang eomma.

Setibanya di ruang tamu, benar saja sudah terlihat Chanyeol dan Eri yang duduk menunggu di sofa.

"Hey Eri sayang.... Hey Daddy...."
Itu bukan suara Baekhyun, namun suara sang eomma yang menggelegar.

Chanyeol tersenyum canggung dan menggaruk tengkuknya salah tingkah.
Berbeda dengan Eri yang langsung kegirangan mendapat sambutan dari eomma sang mommy.
Sedangkan Baekhyun yang berada di belakang Yuri hanya menepuk jidatnya sambil menahan malu karena eommanya memanggil Chanyeol dengan sebutan Daddy.

"Anyeonghaseo ahjumoni."
Sapa Chanyeol membungkuk sopan.

"Anyeonghaseo halmoni."
Eri ikut membungkukkan badannya.

Yuri sangat gemas dengan tingkah Eri. Ia langsung menghampiri balita itu dan menciuminya.

"Daddy Chanyeol kesini untuk menjemput Baekhyun ya?"
Tanya Yuri pada Chanyeol

"Iya ahjumoni. Saya minta izin untuk membawa Baekhyun sebentar."

"Panggil eomma saja seperti Baekhyun. Iya eomma mengijinkan Baekhyun pergi denganmu, lama juga tidak apa-apa."
Jawab Yuri masih sibuk menciumi Eri.

Baekhyun berdecak kesal mendengar penuturan eommanya yang malah terkesan seperti menyerahkannya untuk dibawa pergi oleh seorang pria.

Eri terus tertawa karena perlakuan Nyonya Byun kepadanya.

"Eommanim, maaf kami tidak bisa lama-lama karena Eri harus sekolah. Tapi nanti kami janji akan bermain kesini lagi."
Kata Chanyeol sedikit tidak enak sudah mengganggu acara Yuri dan Eri.

"Astaga maafkan halmoni Byun ya sayang. Halmoni lupa jika kau akan pergi ke sekolah. Kau ini menggemaskan sekali."

"Eri pamit pergi dulu bersama mommy dan Daddy ya halmoni."
Pamit Eri lucu.

"Ouhh!! Pintar sekali. Baiklah hati-hati ya sayang. Belajar yang rajin dan tidak boleh nakal arachii! Lain kali main kesini ya nanti halmoni ajak jalan-jalan dan beli es krim."

"Yeeyyy.... Eri mau halmoni. Terimakasih."

"Yasudah eommanim. Kami berangkat dulu."
Ucap Chanyeol membungkuk.

"Eomma aku berangkat."
Ucap Baekhyun mencium eommanya.

"Hmm hati-hati. Jaga cucuku baik-baik.
Menyetirnya hati-hati ya Daddy kkkk"
Kata Yuri sambil cekikikan.

Baekhyun hanya bisa mengelus dadanya melihat tingkah eommanya yang memalukan.

Ketiganya menaiki mobil dan menuju ke sekolah Eri yang letaknya memang tidak jauh dari kediaman keluarga Byun.
Chanyeol memang sengaja melakukan itu agar dia terus mendapat alasan mendekati Baekhyun.

"Putri mommy cantik sekali sih. Ini sayang nanti bekalnya dimakan ya. Mommy sudah memasakkan untukmu."

"Terima kasih mommy. Eri sayang mommy."

Cup..

"Daddynya tidak dibawakan bekal sekalian mom?"
Tanya Chanyeol

"Eoh? Maaf oppa. Ku kira kau akan makan siang dikantormu. Besok aku akan membuatkanmu bekal makan siang juga."

"Baiklah buatkan daddy bekal yang paling enak mommy."

Baekhyun semakin tersipu mendengar kata-kata Chanyeol.
Apalagi setelah ucapan eommanya tadi terus terngiang jika Chanyeol memiliki perasaan padanya.

Baekhyun turun dari mobil dengan dibantu Chanyeol. Mereka memasuki gerbang sekolah bersama untuk menemui wali kelas Eri.

"Selamat pagi. Perkenalkan, Saya Lee Soonkyu atau panggil sunny saja.
Saya yang akan menjadi wali kelas untuk putri anda."
Sunny mengulurkan tangannya pada Chanyeol.
Dia terus tersenyum teramat manis kepada wali murid dari anak didik barunya ini.


"Pagi saem. Saya Park Chanyeol. Dan ini istri saya Park Baekhyun."
Jelas Chanyeol membalas uluran tangan sunny.
Senyum sunny luntur seperkian detik mendengar penuturan Chanyeol.

"Baiklah kalau begitu karena acara belajar mengajar akan segera dimulai. Maka saya akan membawa Eri ke kelas barunya."
Tak ingin berlama-lama karena sudah merasa ditolak, sunny segera mengakhiri pembicaraan mereka.

Sunny mengambil alih Eri dari Baekhyun untuk dia tuntun menuju kelasnya.

"Mari Tuan Park, Nyonya Park."
Lanjut sunny sambil tersenyum paksa.

"Ya silahkan."
Balas Chanyeol dan Baekhyun.

Baekhyun masih memikirkan panggilan sunny padanya tadi.
Nyonya Park.
Kenapa rasanya aneh sekali, dia seperti merasakan sengatan di sekujur tubuhnya mendengar panggilan itu ditujukan untuk dirinya.
Baekhyun masih terdiam mengabaikan Chanyeol yang sudah cengengesan karena berhasil membuat Baekhyun salah tingkah.
Chanyeol memang sengaja mengatakan Baekhyun istrinya, karena ia tahu bahwa sunny saem tadi mencoba menggodanya.

"Ayo sayang."
Ucap Chanyeol dengan suara baritonnya membuat lamunan Baekhyun buyar.
Chanyeol merengkuh pinggang Baekhyun dan membantunya masuk ke dalam mobil setelah membukakan pintunya.

Baekhyun masih terus melamun hingga tak sadar bahwa Chanyeol sudah duduk di kursi kemudi dan terus memperhatikannya dengan lekat.

Ketika Baekhyun menoleh, dia semakin gugup karena Chanyeol semakin mendekatkan badannya dan menghimpit badan Baekhyun, tak lupa dengan senyum menawannya.
Baekhyun dibuat semakin tegang karena tangan Chanyeol mulai terulur untuk menyentuh rambutnya.
Baekhyun ingin memberontak dan dan berteriak sekencang-kencangnya di hadapan Chanyeol, namun seluruh persendiannya terasa melemah.

Chanyeol masih terus menatap lekat paras sempurna Baekhyun. Baekhyun pun seakan terkunci dengan mata setajam elang yang dimiliki pria ini. Keduanya masih saling berpandangan dalam dengan menyelami manik mata masing-masing.
Posisi keduanya hampir tak menyisakan jarak.

Chanyeol merapikan anak rambut Baekhyun yang berantakan. Mengumpulkannya dan menyelipkan di belakang telinga Baekhyun.
Baekhyun hanya bisa diam menikmati ciptaan Tuhan yang begitu sempurna.
Chanyeol memang jauh lebih tampan jika diperhatikan dengan jarak sedekat.

Tak jauh berbeda dengan Baekhyun, Chanyeol juga sedang menatap Baekhyun penuh puja. Jika diperhatikan, wajah Baekhyun sama sekali tidak berubah dari 10 tahun yang lalu.
Mata sipitnya yang akan membentuk sabit jika tersenyum, hidung mancungnya, bibir tipisnya yang berwarna pink alami meski tanpa pewarna, bulu mata lentiknya dan kulit putih,bersih dan mulusnya yang begitu mengkilap.
Chanyeol tak dapat menolak semua pesona yang dimiliki oleh gadis ini.

Dan yang paling Chanyeol sukai, gadis ini ternyata sama sekali tidak berubah. Masih gadis cantiknya yang baik, rendah hati, penyayang, periang dan mampu membuat orang di sekelilingnya merasa nyaman bila didekatnya.

Baekhyun semakin dibuat menegang kala jemari Chanyeol mulai berpindah mengelus pipinya dengan lembut. Chanyeol terus tersenyum sambil mengelus wajah mulus Baekhyun dengan ibu jarinya.
Chanyeol menelusuri wajah Baekhyun mulai dari dahinya kemudian turun ke hidung mancungnya, dan terakhir bibir tipisnya.

"Semoga halmoni dan haraboeji dari eomma maupun appa tidak ada yang mengidap penyakit jantung. Aku tidak mau jika sampai menurun padaku."
Batin Baekhyun menjerit.

Baekhyun mengerjap beberapa kali sambil bibirnya terus dielus lembut oleh Chanyeol.
Wajah Chanyeol semakin mendekat, bahkan deru nafas hangatnya bisa Baekhyun rasakan mengenai kulit wajahnya.
Chanyeol memiringkan kepalanya secara perlahan, dan secara perlahan pula Baekhyun mulai memejamkan matanya.
Chanyeol tersenyum disela kegiatannya. Dia menahan tawa melihat reaksi Baekhyun yang memejamkan matanya.

-klik-

Chanyeol menjauhkan tubuhnya dari Baekhyun.
Baekhyun yang mendengar suara tersebut sontak saja langsung membuka matanya, ternyata bunyi seatbeltnya yang baru saja dipasangkan oleh Chanyeol.

Baekhyun langsung memandang kesal kearah Chanyeol yang sedang tertawa.

"Ishh... Kau menyebalkan!!"
Rajuk baekhyun.

"Hahahahaaa... Iya iya maafkan aku. Kau ini lucu sekali."
Chanyeol masih dengan tawanya.

"Jika memang ingin memasang seatbeltnya kenapa harus dekat-dekat seperti tadi!"

"Kalau jauh-jauh seperti ini mana bisa aku menggapai seatbeltmu."
Kata Chanyeol sambil memajukan tangannya yang tidak dapat menggapai seatbelt di kursi Baekhyun.

"Paling tidak jangan seperti tadi!"

"Seperti apa?"

"Yang tadi!"

"Yang mana?"

"Ck! Terserahmu saja Park! Aku benci padamu!"

"Haha yaya baiklah jangan merajuk seperti itu. Katakan padaku apa yang harus kulakukan agar kau tidak marah? Apa kau ingin melanjutkan yang tadi hm?"
Goda Chanyeol sambil menaik turunkan alisnya.

"Isshhh..... Kau memang menyebalkan Park! Aku membencimu!"
Ucap Baekhyun yang semakin kesal.

"Aku lebih mencintaimu sayang."
Kata Chanyeol santai.

Baekhyun yang mendengar ucapan Chanyeol seketika tak dapat menyembunyikan senyumannya.
Bahkan pipinya sudah memerah mendengar rayuan Chanyeol.
Chanyeol sendiri semakin gencar melihat tingkah malu-malu Baekhyun.

🔲🔳🔲🔳🔲🔳


TBC...

Continue Reading

You'll Also Like

5.8K 834 6
❝daddy? sounds weird but i love to hear when you say it.❞ ━daddy issues ; kabar angin yang berhembus menghadapkan sakusa dengan dua...
207K 17.4K 28
Apa jadinya jika kamu mengenal duda 1 anak yang tiba tiba pindah di sebelah rumahmu Lalu melalui masa masa yang ga akan kamu pernah lupakan di hidupm...
308K 18.3K 31
Park Chanyeol, tak peduli seberapa tuhan mempermainkan takdir. Aku akan dengan senang hati berteduh di bawahmu, pelindungku -- Baekhyun Genderswitch;...
1.6M 70.3K 41
DON'T COPY MY STORY. FOLLOW SEBELUM BACA, YA. BANYAK HAL TOXIC, HARAP BIJAK DALAM MEMBACA! [17+] **** Kedatangan Characella kembali ke kota kelahir...