Vote sebelum membaca!
❤️ Happy Reading ❤️
Berbeda dengan Rissa ia sedang bergelut dengan selimutnya,tadi sesampainya di rumah ia langsung saja masuk kedalam kamar dan membersihkan badannya,stelah mandi ia langsung berjalan ke arah kasur dan tidur.
Sampai sekarang jam sudah menunjukkan pukul setengah enam tapi Rissa belum juga bangun,mungkin ia sedang bermimpi.
Dor dor dor
"Woy!! Bangun!"teriak Bima sambil menggedor-gedor pintu.
Rissa menggeliat karena mendengar teriakan Bima,ia langsung menyibakkan selimutnya dengan kesal.
"Bangun woyy!!"teriak Bima.
"Berisik!!"
"Cepetan mandi nanti bakal ada tamu."titah Bima.
"Bodo amat."ucap Rissa sambil menekuk wajahnya.
"Yeh di bilangin cepet,bakal ada calon suami elu kesini,oasu gue keceplosan."ucap Bima sambil menutup mulutnya karena keceplosan.
"Apa!!"ucap Rissa kaget ketika mendengar perkataan sang adik.
"Calon suami?apa jangan-jangan gue di jodohin? kayak di wattpad,kalo ganteng dan kaya gue terima,tapi kalo jelek walaupun kaya gue bakal berpikir seribu kali."ucap Rissa panjang lebar.
Setelah itu Rissa langsung ngacir ke kamar Mandi,setelah selesai mandi Rissa keluar hanya memakai handuk mandi.
Ia berjalan ke arah lemari dan mengambil Hoodie dan rok di atas lutut,setelah maemakai baju Rissa langsung memoleskan make up tipis.
"Perpect."ucap Rissa sambil melihat wjahnya di kaca.
Ia langsung beranjak keluar kamar dan menuju ruang makan,perutnya sedari tadi keroncongan.
Sebelum itu Rissa sudah menunaikan salat dulu karena tadi pas mandi azan berkumandang.
Rissa berjalan di tangga sambil bersenandung kecil,sesampainya di bawah ia langsung saja berjalan ke ruang makan.
Rissa langsung mendudukkan bokongnya di kursi setelah itu langsung mengambil piring.
"Eitss mau ngapain kamu?"tanya sang mama ketika melihat anaknya yang akan mengambil makanan.
"Ya makan lah mah."jawab Rissa sambil menatap mamanya malas.
"Jangan dulu makan,bakal ada tamu nanti kita makan bareng."ucapnya.
"Ck,aku udah lapar mah."ucap Rissa sambil berdecak, gak tau apa orang udah lapar setengah mati malah di suruh nunggu.
"Tinggal tunggu,sebentar lagi juga sampe."ucap mamanya sambil menatap anaknya.
"Huh!"
Rissa langsung menaruh piring nya lagi dan langsung memainkan handphonenya.
"Rissa kamu ganti baju,nih bajunya."titah sang mama sambil menyodorkan sebuah paper bag.
Rissa mendongok sambil menatap paper bag itu dengan alis terangkat "buat apaan." Ucap Rissa.
"Ya buat di pake lah,yakali dimakan."ujar mamanya jengkel.
"Yaiya, emang nya mau apa sih aku harus ganti baju ini kanaku udahc cantik."ucap Rissa pede ketika ngomong cantik.
''udahlah cepetan ganti,nanti juga kamu tau."ucap mamanya sambil menaruh paper bag di atas meja makan dan langsung berlalu dari hadapan Rissa.
"Ck."Rissa berdecak tapi tidak urung juga ia mengambil paper bag yang tergeletak di atas meja,ia langsung memakai dress yang di berika mamanya di kamar.
Dress selutut berwarna biru Dongker dengan pita kecil di depan,Rissa memoleskan sedikit make up dan lip blam agar tidak terlihat kering jangan lupakan rambut sebahu yang di gerai.
Rissa tidak langsung keluar ia malah duduk di kasur sambil memainkan handphonenya.
Tok tok tok
"Rissa cepetan kebawah,tamunya udah datang."titah mamanya yang berada di luar kamar.
"Iya."jawab Rissa sambil berdiri dari duduknya dan merapihkan sedikit penampilannya.
"Cepetan jangan lama-lama."ujar mamanya.
"Iya ma iya."ucap Rissa sambil berjalan ke arah pintu,Rissa berjalan menghampiri meja makan yang sudah di huni oleng kedua orang tuanya adiknya beserta tamu sang papa.
"Maaf lama.''ucap Rissa sambil duduk di sisi Bima.
Pov Nathan
Pas gue masuk kepelataran rumah temen papa,kayaknya gue pernah kerumah ini tapi gue lupa kapan.
Kita semua langsung berjalan kedepan pintu rumah temen papa gue,setelah di persilahkan masuk kita langsung disuruh kemeja makan.
Gue duduk di kursi,karena menunggu satu orang yang belum datang gue mainin handphone daripada bosen.
"Maaf lama."
Bentar kok gue kayak kenal sama suaranya ya?,gue mendongokkan kepala dan yaps ternyata yang baru datang adalah Rissa alias sekertaris nya di kantor sang papa.
"pak nathan."
"Rissa."
Bereka berdua sama-sama kaget sampe berucap juga serentak.
"Bapak ngapain disini?"tanya Rissa sambil menyergitkan alisnya bingung,ada apa gerangan bosnya ini kerumah.
"Kamu yang nagapain di sini?"tanya Nathan.
"Loh inikan rumah saya,masa bapak lupa."ucap Rissa,ia bingung dengan bosnya masa udah lupa sama rumahnya padahal satu hari yang kalau ia yang mengantarkannya pulang.
"Eh."Nathan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal,pantasan ketika tadi masuk pekarangan rumah ini ia merasa tidak asing.
Pov end
"Loh kalian udah saling kenal?"tanya Nadia.
"Dia bos aku mah."jawab Rissa sambil mengalihkan pandangannya ke rah Nadia.
"Hoo."
"Yasudah mending kita langsung makan saja."titah Arga.
Mereka langsung makan dengan khidmat tanpa ada yang berbicara,setelah samuanya selesai makan mereka semua langsung ke ruang tamu.
"Ekhmm."dehem Bagas.
"Jadi kedatangan kita kesini mau melamar Rissa anak pak Arga untuk putra saya Nathan."ucap Bagas to the point.
"Saya selaku papanya setuju tapi saya serahkan keputusan pada anak saya,gimana Rissa?"jawab Arga.
Rissa langsung membuka mulutnya dan matanya yang melotot, apa-apaan ini tiba-tiba ada yang melamar.
Rissa tersadar dari lamunannya dan langsung mengerjapkan matanya.
"Hah,gimana-gimana."ucap Rissa yang masih bingung dengan omongan mereka.
"Ck,kamu terima engga lamaran Nathan."ucap Nadia sambil berdecak,anaknya ini tidak bisa di ajak ngomong serius sekalinya serius di tinggalin eh!
"Emm."Rissa menatap Nathan yang juga sedang menatap dirinya,Nathan menatap Rissa sambil tersenyum manis semanis gula.
"Gimana sayang?"tanya Maya mama Nathan yang sedang menatap dirinya dengan terseyum.
"Aduh gimana ini gue bingung anjirr,mau nolak ta-tapi pak Nathan ganteng eh.gue juga pengen Nikah,sekarang pas ada yang mau ngelamar kenapa gue malah bingung."
"Oy."Bima menyenggol tangan sang kakak ketika melihat kakak nya melamun.
"Eh."Rissa tersadar dari lamunannya dan langsung menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Gimana sayang?"tanya Arga.
Rissa menarik nafasnya panjang dan mengangguk,semuanya yang melihat langsung berucap syukur.
"Alhamdulillah."
Semuanya langsung sibuk dengan urusan masing-masing,berbeda dengan dua sejoli yang sedari tadi cuma diam.
Nathan beranjak dari duduknya dan berjalan menghampiri Rissa.
"Ikut saya sebentar."ajak Nathan.
Rissa terperajat tiba-tiba Nathan ada dihadapannya.
"Kemana pak?"
"Ikut saja,cepat."ucap Nathan sambil menarik tangan Rissa pelan.
*****
Sesampainya di taman Rissa dan Nathan langsung duduk di bangku taman.
"Kenapa kamu terima lamaran saya?"tanya Nathan memecah keheningan di antara mereka.
Rissa mengalihkan pandangannya "saya mau nolak tapi....
*****