YOU ARE MY SUNSHINE

By chocomilks_

2.6K 1.4K 301

Di sebuah Universitas Baiyue ternama, ada seorang mahasiswi cantik serta pintar mendapat julukan sebagai si R... More

⛅ 0 | prologue
🌞 1 | unexpected
🌜 2 | problematic
🌞 3 | your girlfriend?
🌞 4 | king & queen 👑
🌞 5 | student exchange
🌜 6 | there is something wrong
🌜 7 | something happened
🌞 8 | life goes on
🌞 9 | recondition
🌞 10 | replacement
🌞 11 | two-faced
🌞 12 | a quarrel
🌜 13 | a quarrel (2)
🌜 14 | fever
🌞 15 | help each other
🌞 16 | excecutive vice president
🌞 17 | got you!
🌞 18 | be signed
🌞 19 | double attack
🌜 20 | between us
🌜 21 | between us (2)
🌞 22 | rumor
🌞 23 | audition
🌞 24 | audition (2)
🌞 25 | D-1
🌞 26 | make a plan
🌜 27 | first date
🌜 28 | an event
🌜 29 | a relationship
🌞 30 | shine jewelry 💎
🌜 32 | sincerely
🌞 33 | be a volunteer
🌞 34 | secret revealed
🌞 35 | jealousy
🌜 36 | dinner together
🌜 37 | first kiss
🌞 38 | what!?
🌜 39 | future parent in laws
🌜 40 | contract marriage
🌞 41 | officially married
🌞 42 | preparation
🌞 43 | D-3
🌞 44 | planning
🌜 45 | startled
🌜 46 | sudden inspection
🌜 47 | take a chance
🌜 48 | the truth
🌞 49 | director Shao
🌜 50 | 10 years ago
🌞 51 | Erick in China
🌞 52 | the war is over
🌥️ 53 | epilog (last)

🌞 31 | decision

18 7 0
By chocomilks_

Zhang Xue duduk di sofa tamu rumah sambil melipat kedua tangan di dada dengan raut wajah cemberut dan ia memalingkan wajahnya dari ayahnya yang duduk di sofa berbeda darinya di sisi kirinya.

Weilong melepas kacamatanya untuk menutup matanya sebentar dengan tangan kanan dan memakai kembali, ia menyandarkan punggung ke kursi lalu melihat Zhang Xue yang masih saja dengan raut muka cemberut dan memalingkan wajahnya.

"Xiao Xue, bisakah kau kurangi keras kepalamu itu dan pulang ke rumah? Kau adalah perempuan," kata Zhang Weilong dengan nada lembut supaya tidak menimbulkan pertengkaran di rumah dan menyilangkan kakinya.

"Bukankah aku melakukan semua ini untuk kebaikanmu di masa depan? Di sebelah mana yang kurang baik untuk kebaikanmu nanti, katakan," tambah Weilong yang melihat putrinya masih memalingkan wajahnya.

Zhang Xue melihat ke arah ayahnya di sisi kiri sofanya lalu berkata, "Pa, apa aku masih harus memberitahumu ke sekian kalinya? Aku sudah bilang, aku ingin kembali menari balet!"

"Bukannya aku melarangmu kembali menari balet, tapi aku tidak ingin tiga tahun lalu itu terulang lagi kepadamu. Apakah kau tahu itu? Dia tidak akan pernah merasa bersalah atas kejadian tiga tahun yang lalu. Apa kau pernah mendengar kata 'maaf' dari mulutnya sendiri?" jelas Weilong panjang lebar membuatnya tidak bisa berkata-kata.

"Benar, yang kau katakan benar. Tapi, aku ingin memulai menjadi ballerina di Paris bukan di sini, bisa 'kan?" kata Zhang Xue yang masih tidak melepas mimpinya sebagai penari balet.

"Baik, tidak masalah. Tapi, kau harus putus dengan putra Wang Xian, Wang Xiuhan. Apa kau setuju?"

Zhang Xue seakan sedang menaiki roller coaster, ia seperti tersambar petir ketika mendapat izin kembali menjadi penari balet namun salah, pilihan dari ayahnya semakin sulit dan tidak bisa ditebak.

"Pa!" pekiknya dan berdiri dari sofa sambil mengepalkan tangannya kuat.

"Zhang Xue!" bentak Weilong sambil berdiri dari sofa melihat mata Zhang Xue yang melotot. "Apa kau tahu dia mendekatimu karena suatu alasan? Xiuhan tidak sesederhana yang kau bayangkan, Xiao Xue!" lanjutnya.

"Aku tidak perduli dan tidak percaya dengan kau katakan barusan! Xiuhan tidak seperti yang kau katakan, dia sama sekali tidak ada niatan apapun!"

"Zhang Xue!" bentak Weilong kedua kalinya sambil mengerutkan dahinya.

"Pa, kita sudah bersama sebelum dia masuk ke perusahaan Nangxi, jangan berpikir berlebihan!" balas Zhang Xue dengan nada tinggi.

"Apapun alasanmu itu, aku tidak akan memberi izin hubungan kalian lanjut menjadi pernikahan!" tekan Weilong.

Zhang Xue menganggukkan kepala lalu berkata, "baik, sebenarnya, kau tidak perlu memberi dua pilihan itu padaku hari ini. Itu karena, aku sudah mendapat jawabannya."

"Katakan," sahut Weilong ketus.

"Pa, kau boleh melarangku untuk jadi penari balet, aku baik-baik saja. Tapi, jikalau, kau melarangku berpacaran dengannya, aku tidak akan tinggal diam seperti orang bodoh! Meskipun, kau melarangku dengannya, aku tidak akan memberikan kau ruang untuk memisahkan kita berdua," balasnya sembari mengepalkan tangannya.

"Cukup!" bentak Weilong. "Apa yang kau katakan barusan? Karena cinta monyetmu itu merusak masa depan yang sudah aku rencanakan selama ini, apa kau tahu itu!" tambahnya.

"Sudah cukup, Pa! Kau dibutakan oleh perusahaan, perusahaan, perusahaan dan perusahaan. Apa kau tidak lelah? Aku sudah lelah, Pa. Bisakah kau tak egois? Bisakah kau mendengar saran dan pendapat dariku atau mama? Apa kau bisa? Kau tidak bisa! Itu karena, kau egois, keras kepala dan tidak mau dengar pendapat orang lain."

"Aku sudah memutuskan. Aku ingin menikah dengan Xiuhan. Pa, jangan menghalangi keinginanku, karena ini adalah masa depanku. Aku berharap kau merestui hubungan kami cepat atau lambat, aku akan menunggumu," tekad Zhang Xue lalu keluar sembari menyibakkan rambut ke belakang di ambang pintu.

Yixiang yang kebetulan berdiri tepat di depan Zhang Xue ketika keluar dari ruang tamu dengan wajah dan leher yang merah, ia melambaikan tangan menyapa namun tidak diperdulikan oleh Zhang Xue. Dia jalan melewati begitu saja dengan dingin.

Lihua yang baru saja berada di lorong menuju ruang tamu dengan nampan berisi air untuk Weilong, Zhang Xue dan Yixiang berhenti sejenak ketika Zhang Xue melewatinya dengan air mata menggenang. Ia meletakkan nampan berisi tiga gelas yang berisi air di atas lemari dan menyusulnya.

"Xiao Xue!" panggil Lihua dari depan pintu rumah dan melihat punggung Zhang Xue yang semakin jauh.

Weilong duduk di atas sofa sembari melepaskan kacamata dan menghela napas kasar setelah mendengar kata-kata Zhang Xue yang sudah bertekad.

Yixiang mengetuk pintu ruang tamu pelan dan masuk ke dalam ruangan lalu ikut duduk di atas sofa.

"Paman, sebenarnya, kau tidak perlu memaksa Xiao Xue seperti itu karena dia akan semakin memberontak dan melawan Paman. Alangkah baiknya, jika kau mengikuti keinginannya dan buat dia kembali ke sisi Paman," usul Yixiang hati-hati sambil menyatukan jari jemarinya.

"Lalu, aku harus membiarkan Xiao Xue menikah dengan Wang Xiuhan? Tidak mungkin, itu tidak mungkin, Yixiang. Aku ingin mengambil alih perusahaan Nangxi saat aku sudah menjadi pemegang saham terbesar dan cukup untuk menyingkirkannya dari perusahaan Nangxi."

"Paman, jikalau, aku boleh memberi saran kepada Paman. Bukankah akan lebih baik kalau kalian satu keluarga? Perusahaan Nangxi dan ZhangJie jadi lebih kuat daripada perusahaan Lina. Bagaimana?"

Weilong terdiam sejenak dan berpikir soal saran cemerlang Yixiang barusan dengan hati-hati lalu menganggukkan kepala setuju dan sejalan dengan apa yang sudah ia rencanakan meskipun sedikit berbeda jalur.

"Baik. Ide yang sangat sangat bagus! Aku akan memikirkan lagi soal itu. Yixiang, andai saja, kau bisa menikah dengan Xiao Xue, aku sangat bahagia dan tenang menyerahkan putriku ini kepadamu," kata Weilong dan tertawa kecil melihat Yixiang yang tersenyum.

"Tidak berani, tidak berani. Aku dan Xiao Xue hanya sebatas saudara saja, tidak lebih," balas Yixiang.

Weilong menghela napas. "Aiya! Xiao Xue, si Kepala batu itu, dia menurun sifat siapa? Kenapa sangat susah dan tidak mudah mengerti pikiranku?"

"Paman, bukankah dia putrimu? Dia tentu saja menurun darimu," kekeh Yixiang yang diikuti dengan tawa Weilong mengisi satu ruang tamu.

🐏🐏🐏

Xiuhan masuk ke dalam kamar rawat inap ayahnya dan melihat sekretaris Zhong sedang duduk di sofa sembari menumpu dagunya tertidur, ia duduk di kursi tepat di samping tempat tidur lalu meletakkan makanan di nakas.

Ponsel Xiuhan berbunyi dan melihat nama Zhang Xue tertulis di layarnya mengirimkan sebuah pesan, ia buka dan membacanya.

"Xiuhan, kau di mana? Apa kau ada di rumah sakit sekarang?" tulisnya.

"Hmm, aku ada di rumah sakit. Kau pulang ke rumah lebih dahulu, nanti aku akan menyusul," balas Xiuhan.

"Tidak bisa! Bukankah kita sudah janji untuk menjenguk papamu bersama-sama? Kenapa kau pergi sendiri? Apa dia tidak tanya soal aku?"

"Tidak akan, karena dia sedang tidur sekarang. Aku akan pulang sekarang, tunggu aku di rumah. Sampai jumpa," pungkas Xiuhan dan memasukkan ke dalam saku jaketnya.

"Ada apa? Apa kalian bertengkar? Di mana Xiao Xue?" tanya Wang Xian.

Xiuhan membantu ayahnya duduk di atas ranjang lalu berkata, "tidak ada apa-apa, kita tidak bertengkar. Zhang Xue tidak datang karena ada urusan penting. Pa, apa kau butuh sesuatu?"

"Tidak perlu, aku baik-baik saja. Kau pulanglah ke rumah, istirahat yang cukup. Kau sudah bekerja keras tiga hari ini," kata Wang Xian.

"Baiklah. Kalau begitu, aku pergi lebih dahulu. Jikalau, kau butuh sesuatu di sini, katakan padaku, ok?" pamitnya dan memberikan pesan sebelum ia pulang ke rumah.

"Ok. Pergilah, hati-hati di jalan!"

Xiuhan menganggukkan kepala dan tersenyum melihat ayahnya kembali sehat seperti dahulu, ia keluar dari kamar rawat inap hendak pulang ke rumah dan menanyakan kabar Zhang Xue saat dibawa pergi oleh ayahnya.

🐏🐏🐏

Zhao Yang masuk ke dalam restoran dan mencari Luxi sekeliling restoran dengan napas terengah-engah habis berlari, ia menghampirinya sedang duduk memainkan ponsel sembari melihat ke arah luar jendela dengan raut muka cemberut dan gelisah.

"Chen Luxi," panggilnya.

"Akhirnya, kau datang juga!" serunya dengan wajah sumringah saat melihat Zhao Yang berdiri di depannya.

Luxi berjalan di samping Zhao Yang sambil sesekali melirik ke arahnya, ia memainkan tangannya lalu membuka suara.

"Zhao Yang, tadi, terima kasih banyak. Aku pasti akan mengembalikan uang yang kau pinjamkan padaku, sungguh aku tidak bohong!" ungkap Luxi dan mengangkat tiga jarinya ke atas.

"Tidak masalah. Tapi, kenapa kau ada di sana sendirian dengan porsi begitu banyak?" balas Zhao Yang dan melirik ke arah Luxi sebentar.

Luxi menghela napas kasar hingga mengeluarkan asap berkepul-kepul karena suhu yang dingin. "Aku dan Zhang Xue makan bersama di sana, tapi entah mengapa dia pergi dari restoran dengan raut muka gelisah lalu meninggalkan aku sendiri di restoran. Semoga dia baik-baik saja."

Zhao Yang mengangguk mengerti dan melihat langkah kakinya lalu kembali melihat ke depan dengan tangan kiri yang di masukkan ke dalam saku.

Motor listrik yang melintas cepat dari belakang membuat Zhao Yang gerak cepat menarik tangan Luxi untuk ke samping. Luxi jatuh dalam pelukan Zhao Yang dan mendengarkan detak jantungnya yang berdetak cepat.

"Apa kau baik-baik saja?" tanya Zhao Yang dan melonggarkan pelukannya, ia melihat Luxi yang melamun.

Tiga detik kemudian, Luxi tersadar dari lamunan dan menjawab, "aku baik-baik saja, terima kasih."

Zhao Yang berdiri di sisi kanan Luxi untuk menjaganya dari motor listrik yang seenak jidatnya melintas begitu cepat tanpa melihat situasi kondisi di jalan yang banyak sekali pejalan kaki.

Dia melihat wajah Zhao Yang dari sisi kiri malu-malu. "Dari sini juga bagus."

"Kau bilang apa?" tanyanya.

"Tidak ada apa-apa. Aku hanya bilang, terima kasih banyak untuk hari ini, Zhao Yang," kata Luxi dengan senyum lebar hingga memperlihatkan lesung pipinya di pipi kirinya.

🐏🐏🐏

Continue Reading

You'll Also Like

4.6M 53.3K 35
(⚠️🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞⚠️) [MASIH ON GOING] [HATI-HATI MEMILIH BACAAN] [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] •••• punya banyak uang, tapi terlahir dengan satu kecac...
1.2M 109K 54
Ini adalah Kisah dari Kila. Kila Prastika yang ternyata memiliki seorang bapak kos yang kebelet kawin ... "Nikah sama saya, kosmu gratis seumur hidu...
2.8M 43K 53
Karena kematian orang tuanya yang disebabkan oleh bibinya sendiri, membuat Rindu bertekad untuk membalas dendam pada wanita itu. Dia sengaja tinggal...
4.4M 67.4K 35
Mature Content || 21+ Varo sudah berhenti memikirkan pernikahan saat usianya memasuki kepala 4, karena ia selalu merasa cintanya sudah habis oleh per...