𝐁𝐞𝐟𝐨𝐫𝐞 𝐈 𝐆𝐨 [JaemRe...

By leeunhan

5K 396 15

π‘²π’Šπ’”π’‚π’‰ π’•π’†π’π’•π’‚π’π’ˆ π’”π’†π’π’“π’‚π’π’ˆ π‘―π’–π’‚π’π’ˆ 𝑹𝒆𝒏𝒋𝒖𝒏 π’šπ’‚π’π’ˆ 𝒄𝒐𝒃𝒂 π’–π’π’•π’–π’Œ π’Žπ’†π’Žπ’ƒπ’‚π’‰π’‚οΏ½... More

PROLOG
Awal
Maaf
Pulang
Mesin masa
Masa lalu
Mengubah
Perginya dia

Pergi

434 50 1
By leeunhan

Pria manis itu menatap suaminya yang masih berada di dalam alam mimpi. Renjun sudah menyiapkan bagasinya untuk pergi sementara, dia ingin lihat bagaimana Jaemin bisa hidup tanpanya

"Aku pergi dulu ya" ujar Renjun perlahan tidak ingin membangunkan Jaemin daripada tidurnya

Renjun hanya pergi untuk 3 hari saja tidak lebih. Bahkan matahari belum muncul lagi dia sudah pergi daripada rumah itu. Renjun sungguh-sungguh berharap Jaemin tidak akan melakukan hal yang bahaya selama dia tidak ada

-before I go-

Jaemin membuka matanya saat dia tidak merasakan Renjun di sampingnya. Dengan pantas Jaemin bangun dan mulai mencari Renjun

"Renjun!" Teriak Jaemin memanggil nama pria manis itu

"Na Renjun!" Panggil Jaemin sekali lagi tapi tidak ada yang menjawab panggilannya

Keadaan Jaemin saat ini sudah seperti orang gila. Detak jantungnya berdetak kencang saat dia tidak melihat sosok yang dia cari tidak ada

Jaemin  naik semula ke kamar dan membuka lemari baju. Jaemin begitu kaget saat melihat hanya bajunya saja yang ada di dalam sana dan baju Renjun tidak ada di sana

"Renjun..." Panggil Jaemin perlahan, dia sungguh berharap Renjun akan datang kepadanya dan memeluknya

"Kau kemana?"

"Apa kau meninggalkanku?"

"Kenapa?"

Begitu banyak persoalan di dalam pikiran Jaemin saat itu. Jaemin seperti sudah putus asa saat dia tidak melihat Renjun di mana-mana.

-before I go-

Saat ini Renjun berada di LA, dia pergi jauh supaya Jaemin tidak dapat mencarinya. Renjun tidak pasti apa yang dia lakukan ini baik atau tidak. Jaemin bisa saja melakukan hal-hal yang berbahaya saat dia tidak ada

"Apa aku kembali saja?" Soal Renjun pada dirinya sendiri

"Tidak aku ingin melihat bagaimana keadaannya jika aku tidak ada"

Renjun coba untuk menenangkan pikirannya dengan keluar daripada apartemen nya dan berjalan-jalan.

Renjun berjalan menikmati pemandangan di sekelilingnya. Tapi entah kenapa dia tidak bisa menikmati pemandangan yang indah ini terlalu lama. Dia begitu takut jika Jaemin akan melakukan hal yang paling dia takuti iaitu bunuh diri...

Dengan pantas Renjun berlari ke arah apartemen nya, untungnya dia hanya berjalan di sekitar area apartemen nya. Sampai di apartemennya dia terus memesan tiket pesawat yang paling awal ke Korea dan Renjun terus pergi ke bandara

-before I go-

Renjun masuk ke dalam rumah, aneh nya rumah ini lebih sepi dan gelap tidak seperti sebelumnya. Dengan pantas Renjun berlari menaiki tangga dan pergi ke kamar saat sampai di pintu kamar dia membuka nya

"NA JAEMIN" Teriak Renjun saat melihat tangan Jaemin yang penuh dengan darah karena Jaemin menggores tangannya

"Jaemin" Renjun memeluk tubuh itu coba untuk membangunkan nya

"R..renjun k..kau pulang" ucap Jaemin perlahan sangat perlahan

"Jangan bicara aku akan membawa kau ke rumah sakit" Renjun menelfon Jeno sahabat Jaemin

"Aku di sini, aku di sini. Aku tidak akan meninggalkan kau" ujar Renjun berulangkali sambil memeluk tubuh lemah Jaemin erat

Beberapa menit kemudian Jeno sudah berada di hadapan kamar pasangan itu dengan riak wajahnya yang begitu kaget

"Renjun" panggil Jeno

"Jeno tolong"

Suara tangisan Renjun semakin kuat saat melihat Jeno datang

"Jaemin kenapa?"

"Tolong bawa Jaemin ke rumah sakit. Aku mohon, aku jelaskan semuanya dia sana nanti"

Jeno mengangkat tubuh Jaemin ke mobil diikuti Renjun di belakangnya

🦊🐰

Saat sampai di rumah sakit Jaemin terus di bawa oleh doktor. Renjun duduk di kursi yang ada di sana manakala Jeno masih bingung dengan situasi sekarang

"Bisa jelaskan padaku apa yang sedang berlaku sekarang?" Soal Jeno pada renjun

"Aku meninggalkan nya" balas Renjun perlahan

"Apa kau sudah gila, Na Renjun?" Ujar Jeno kaget saat mendengarkan jawaban daripada Renjun

"Ayo ke taman, aku tidak bisa menceritakan semuanya di sini" ucap Renjun, kemudian dia bangun dari duduknya dan berjalan pergi ke taman yang ada di belakang rumah sakit diikuti Jeno

Saat sampai di taman, mereka berdua duduk di kursi yang sudah di sediakan tidak hanya Renjun saja

"Kau tau bukan kalau Jaemin tidak bisa hidup tanpa kau, Renjun" ujar Jeno

"Aku tau" jawab Renjun, dia tidak bisa melihat ke arah Jeno

"Kenapa kau lakukan keputusan bodoh itu jika kau tau! Lihat apa yang terjadi sekarang" marah Jeno

"Aku hanya mempunyai masa 3 bulan, Jeno"

"Apa?"

"Aku mempunyai tumor di otak ini dan masa ku hanya 3 bulan tidak sekarang tinggal 2" ujar Renjun kemudian dia tertawa kecil saat mengetahui bahwa hidupnya tinggal 2 bulan saja

"Aku coba untuk membiarkan Jaemin hidup tanpa ku sekali, Jen"

"Jika dia bisa hidup dengan baik maka aku tidak perlu khawatir saat aku pergi nanti"

Air mata Renjun kembali mengalir deras. Dia tidak bisa mengawal emosinya. Jeno terdiam saat mendengar apa yang Renjun katakan

"Tapi aku bodoh karena membuat keputusan itu. Lihat lah, bahkan tidak sampai satu hari aku meninggalkan nya sudah seperti ini. Bagaimana saat aku tidak ada nanti"

"Renjun, kenapa baru sekarang kau bilang? Apa tidak ada cara untuk merawat nya?"

"Ada. Tapi aku tidak ingin karena walaupun aku menjalani rawatan itu, aku hanya bisa hidup sampai 2 tahun saja"

"Sekurangnya kau masih bisa bertahan bukan?" Ujar Jeno

"Untuk apa? Aku tidak ingin merasakan sakit ini untuk kedua kalinya"

"Kau harus memikirkan Jaemin juga. Apa kau sudah bicarakan hal ini padanya?"

"Aku ingin meminta pertolongan padamu, Jen" pinta Renjun

"Apa?"

"Tolong jaga Jaemin saat aku sudah tidak ada di sampingnya"

"Baiklah"

"Aku ingin melihat Jaemin"

🦊🐰

"NA RENJUN!!"

"DI MANA RENJUN KU?!!"

Saat Renjun sama Jeno tiba di ruang inap Jaemin, hal pertama yang mereka dengar ialah suara Jaemin. Renjun membuka pintu dan terlihat Jaemin yang sedang menangis memanggil dirinya. Jujur ini kali pertama Renjun melihat Jaemin menangis

"Jaemin" panggil Renjun, dia berjalan mendekati Jaemin yang berada di hujung ruang inap

"Renjun?" Jaemin mengangkat kepalanya dan melihat ke arah Renjun

Hati Renjun hancur saat melihat keadaan Jaemin saat ini. Terutamanya saat melihat air mata Jaemin yang mengalir membasahi pipinya

"Iya ini aku"

Tanpa mengatakan apa-apa, Jaemin terus memeluk tubuh Renjun erat. Sangat erat

"Kau kemana? Kenapa kau meninggalkanku?"

"Tidak, aku hanya pergi sebentar saja. Aku tidak akan meninggalkan kau"

"Benarkah?" Soal Jaemin

"Iya. Sekarang kita tidur ya"

Renjun menarik tubuh Jaemin menuju ke arah ranjang dan menyuruh Jaemin untuk berbaring. Selepas itu, Renjun menyelimuti tubuh Jaemin. Jaemin menggenggam tangan Renjun erat

"Jangan pergi" ujar Jaemin

"Baiklah tidur ya"

Mata Jaemin perlahan tertutup menandakan dia sudah masuk ke alam mimpi, tangan Jaemin masih setia memegang tangan Renjun. Mata Renjun melihat ke arah Jeno yang berada di sofa

"Jeno"

"Kenapa?"

"Aku ingin berjumpa doktor sebentar"

"Baiklah tapi jangan terlalu lama aku takut Jaemin bangun dan tidak melihat kau di sini"

Renjun mengangguk kecil dan keluar dari ruang inap Jaemin perlahan

Continue Reading

You'll Also Like

464K 33.5K 42
Romance story🀍 Ada moment ada cerita GxG
80.3K 9.2K 13
Donghyuck is lovely and Jaehyun might love him β– bxbβ–  β– short chaptersβ– 
97.8K 8.8K 19
[COMPLETED] Kisah Haechan bersama Renjun. #1 dalam HyuckRen Haechan x Renjun Ku hanya pinjam nama mereka ya! Mau mreka bntukannya kea apa, ttp aja sa...
124K 14.7K 47
tidak ada kehidupan sejak balita berusia 3,5 tahun tersebut terkurung dalam sebuah bangunan terbengkalai di belakang mension mewah yang jauh dari pus...