Cinta Sang Dosen ( END )

By hestiprimaastuti

2.2M 177K 1.9K

" Permisi Kak, boleh saya minta tanda tangannya?" Pria itu menoleh dan kaget tapi tidak lama kemudian terseny... More

Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10 (revisi)
Part 11 (revisi)
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Info
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34
Part 35
Part 36
Part 37
Part 38
Part 39
Part 40
Part 41
Part 42
Part 43

Part 44 ( End)

87.7K 4.5K 220
By hestiprimaastuti

Beberapa bulan berikutnya

Sudah seminggu ini Hanum belajar mempersiapkan diri untuk menghadapi sidang skripsinya. Bayu meminta untuk mempresentasikan skripsi itu di hadapannya. Hampir setiap hari kegiatan ini mereka lakukan di ruang kerja rumah mereka. Dan waktu sidang yang tinggal besok pagi semakin membuat Hanum tegang. Seperti malam ini Hanum kembali belajar bersama suaminya.

" Kenapa sayang?" tanya Bayu melihat istrinya yang nampak tegang.

" Ya Allah mas, aku presentasi di depan mas aja udah deg-degan kayak gini. Ini aja udah latihan berhari – hari. Gimana besok ya, nggak bayangin kalau dibantai di ruang sidang ?" ucap Hanum dengan nada khawatir.

Bayu tersenyum lalu mendekat dan mengelus rambut istrinya. Dipeluknya Hanum dari sisi kanan tubuhnya.

" Jangan tegang, harus percaya diri ya. Tahu nggak sayang, mas itu selalu ingat nasehat dosen mas dulu. Beliau bilang kenapa para mahasiswa itu kalau sidang skripsi pada ketakutan, bahkan karena tegangnya membuat mereka justru lupa apa yang harus disampaikan-"

" Mas sih nggak ngerasain?" potong Hanum

" Ssst...bibirnya ini lho" ucap Bayu sambil mengecup singkat bibir istrinya. Hanum yang kaget langsung menepuk lengan Bayu.

" Dengerin dulu sayang. Siapa bilang mas nggak ngerasain ? Mas kan juga pernah jadi mahasiswa, jadi apa yang kamu rasain sekarang juga pernah mas rasain. Jadi dulu yang membuat mas akhirnya lancar sekali dalam sidang karena ingat kata dosen mas. Beliau bilang kalau skripsi itu kan kita yang membuat, dari awal sampai akhir. Dan karena kita yang menyusun maka sewajarnya kita juga paham isinya. Nah, kenapa dosen penguji itu bertanya ? Ya karena mereka ingin tahu isi dari skripsi kita, bukan kayak kata kamu tadi apa ? pembantaian ya" kata Bayu sambil tertawa.

" Habisnya kata para senior yang sudah sidang suasana di sana menegangkan banget"

" Tegang itu wajar tapi jangan sampai menguasai diri. Efeknya yang tidak bagus untuk diri sendiri. Seperti apa yang mas katakan tadi, ketegangan yang berlebihan bisa membuat lupa apa yang seharusnya disampaikan padahal semuanya sudah dipersiapkan dengan baik. Memang dari segi apa yang menakutkan ? Tadi mas lihat kamu lancar – lancar aja bahkan sudah menguasai materi dengan sangat baik. Mas jujur lho ini, obyektif sebagai dosen"

" Ya semuanya mas, ada yang bilang menakutkan saat ditanya tentang latar belakang atau pas landasan teori gitu, tapi ada juga yang takut karena yang ditanyakan metode penelitiannya, ya macam-macamlah, setiap senior yang cerita pasti memiliki pengalaman sendiri-sendiri"

" Bab satu pendahuluan bagian latar belakang ya ? Sekarang mas mau tanya, dulu yang mengajukan judul siapa ? mahasiswa atau dosen? Ehm..gini deh nggak usah jauh – jauh, contohnya kamu aja"

" Mahasiswa ehm aku maksudnya"

" Kenapa kamu mengajukan judul itu?"

" Ya karena aku melihat ada latar belakang permasalahan dari variabel pada subyek penelitian itu"

" Itu kamu tahu sendiri. Jadi kamu atau mahasiswa kan yang melihat bahwa ada permasalahan di sana. Berarti yang tahu lebih dulu juga mahaiswa yang bersangkutan kan ? Dosen pembimbing menyetujui karena itu memang perlu untuk diteliti lebih lanjut" Hanum lalu menganggukkan kepalanya.

" Untuk bab dua, sama aja dengan tadi. Pemilihan landasan teori yang dilihat dari latar belakang permasalahan pasti sudah disesuaikan. Tidak mungkin kan tinggal comot sana sini teorinya. Kamu juga begitu kan? Pasti memilih teori yang sesuai dengan variabel yang kamu teliti. Hanya yang mungkin ditakutkan mahasiswa adalah belum menguasai teori itu. Tapi nggak juga ding, karena biasanya mahasiswa itu milih judul karena memang menguasai, artinya dia sudah mengukur diri bahwa dia mampu. Iya nggak?

" Iya sih mas bener kata mas. Mungkin karena over thinking aja jadinya semua tampak menakutkan. Eh, tapi ini termasuk motivasi juga nggak sih, biar aku nggak terlalu tegang ?"

" Itu kamu tahu" jawab Bayu sambil tertawa.

"Ehm...tapi tau nggak mas, ada lagi lho desas desus di kampus?"

" Desas desus apalagi ?"

" Ehm...mas jangan marah lho ya?"

" Ya lihat dulu dong"

" Ya udah nggak jadi kalau gitu" kata Hanum sembari berdiri.

" Eits...nggak boleh pergi dulu. Nggak boleh nggosip di wa lagi lho ya, sini duduk lagi" Kata Bayu sambil menarik pinggang istrinya sampai terduduk lagi.

"Emang desas desus apalagi ? tentang mas ?"

" Mau tau aja atau mau tau banget?" goda Hanum.

" Awas lho ya" ucap Bayu sambil mengelitiki istrinya.

" Udah ...udah mas..." kata Hanum kegelian.

" Mau bilang nggak?"

" Iya...iya tapi udah ya geli aku " Bayu berhenti menggelitik istrinya tapi langsung sigap mendekapnya.

" Ih...mas, lepasin ah" rengek Hanum.

" Nggak..nanti kamu lari"

" Nggak...nggak aku nggak lari. Bener deh. Ini mas kenceng banget lho" Akhirnya Bayu melonggarkan dekapannya.

" Gimana ? " tanya Bayu.

" Jadi gini, kata temen – temen di kampus itu, ada beberapa dosen yang ditakuti saat sidang" Hanum berhenti sejenak.

" Terus?" tanya Bayu penasaran.

" Ehm...salah satunya mas" kata Hanum lirih

" Kata mereka ehm...kata mereka lho mas...mas itu ganteng – ganteng serigala gitu" lanjutnya.

Bayu yang mendengarnya lalu tertawa terbahak – bahak.

" Astaghfirullah...temen – temnmu itu lho yang, ada – ada aja" kata Bayu masih sambil tertawa.

" Udah ah aku mau tidur dulu" ucap Hanum kesal saat melihat suaminya yang masih terus tertawa.

" Eits...kenapa sih ? kok malah kesel ? Seharusnya kan mas yang kesal kok malah kamu yang marah sih yang ?"

" Habisnya mas ih dibilangin malah ketawa terus "

" Iya ...iya maaf ya...yuk" kata Bayu sambil merangkul istrinya.

" Yuk kemana ?" tanya Hanum polos.

" Lhah tadi katanya mau tidur, gimana sih nyonya ini? Jadi nge blank ya karena suaminya ganteng – ganteng serigala hahaha" kata Bayu sambil tertawa. Hanum yang mendengarnya lalu mendengus pelan dan berjalan mendahului suaminya yang masih harus mematikan lampu ruang kerjanya.

***

Akhirnya hari menegangkan itu tiba. Setelah belajar tadi malam, Hanum dan Bayu memutuskan untuk istirahat. Semalam Hanum tidak bisa tidur dengan tenang dan Bayu yang menyadari kegelisahan istrinya itu lalu memeluknya sampai pagi.

Pagi harinya pun Hanum sudah terlihat gelisah. Bayu yang melihat sikap istrinya lalu menyiapkan sarapan sederhana yang biasanya disiapkan oleh istrinya. Tapi khusus pagi ini, Bayu yang menyiapkannya.

" Ayo makan dulu" ajak Bayu yang melihat istrinya tampak hanya mengaduk makanannya sambil membaca draft skripsinya.

" Nggak enak ya" tanya Bayu lagi.

" Eh...enak kok mas. Maaf ya mas, aku nggak bisa nyiapin sarapannya"

" Sini"

" Apa ?" tanya Hanum dengan kening berkerut.

" Draftnya diletakkan dulu, kamu harus sarapan" Hanum yang baru menyadari kalau piringnya sudah berpindah tempat di depan suaminya, bahkan suaminya juga sudah menyiapkan sesendok makanan di depan mulutnya. Bayu lalu mengambil draft yang diberikan Hanum dan meletakkannya di sebelahnya.

" Ayo dibuka mulutnya, setegang apapun kamu, harus tetap sarapan ya" Hanum pun menurut dan menerima suapan dari suaminya.

" Udah mas...aku udah kenyang"

" Dua suap lagi" kata Bayu tidak mau dibantah. Akhirnya Hanum pun menurut.

Setelah selesai sarapan mereka pun berangkat bersama. Sesampainya di parkir kampus, Hanum pun bergegas turun dari mobil setelah mencium tangan suaminya. Saat tangan kirinya membuka handle pintu, Bayu menahan lengan kanannya. Hanum pun menengok.

Bayu lalu menarik kepala istrinya dan mencium bibir istrinya cepat. Hanum terkesiap kaget " Mas, nanti ketahuan !" Bayu hanya tersenyum santai menanggapi istrinya yang terlihat kaget " InsyaAllah nggak sayang, parkir masih sepi kok"

" Tapi nanti kalau ada –"

" Ssst...udah ah, mas cuma mau bilang jangan terlalu tegang, mas yakin kamu bisa" ucap Bayu sambil mengelus kepala istrinya..

" Amiin. Makasih doa dan semangatnya ya mas. Kalau gitu aku turun dulu ya" pamit Hanum. Bayu lalu menganggukkan kepalanya.

Begitu sampai di depan ruang sidang, ternyata beberapa temannya sudah datang untuk memberikan semangat. Sekitar setengah jam kemudian Hanum pun masuk ke ruangan. Hanum sangat bersyukur sekali bisa menjawab semua pertanyaan yang diajukan dosen pengujinya, yang artinya dia sukses. Betapa bersyukurnya Hanum saat mengingat bagaimana suaminya mendampingi dan mengarahkannya selama skripsi sampai sidang ini.

Setelah selesai, Hanum pun membuka pintu ruang sidang. Bahagianya Hanum melihat teman – temannya sudah menunggu dan menyambutnya dengan pelukan dan bunga. Ucapan selamat pun mengalir dari mereka. Saat sedang bercengkerama dengan teman – temannya, bahu Hanum ditepuk oleh salah satu temannya yang bernama Mira. Hanum lalu bertanya " Kenapa Mir?"

" Balik badan gih Num, ada someone spesial nih" ucap Mira sambil senyum-senyum. Hanum pun lalu berbalik dan melihat Bayu yang sudah berdiri sambil tersenyum lebar sembari membawa sebuket bunga. Bayu lalu melangkah maju dan memberikan bunganya itu kepada Hanum " Congratulations, sayang. I'am so proud of you"

" Thank's mas" ucap Hanum sambil menerima sebuket bunga dari suaminya.

" Peluk...peluk" Tiba – tiba terdengar suara riuh dari teman – temannya.

" Bener nih nggak apa-apa?" tanya Bayu sambil tersenyum jahil.

" Nggak pa pa deh pak, kita merem ya temen – teman" ucap Arga yang diikutin tawa teman – temannya. Bayu pun langsung maju dan memeluk Hanum. Sorak sorai teman – temannya begitu terdengar riuh di penjuru lantai dua kampusnya itu.

***

Hanum dan Bayu sudah dimobil sekarang, bersiap untuk pulang ke rumah setelah semua hadiah kelulusan yang berasal dari teman – temannya dimasukkan ke dalam mobil. Rencananya setelah mengantar pulang, Bayu akan balik ke kampus lagi karena siang nanti ada jadwal mengajar, sekitar dua setengah jam lagi.

" Mas...mampir makan dulu yuk, aku lapar" ajak Hanum

" Okay, mau makan apa?"

" Ehm..bakso aja kali ya, lagi pengen yang seger – seger"

" Bakso Pak Tomiyo mau?"

" Iya ...iya mas, aku mau" Akhirnya Bayu pun mengarahkan mobilnya ke arah warung bakso favorit para mahasiswa itu. Untungnya mereka datang saat belum waktunya makan siang, jadi warungnya belum penuh. Jangan tanya, setelah ini pasti sudah susah untuk mencari tempat duduk.

" Mas, boleh nambah nggak ?" Bayu yang juga sedang makan pun kaget tapi kemudian dia berpikir mungkin istrinya benar – benar lapar karena baru selesai ujian skripsi.

" Boleh, mas pesenin ya" Hanum pun langsung habis dua porsi bakso. Setelah selesai makan dan keluar menuju parkir mobil, Hanum menahan lengan suaminya lagi.

" Mas, aku pengen beli rujak itu deh, kayaknya seger banget. Tungguin ya" Bayu hanya menganggukkan kepalanya, kemudian mengikuti langkah istrinya. Dia tidak mau berpikir macam – macam, ehm apa ya, berpikir ini hamil ? dulu pernah beberapa kali, istrinya itu harus kecewa karena telat beberapa hari di dua bulan pernikahan mereka dan bulan berikutnya juga begitu. Hal itu sempat membuat istrinya itu stress dan berakibat pada fokusnya mengerjakan skripsinya. Bayu selalu berprasangka baik kepada Allah, pasti akan memberikan di waktu yang tepat, mungkin di enam bulan setelah pernikahan ini Allah memberikan kesempatan untuk mereka biar lebih saling mengenal dulu.

" Mas...mas..." Kata Hanum sambil menggoyangkan lengan suaminya.

" Eh...sudah ya"

" Mas melamun ya"

" Enggak kok, yuk pulang " ajak Bayu sambil merangkul istrinya.

Sesampainya di rumah, mereka berdua langsung masuk kamar, dipeluknya suaminya dengan erat. Bayu yang kaget langsung berbisik di telinga istrinya " Kenapa?"

" Makasih ya mas, berkat bantuan mas aku bisa menyelesaikan skripsi ini dengan tepat waktu. Makasih juga mas selalu sabar dengerin keluh kesahku, mas yang selalu ada setiap aku butuh kapanpun. Makasih banget" ucap Hanum sambil menatap suaminya.

" Iya, sama – sama sayang. Tau nggak sayang, mas rasanya lega banget lihat kamu lulus tepat waktu, mas kayak sudah bisa memenuhi keinginan papa agar kamu bisa tetap lulus tepat waktu walaupun itu tidak pernah disampaikan secara langsung ke mas waktu itu. Makasih ya, udah tetap semangat selama mengerjakan skripsi dan mas juga minta maaf pasti banyak membuatmu sakit hati selama minta bimbingan sama mas"

" Nggak kok mas, pokoknya aku yang makasih banget" ucap Hanum sambil berkaca – kaca.

" Jangan nangis dong sayang, udah sarjana lho ?"

"Ih mas ini lho, aku kan bener-bener terharu" ucap Hanum

" Oh iya mas, aku ada hadiah untuk mas. Mas duduk dulu ya, hadiahnya aku ambilin" hanum pun melepaskan pelukan suaminya dan mengambil kotak kecil yang dia simpan di laci. Hanum lalu menyerahkan kotak itu ke suaminya lalu duduk di sebelahnya.

" Apa ini ?" tanyanya

" Buka aja"

Bayu lalu membuka kotak itu, setelah dibuka ternyata ada tulisan tangan yang sangat dia hafal " Assalammu'alaikum ayah" . Bayu lalu menatap istrinya yang ditanggapi Hanum dengan kode lanjutkan bukanya. Di sana Bayu menemukan tiga buah test pack dengan garis dua.

" Sayang...ini beneran ?" tanya Bayu masih tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Hanum pun mengangguk. Bayu lalu bangkit dan memeluk istrinya erat dengan air mata bahagia. Benar bahwa Allah akan memberikannya di waktu yang tepat.

" Makasih ...makasih sayang"

                                                                                      END

Terima kasih teman – teman yang sudah membaca karya pertamaku ini, yang sudah memberikan vote dan komentar yang membuatku semakin bersemangat dalam menulis.

Jangan lupa ikuti ceritaku yang lainnya ya..

Continue Reading

You'll Also Like

364K 12.8K 48
Serpihan cinta Gus Al dan Ning Syafa yang berakhir abadi🌹 Dilarang keras plagiat⚠️ Cerita ini murni hasil imajinasi author, jika ada unsur kesamaan...
3.2M 135K 50
Queen Sagara : "Mommy dan papi apa2an sih, umurku baru 23 tahun, masa dipaksa nikah sih, dengan cowok gak jelas pula" Ziyan Wijaya : "menikah dengan...
611K 31.9K 55
Blurb : Ayna Azkayra, setelah putus dari kekasihnya ia malah ketiban sial dijodohkan dengan laki-laki yang belum ia kenal lama, irit ngomong pula. ...
727K 52.8K 51
"dokter Alvina." Langkah Vina terhenti menatap Danton tampan yang sangat suka menggodanya itu. "Ya." Jawab Vina ketus seperti biasa. "Boleh saya tany...