Keysa duduk sembari melihat Xander yang tengah bekerja. Dia memakan camilan yang Xander janjikan.
"Hello epibadeh"
Keysa menatap sebal kearah pintu di depan. Terlihat wajah Noran yang tersenyum manis dan mendekat kearah Keysa.
"Wah ada camilan grat-"
*Plak*
Keysa memukul tangan Noran kuat, dia menatap tajam pria itu dan meraup semua camilannya lalu ia peluk.
"Ini semua... "
"Aku punye" kata Keysa.
"Yaelah pelit amat bu" kata Noran sembari duduk dan mengambil peremen di dalam toples.
Keysa berdecak pelan dan menumpahkan semua camilan diatas sofa.
"Ngapain kesini? Ga ada kerjaan aja" kata Keysa sembari menyunyah coklat.
"Gue lagi bingung" kata Noran sembari menampilkan wajah memelas.
Keysa menaikan sebelah alisnya dan meletakkan coklat di tangannya keatas meja lalu dia menatap Noran dengan wajah serius.
"Lo ada masalah hidup apa?" tanya Keysa.
Noran tidak menjawab dia hanya menghela nafas dan ber sedekap dada.
"Wah pasti gara-gara cewe kan? Siapa lagi kali ini? Cewe mana lagi yang berani main-main sama kacung gue? Bilang."
Setelah menjelaskan seluk beluknya Noran kini berdiri berasama Keysa di depan mall. Tentu saja setelah meminta ijin dari suhu Xander terlebih dulu. Walaupun dia harus mempertaruhkan waktu tidur nanti malam.. Ekhemm...
"Gimana sikat kaga?" tanya Keysa.
Noran mengangguk dan mereka berjalan masuk menuju mall di depan. Pakaian yang mereka gunakan terbilang biasa saja. Hanya celana kolor dan kaos oblong.
Sebenarnya lebih mirip dengan pemulung. Apalagi wajah mereka yang menggunakan bedak sedikit gelap sangat kontras dentan tangan dan leher mereka.
Ini semua demi kelangsungan misi balas dendam terhadap gadis yang kini tengah duduk di cafe mall.
"Ya ampun sekarang jadi jutawan yah"
"Iya dong akukan berhasil naklukin hati salah satu anak keluarga kaya raya."
Keysa berdecak pelan sembari memegangi buku menu di hadapannya. Dia memakai kacamata hitam sedangkan Noran dia memakai topi dan lensa kotak.
Tiba-tiba dua gadis di depan melirik kearah Keysa dan Noran.
"Cih masih ada aja orang miskin yang berani masuk ke cafe mahal kaya gini"
Keysa tertawa pelan dan berbisik pada Noran.
"Lo buta apa gimana? Nyari cewe ko modelannya miirp kudanil kaya gitu? Sekali buka mulut lebar banget sampe mau nyamplok meja di depannya."
Noran menghel nafas dan meminum jus yang mereka beli.
"Ya gue kan gatau... Lagian kayaknya gue kena jampi-jampi dia"
Keysa berdecak dan meminum jus alpukat yang harganya lima kali lipat lebih mahal daripada harga biasanya.
"Lain kali kalo ada cewe yang deketin lo harus calling gue oke, gue lddk dulu"
Noran mengangguk dan mereka kembali mendengarkan percakapan gadis di sebelah yang membahas soal uang, pakaian mahal, dan hal lainnya yang berhubungan dengan kata uang.
"Hadehh kuping gue sampe dengung dengerin cerita mereka"
"Gue ada cara...wesweswesweswesweezz.. " Keysa membisikkan sesuatu pada Noran.
Setelah selesai bercerita sampai mulut mereka berbusa kedua gadis itu hendak keluar dan mengeluarkan kartu yang dicurinya dari Noran.
"Nih kartu hitamnya, keren kan.. Isinya banyak banget asal lo tau"
"Ah gue jadi iri sama lo"
"Hahaha makanya cari mangsa yang gede sekalian jangan pekerja kantoran yang biasa"
Gadis itu meletakkan kartunya diatas meja dan hendak berdiri untuk memakai tasnya namun..
*Bruk*
"Heh kalo jalan itu liat-liat!! Aduh basah semua baju gue" teriaknya.
Keysa berdiri dengan tangan meraba kemana-mana. Kemudian Noran segera menghampiri mereka dan mengambil kartunya diatas meja lalu mengantinya dengan kartu yang kosong.
"Heh lo buta ya!" bentaknya.
Keysa yang sudah berdiri mengangguk kemudian menunduk, dia membelakangi mereka dan meraba kedepan yang kosong.
"Maaf mba saya memang buta" kata Keysa sembari terus meraba kedepan mencari dua sosok gadis itu yang ada di sebelah kanan dan kirinya.
"Heh gue disini bego! Enak aja lo main minta maaf gitu aja!" bentak gadis tadi dan menarik Keysa menatapnya.
Noran ingin menolong Keysa namun sebuah tangan terlebih dulu melepaskan tangan gadis itu dari baju Keysa.
"Siapa lo?!"
Seorang pria dengan kemeja rapih menatap datar gadis di depan. Dia kemudian berbalik dan menatap gadis berkacamata hitam yang terlihat kebingungan.
"Gapapa?" tanyanya.
Keysa mendelik di balik kacamata hitamnya, dan segera mengangguk.
"Ck, udah tau buta jalan masih sendirian! Ga megang tongkat juga! Ga sadar diri banget pemulung kaya lo ini"
Keysa menulikan pendengarannya dia sibuk memperhatikan pria yang kini mengusap kedua tangannya yang kotor karena menyentuh lantai.
Melihat adegan di depan Noran akhirnya turun tangan. Dia masih menyayangi nyawanya, jika Xander tau Istrinya tercinta di sentuh laki-laki lain maka tamatlah riwayatnya.
"Aduh maaf adek saya bikin ulah...saya minta maaf ya dia saya suruh nunggu di meja tapi ngeyel.. Maaf sekali lagi maaf" kata Noran dengan sebelah tangan menarik Keysa menjauh dari pria di depan.
Keysa mendengus sebal dia baru saja merasakan adegan romantis namun pria ini justru menghancurkan adegannya.
"Ck, karena gue baik gue maafin lain kali jagain tuh adek lo yang buta biar ga meresahkan pengunjung lain" kata gadis di depan.
Noran menatapnya dengan mata menajam kemudian dia mengangguk dan membawa Keysa pergi dari sana.
"Ck untung hari ini gue lagi seneng, ayo kita habisin duit di kartu ini" bisik gadis tadi setelah pria yang menolong Keysa juga ikut pergi.
"Sejak kapan gue jadi adek lo ya kacungg" geram Keysa.
Noran meringis dan mendudukan Keysa di salah satu bangku.
"Masih untung gue bilang adek bukan pembantu" kata Noran.
"Apa lo bilang!!!" Keysa memukul Noran dengan membabi buta namun Noran dengan santai menghindari pukulannya.
"Huh berguna juga kacamata ini" gumam Keysa setelah menghentikan serangannya dan melepaskan kacamata yang ia pakai.
Keysa meletakkannya di sampingnya lalu melihat Noran duduk.
"Gimana kalo kita ikutin mereka dan liat reaksi mereka?" tanya Noran.
"Skuylah"
Baru saja Noran berdiri sebuah suara terdengar.
"Adeknya beneran gapapa?"
Keysa terdiam mematung tidak berani menengok kearah sumber suara. Noran menyenggol kaki Keysa agar dia melakukan sandiwara lagi.
Keysa mengngguk dan mencoba berdiri dengan tangan yang meraba kearah Noran. Dia meraba wajah Noran dan memukul,mencubit lalu mengangguk.
"Gapapa ko" kata Keysa dengan tubuh menghadap ke Noran.
Noran mencoba mengendalikan emosinya, dia yakin Keysa sengaja memanfaatkan kondisi ini untuk membalas dendam.
Noran mengambil tangan Keysa dari wajahnya lalu mundur sedikit kebelakang. Dia memutar tubuh Keysa menghadap pria di depan.
"A-ah o-orangnya ada disitu" ucap Keysa terbata dia agak kaget melihat pria yang sekarang menatapnya dengan beberapa pria di belakangnya.
"K-kacamatanya mana?" tanya Keysa pada Noran.
Saat Noran ingin mengambilkannya pria tadi terlebih dulu menyodorkannya pada Keysa. Dia mengambil tangan Keysa dan meletakkannya diatas telapak tangan gadis itu.
Keysa menelan ludahnya sendiri kemudian mengangguk dan tersenyum. Dia segera memakai kacamatanya untuk melindungi matanya dari polusi akibat ketampanan pria di depannya ini.
"Terimakasih tuan" kata Keysa dengan lidah yang kelu.
"Tidak mas-"
"Ya ampun dek kita harus cepet-cepet pulang ayo nanti ibu nyariin. Maaf ya om kita pamit dulu" pototong Noran dan menyeret Keysa menjauh.
"Pelan-pelan bego" geram Keysa dengan langkah cepat.
"Udah ayo kita liat reaksi mereka" kata Noran lalu menarik tangan Keysa ke samping dan menghilang dari pandangan pria tadi.
"Bukannya arah pintu keluar lewat sana?"
Pria tadi tersenyum dan tidak membalas perkataan salah satu bodyguardnya. Dia memilih untuk berjalan dan mengikuti Keysa dan Noran.
Keysa menarik Noran untuk bersembunyi dibalik tong sampah.
"Lo ga ada tempat yang lebih estetik gitu masa kita sembunyi disini"
"Udah diem lagian baju kita juga kaya gini ga ada yang peduli" ucap Keysa.
"Kalo gini mah kita bukan mirip pemulung lagi" gerutu Noran.
*Tak*
Keysa memukul kepala Noran dengan keras. Kemudian menunjuk kearah depan.
"Perlu gue video buat di simpen kaga?" tanya Keysa.
"Bisalah sambil makan camilan gue liatin videonya kalo lagi gabut"
Keysa mengangguk dan mengeluarkan ponsel keluaran terbaru dari celana kolornya. Di kemudian mulai merekam kearah toko baju bermerek CiGu di depan.
"Totalnya 39 Milyar" kata kasir di depan.
"Lo yakin tuh uang di dalem masih cukup?" tanya teman gadis yang kini dengan santainya memberikan kartu hitam kosong pada kasir di depan.
"Tenang aja kemaren gue cek masih ada 11 triliun" masih banyak.
*tet*
Kasir di depan mengerutkan keningnya lalu kembali menggosok kartu di tangannya.
*tet*
"Maaf apa ada kartu lain? Kartu ini kosong" kata kasir di depan.
Kedua gadis itu menatapnya tak percaya.
"Ga mungkin kemaren gue cek masih ada ko, alatnya rusak kali"
"Tidak, saya sudah mengecek dengan dua alat dan semuanya menunjukkan kalau kartu yang nona berikan kosong"
Kedua gadis itu saling bertatapan kemudian dia segera mencari sesuatu di tasnya, dia pikir mungkin kartunya keliru. Namun dia membuka dompet dan tidak ada kartu hitamnya lagi pula kartu yang ia berikan sangat mirip tidak mungkin salah.
"Bisa tolong serahkan kartu yang lain?para pembeli yang akan membayar di belakang anda semakin banyak"
"A-saya akan membayarnya nanti silahkan" dia menyeret temannya menuju di samping.
"Gue yakin banget tadi disini" katanya.
"Apa jangan-jangan dua pemulung itu yang ngambil uang kita??"
"Ga mungkin gue liat kartunya ga berubah tempat sama sekali."
"Ah sial mana ga bisa di balikin lagi karena udah di nota!"
Kedua gadis itu mengacak rambutnya frustasi sedangkan Keysa tertawa pelan lalu mematikan videonya.
"Beres. Gimana rencana gue yang brilian ini?" tanya Keysa.
Noran berdiri dan mengacungkan dua jempolnya keudara.
"Kalo gitu tlaktir gue makan"
"Ya karena lo udah bantuin gue, ayo"
Keysa menggeleng dan mengusap wajahnya.
"Hapus makeup pemulungnya dulu dikira mau sosial elsperimen apa" kata Kesya dan mereka akhirnya pergi ke toilet untuk menghapus make up.
Pria tadi menaikan sebelah alisnya, ternyata ini semua hanyalah permainan balas dendam?. Dia tersenyum dan menunggu Keysa di tempat duduk yang dekat dengan toilet. Kita lihat sebenarnya bagaimana rupa gadis itu.
Keysa berjalan keluar dan mengibaskan tangannya keudara. Wanita itu terlihat sudah menghapus makeup di wajahnya dan menambahkan sedikit polesan makeup untuk mempercantik diri dari.
Pria tadi terdiam, dia tidak menyangka gadis yang tadinya buluk, dekil dan hitam berubah menjadi gadis cantik.
Keysa menggerai rambutnya dan membenarkan letak kacamata diatas kepalanya. Walaupun pakaian mereka sangat sederhana namun tetap saja membuat Keysa cantik.
Ia juga memegang tas yang tadi di sembunyikan dibalik baju kebesarannya itu. Hei ini dia dapatkan dari pengalamam mencuri soal saat SMA dulu.
Noran keluar dari toilet pria dan mendekati Keysa.
"Jadi mau makan dimana?" tanya Noran.
"Restoran seafood gue mau borong dan lo yang bayar oke! Cusss"
Noran hanya pasrah saat ditarik oleh Keysa. Sedangkan pria tadi mengukir senyumnya dan terlihat membisikan sesuatu pada salah satu bodyguardnya.
Saingannya Xander nambah lagi nih...
Masih seputar Keysa untuk kedua anaknya enaknya dibikin gimana ya?.
Jangan lupa vote dan komen!