MY SPOILED LITTLE GIRL

By essw_Easm

1M 58.9K 3.6K

[ COMPLETED ] Ezo Allen Sanjaya - CEO tampan dan wibawa - sangat keras dan dingin - sangat cinta kepada Le... More

PROLOG
1. My Spoiled little girl
2. My Spoiled little girl
3. My Spoiled little girl
4. My Spoiled little girl
5. My Spoiled little girl
6. My Spoilled little girl
7. My spoiled little girl
8. My Spoiled little girl
9. My Spoilled little girl
10. My Spoilled little girl
11. My Spoiled little girl
12. My spoiled little girl
13. My Spoiled little girl
14. My Spoiled little girl
15. My Spoiled little girl
16. My Spoiled little girl
17. My Spoiled little girl
18. My Spoiled little girl
19. My Spoiled little girl
20. My Spoiled little girl
22. My Spoiled little girl
23. My Spoiled little girl
24. My Spoiled little girl
25. My Spoiled little girl
26. My Spoiled little girl
27. My Spoiled little girl
28. My Spoiled little girl
29. My Spoiled little girl
30. My Spoiled little girl
Epilog
Extra Part
Extra Part 2
Extra Part 3

21. My Spoiled little girl

16K 1K 94
By essw_Easm

Assalamualaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh

Selamat Membaca

Sungguh perayaan ulang tahun yang sangat mewah. Dengan waktu yang hanya 3 jam kurang itu.

Hanya akan ada pemotongan kue, makan bebas, dan persembahan dari sebuah band dengan bebas request lagu.

"Plis, kalian jangan bikin gue malu deh." ucap Sisil pada ketiga sahabatnya yang sangat rempong.

Novi tengah mendorong Dewo dengan  keras karena lelaki itu sangat membuat gadis cantik itu kesal.

Apalagi ucapan Dewo yang mengatakan sedikit gendut, make up menor, bibirnya kemerahan. Sangat mengesalkan baginya, Dewo juga menganggu kado yang Rangga bawa.

"Diem bisa nggak? Minum obat liar apa asih lu sampe stres!" ucap sahabat cowoknya pada Dewo.

Lelaki itu mendelik dengan ucapan Rangga."Kalau ngomong suka ngarang banget!" ucap Dewo sinis.

"Udah diem, kita udah di depan pintu jangan buat kegaduhan jangan bikin diri sendiri malu!" ucap Sisil tegas menatap ketiga orang itu.

Pintu di buka oleh maid yang menjaga, setelah Sisil menekan bel.

"Ada undangannya?" tanya seorang bodyguard di sisi para maid.

Sisil pun menyerahkan undangannya itu di barengi ketiga orang di belakang."Ini, Om." ucap Sisil gadis itu tidak paham harus memanggil dengan apa.

"Silahkan masuk!" ucap bodyguard itu. Mereka pun bergegas masuk dan langsung melongo melihat sebuah ruangan dengan di bentuk seperti hotel.

Jangan kaget, karna itu bukan rumah melainkan Mansion di mana itu sangatlah besar dan luas.

"Gila ini rumah kaya istana," ucap Sisil pada ketiga sahabatnya.

"Eh kalian, ayok silahkan duduk" ucap Lira dengan sangat anggun tampak masih muda.

Di ruangan yang memang masih tersisa luas itu Arsenio jadikan tempat ulang tahun anaknya. Arsenio masih belum terlalu mengijinkan putrinya untuk jauh jauh dari mereka. Dan jika ke hotel juga memakan waktu, Lea masih butuh banyak betres.

"Lea nya turun nanti, kalau acara mau mulai, nak. Silahkan di makan dulu hidangannya." ucap Lira pada mereka yang duduk di meja bundar.

Dengan cake dan minuman di setiap tempat duduk.

"Oh iya, makasih Tan." ucap Novi.

***

Di lain sisi seorang gadis tengah menatap cermin di mana ia di rias. Layaknya seorang putri dalam sehari ini.

Di belakang sana ada Ezo yang sudah memakai tuxedo hitam kemeja putih dengan di balut jas kantor. Terlihat sangat formal, begitu pula kedua orang tuanya dan kedua calon mertuanya sama sama formal bedanya perempuan mengenakan gaun.

Setelah di rias gadis itu berbalik badan menatap Ezo yang masih betah berdiri sejak belum di dandani.

Perias dan maid masih di samping Lea. Menunggu jika saat gadis itu membutuhkan apa apa.

Belum gadis itu mengenakan high heels, belum bantuan gaun ekornya yang sangat panjang dan besar.

Ezo mendekati gadis itu yang tampak tersenyum."Cantik ngga Ezo?" tanyanya.

"Cantik!" ucapnya.

Ezo meminta gadisnya untuk menutup matanya."Happy sweet seventeen, sayang." ucapnya tepat di telinga gadis itu dengan lembut.

Hingga leher dan dada gadis itu terasa dingin. "Buka mata kamu!" ucap Ezo.

"Makasih, Ezo." ucap Lea menatap Ezo.

"Balik badan, liat cermin kamu." ucap Ezo memerintah gadisnya.

Haaa!

Lea menatap tak percaya sebuah  berlian emas berwarna putih  luxury dengan harga 17 juta itu menggantung di leher putihnya."E-ezo?!" ucapnya tergagu.

Sebuah pelukan mendarat di tubuh gadis itu dengan erat."Semoga kamu suka," ucapnya menatap Lea dari sampingnya.

Gadis itu terkekeh dan senang menatap Ezo dari balik cermin."Suka banget makasih ya Ezo!" ucapnya.

Tanpa di sadar mereka telah membuat perias MUA dan Maid itu canggung dan tak enak melihat.

***

Semua tamu undangan melingkari podium besar nan megah dimana sebuah kue berukuran setengah meter berada di depan mereka.

"Ayo Lea potong kuenya," titah seorang MC yang menjadi juru acara.

Setelah proses bernyanyi dengan ramainya sekarang acara pemotongan kue pun akan di lakukan. Ingat sekali kala Lea turun dari tangga satu persatu di ikuti maid fi belakang.

Semua tamu undangan tampan takjub dengan wajah ayu dan anggun dari seorang putri keluarga Arsenio.

Wajahnya yang memberi senyuman pada setiap orang yang menyapa dan meneriaki namanya.

"Oke, kue pertama akan di berikan kepada siapa nih kira kira?" pertanyaan mc itu membuat semua orang menebak nebak siapa yang akan Lea beri potongan kue pertamanya.

Gadis itu suka dengan mawar dan matahari. Dan kuenya bertema flower juga.

"Daddy dan Mommy." ucap Lea menyuapkan potongan pertama pada Lira dan Arsenio.

Semua memberi tepukan tangan kepada Lea."MUA nya berapa juta itu?" tanya Sisil terpana dengan make up Lea yang sangat remaja tapi terlihat princess.

"Mahal Sil." ucap Dewo. Rangga pun terpesona kecantikan Lea.

"Oke, potongan kedua untuk siapa?" tanya MC itu kembali. Ekor mata Lea tampak mencari seseorang namun ia mengarahkan suapan itu kepada seorang lelaki yang sudah 8 tahun menemaninya sejak ia kecil.

Kekasih dan cinta pertama untuk Lea.

"Makasih, untuk semuanya." ucap Lea pada lelaki itu yang menyapa senyum dengan kecupan di akhir.

"Kembali, sayang." ucap Ezo.

Lelaki itu sangat dingin sekali dengan para tamu undangan. Lebih sering di dekat Lea menjaga gadisnya.

"Oke, rupanya potongan kedua jatuh ke kekasih pujaan hati ya. Lalu siapa untuk potongan ketiga?"

Lea melangkah kakinya mendekati seorang gadis dengan gaun selutut. Sangat cantik dan terlihat anggun.

Suapan itu menggantung di udara, sebab gadis itu tak kunjung membuka mulut. Semua menatap mereka apalagi Ezo yang tampak menatap tajam gadis itu untuk membuka mulut. 

Tepukan tangan itu meriah di telinga Lea hingga gadis itu tampak tersenyum terkekeh.

Selesai nya acara pemotongan kue berlanjut dengan istirahat dimana semua undangan boleh maka  memberikan kado yang mereka bawa.

"Wah Rangga makasih." ucap Lea ketika mendapat kado sebuah boneka beruang dengan di bungkus kotak besar berpita.

"Sama sama, semoga semakin baik dan cantik hati dan pikiran!" ucap Rangga menggapai kepala gadis itu untuk di usap.

Lea tersenyum sangat cantik menatap Rangga."Aamiin."

"Nih dari gue, semoga suka." ucap Dewo memberikan sebuah lampu tidur dengan bentuk bunga.

"Makasih Dewo, aku suka banget." ucap Lea menerimanya.

"Nih sengaja beliin lu high heels biar lu tuh juga kek cewek feminim nggak pake sandal terus." ucap Sisil ceplas ceplos.

Lea terkekeh dengan fakta itu, dirinya kemanapun lebih suka memakai sandal dari pada sepatu atau high heels.

"Makasih Sisil." ucapnya.

"Lea, ini buat lo!" ucap Novi memberi sebuah kotak berpita.

"Apa nih?" tanya Lea penasaran karena lainnya memberi tahu hadiahnya.

"Tebak apa?" pinta Novi.

"Ah Lea nggak tau jangan tebak tebakan." ucap Lea.

Novi mendengus,"Novel dong, paket lengkap ada hoodienya dari novelnya sama ganci terus kalendernya." ucapnya bangga.

Membuat ketiga sahabat mereka melongo. "Beneran? Novel apa ih?" tanya Lea senang.

"Gue pesen waktu sananya PO dan untungnya waktunya pas sama tanggal ulang tahun lu. Kemarin baru dateng, itu novel yang lu suka tau hehe semoga suka ya." ucap Novi gembira.

Emang paling beda.

"Novel Stay with me!" ucap Lea menebak dan Novi mengangguk. Lea gembira sekali.

"Lea!" panggil seseorang membuat gadis itu dan lainnya menoleh bersama.

"Kak Chika?" ucap Lea.

Lea pamit kepada teman temannya dan meminta mereka untuk menikmati hidangan yang ada.

"Buat lu, dari gue," memberikan sebuah kotak persegi dengan pita dan ucapan ultah.

Gadis itu terharu dan hendak menerimanya tapi kotak itu lebih dulu jatuh.

Buk

"Enggak papa, aku yang ambil." ucapnya berusaha merunduk walau gaunnya sangat susah untuk di ajak kompromi.

Tepat gadis itu hendak berdiri sebuah lutut mengenai dadanya hingga membuat kotak persegi itu kembali jatuh dari tangan Lea.

Aargh

"Aduh maaf, gue nggak sengaja." ucap Chika memegang tangan Lea yang tampak jatuh terduduk.

Memegangi dadanya yang nyeri, hingga gadis itu sampai hampir kehilangan kesadarannya.

"Happy birthday." ucap Chika di depan raut kesakitan Lea. Yang masih memegangi dadanya sangat ngilu.

Chika tersenyum tipis lalu kembali mengambil kado itu."Gue bantuin ambil kadonya, Lea sayang." ucapnya.

Lalu pergi setelah meletakan kado itu di atas meja tamu undangan. Gadis itu mencoba terus berdiri kala sakitnya sangat nyeri dan keadaan gaun yang cukup ribet membuatnya kesusahan.

"Kamu kemana saja, aku cari kamu sayang." ucap Ezo, menangkap jejak air mata gadis itu.

"Siapa yang membuat kamu menangis, katakan padaku." ucapnya menarik gadis itu kedalam pelukannya.

"Ezo, Lea ayo nak, acaranya akan kembali dimulai untuk penutupan." ucap Desta Mama Ezo yang juga berada disini.

Lea melepaskan dekapan itu dengan senyumnya. "Iya Ma." ucapnya.

Desta menarik gadis itu untuk berjalan bersamanya meninggalkan Ezo yang tak sengaja melihat sebuah kado di atas meja tamu.

Happy birthday saudariku

Chika.

Tangannya yang tadinya mengenggam menjadi mengepal kuat sampai membuat kado itu hancur sisinya.


TBC


Continue Reading

You'll Also Like

50.6K 4.2K 43
jidell. (zee dom area) "apapun tentang lu gw pasti suka" -z DISCLAIMER ⚠️ - SEKEDAR FIKSI 💯% - futaxg - 1821++ - toxic bertebaran dimana-mana - aba...
4.7M 338K 73
Camellia terjebak dalam dunia asing yang membingungkan, tepat saat membuka mata hal yang tak terduga menghampirinya. Katanya ia adalah seorang perma...
118K 7K 43
Alvandy Arrsyan seorang remaja 18tahun, dengan keahliannya sebagai hacaker handal serta jago bela diri. Hidupnya yang sebatang kara, mengharuskan di...
2.8M 200K 64
"Jangan lupa Yunifer, saat ini di dalam perutmu sedang ada anakku, kau tak bisa lari ke mana-mana," ujar Alaric dengan ekspresi datarnya. * * * Pang...