2 hari telah berlalu, dan sekarang keluarga besar itu sedang sibuk untuk menyiapkan penyambutan atas kedatangan Mark,istrinya dan kedua anaknya. Bahkan anak-anak juga turut serta dalam membantu nenek, Kakek, mommy, dan daddynya juga para maid dan jangan lupakan para bodyguard yang semakin menjaga keamanan dengan ketat. Tapi, tidak dengan jaemin -Renjun, jeno-haechan, dan chenle-jisung yang masih tetap berada dikamar karena ini adalah hari weekend dimana mereka masih berada didalam kamar karena sikap manja keduanya.
Dikamar jaemren, terlihat renjun yang masih bermanja-manja pada jaemin tanpa ada niatan untuk turun dari pangkuan suaminya itu.
"Mau sampai kapan kau duduk dipangkuan ku sayang? Kita harus segera turun." Ucap jaemin tersenyum.
"Mau sampai kapan? Apa tidak boleh?" Ucap renjun cemberut.
"Tentu saja boleh. Tapi, kenapa kau semakin manja saja ya? Aku bingung." Ucap jaemin sembari mengelus pipi istrinya itu.
"Apa tidak boleh? Atau jangan-jangan kau tidak mencintaiku lagi? Apa kau selingkuh?" Ucap renjun yang mulai menangis.
"Tentu saja tidak. Itu sangat tidak benar injunie. Aku tidak pernah selingkuh darimu. Jangan menangis lagi. Maafkan aku." Ucap jaemin yang langsung memeluk erat tubuh mungil renjun tanpa menyakiti perut dimana ada benihnya disana.
"Hikss....hikss...hikss.....jangan meninggalkan aku Nana hiksss...hikss." Ucap renjun sembari menangis dan menyembunyikan wajahnya pada ceruk leher jaemin. Jaemin yang mendengar hal itu, langsung tersenyum dan mengelus punggung sempit istrinya itu untuk menenangkannya.
"Jangan cemas sayang. Nana tidak akan meninggalkan injunie sama sekali. Nana janji." Ucap jaemin dan renjun hanya diam sembari mengontrol tangisannya agar segera reda.
"Janji." Ucap renjun yang melonggarkan pelukan tangannya pada leher jaemin untuk menatap suaminya itu.
"Hmm." Ucap jaemin lalu menghapus airmata yang hinggap pada dua bilah pipi chubby istrinya yang semakin terlihat chubby karena istrinya yang mengandung.
Cup
Cup
Cup
"Morning kiss Nana." Ucap renjun tersenyum pada jaemin lalu diapun kembali menyembunyikan wajahnya yang memerah karena malu diantara ceruk leher suaminya itu. Jaemin hanya tersenyum melihat tingkah manja dan menggemaskan istri mungilnya ini ketika sedang manja padanya itu.
At. Kamar haechan -jeno.
Haechan terlihat tengah bermanja pada jeno. Bahkan tidak mau lepas dari pangkuan jeno layaknya renjun.
"Nono?" Ucap haechan yang asyik menciumi aroma suaminya itu.
"Hmm? Ada apa?" Ucap jeno sembari mengelus punggung istrinya itu.
"Bisakah satu harian ini kita seperti ini. Echanie tidak mau jauh-jauh dari Nono." Ucap haechan dengan sangat manja.
"Baiklah. Mari kita tetap seperti ini. Tapi, mana morning kiss untuk Nono?" Ucap jeno tersenyum dengan eyesmile nya. Haechan yang mendengar hal itu merenggangkan pelukan tangannya pada leher suaminya itu untuk menatap suaminya yang telah tersenyum dengan eyesmile yang memang sangat keren. Lalu haechanpun ikut tersenyum dan menyatukan bibir keduanya dengan lumatan-lumatan kecil.
At. Kamar chenji.
Terlihat chenle yang terus saja melingkarkan tangannya pada lengan jisung dengan sangat manja. Jisung hanya diam saja dan mengelus kepala istrinya itu. Karena chenle yang seperti ini jujur saja sangat di rindukan oleh jisung.
"Ichung. Aku tidak mau bertemu dengan Mark Hyung." Ucap chenle.
"Kenapa?" Ucap jisung sembari melihat chenle.
"Hanya tidak mau saja. Apa tidak bisa kita tetap dikamar saja?" Ucap chenle dengan tatapan berbinarnya pada jisung.
"Kamu yakin? Nanti bagaimana kalau Yeri noona sedih karena kau juga tidak menyambutnya?" Ucap jisung.
"Aaa, yasudah. Tapi hanya sebentar ya?" Ucap chenle memberikan penawaran pada suaminya itu.
"Hmm. Hanya sebentar. Setelah itu kita masuk lagi kedalam kamar." Ucap jisung tersenyum lalu mengusak rambut chenle dengan sangat gemas dan chenle yang tersenyum dengan sangat lebar hingga matanya menghilang.
____________
Renjun, chenle, dan haechan sekarang tengah berada di ruang tengah bersama dengan anak-anak mereka juga shotaro. Sedangkan para suami harus menyelesaikan pekerjaan sedikit bersama para orangtua. Tadinya, mereka bertiga berada di ruang kerja itu tapi tiba-tiba mereka merasa bosan makanya keluar dan sekarang berada di ruang tengah.
"Apa mommy lelah?" Ucap jae ren pada renjun.
"Tidak. Mommy baik-baik saja. Jae ren kerjain saja pr-nya. Nanti kalau tidak tau, biar mommy beritahu." Ucap renjun tersenyum.
"Baik mommy." Ucap jae ren tersenyum lalu melanjutkan membuat pr-nya. Begitu pula semua anak mereka.
"Mommy renjun, mommy haechan, mommy Chenle? Apa adik bayinya telah bisa menendang?" Ucap ro Chan sangat polos karena sejatinya anak Sungtaro itu sangat polos sama seperti anak bungsu jaemren.
"Belum sayang. Adik bayinya baru akan menendang saat telah 7 bulan." Ucap haechan tersenyum.
"Aaa, berarti lama dong?" Ucap ro Chan.
"Hmm." Ucap haechan mengangguk.
"Minmin ge." Ucap Junlin secara tiba-tiba.
"Hmm? Ada yang enggak kamu mengerti? Bukannya kamu pintar ya?" Ucap Minhee menggoda adiknya itu.
"Bukan begitu Gege. Aku bukan mau bertanya soal pr ini. Apa nanti bisa menemaniku membeli buku?" Ucap Junlin.
"Enggak. Nanti Gege ada janji sama jae Han. Pergi saja dengan Seung jin." Ucap Minhee.
"Gak mau Gege. Aku tidak mau pergi dengan sih memble itu." Ucap Junlin kesal.
"Yasudah. Kalau begitu, tapi maaf saja gege tidak bisa" Ucap Minhee tersenyum sangat lebar dan itu nampak menyebalkan bagi Junlin.
"Sudah linlin. Nanti biar di temani sama Najun atau paling tidak Daddy saja." Ucap renjun.
"Ne mommy." Ucap Junlin.
"Tapi sepertinya Najun tidak bisa mommy, soalnya pr Najun masih sangat banyak. Tau sendirikan mommy kami bertiga tidak satu kelas." Ucap najun.
"Kalau begitu gampang, minta temani saja dengan min Jun ge linlin ge." Ucap jae ren menggoda.
"Tidak akan." Ucap Junlin datar karena demi apapun dia tidak akan kuat berjalan dengan kulkas seribu pintu itu. Yah, mereka memang sekelas tapi percayalah sifatnya itu sangat menyebalkan.
"Benar juga tuh kata renren. Kalian kan sekelas, siapa tau minjun juga mau beli buku yang sama kan? Tau sendiri kalau gegemu yang tampan ini hanya sekelas dengan Qian jae han bukan Jung Junlin." Ucap Minhee.
"Terserah saja. Lalu kenapa menyuruh aku pergi dengan Seung jin. Sudah tau dia sekelas dengan Najun bukan denganku." Ucap Junlin ketus bahkan sangat mirip dengan sikap renjun saat dia masih sekolah dulu. Hingga dia tersenyum melihat hal itu.
"Yah, karena dia jatuh cinta padamu." Ucap Minhee.
"Terserah saja." Ucap Junlin datar lalu kembali mengerjakan pr-nya.
"Nanti linlin ge pergi dengan no hyuck saja, kebetulan no hyuck juga harus beli buku." Ucap no hyuck.
"Baiklah." Ucap Junlin setuju lalu tersenyum. Tepat saat itu, ponsel Junlin berbunyi dan tertera nama sih kulkas seribu pintu, kira-kira begitulah Junlin menamai kontak dari anak Choi bomin dan hwall itu. Diapun mengangkat dengan wajah datarnya.
"Apa?"
"Apa kau sudah membeli buku baru sebagai penambahan materi untuk pelajaran besok?" Ucap minjun.
"Belum. Kenapa?" Ucap Junlin datar.
"Mari membelinya bersama. Aku lupa bentuk bukunya." Ucap minjun dengan datar.
"Hmm. Aku menunggu di mansion Kakek jae sama nenek tae. Nanti aku kirimkan lokasinya." Ucap Junlin datar lalu mematikan telponnya dan mengirimkan lokasi langsung.
"Kira-kira tadi siapa ya yang menolak tidak ingin pergi dengan minjun?" Goda Minhee dan jae ren bersamaan.
"Apaan sih. Orang dianya yang mengajak. Katanya dia lupa bentuk bukunya." Ucap Junlin datar.
"Yakin tuh ge. Jangan-jangan cuma cari alasan lagi." Ucap najun.
"Ntahlah. Bolehkan mommy?" Ucap Junlin melihat renjun.
"Hmm. Jangan lama-lama ingat." Ucap renjun sembari tersenyum dan mengangguk.
"Oke mommy." Ucap Junlin tersenyum.
"Nanti ijin juga sama Daddy." Ucap renjun.
"Hmm." Ucap Junlin mengangguk lalu kembali mengerjakan pr-nya yang tertunda lagi dan lagi.
Tepat saat itu, winwin, taeyong, dan tenpun menghampiri dengan membawakan buah-buahan untuk ketiga ibu hamil tersebut tidak lupa pula susu hamilnya.
"Ini kalian harus segera makan sampai habis. Mengerti." Ucap ten.
"Iya mommy." Ucap ketiga ibu hamil itu.
"Apa kau merasa lelah injunie?" Ucap taeyong.
"Enggak mommy. Tenang saja." Ucap renjun tersenyum.
"Lele? Kamu gak kelelahan bukan?" Ucap winwin melihat anak bungsunya.
"Hmm. Lele baik-baik aja Mama." Ucap chenle tersenyum.
"Bagaimana dengan kamu haechan? Apa ada kesulitan lain lagi mengenai kandunganmu juga kalian bertiga?" Ucap ten.
"Enggak mommy." Ucap mereka bertiga bersamaan.
Tepat saat itu, jaehyun, yuta, dan johnnypun masuk bersama dengan orang yang telah ditunggu dari tadi, Mark, Yeri, sooan dan Jackson. Melihat kedatangan Mark dan keluarga semuanya berdiri termasuk anak yang tengah membuat pr mereka.
Tapi, agaknya itu tidak berlangsung lama karena para anak-anak kembali membereskan semua bukunya dan pergi ke kamar masing-masing karena banyaknya pr yang harus di kerjakan setelah menyapa paman dan bibi mereka juga sepupu mereka itu. Lalu Mark melihat kearah renjun dan haechan lalu mendekat tapi belum beranjak mereka berdua, ralat bertiga malah menangis memanggil suaminya masing-masing. Jaemin, jeno, jisung langsung kelimpungan untuk keluar dari ruang kerja karena mendengar suara tangis istri mereka masing-masing.
"Injunie kenapa sayang?" Ucap jaemin tapi renjun tidak menjawab dan langsung berada dalam gendongan jaemin begitu pula dengan chenle dan haechan yang sama seperti renjun.
"Kenapa? Hmm? Ada yang sakit?" Ucap jaemin sembari mengelus punggung istri mungilnya itu.
"Kamar Nana. Injunie mau kekamar hikss..." Ucap renjun yang masih terisak dan menyembunyikan wajahnya pada ceruk leher jaemin begitu pula haechan dan chenle.
"Mereka kenapa Mommy?" Ucap Yeri bingung.
"Kami juga tidak tau" Ucap taeyong. Bahkan para ayah telah mencoba membawa anaknya berbicara tapi mereka tidak mau menyautinya.
"Mama, otusan, mommy, Daddy, jaemin bawa injun kekamar dulu." Ucap jaemin tanpa memperdulikan kedatangan Mark. Bahkan dia sangat kesal karena kedatangan Mark itu.
"Iya. Itu, susu punya renjun. Dia belum meminumnya. Bawa bersamamu." Ucap winwin.
"Ne Mama." Ucap jaemin lalu pergi kekamar mereka bersama dengan renjun di gendongannya juga segelas susu. Begitu pula halnya chenji, haechan-jeno.
"Mereka lucu sekali mommy? Mereka kenapa?" Ucap Mark basa-basi.
"Maklumi sajalah Hyung, namanya mereka sedang mengandung. Mereka memang tidak bisa berjauhan." Ucap sungchan.
"Hamil?! Jadi mereka bertiga hamil lagi?' Ucap Mark dan Yeri kaget.
"Hmm. Jadi, maklumi saja hyung." Ucap shotaro.
"Oh iya, ini pasti sooan kan? Kamu semakin cantik saja. Ah, maaf ya karena si kembar tiga malah meninggalkanmu. Pr-nya sangat banyak sekali." Ucap sungchan.
"Tidak masalah Paman. Lagian, adikku sih kembar itu memang seperti itu mau bagaimana lagi." Ucap sooan tersenyum.
"Kau memang gadis yang baik." Ucap shotaro tersenyum.
"Jackson. Lama tidak berjumpa dengan Paman. Nanti Paman akan memperkenalkan mu dengan anak Paman yang merupakan adikmu." Ucap Sungchan.
"Iya Paman." Ucap Jackson tersenyum dengan sangat ramah bahkan sangat mirip dengan Mark kecil.
"Nenek? Kakek?" Panggil Junlin.
"Linlin? Ada apa sayang?" Ucao yuta.
"Mommy sama Daddy mana? Aku mau pamit sama mereka juga Kakek dan nenek kalau aku mau pergi untuk membeli buku bersama min Jun. Dia sudah ada diluar soalnya." Ucap Junlin.
"Kenapa tidak di suruh masuk dulu." Ucap winwin.
"Baiklah nenek. Junlin akan menyuruhnya untuk masuk dulu." Ucap Junlin lalu jalan menuju pintu utama.
"Junlin semakin cantik saja seperti renjun." Ucap Yeri.
"Hmm. Benar. Dia sangat mirip dengan renjun layaknya seperti fotokopian." Ucap taeyong tersenyum.
"Mommy benar." Ucap Yeri setuju. Tepat saat itu, Junlin kembali masuk dengan membawa min Jun atau dalam artian lain menarik kulkas seribu pintu itu untuk masuk.
"Lihat nenek. Kakek. Dia tidak mau masuk tadinya. Makanya linlin yang badannya mungil begini malah membawa badan sebesar kingkong." Ucap Junlin kesal lalu melepaskan tangan min Jun.
"Linlin. Jangan begitu dong." Ucap winwin.
"Min jun? Bagaimana kabar mommy kamu?" Ucap ten.
"Baik nenek ten." Ucap min Jun tersenyum.
"Lalu? Bagaimana dengan calon adik kamu?" Ucap taeyong.
"Baik nenek tae. Mommy sekarang lagi nempel-nempelnya sama Daddy." Ucap min Jun.
"Aaa, itu biasa min Jun, mommynya Junlin juga sama kayak gitu juga." Ucap yuta.
"Aaa."
"Anaknya hwall mom?" Ucap Mark.
"Iya Mark. Anak sulungnya." Ucap taeyong.
"Aaa. Kau sangat tampan seperti bomin." Ucap Mark tersenyum.
"Kamsahamnida Paman." Ucap min Jun.
"Min Jun, ini Mark. Anak sulung kakek jae sama nenek tae. Dia juga kenal dengan orangtua kamu. Nanti bilang ya sama orang tua kamu untuk datang berkunjung kemari." Ucap jaehyun.
"Iya Kakek akan disampaikan." Ucap min Jun.
"Yasudah. Tunggu sebentar. Aku akan ijin dulu sama mommy dan Daddy." Ucap Junlin lalu berlari menuju lift dan menekan lantai3 untuk kekamar jaemren.
Dikamarnya, jaemren tengah duduk di sofa dengan renjun yang pasti duduk dipangkuan suaminya itu dan tidak mau berbicara sepatah katapun. Hingga jaemin hanya mengelus punggung sempit istrinya itu agar dia tenang. Jaemin sih sudah mengira ini akan terjadi, kemungkinan besar calon anak mereka memiliki perasaan tidak suka pada Mark atau malah perasaan takut makanya renjun jadi menangis. Tapi, yasudahlah yang penting sekarang renjun baik-baik saja.
Tok...tok...tok...
"Mommy! Daddy!" Panggil Junlin. Jaemin yang mendengar suara anaknya itu langsung beranjak sembari membawa renjun dan membuka pintu.
"Mommy tidur ya Daddy?" Ucap Junlin sedikit pelan layaknya berbisik.
"Hmm. Ada apa linlin?" Ucap jaemin tersenyum ramah pada anaknya itu.
"Begini Daddy, linlin ingin meminta ijin untuk pergi membeli buku bersama dengan min Jun, dia sudah menunggu dibawah. Tadi, linlin sudah minta ijin sama mommy dan mommy sudah beri ijin juga mommy suruh ijin lagi sama Daddy." Ucap Junlin pelan.
"Yasudah. Pergilah. Tapi, jangan lama-lama. Perginya pakai mobil siapa?" Ucap jaemin.
"Pakai mobil min Jun, sama supirnya." Ucap Junlin.
"Baiklah. Hati-hati." Ucap jaemin dan Junlin hanya mengangguk lalu pergi dengan sangat cepat. Jaemin hanya tersenyum melihat kepergian anaknya itu dan merasakan renjun melonggarkan pelukan tangannya pada leher jaemin lalu menatapnya dengan airmata yang terus keluar.
"Injunie kenapa? Hmm?" Ucap jaemin lembut sembari menghapus airmata istri mungilnya itu lalu menutup pintu dengan tangan yang satunya lalu membawa istrinya untuk duduk di sofa.
"Injunie tidak tau Nana. Injunie sangat takut sama mark Hyung. Injunie tidak mau bertemu dengan Mark Hyung." Ucap renjun dengan sangat takut dan jaemin dapat merasakan cengkraman pada lehernya.
"Baiklah. Nana tidak akan meninggalkan injunie sendirian. Sekarang tenanglah. Yah, injunie tidak akan bertemu dengan Mark Hyung." Ucap jaemin lembut dan renjun hanya diam lalu kembali menyembunyikan wajahnya pada ceruk leher jaemin karena dengan begitu dia merasa sangat tenang.
"Sekarang minum susunya ya?" Ucap jaemin lembut.
"Nanti saja." Ucap renjun yang teredam karena dia menyembunyikan wajahnya.
Di kamar haechan -jeno terlihat sama, haechan masih menangis hingga jeno terus saja menenangkan haechan yang berada di pangkuannya itu.
"Echanie tenanglah. Sekarang sudah baik-baik saja. Nono disini." Ucap jeno lembut.
"Nono? Echanie tidak mau bertemu dengan Mark Hyung. Echanie takut Nono." Ucap haechan yang telah mengangkat kepalanya untuk melihat suaminya itu dengan airmata yang terus saja mengalir.
"Anaso. Echanie tidak akan bertemu dengan Mark Hyung. Nono janji, echanie nantinya akan aman saja karena Nono akan bersama dengan echanie." Ucap jeno lembut.
"Hmm." Ucap haechan lalu kembali menyembunyikan wajahnya pada ceruk leher jeno.
"Ayo kita minum susunya dulu." Ucap jeno sembari mengelus punggung istrinya.
"Nanti saja." Ucap haechan yang sedikit tidak jelas karena suaranya teredam.
"Baiklah." Ucap jeno sembari memberikan kecupan ringan pada puncak kepala istrinya itu.
__________
Sekarang terlihat Mark tengah berada di taman belakang mansion itu sedang duduk dengan wajah tertekuknya.
"Sial. Kenapa pakai acara hamil pula sih mereka berdua. Dasar menyebalkan sekali. Kalau begini kan jadinya sulit untuk kembali pada haechan atau untuk merebut renjun dari jaemin. Akh! Sial! Sial! Sial!" Batin Mark.
"Mark Hyung? Disini rupanya?" Ucap sungchan.
"Ah, sungchan?" Ucap Mark yang benar-benar kaget dengan kedatangan adik bungsunya itu.
💚💚💚
Gimana nih reader-nim😁
Dapat gak sih fellnya?
Enaknya Mark diapain ya biar tobat?
Mark lama-lama buat kesal deh jadi bingung🙄
Pokoknya have fun selalu ya reader-nim😁
Selalu jaga kesehatan ya😁
We love you💚😘😍