Males, ribet.

By dihgabut

212K 8.6K 287

Syakira Keisha (23) adalah seorang mahasiswi semester akhir. Tingkahnya sudah seperti orang yang malas akan m... More

🐣Awal Mula🐣
🐣Sah🐣
🐣Karma🐣
🐣Tutorial🐣
🐣Dikejar Anjing🐣
🐣Tidak Tahu Diuntung🐣
🐣Pertengkaran🐣
🐣Cinta Pertama🐣
🐣Mati Lampu🐣
🐣Komitmen🐣
🐣Meeting Langka🐣
🐣Boneka capit🐣
🐣Kotak Bekal🐣
🐣Teror🐣
🐣Penasaran🐣
🐣Renang🐣
🐣Pesel Lele🐣
🐣Dosen Ganteng🐣
🐣Good Night My Wife🐣
🐣Hina🐣
🐣Pernyataan Perasaan🐣
🐣1000 Tangkai Bunga Mawar🐣
🐣Sensitif🐣
🐣Ibrahim Diningrat🐣
🐣Serumah🐣
🐣Rasa Bersalah🐣
🐣CCTV🐣
🐣Keguguran🐣
🐣Surat Cerai🐣
🐣Rindu🐣
🐣Kebenaran Angel🐣
🐣Kebenaran Angel pt.2🐣
🐣Perpisahan🐣
🐣Kehilangan🐣
🐣Papa!🐣
🐣Bertemu🐣
🐣Rujuk🐣
🐣Pasar Malam🐣
🐣Positif🐣
🐣PAUD🐣
🐣Syakira Aira Axavier🐣
🐣Ikan Cupang Sexy🐣
🐣Hujan🐣
🐣Hilang arah🐣
🐣Hilang arah 2🐣
🐣Siuman🐣
🐣END🐣

🐣Kuat Iman🐣

4.1K 175 1
By dihgabut

WAJIB Follow sebelum baca, silahkan tinggalkan jejak☆

♧♧

Ica mengirimkan pesan kepada suaminya, apakah ia sudah dijalan atau belum. Tetapi lama menunggu, balasan dan juga kedatangan Sehun tak kunjung terlihat.

Pesannya hanya centang satu, itu artinya Sehun tidak memiliki paket. g. maksudnya, itu artinya Sehun tidak mengaktifkan ponselnya atau data selulernya.

Sebuah lampu mobil berkedip dua kali ditengah jalan, menyilaukan pandangannya. Sehun turun dari mobilnya membawa sebuket bunga mawar hitam, kesukaan Ica.

Entah Sehun tahu darimana bunga mawar itu. Setaunya hanya Acha yang mengetahui bunga favoritnya, bahkan Devano pun tidak tahu.

Dengan senyum manisnya, Sehun menyodorkan sebuket bunga besar itu dihadapan Ica. Dengan malas gadis itu menerima bunga kesukaannya dan menghirupnya dalam-dalam.

"Ayo!" Tangan mungilnya digenggam erat oleh tangan besar Sehun.

Setelah menutup pintu penumpang, Sehun memutar mobilnya dan masuk kedalam kemudi. Ia menjalankan mobil berlogo kuda loncat itu dengan santai.

"Apa tadi menyenangkan?" Tanya Sehun, memecahkan keheningan.

Ica yang sedang menghitung jumlah mawar. Memalingkan wajahnya, menatap Sehun, "Ngga. Lo lama banget jemput gue, untung aja gak sampe lumutan!" Omelnya.

Sehun terkekeh, "Maaf. Tadi saat menuju parkiran mobil, Angel menjegat saya, meminta untuk mengantarnya pergi ke bandara," Ucapnya santai.

Ica mendengus. Rupanya pria ini masih memprioritaskan si Juminten, lihat saja.

"Ngapain si Juminten ke bandara?" Tanya gadis itu kepo.

Sehun menghela napas, "Akhir-akhir ini Angel sangat sibuk, sampai tidak meluangkan waktu untuk saya."

Jadi si piyik ini curhat kepada dirinya? apakah ada seorang suami curhat kepada istrinya tentang wanita simpanannya? konyol.

Ica diam tak menjawab. Baru saja hatinya merasakan debaran, sudah dijatuhkan kembali oleh kenyataan.

Suasana didalam mobil pun menjadi hening. Sehun menipiskan bibirnya, "Apa hobimu?" Tanya pria itu, menatap wajah murung istrinya.

"Ngga ada," Ucap Ica seadanya.

Pria itu mendengus, "Kamu seperti orang yang tidak memiliki semangat hidup. Coba dipikirkan kembali, pasti kamu mempunyai hobi," Titah Sehun. Menginjak rem dengan kakinya, saat lampu hijau dihadapannya berubah menjadi merah.

"Denger musik, tidur," Gadis itu menguap lebar, lalu meringsut duduknya mencari posisi duduk yang nyaman untuk tidur.

Lelaki itu menghela napas pasrah, "Kalau hobi saya. Mendengarkan musik, berbelanja, menonton video dan berenang," Jelasnya. Kembali menjalankan mobil yang ia kendarai itu.

"Gak nanya," Ujar Ica dengan mata terpejam.

Sehun tak menghiraukan jawaban istrinya, "Jadi, mari lakukan hobi kita berdua mulai dari sekarang sampai besok," Ucapnya. Mobil yang ia kendarai berhenti dibasement pusat perbelanjaan.

"Ayo lakukan hobiku. Berbelanja," Turun dari mobilnya dan membuka pintu penumpang.

Ica hanya menurut saja. Lagi lagi tidak sesuai listnya. Seharusnya ia tidur setelah pulang dari bimbingan, bukan keluyuran menghamburkan duit dengan si Piyik ini.

Dengan tautan tangan yang tak terlepas, Ica hanya mengikuti saja kemana langkah kaki pria itu. Kegiatan yang paling gadis itu hindari adalah berbelanja, itu sangat menguras tenaga.

"Bagaimana, apakah cocok untukku?" Memakai jas berwarna hitam didepan kaca.

"Jelek, kayak bapak-bapak!"

Sudah berjam-jam laki-laki dihadapannya ini mencoba berbagai jas dari merek berbeda tapi warna yang sama, yaitu hitam.

Dengan malas dan ingin cepat pergi dari butik itu, Ica mengambil satu jas berwarna Navy yang sedari tadi menjadi objek penglihatannya.

"Cobain kuy," Menyodorkan jas tersebut.

Sehun menerima jas itu lalu menaruhnya diatas tumpukan jas-jas berwarna hitam yang lainnya, "Saya tidak menyukai warna lain sel-"

"Cobain, terus bayar!" Titahnya geram.

Sehun yang tipe-tipe suami takut istri pun menurut. Ia mencoba jas itu didepan pantulan kaca. Ica membantu mengaitkan kancing pada jas berwarna navy itu. Lalu menepuk kedua bahu lebar suaminya, "Bagus!" Ujarnya, tersenyum senang.

Setelah melakukan pembayaran. Mereka berdua, keluar dari butik yang sangat menyiksa itu, terlebih lagi bagi Ica.

"Sekarang, ayo turutin hobi gue. Tidur," Menarik tangan Sehun yang membawa banyak sekali belanjaan.

Sehun menahan pergelangannya, "Ayo kita karoke-an!" Ajaknya antusias.

Ica menggeleng lalu menguap, "Bisa dirumah!" Ucapnya jengkel.

"Ya sudah, ayo kita menonton film!"

Berakhirlah mereka disini. Didalam ruangan yang gelap dengan layar lebar, dihadapan gadis yang sedang mati-matian menahan kantuk yang menyerangnya.

Setelah percekcokkan yang dimenangi oleh suaminya. Ica dengan segenap raga pemalasnya, berjalan mengikuti langkah suaminya.

Belanjaan mereka juga sudah dititipkan kepada anak buah Sehun yang disuruh datang sebelum film mereka tayang.

Sehun terkekeh geli saat tayangan difilm-nya melakukan scene komedi. Meminum pepsi milik istrinya tanpa beban, mata tajamnya menangkap wajah lelah istrinya yang sudah terlelap.

Film diakhiri dengan happy ending. Sehun berdiri dari duduknya, melepas jaket yang ia kenakan untuk menutup dada istrinya.

Dengan lengan kekar, urat-urat yang menonjol dilengannya. Sehun menggendong brydal style tubuh mungil istrinya, keluar dari bioskop tersebut.

Banyak pasang mata yang menatap iri pasutri tersebut. Tentu saja Sehun dibuntuti bodyguard-nya yang sedari tadi menunggu didepan pintu masuk.

Sebenarnya ia sudah memesan bioskop VVIP. Tapi lagi-lagi gadis itu menolaknya. Ia memesan bioskop VVIP bukan semata-mata untuk pamer, tapi ingin memantapkan hatinya yang selalu berdebar saat bersama istrinya itu. Apakah yang ia rasakan ini cinta atau hanya rasa biasa?

Setelah merebahkan tubuh istrinya, ia merapatkan jaket yang melapisi dada Ica. Lalu memutar kap mobilnya, memasuki kemudi dan menjalankan mobil berwarna merah tersebut.

Tubuh tegap nan gagah itu menaiki tangga dengan menggendong seorang gadis didekapannya.

Setelah merebahkan tubuh istrinya diatas kasur besar berlapis seprai berwarna abu-abu itu, Sehun berpikir keras. Bagaimana caranya mengganti baju istrinya ini?

Sudah ia bangun kan berkali-kali, tapi Ica hanya melenguh dan kembali terlelap. Dengan iman yang telah ia kumpulkan banyak-banyak, pria itu memutuskan untuk mengganti saja pakaian istrinya, lagi pula mereka sudah sah, bukan?

Dan juga, mana mungkin imannya goyah hanya karena tubuh rata istrinya. Dengan tubuh penuh lika-liku milik Angel yang senantiasa dipamerkan saja, imannya tidak pernah goyah sedikit pun.

Dengan hati-hati takut istrinya terbangun. Sehun melepas kerudung yang membungkus kepala bulat istrinya.

Warna biru muda dibagian belakangnya belum hilang, sepertinya ditebalkan lagi. Karena terakhir ia melihat saat istrinya selesai menjemur kala itu, terlihat sedikit pudar.

Ia mengendurkan cepolan rambut istrinya. Lalu dengan mata terpejam, tangan besar itu membuka kancing kemeja istrinya satu persatu.

Otaknya memang memerintahkan untuk terpejam. Tapi, saat pengait kancing terakhir terbuka. Kedua matanya justru terbuka lebar, tatapan pertamanya tertuju pada perut mulus milik Ica.

Lalu naik ke atas. Buah dada yang terbalut bra hitam itu, terlihat pas digenggamannya. Meneguk salivanya berat. Lelaki itu justru menaiki tubuh istrinya, tidak menindih, menahan tubuhnya dengan kedua dengkul dan kedua telapak tangannya.

Menahan napas, saat wajahnya harus mendekat ke depan dada Istrinya. Matanya tetap menatap waspada, tangannya mulai membuka lengan kemeja istrinya.

Setelah kemeja itu tanggal dari tubuh istrinya, dan hanya tersisa bra saja. Sehun benar-benar dibuat gila, ia seperti kesetanan menghisap leher mulus istrinya dengan lembut.

Mengecup, menghisap, dan membuat tanda merah disana. Mengecup kedua buah dada istrinya. menghisapnya, membuat ica melenguh dan membuat Sehun tersadar atas kekhilafannya.

Buru-buru ia mengganti baju dan celana istrinya menggunakan piyama bermotif bulan bintang. Ia sendiri memilih untuk ke kamar mandi saja, membersihkan dirinya sendiri sebelum tidur.

Double up!

Continue Reading

You'll Also Like

4.8M 104K 48
Klik lalu scroolllll baca. 18+ 21+
166K 5.7K 47
"Kalo saya bilang, saya lamar kamu, kamu kaget ga?" Ya kaget lah anjir! batin Kinan. "Ngga, ga mungkin juga," Kinan menjawab. "Ada kemungkinan. Dan...
14.6K 768 56
Selama 23 tahun usianya, kehidupan Davira begitu indah, memiliki keluarga yang sempurna, kekayaan yang melimpah dan juga kekasih yang amat sangat men...
3.5K 145 11
hm... gatau pengen beli truck eh.. maksudku ga tau aku kecanduan genshin jadi... ini cuma cerita gabut tentang game yang Ryuna masih mainin sekarang...