Yoora pulang ke rumah dengan perasaan campur aduk, benar-benar tidak bisa ia bayangkan apa yang akan terjadi dalam hidupnya nanti. Bahkan saking frustasinya, Yoora lebih memilih berjalan kaki sambil meratapi nasib. Ia pun membuka tasnya untuk mengambil sebatang rokok, lalu ia mulai menghisapnya. Benar-benar menenangkan, batinnya. Selama perjalanan pulang itu, pikirannya melayang kemana-mana, memikirkan bagaimana ia bisa menjalani hidup kedepannya.
Tiba-tiba saja ponselnya bergetar menandakan ada pesan yang masuk. Langsung saja ia mengecek ponselnya, seketika keningnya berkerut. "Ya tuhan, apakah tidak bisa kau jauhkan para idiot ini dari hidupku?" rutuknya.
Ternyata notif itu muncul dari nomor salah satu anggota TTM, Park Jimin.
+82 821 XXXX XXXX
Gue Jimin, jam 3 sore temui kita
di Soul Cup Coffee.
Lee Yoora
Ga, gue sibuk.
+82 821 XXXX XXXX
Ok, tunggu aja besok lo di
panggil ke ruang kepala sekolah lagi.
Lee Yoora
Sialan lo. Iy gue dtng.
+82 821 XXXX XXXX
Save no gue y.
Lee Yoora
(Read)
Yoora mendengus kesal, lalu langsung saja ia mengetikkan nama yang pantas untuk kontak idiot itu, "🐽" begitulah Yoora menamai Jimin di ponselnya. "Dasar b*bi." umpatnya seraya melangkahkan kaki menuju rumahnya. Mendapati rumahnya tidak lagi jauh, ia pun membuang rokoknya, mengeluarkan parfum lalu menyemprotkannya sebanyak mungkin untuk menutupi bau rokok yang melekat.
Bodoh sekali, kenapa Yoora tidak sadar jika ia malah akan membuat ibunya curiga jika pulang kerumah dengan harum yang menyengat dari parfumnya. Tapi yasudah lah, apa boleh buat.
"Assalamualaikum bu, Yoora pulang." ujar Yoora sambil mencium telapak tangan ibunya. "Wa'alaikumussalam, abis ngapain kamu? Sampe pake parfum banyak banget gini?" tanya ibunya to the point.
Yoora pun gelagapan, bingung harus beralasan apa. Lalu setelah terdiam lumayan lama, ia pun berusaha mengalihkan topik. "Ahh bu aku harus pergi lagi jam 3, aku langsung ke kamar ya mau siap-siap." ujar Yoora yang langsung melarikan diri tanpa menjawab pertanyaan sang ibu sebelumnya.
"Yaaa!!! Lee Yoora!!! Sini dulu kamu, yaa!!!" teriak sang ibu kesal ketika Yoora langsung saja berlari menuju kamarnya. Sang ibu sudah tahu bahwa Yoora pasti merokok selama perjalanan pulang, dan pastinya dia sedang ada banyak masalah jika sudah melakukan hal itu. Alhasil setelah mengingat hal itu, tatapan sang ibu pun menjadi sendu, tak mau memperpanjang masalah, ia kembali melanjutkan rutinitas memasaknya.
Tanpa ambil pusing, Yoora mengambil baju sembarangan dari dalam lemarinya. Nyatanya hampir seluruh pakaiannya berwarna gelap, dan kebanyakan berwarna hitam. Ia langsung mengenakan pakaiannya dan melihat pantulan dirinya di depan cermin.
Tak terlalu peduli dengan penampilannya, Yoora pun langsung saja pergi menuju Soul Cup Coffe setelah berpamitan dengan ibunya dan menjelaskan tujuannya ke tempat itu.
Setelah sampai di cafe itu, ia pun masuk dan mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru, namun nihil 3 idiot itu belum ada. Lalu ia memutuskan untuk menduduki salah satu kursi, memesan Ice Cappucino sembari menunggu TTM. sayangnya cafe itu adalah area bebas asap rokok, jika saja tidak maka pastinya sudah dari tadi Yoora menghisap rokoknya. Ia pun mengeluarkan ponselnya berniat mendengarkan musik.
Tak lama setelahnya, ponselnya tiba-tiba berdering menandakan ada satu panggilan masuk. "Lo dimana?" ujar suara di seberang sana. Langsung saja Yoora menyebutkan nomor mejanya. Lalu Yoora kembali sibuk dengan musiknya.
TTM sudah duduk di hadapan Yoora, seperti sedang mengintrogasi seorang narapidana. Namun nyatanya setelah 10 menit berlalu, Yoora tetap sibuk berkutik dengan ponselnya itu.
Merasa dongkol, Taehyung pun melepas paksa earphone yang dipasang pada kedua telinga Yoora. "Apaan sih lo?!" tanya Yoora dengan nada tinggi. "Lo yang apaan, kita udah di sini, lo malah sibuk main hp." jawab Jungkook tak mau kalah.
Yoora pun mengembuskan napas kasar, "Yaudah mau kalian apa?" tanya Yoora mencoba tenang.
"Oke jadi gini, gue capek tiap kali ketemu lo bawaannya emosi mulu, jadi mulai sekarang kita damai aja deh, karena kedepannya lo bakal ngajarin kita dan tentunya kita bakalan sering ketemu." jelas Jimin.
"Ga sudi gue." jawab Yoora singkat. "YA!!! KAU IN-" bentak Jungkook yang seketika terputus karena dengan enteng nya Yoora berkata "Bercanda, gue bercanda".
Ketiga laki-laki itu pun hanya bisa menghembuskan napas pasrah. Kemudian Jimin mulai melanjutkan percakapan itu mulai dari alamat rumahnya yang akan digunakan untuk belajar bersama sampai jadwal dan ketentuan yang berlaku selama itu. Yoora pun mendengus kesal, ia yang akan mengajar, tapi ia yang malah diatur. Namun hanya anggukan yang ia lakukan untuk memberi kode bahwa ia mengerti, lebih tepatnya sih tidak peduli dengan ocehan si idiot itu.
Mereka juga sudah bertukar kontak satu sama lain agar mempermudah komunikasi. Tentunya Yoora menamai kontak mereka semaunya tanpa diketahui ketiganya, ia gunakan "🐽1" untuk Jimin, "🐽2" untuk Taehyung, dan "🐽3" untuk Jungkook, simple bukan? 😎.
"Tapi Yoora, gue penasaran, lo ga ada takut-takut nya sama kita ya?" tanya Taehyung menginterupsi.
Lantas pertanyaan itu membuat Yoora tertawa remeh "Takut? Emangnya kalian bertiga hantu? Hahaha." jawab Yoora sambil tertawa.
Meski terkesan mengejek, namun tawa Yoora itu berhasil membuat ketiga laki-laki itu diam terpaku. Entah apa yang ada di pikiran mereka masing-masing.
Setelah selesai dengan obrolan itu, Yoora pun bangkit dari duduknya. "Gue duluan." pamitnya singkat. Lantas TTM diam melongo menatap kepergian Yoora.
"Sialan, tetep aja kurang ajar." rutuk Jimin.
Ekspresi TTM saat ditinggal Yoora :
Eits! Sebelum lanjut, klik vote dulu dong (っ˘³˘)
See you on the next part!