unloved-

By jessicamalfoyyy

10.2K 1.1K 54

[Sequel Pureblood] Liliane tidak akan mengira dirinya menjadi bodoh hanya karena mencintai lelaki Zabini itu... More

cast;
after all this time-
hogwarts-
first day-
dumbledore-
mad-
my father?-
yorkshire with blaise-
zabini, horse and love-
pregnancy-
two years-
meet blaise?-
unfamiliar talk-
about family-
THE ENDING!

feeling-

511 78 8
By jessicamalfoyyy


Hari hari terus berjalan seperti Liliane dan kelasnya serta perasaannya pada Blaise. Blaise diam saja memang namun semua itu menarik perhatian Liliane. Seperti sekarang Liliane menunggu Blaise di ruang rekreasi, Blaise memang mengikuti klub slug,Liliane pun diundang namun dia terlalu malas. Saat pintu asrama terbuka Liliane diam diam menghela nafas lega mengetahui Blaise kembali.

Namun yang membuat Liliane mematung adalah, Blaise bersama wanita lain, bercumbu dan tertawa. Liliane mengenalinya itu salah satu si kembar Carrow. Liliane menatap nanar, Blaise yang merasa ada orang menatapnya melihat Liliane.

Liliane pergi keluar asrama menuju danau hitam. Dia menangis menyedihkan disana, dia tersakiti oleh lelaki lagi. Ayahnya dan Blaise, kini dia menatap pantulan cahaya sinar bulan dan tanpa sadar dia hampir saja mencelupkan dirinya di danau hitam sebelum,

"LILIANE!" teriak suara Grisha yang menggelar. Draco, dan yang lainnya langsung berlari namun,

byur..

Liliane benar benar tercemplung di danau hitam. Habislah Draco saat mother dan bibi Sagita tau, saat dia ingin menceburkan dirinya Blaise lebih dulu masuk dan mengangkat Liliane.

"Liliane," panggil Blaise, dan ternyata Liliane pingsan.

"Bawa saja ke hospital wings, gitu aja repot." kata Carrow yang tiba tiba ada disitu

"Jangan, kau gila kita bisa terkena detensi, bawa saja ke asrama aku dan Grisha yang merawatnya." kata Pansy sinis, pasalnya dia adalah musuh bebuyutan Pansy karena saat tahun ke empat dia tidur dengan Draco.

Blaise jalan menggendong Liliane ke arah asrama. diikuti yang lainnya.

Blaise menyandarkannya di kursi depan perapian, "Bagaimana bisa terjadi seperti ini sih?" tanya Draco memberi mantra pengering ke tubuh adiknya.

"Aku terbangun dengan mimpi yang buruk biasanya ada Liliane, namun dia tidak ada itu membuatku dan Grisha panik refleks memanggil kalian berdua karena Blaise memang sudah berada di common room habis bermain dengan Carrow sialan itu." jelas Pansy.

"Mate, jangan bilang Liliane melihat mu?" perkataan Theo membuat Blaise mematung.

"Oh, sial kau? aku sudah bilang untuk tidak mendekati nya Blaise mengapa kau tidak menuruti kata-kata ku?" kata Draco.

"Aku tak mendekatinya, ada apa dengan kalian? aku memang biasa membawa jalang jalang ku ke asrama bukan?" tanya Blaise.

Grisha dan Pansy hanya diam hanya mereka yang tau Liliane tertarik pada Blaise.

"Shh," lirih Liliane terbangun.

"Draco, mengapa dada ku sakit sih?" kata Liliane.

"Kau baru saja menceburkan dirimu ke danau hitam bodoh." kata Blaise datar.

Liliane yang mendengar itu malah bangkit dari duduknya, "Kau mau kemana?" tanya Grisha.

"Ada janji dengan, Graham Montague sejak siang." kata Liliane.

"Oh, dengan apa yang barusan terjadi tentu saja tidak semudah itu princess." balas Theo lalu melirik ke arah Blaise.

Liliane hanya menggedikan bahunya acuh pertanda dia tidak peduli. Namun belum sampai pintu tangannya ditarik oleh seseorang,"Ikut aku." kata Blaise. Draco ingin memisahkan mereka dengan cepat ditarik Theo ke asrama begitu juga dengan Grisha dan Pansy mereka tidak jadi merawat Liliane, karena mereka percaya pada Blaise.

Blaise menarik Liliane ke kamar pribadinya, "Apa yang kau lakukan tadi?" kata Blaise memojokkan Liliane.

Liliane bergetar, "A-apa yang kulakukan?" tanya Liliane.

"Kau menyukai ku?" tanya Blaise tanpa basa basi.

"APA? minggir Zabini aku ingin keluar." titah Liliane marah, Blaise merasakan aura ruangan nya menjadi lebih dingin.

Blaise langsung memeluk Liliane, dan suhu diruangannya menjadi normal namun Liliane menangis.

"Mengapa kau menangis?" tanya Blaise.

"Tidak, tidak apa apa. Aku ingin pergi tidur." jawab Liliane menghapus air matanya.

Lagi dan lagi Blaise menahannya. "Tidurlah disini bersama ku." kata Blaise.

"Aku bukan jalangmu Zabini." sentak Liliane.

"Bukan seperti itu, just sleepover." kata Blaise.

Liliane mengangguk lalu memanggil piyama tidurnya dengan mantra pemanggil setelah itu dia berganti piyama.

Namun saat ia sedang berkaca, Blaise memeluknya dari belakang lalu berbisik, "Kau boleh menolak perasaan mu padaku, namun kau tidak bisa bohong soal amortentia mu. Itu wangi ku kau tau?" kata Blaise dengan suara pelannya.

Astaga ada apa dengan Zabini?

****

Liliane terbangun dan mendapatkan Blaise Zabini berada disampingnya memeluknya. Dia tersenyum tipis, "Blaise, bangun bukankah kau ada pertandingan Quidditch melawan Gryffindor?" kata Liliane, membangunkan Blaise, namun bukannya bangun Blaise malah memeluk Liliane.

"Blaise ayolah, kau tidak ingin membuat asrama kita malu kan dengan para Gryffindor?" tanya Liliane.

"Shh...Baiklah," jawab Blaise membuka matanya.

"Aku akan ke kamar kau mandilah dulu, aku tunggu di Common room." kata Liliane sambil tersenyum.

Blaise pun pergi ke kamar mandi dan bersiap setelah itu dia bertemu Liliane di Common room.

Liliane melihat Blaise keluar kamarnya, lalu duduk di sampingnya. "Kau tau mengapa Harper? menggantikan Draco?" tanya Blaise. Liliane gugup, "Eum tidak." jawabnya.

"Tidak usah berbohong, Draco bercerita padaku. Katie ball right?" balas Blaise menaikkan alisnya.

"Kita bahas nanti saja." balas Liliane mengambil jubah Quidditch milik Blaise lalu memakaikannya.

"Wow, kau terlihat sempurna dengan seragam Quidditch," kata Liliane terkagum.

Blaise tertawa kecil, "Kau juga terlihat sempurna tanpa pakaian mu." balas Blaise tertawa, Liliane memerah malu.

"Dasar mesum," katanya manampar pelan Blaise.

"Hai, Lovebird mengapa aku tak mendengar suara apapun dari kamar Blaise tadi malam? apa kau memberi mantra muffliato Blaise?" tanya Grisha yang baru turun bersama Pansy.

"Hei, sembarangan saja kau." kata Liliane tambah malu.

"Ayo kita ke aula, Blaise mau mengejek Weasel bersama ku?" tanya Pansy lalu ber tos ria bersama Blaise.

"Asal kau tau Liliane, Blaise memuji cewek Weasel itu cantik kau harus hati hati saingan mu Ginny Weasel!" kata Pansy memperingati.

"Hei, Pansy Parkinson! enak saja! kau tidak tau siapa Liliane? she's Black a pureblood, keluarga darah murni tertua bahkan dia sudah mempunyai lemari besi atas namanya sendiri sedari umur dua tahun, dia jago mantra dan Wandless magic dan kudengar selama di Prancis dia aktif ikut pertemuan keluarga bangsawan disana." omel Grisha.

"Baiklah, Your Highness." balas Pansy tertawa mengangkat kecil gaunnya seperti memberi hormat ke arah Liliane. Lalu mereka hanya tertawa.

"Jangan bilang kau bertanya pada Geneviève?" tanya Liliane.

"Of course young Lady." balas Grisha tertawa lalu mereka berjalan ke arah Great hall.

Lalu saat di depan pintu masuk terlihat Ron Weasley menghalangi jalannya.

"Hei, minggir lah Darah pengkhianat. kau tidak pantas dijalan seperti itu." kata Pansy.

"Ya Weasel berdiri dengan seragam itu namun seperti orang tolol eh?" tanya Liliane dia masih dendam karena Ron Weasley menariknya tiba tiba saat itu.

Ron hanya diam karena dia di tertawa kan dari meja Slytherin oleh Crabbe dan Goyle serta kakak kelas yang lainnya.

Liliane tersenyum licik, "Stupefy," bisiknya dan Ron tersungkur di bawah meja Slytherin itu menambah gelak tawa lagi bagi mereka.

Liliane tersenyum lalu meninggalkan mereka semua dan duduk disamping Draco yang terlihat mengenaskan.

"Draco, tell me why you look so scared?" tanya Liliane memulai duduknya.

Draco hanya mengelus puncak kepalanya lalu bangkit meninggalkan banyak pertanyaan di kepala Liliane. Apalagi kenyataan pahit yang harus dihadapi anak itu?

_TBC_

Continue Reading

You'll Also Like

48.4K 5.3K 18
Gadis pureblood yang memutuskan untuk meninggalkan sihir setelah pertempuran Hogwarts selesai dan berkerja menjadi model didunia muggles. Tapi Suatu...
8.1K 806 18
[Indo-Eng][Series 2] Setelah tiga tahun Sheeka berpisah dengan Pevensie's dan kembali dari Narnia. Ia menjalani hidup seperti biasa. Hingga suatu ket...
3.5K 329 12
Sarada seorang putri tunggal dari keluarga bangsawan Uciha yang dijodoh kan dengan seorang putra mahkota diumur nya yang masih muda. Tetapi siapa san...
122K 8.4K 63
Tiga pasang remaja yang di takdirkan menemukan bayi yang di takdirkan mengurus ke empat bayi karna suatu insiden dulunya bayi bayi itu di tempatkan...