OUR BABY [Sudah Terbit]

By aisyi46

2.3M 219K 36.1K

"Dia bukan anak gue bangsat!, Lo urus aja sendiri, kalo perlu lo gugurin tuh bayi!." Sentak Aksa membuat hati... More

-PROLOG-
-OUR BABY 1-
-OUR BABY 2-
-OUR BABY 3-
-OUR BABY 4-
-OUR BABY 5-
-OUR BABY 6-
-OUR BABY 7-
-OUR BABY 8-
-OUR BABY 9-
-OUR BABY 10-
-OUR BABY 11-
-OUR BABY 12-
-OUR BABY 13-
-OUR BABY 14-
-OUR BABY 15-
-OUR BABY 16-
-OUR BABY 17-
-OUR BABY 18-
-OUR BABY 19-
-OUR BABY 20-
-OUR BABY 21-
-OUR BABY 22-
-OUR BABY 23-
-OUR BABY 24-
-OUR BABY 25-
-OUR BABY 27-
-OUR BABY 28-
-OUR BABY 29-
-OUR BABY 30-
-OUR BABY 31-
-OUR BABY 32-
-OUR BABY 33-
-OUR BABY 34-
-OUR BABY 35-
-OUR BABY 36-
-OUR BABY 37-
-OUR BABY 38-
-OUR BABY 39-
-OUR BABY 40-
-OUR BABY 41-
-OUR BABY 42-
-OUR BABY 43-
-OUR BABY 44-
-OUR BABY 45-
-OUR BABY 46-
-OUR BABY 47-
-OUR BABY 48-
-OUR BABY 49-
-OUR BABY 50-
-OUR BABY 51-
-OUR BABY 52-
-OUR BABY 53-
-OUR BABY 54-
-OUR BABY 55-
-OUR BABY END-
OUR ZORA
COVER AND MERCH
INFO PO

-OUR BABY 26-

28.7K 2.8K 446
By aisyi46

Happy Reading Guys..

Jangan lupa VOTE and COMMENT nya..

CMIIW Ya^^
------------💜

Drt.. Drt.. Drt..

Dering ponsel dalam saku celanan membuat seseorang yang tengah menyetir mobil itu terganggu, tetapi ia masih melajukan mobil tersebut sambil merogoh saku celananya.

Usai mendapatkan ponselnya ia menemukan nama sahabatnya terpampang pada layar ponsel, segera ia mengangkat telpon tersebut.

"Kenapa?" Tanyanya.

"Sini Sa ke apart Bian."

"Ngapain?"

"Nobar."

"Bola?"

"Bukan."

"Terus nobar apaan?"

"Nobar film tentang pembunuhan, seru deh Sa, mana pembunuhnya itu kabur dan parahnya lagi polisi waktu itu malah salah nangkep orang sampe di penjara, terus ya Sa.. si pembunuhnya itu malah nikah sama mantan suami orang yang di penjara itu, jahat banget kan? Parah emang." Ucap Lio panjang lebar.

"Seruh kayaknya tuh film."

"Bukan maen Sa, seru abizzz."

"Judulnya apa emang?"

"Ikatan Cinta."

"GOBLOKKK!" Maki Aksa kemudian mematikan sambungan telponnya dengan Lio.

Ia sudah serius mendengarkan alur cerita spoiler dari lelaki itu, karena ia pikir itu adalah film action yang merupakan gendre favoritnya, tapi ya sudahlah.. sahabatnya itu memang laknat dan selalu tak pernah habis tingkah.

Aksa membelokan laju mobilnya menuju apartemen Bian, sudah jarang sekali mereka berkumpul dan menghabiskan waktu bersama karena kesibukan mereka masing masing.

Sekitar empat puluh menit Aksa tiba di apartemen Bian, namun sebelum ia membuka pintu apart tersebut ia mendengar suara musik yang membuatnya mengerutkan kening.

Geuge eonjejjeumilkka? eotteon saramilkka?

I wanna know

Satangcheoreom dalkomhadaneunde

I wanna know

Haneureul naneun geot gatdaneunde

I wanna know~know~know~know

What is love?

Sarangi eotteon neukkiminji

Tak salah dengarkah ia lantunan suara musik itu berasal dari bilik apartemen sahabatnya? Atau dari bilik tetangga?

Untuk memastikanmya Aksa langsung saja masuk ke dalam apart tersebut dan betapa tercengonya ia ketika melihat kedua sahabatnya tengah melakukan dance yang membuatnya tak habis pikir.

Karena tidak sadar akan kedatangan Aksa, Bian dan Lio terus saja mengikuti gerakan dance ala ala girlband Korea itu, mereka berdua nampak sangat lentur berlenggak lenggok di depan TV yang menampilkan girlband aslinya.

Segera Aksa mengambil segelas berisikan air putih di atas meja dan membacakan ayat kursi pada air tersebut, usai itu ia meniupkan air putih dalam gelas sebanyak tiga kali, lalu dicipratkannya air tersebut pada kedua sahabatnya agar mereka tersadar.

"ASTAGFIRULLAH"

"BUSET DAH"

Kaget keduanya karena Aksa menyipretkan air pada mereka.

"Dateng dateng tuh salam! Bukannya maen nyipretin aer." Omel Lio.

"Ya abis lo berdua bikin gue sakit mata, gerak gerak gak jelas, TULANG LO LUNAK?" Ujar Aksa.

"Tulang lunak, lo gak liat otot gue kaya Dady Cobuzier." Bantah Bian tak terima sambil menunjukan ototnya.

"Lagian lo berdua tuh kenapa sih? Aneh banget." Heran Aksa sambil mendudukan dirinya di sofa.

"Yhe norak! Ini tuh trand toktok, lo aja yang kudet." Ujar Lio sambil mengelap wajahnya yang basah karena air doa dari Aksa.

"Sorry aja, gue gak punya tuh aplikasinya." Sahut Aksa.

"Sebenernya mah ini lagu karena dia galau, tapi gue gak ngerti juga, orang galau nyetel lagi berpower gini."

Lio menatap tajam kepada Bian lalu melempar tisu bekasnya ke arah wajah lelaki itu.  "Bacot!" Umpatnya.

"Dia galau kenapa?" Tanya Aksa sambil melirik Lio sekilas.

"PDKT empat bulan, eh pas dikenalain ke keluarga gebetannya ternyata mereka keturunan Arab." Jelas Bian.

"Loh emang kenapa kalo keturuanan Arab? Bagus lah supaya temen lo bisa memperbaiki keturunan." Tanya Aksa heran.

"Keluarga gebetannya tuh maunya kalo calon menantu mereka keturunan Arab juga, biar bisa satu nasab sama marga." Jelas Bian.

Lio yang sedari tadi di gosipi menghela nafas sambil menyenderkan tubuhnya pada sofa. "Keluarga gebetan gue marga  Abudan, lah gue marga satwa." Ucapnya dengan lesuh membuat Aksa dan Bian sontak tertawa kencang.

"Hahahaha, sadar diri juga dia." Ejek Bian.

"Hahaha, sabar Yo, jodoh lo mungki masih on the way." Ujar Aksa sambil menepuk nepuk bahu Lio.

"Gak usah ngejek gue lo Yan, lo juga kan abis gagal PDKT." Kesal Lio.

"Bodo amat!" Cuek Bian.

"Dia gagal PDKT kenapa Yo?" Tanya Aksa.

Kini Lio kembali ceria sambil menampilkan cengirannya. "Gagal PDKT gara gara gebetannya hamba Allah."

"Beda religi?" Tanya Aksa lagi untuk memastikan dugaannya.

Lio mengangguk membenarkan.

"Di tolak calon mertua jangan sok keras." Sahut Bian.

"Gak usah sok sokan ngejek gue lo, nanti gebetan lo gue nikahin kejang kejang tujuh turunan lo."

"Sangar lo, Yo." Ucap Aksa sambil terkekeh.

"Mana mao dia sama keset wellcome modelan lo!" Kesal Bian, lalu melempar bantal sofa kearah Lio, tetapi lelaki itu dengan cegat menepis bantal tersebut hingga mengenai wajah Aksa.

"KAMPRET!" Umpatnya saat bantal tersebut tepat mengenai wajahnya.

Sedangkan Lio dan Bian hanya terkekeh sambil menampilkan cengiran khasnya.

"Ya Allah kapan ya jodoh hamba tiba, cape nih nunggu terus, pen kaya Aksa." Doa Lio dengan wajah melasnya.

"Lo pengen jodoh yang modelan kaya istrinya Aksa?" Tanya Bian.

"YA GAK GITU JUGA GEBLEK!" Kesal Lio. "Maksud gue tuh pen cepet cepet nikah kaya Aksa."

"Ya kali aja lo tertarik yang kayak modelan Dian."

"Bian lo bacot ya! Gue lelepin di danau toba lo."

"Sebelum lo lelepon gue, udah gue kubur duluan lo."

"Ribut teros, lanjut deh gue suka." Kompor Aksa.

"Noh Bian duluan yang lemes." Adu Lio sambil melirik Bian sekilas.

Bian yang di tuduh menggerang kesal. "Lo yang dari tadi lemes! Pakek segala mau nikahin gebetan gue lagi."

"Bhahahah." Lio tertawa mendengar umpatan sahabatnya itu. "Yan, Yan udah tau gak bakal mungkin bersatu, tapi masih aja berharap."

Bian menghelas nafas, gundah rasanya mencintai seseorang yang berbeda kepercayaan, karena saingannya bukanlah lagi manusia, namun saingannya langsung dengan sang penciptanya.

"Sabar Yan, nanti jodoh lo juga dateng." Ucap Aksa menyemangati sahabatnya itu.

Bian mengangguk lesuh sambil mengacak acak rambutnya.

"Yan." Panggil Lio.

Bian mendongak menatap Lio dengan sinis. "Apa?" Tanyanya tak santai.

"Gue punya lagu buat lo." Ucap Lio lalu menyetel backsound lagu potong bebek angsa yang entah ia dapatkan dari mana, kemudian lelaki itu mulai menyanyikan lagunya.

"Potong bebel angsa..
Masak di kuali..
Udah tau beda, tapi kok maksain..

Dia ke masjid..
Kamu ke greja..
Gakungkin nyatu gelap terang beda..

Di satu amin..
Di beda iman..
Lepasin dia sainganmu tuhan.."

Nyanyi Lio dengan cerianya, sedangkan Bian semakin menatap datar sahabat laknatnya, sungguh kali ini Lio terasa benar benar halal untuk di jadikan tumbal proyek.

"Gimana gimana? Suara gue bagus kan? Lagunya juga enak kan? Liriknya liriknya? Nyambung ya?" Tanya Lio berenten.

"Sekali lagi lo ngeselin, gue jadiin tumbal pantai hijau selatan lo!" Kesal Bian.

"Ck! Gue kan sebagai sahabat yang baik hanya sekedar mengingatkan, supaya lo gak semakin terjatuh dalam lautan.. luka dalam~"

PLAKKK

Bian melempar botol kaleng kopi yang sudah kosong ke arah kepala Lio, kesal sekali dengan lelaki itu karena sedari tadi terus mengejeknya.

"Sakit govlok!" Umpat Lio sambil mengusap usap keningnya yang memerah.

"Mampus tuh rasain!"

"Di timpuk botol mah sakitnya gak seberapa Yo, dari pada di tolak calon mertua." Ucap Aksa membuat Lio melototkan matanya menatap lelaki itu.

"Kampret lo!" Balasnya. "Keserempet motor juga sakitnya gak seberapa dari pada di tolak Zella." Savage Lio membuat Aksa spontan ikut mendatarkan raut wajahnya.

"Hahahah." Tawa Bian pecah.

"Gak usah ketawa lo! Gue kan tadi belain lo." Kesal Aksa pada Bian.

"Ya maap, nih kutu emang harus di pites dulu biar musnah." Tunjuk Bian pada Lio.

"Bulu ketek lo kutuan! muka gue kaya Manu Rios gini mau lo musnahin?" Sombong Lio sambil membenarkan poni rambutnya. "Hell to the loh! Helloh! Lo mau di serang sama kaum hawa?"

"Kaum hawa juga gak buta kali Yo, kalo muka lo lebih mirip Kang Deden." Ucap Bian.

"Lo yang buta, liat nih baek baek muka gue, tamvan bukhan?" Pede Lio membuat Aksa dan Bian semakin menatap datar lelaki itu. "Ya iyalah tamvan, cause i'm-world-wide-handsome, i'm-world-wide-hansome." Ucap Lio sambil menirukan suara backsound tiktok Kim Seokjin di toktok.

"Galaunya Lio serem ya, langsung menyerang kejiwaan." Bisik Bian pada Aksa yanh masih bisa di dengar oleh Lio

Lelaki itu mengangguk menanggapi bisikan sahabatnya. "Udah gak bisa tertolong nih kayaknya." Timpal Aksa.

"Mengkampret lo berdua!"

***

Di lain tempat seorang wanita dengan terburu buru memasuki rumah mewah miliknya, ia bergegas menemui sang suami yang berada di ruang kerjanya.

"Pah! Pah!" Panggil wanita tersebut pada seorang pria yang tengah berkutat dengan laptopnya.

"Apa, Mah?" Tanyanya tanpa memberhentikan aktivitas pada laptopnya.

"Ini Pah liat!" Heboh wanita tersebut sambil mengotak atik ponsel mahalnya.

"Liat apa sih, Mah?"

"Ini Pah, sebentar." Ucapnya masih sambil mengotak atik ponsel tersebut. "NAH INI DIA!"

"Apa sih Mah, heboh banget."

"Nih Papah liat." Tunjuknya pada sebuah hasil foto yang ia jepret.

Lelaki itu lantas mengernyit dan mengeram kesal, bisa bisa ia merasa dipermainkan seperti ini.

"Apa yang harus kita lakuin Pah? Mamah gak mau ya anak kita tersakiti cuma gara gara kehadiran jalan kecil itu lagi."

Lelaki itu menghela nafas kasar sambil memukul meja kerjanya hingga menimbulkan suara nyaring dalam ruangan.

"Mamah punya ide." Ucap wanita tersebut. "Papah sini Mamah bisikin." Pintahnya.

Lantas wanita itu pun membisikan ide yang menurutnya cemerlang kepada sang suami.

"Gimana?" Tanyanya dengan raut antusias.

Lelaki itu tersenyum evil lalu menangguk setuju sambil mengelus lembut pipi istrinya. "Ide Mamah cemerlang, Papah jadi makin sayang sama Mamah." Ucapnya lalu menarik tangan wanita itu agar duduk dalam pangkuannya.

"Mulai dari sekarang Pah, cepet." Excaitednya.

"Iya Mamah sayang, sebentar." Balas pria itu sambil kembali berkutat pada laptopnya dan mengetikan sesuatu.

Tak lama ide cemerlang yang mereka cetuskan berjalan, ini baru permulaan bagi mereka, dimana ada permulaan pasti akan ada akhiran.

"Yeay! That is right!" Heboh wanita tersebut membuat lelaki yang merupakan suaminya itu tersenyum.

"Permainannya baru saja kita mulai Sayang." Bisiknya.

Keduanya lantas sama sama menerbitkan senyum evil mereka, tak sabar akan mulainya permainan ini.


----

TbC

Hayo hayoo apa yang baru aja di mulai sama sepasang suami istri laknat itu?

Kepo ga? Tungguin next partnya ya guys..

Jangan lupa jaga kesehatan dan kebersihan ya, stay healthy guys..

💜💜💜

Continue Reading

You'll Also Like

670K 38.7K 31
Aku, Neta Fiama, seorang mahasiswi semester akhir dengan jurusan Bimbingan Konseling yang sedang menunggu waktu wisuda. Mimpi dan harapan sudah di de...
232K 20.3K 54
Jika dirinya Bintang, Dia adalah Bulan. Jika dirinya Kakak, Dia adalah Adik. Lantas, kenapa sosok adiknya sangat berkuasa? ** Tara, begitulah orang m...
2.5M 239K 58
📌Spin off "Kiblat Cinta". Disarankan untuk membaca Kiblat Cinta lebih dulu untuk mengenal masing-masing karakter tokoh di dalam cerita Muara Kiblat...
990K 30.4K 43
Ivander Argantara Alaska, lelaki yang terkenal dingin tak tersentuh, memiliki wajah begitu rupawan namun tanpa ekspresi, berbicara seperlunya saja, k...