Warning⚠️
Jangan bawa bawa tokoh dari cerita lain ke sini!
Vote sebelum membaca lebih baik, jangan pelit buat tekan 'bintang untuk vote ya!💚
Happy reading all!!!
*****
hosh hosh, nafasnya tersengal. ia baru saja berlari untuk menyusul kedua sahabat nya.
"lah el lo dari mana aja, dari tadi kita nunggu in lo" tanya Acha yang bingung melihat keadaan Ziela yang ergh, berantakan, rambut yang sedikit kusut, serta keringat yang membasahi badan nya.
"lagian lo pada masa gak nyadar kalau kalian ninggalin gue? hahh capek banget gue lari cari kalian. gue tadi di cegat sama abang gue, temen temen nya ngeselin parah sumpah" jelas Ziela sambil mengatur nafasnya.
"bang Al?"
"iya siapa lagi"
"ngapain dia cegat lo?" tanya Ratu yang mulai kepo.
"gue dipaksa balik bareng dia, gue sih ogah. mana temen nya pake narik narik gue segala" ketus Ziela.
"ekhm temen nya cakep gak?"
"setan lo! mana nanya gituan, ya lumayan lah. tapi pada ngeselin, mana sok cool semua gedek gue liat nya"
"tau gak lo nama nya?" tanya Acha
"yang gue liat dari name-tag nya sih Galang, Elang, Syahdan, sama Gavin. Gavin sih yang paling sok keren kesel gue".
"Gavin?" beo Acha.
"iya, kenapa? lo kenal? nama panjang nya Gavindra Zoe Vaza Aditama. WAIT?! ADITAMA? SIAPA LO OGEB?!"
Ziela sontak kaget saat menyadari nama panjang Gavin, what? Aditama?, Abang nya Acha kah? Whatever, Ziela sih don't care.
"Gavin? abang gue, masa lo gak tau sih kemana aja lo baru sadar?"
"yeu mana gue tau sialan, lo kan gak pernah bilang apa apa sama gue tentang keluarga lo, gue tau bonyok lo aja, mana pernah tau gue lo punya abang."
"dah ah capek gue, gimana sama kelas kita?" sarkas Ziela.
"kita masuk kelas X IPA 2, kuy kelas"
akhirnya mereka ber tiga pun berjalan menuju kelas mereka yang berapa di lantai dua gedung khusus IPA. dikoridor juga sudah sepi, apa udah pada masuk kelas kali ya? tau ah mereka mah santai aja. pas udah sampai depan kelas, mereka mendadak panik, gimana gak panik orang di depan sana udah ada guru nya.
"permisi buk, maaf saya dan dua teman saya terlambat karena ada kendala sedikit tadi, apa saya dan teman teman saya boleh masuk buk?" jelas Acha sopan
Buk guru itu pun sontak menoleh ke arah pintu, melihat 3 gadis dengan seragam yang tentu nya sama. guru perempuan itu pun berdehem sejenak sebelum berkata.
"baik, untuk kali ini saya izin kan kalian. tetapi jangan di ulangi lagi? paham?!" sentak guru yang di ketahui bernama Rina.
"baik buk, paham".
"silahkan cari bangku yang masih kosong"
tanpa banyak bicara ketiga bersahabat itu langsung duduk di bangku baris belakang. Buk Rina pun melanjutkan penjelasan nya yang sempat di potong tadi.
*****
kring!
bel istirahat berbunyi sangat kencang. ini dia yang ditunggu tunggu. Ziela Acha dan Ratu pun hendak berjalan ke arah pintu kelas, tetapi terpaksa mereka menghentikan langkah mereka karena siswi bernama lengkap Sarah Nakulla Zudianto, yang kerap disapa 'sarah' memanggil salah satu dari mereka.
"ya ada apa?" sahut Acha, yang menjadi teman sebangku Sarah.
"gue boleh ke kantin bareng kalian gak? gue belum dapet temen"
"girls?" tanya Acha melirik bergantian ke arah Ziela dan Ratu.
"gue sih okay aja" Ratu.
"gue juga"
"Okay lo boleh ikut kita"
"thanks"
mereka berempat pun berjalan ber iringan menuju kantin, tanpa disadari banyak siswa siswa dan siswi AHS yang menatap takjub ke arah mereka. bagaimana tidak? dengan visual ke empat nya yang begitu menarik perhatian siapa saja, apa lagi untuk kaum adam.
Ziela dengan rambut hitam gelombang di biarkan tergerai, kulit putih, tinggi yang oke, serta wajah yang sempurna disertai lesung pipi yang menghiasi senyumnya dan ia juga bergingsul.
Acha dengan rambut ikal berwarna hitam yang diikat kuda, kulit yang tak kalah putih dari Ziela, alis yang tebal, tinggi dibawah Ziela walau tak jauh beda.
Ratu dengan kulit eksotis nya, alis tebal, rambut lurus alami yang dibiarkan digerai, dan tinggi yang melebihi Ziela.
kalau Sarah? visual nya juga tak kalah oke, kulit yang hampir sama dengan Ratu, hidung mancung, serta pipi yang sedikit chubby, bibir tipis, dan tinggi badan nya yang sama dengan Acha, rambut dark brown nya juga bergelombang.
berjalan di koridor, sesekali bercanda. Akhirmya mereka mulai memasuki area kantin, terlihat keadaan kantin yang sudah mulai ramai membuat mereka bingung untuk duduk dimana, dan mata Acha langsung tertuju ke arah meja yang berisi lima cowok tampan yang sedang asyik makan.
"guys disitu aja gimana?" tawar Acha menunjuk ke arah meja segerombolan cogan itu.
"gue ngikut"
"gue juga"
"gak! Apa banget mending cari meja lain gue, gak tenang nanti gue makan kalau disitu, bisa bisa gue jadi ngedumel" tolak Ziela memandang sinis ke arah meja itu.
"udah lah el ngikut aja, kan kantin juga udah penuh anjir, bisa bisa gak makan kita" sahut Ratu.
"okay fine!" final Ziela, berjalan mendahului teman teman nya ke arah meja tersebut, dengan mulut yang sibuk bergumam tak jelas, yang membuat ke tiga teman nya menyusul sambil geleng kepala.
"excuse me, boleh kita duduk disini?" tanya Ziela ogah ogahan.
"lo ngomong sama siapa dah? kenal kita?" sinis Galang.
"sialan lo!" umpat Ziela.
"kecil kecil hobi ngumpat" timpal Gavin.
"gue udah ngomong baik baik malah ngelunjak, ngeselin lo pada".
"cantik cantik kok jutek" sahut Elang.
"secara gak langsung lo udah muji gue cantik, thanks"
"lo--"
"udah stopp!! kita cuma mau duduk disini boleh gak?" potong Acha.
"ck duduk aja sih, ribet" jawab Syahdan sambil memakan bakso nya.
"okay gue sama Sarah yang pesenin, lo pada mau apa?" tanya Acha.
"gue nasgor, esteh"
"samain"
"wait, kuy sar"
sembari menunggu Acha dan Sarah kembali, Ziela dan Ratu sibuk dengan ponsel mereka masing masing, berusaha tidak menghiraukan kelima cogan dihadapan mereka.
"hm, hp mulu lo pada. gaada niatan mau ngobrol bareng kita gitu?" sindir Al.
"gak, sorry. hp gue lebih menarik dari lo lo pada" sinis Ziela, tak mengalihkan pandangan nya dari hp tercinta.
"songong banget sama kakel, kualat lo ntar" timpal Elang.
"bodo, gak peduli gue".
"sok sibuk, kayak ada yang chat aja" sinis Gavin.
"gini gini juga banyak kali yang chat gue"
"songong lo bocah"
"ada masalah apa lo sama gue? sewot banget lambe lo"
"ck, bocah aja belagu"
"ekhem, lo bedua adu bacot mulu dah" lerai Elang.
"jodoh kali" sahut Ratu.
"GAK BANGET" teriak Ziela.
"lo pikir gue mau sama bocah kaya lo?" sinis Gavin.
"guys pesanan kalian udah siap, silahkan dinikmati" sela Acha yang baru datang bersama Sarah, dan langsung duduk di sebelah Ratu disusul dengan Sarah.
"lebay lo, btw thanks"
"yaudah buru makan ntar keburu masuk"
"hm".
*****
gimana chap kali ini? semoga suka ya🥰 maaf kalau ada typo, jangan lupa Voment juga guys!
kasih masukkan lewat comment, tunggu chap selanjutnya ya!.
gimana menurut kalian tentang Ziela?.
Gavin?
Atau kalian punya ship sendiri?