Stepbrother in Love | Jakehoon

By neptunehara

15.4K 1.4K 320

Jake mencintai adik tirinya. [ON GOING] bxb! dom! jake, sub! sunghoon. hom0! 18+ More

satu.
dua.
tiga.
empat.

lima.

3.3K 265 59
By neptunehara


+

Pukul 02:45 dini hari, keduanya baru berhenti melakukan hubungan intim yang bergairah di atas ranjang.

Lelaki yang lebih manis tertidur pulas dengan tubuh mulusnya yang hanya tertutup selimut tebal, sedangkan yang lebih dominan tengah duduk di sofa dengan sebatang rokok ia hisap sembari menikmati indahnya pemandangan kota dan seksinya seseorang yang baru ia gagahi tadi.

"Eunghh.."

Lenguhan kecil terdengar dari mulut sang submisif, Jake pun beranjak dari duduknya untuk memeriksa kondisi Sunghoon.

"Sayang, ada yang sakit?" tanyanya sambil mengelus surai rambut Sunghoon.

Sedangkan yang ditanya hanya menggelengkan kepala dengan matanya yang masih tertutup.

"Ingin minum?"

"Tidak. Jake.."

Jake mendudukkan dirinya di ujung ranjang besar milik Sunghoon, tangannya masih mengelus rambut Sunghoon yang mulai basah akibat keringat tadi, padahal pendingin di kamar itu menyala.

"Kenapa?"

Pelan-pelan yang lebih manis membuka matanya menatap lelaki yang baru saja membuatnya mendesah nikmat tadi.

"Lubang ku sakit," rengek nya membuat Jake terkekeh.

"Maafkan aku, nanti pagi aku belikan salap, sekarang kembalilah tidur."

"Tidak, tidak mau tidur kalau tidak ada Jake."

Lagi-lagi Jake terkekeh mendengar rengekan kesayangannya ini.

"Iya-iya, kita tidur ya," balas Jake. Tetapi dirinya masih tetap duduk dan enggan ikut tertidur dengan submisif-nya.

Tak lama setelahnya Sunghoon kembali terlelap dengan elusan tangan besar Jake di kepalanya. Jake tersenyum melihat indahnya Sunghoon yang tengah terlelap seperti ini. Ia tak menyangka bahwa dirinya dan adik tirinya ini benar-benar melakukan hubungan itu. Masa bodo dengan ikatan darah yang terjalin, dirinya hanya ingin bersama Sunghoon.

Benar, Jake sudah tau bahwa Sunghoon adalah adik tirinya. Setelah melepaskan benih cintanya di lubang Sunghoon, Jake cepat-cepat menghubungi mommy nya, dan meminta semua bukti yang ada bahwa Jake benar-benar anak kandung dari ayahnya Sunghoon. Felix benar-benar mengirimkan bukti bukti yang ada.

Dan saat beberapa jam lalu sebelum ia dan Sunghoon melakukan hubungan terlarang itu, Jake tersadar bahwa mama Sunghoon mengintip mereka dari balik pintu kamar Sunghoon. Perasaan campur aduk mendominasi diri Jake, tapi saat melihat bagaimana indahnya tubuh sang adik tiri yang meliuk-liuk di atas tubuhnya, tak mampu membuat Jake menahan hasratnya lagi.

Jake tidak ingin Sunghoon tau tentang kenyataan ini.









Matahari sudah mulai terbit, jam juga sudah menunjukkan pukul 06:48. Tetapi lelaki dengan hidung mancung ini sama sekali tidak menutup matanya sebentar pun.

Ia masih ingin menyaksikan indahnya seseorang yang berhasil mencuri hatinya sejak awal bertemu.

"Jake."

Jake tersadar dari lamunannya saat Sunghoon memanggilnya.

"Kau tak tidur?"

Jake menggeleng dan mengecup sekilas bibir merah jambu milik Sunghoon.

Chuup!

"Bagaimana bisa aku tidur setelah spermaku mengalir di lubang mu," ucap Jake dan tak sebuah pukulan kecil menepuk bibirnya.

"Mulutmu! Jangan membahasnya!"

"Memangnya kenapa? Kau juga menikmatinya, kan? Kau mendesah dengan sangat indah saat penis ku-"

"Jakeeeeyyyy!!"

"Iya-iya! Ampun!"

Keduanya berkelahi di pagi hari seperti biasanya. Walaupun sudah melakukan penyatuan badan, tak pengaruh pada rutinitas pagi mereka, yaitu berkelahi.

Keduanya berhenti berkelahi saat mendengar bel apartemen Sunghoon berbunyi.

"Ada yang datang?"

"Mungkin?"

"Bukalah pintunya."

"Aku?"

"Ya tidak mungkin aku! Pinggang ku masih sakit, dan ini juga karena ulah mu!"

"Iya-iya! Tunggu di sini."

Jake keluar dari kamar Sunghoon sembari memakai bathrobe yang digantung di sana. Sesampainya di depan Jake membukakan pintu dan terlihatlah seorang perempuan yang cukup cantik dengan rambut merah yang terurai dan pakaian formal serba hitam yang ia pakai.

"Cari siapa?"

"Apa benar ini alamat dari Lee Sunghoon? Anak dari captain Lee Minho?" tanya perempuan itu, dan dibalas anggukan kecil oleh Jake.

"Ada perlu apa?"

"Saya Choi Nara, penanggung jawab atas informasi yang diperoleh oleh pihak bandara atas jatuhnya pesawat dibawa oleh captain Minho."

"Oh begitu, silahkan masuk, kita bicara di dalam saja," ajak Jake mempersilahkan perempuan itu masuk.

Keduanya duduk berhadapan di kursi ruang tamu dengan beberapa kertas-kertas penting yang ada di atas meja.

"Maaf sebelumnya, bisakah anda memanggilkan tuan Sunghoon? Karena ini urusan pribadi dan privasi keluarga."

"Adik saya sedang tidur, anda bisa sampaikan saja kepada saya."

Rasanya Jake tak puas saat mengatakan bahwa Sunghoon adalah adiknya.

Perempuan itu sedikit terkejut namun sedetik kemudian ia mengangguk. "Baiklah, saya hanya ingin memberikan informasi bahwa captain Lee sudah ditemukan dan diungsikan ke salah satu rumah sakit di Amerika, untuk mendapatkan pertolongan medis yang serius," perempuan itu menjelaskan dengan tangannya yang membolak-balikkan kertas-kertas di depannya.

Jake mengangguk, "lalu?"

"Ini.. tolong tandatangani surat persetujuan ini jika keluarga dari captain Lee setuju untuk menyerahkan semuanya kepada pihak bandara."

Jake mengambil kertas itu, kemudian menatap ke perempuan di depannya dengan raut wajah yang heran. "Setuju atas apa jika boleh tau?" tanyanya.

"Setuju kalau pihak bandara yang akan melakukan tindakan medis sepenuhnya untuk captain Lee."

"Apa captain baik-baik saja?"

"Untuk itu, pihak keluarga bisa menghubungi langsung ke tim medis yang bertanggung jawab atas captain."

Jake mengangguk, "baiklah, terima kasih."

Perempuan cantik atas nametag Nara itu berdiri dari duduknya, dan mengulurkan tangannya, "sama-sama, segera hubungi saya jika ada sesuatu yang ingin pihak keluarga diskusikan."

Jake menyambut uluran tangan itu, "baik, terima kasih banyak."

Setelah Jake mengantarkan Nara keluar dan ia kembali ke kamar Sunghoon untuk menyampaikan informasi itu kepada submisif-nya.

"Siapa yang datang? Kenapa lama sekali?"

Jake masuk sambil membuka kembali bathrobe nya, terlihat dada bidang dan perutnya yang dihiasi oleh enam kotak balok.

"Choi Nara."

"Kekasihmu?"

"Mulutmu! Aku mana ada kekasih."

Sunghoon berusaha bangun dari tidurnya, dan duduk bersandar pada ranjangnya.

"Lalu siapa?"

"Penanggung jawab atas informasi tentang ayahmu," balas Jake sambil membakar sebatang rokok miliknya, kemudian ia duduk di sofa dan menaikkan satu kakinya ke atas kaki lainnya.

"Sshh huuh~" Jake mengeluarkan asap rokoknya.

"Kau terlihat tampan saat sedang mengisap benda itu."

Jake terkekeh, "cigarettes after sex?"

"Tapi kita belum sex pagi ini."

Jake kembali terkekeh, ia keluarkan lagi asap dari benda bernikotin di mulutnya itu.

"Huufh~ Kau tau? Kau sangat indah saat mendesah di atas tubuhku tadi malam."

"Benarkah? Apa mau melakukannya lagi?" tanya Sunghoon. Ia merespon kalimat-kalimat vulgar dari mulut Jake.

"Lupakan, aku takut jika mama mu datang tiba-tiba."

"Cih, dasar penakut."

Jake diam sambil menikmati rokoknya, ini rokok ketujuh yang ia habiskan dari jam dua dini hari tadi.

"Aku mau mandi," ucap Sunghoon seraya bangkit dari tempat tidur.

Merasa tak dihiraukan, Sunghoon kembali berucap, "aku ingin mandi Jake!"

"Pergilah."

"Ish! Bantu aku! Lubang ku masih sakit karena dirimu!"

Sepertinya Sunghoon jauh lebih sensitif setelah mereka melakukan hubungan intim tadi malam.

Jake bangun, membuang rokoknya ke tong sampah, kemudian menggendong sang submisif di depan dadanya. Ia bawa Sunghoon ke kamar mandi dan meletakkan lelaki manis itu di atas bathtub.

"Langsung mandi?"

"Memangnya kau mau apa?"

"Ciuman?"

"Nanti saja, aku mau mandi lalu sarapan. Tubuhku sangat sakit."

Jake menurut, ia nyalakan air keran dan membantu menggosok tubuh Sunghoon.

Sungguh pagi yang indah. Seperti pasutri, walaupun kenyataannya hanyalah saudara tiri.







TBC.






Haii! Aku update! Jangan lupa tinggalkan jejak ya! Vote dan comment sangat ditunggu!
Luv u guys! Good night <3

🐣🐧

Continue Reading

You'll Also Like

1.7M 61.9K 61
-please be wise in reading- ∆ FOLLOW SEBELUM MEMBACA ∆ Tentang Vanila yang memiliki luka di masalalu dan tentang Vanila yang menjadi korban pelecehan...
4.4M 258K 47
Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens. "Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gu...
649K 21.1K 34
( ON REVISION ) Nadia Akhbar seorang pelajar universiti. Jiwa nya tiba tiba termasuk ke dalam satu novel "My Girl Selena". Lebih parahnya dia menjad...
2M 11.1K 32
21+ Demi membayar biaya perawatan kekasihnya yang sedang Koma akibat kecelakaan, Bianca terjebak menjadi Maid di Rumah mewah milik keluarga Richard A...