Flashback *
Saat berbincang dengan neneknya ,Jennie mendapat telpon dari Haechan.
"Nek bentar ya, temen aku nelpon." Ucap Jennie.
"Kenapa Chan?" Tanya Jennie pada sahabatnya itu.
"Rapatnya dimulai sekarang Jen, lo bener-bener nyerah?" Tanya Haechan.
"Chan.. bahkan kalau gue gak nyerahpun gue gakbisa sambil semua itu.. gue gak bisa nemuin suratnya." Lirih Jennie.
"Yaudah, pikirin baik-baik kalau ada apa-apa lo bisa telpon gue atau Ten." Ujar Haechan.
Jennie menghela nafasnya gusar, hari ini adalah rapat besar untuk menentukan pemilik perusahaan.
"Maafin Jennie ayah." Batin Jennie.
"Pergilah." Seru Nenek Lee membuat Jennie bingung.
"Pergi ambil semua hak kamu, brankas dirumah nenek kodenya ulang tahun ayah kamu." Ujar nenek.
"Nek-nenek simpan semuanya?" Tanya Jennie tak percaya, nenek Lee mengangguk dan tersenyum pada cucunya itu.
"Ayo ambil, sebelum terlambat. Surat ayah kamu nenek simpan karena cuma kamu yang berhak atas itu meskipun nenek sempat berpikir kalau kamu gak akan datang." Lirih Nenek Lee.
"Nek aku bakal ambil semua, tunggu aku ya nek." Ucap Jennie dengan mata berkaca-kaca.
Lalu dengan cepat Jennie mengabari Ten dan juga Haechan.
Flashback off*
Jaehyun menatap nanar meja kerja yang dulu Jennie tempati. Ia sering mengamati istri kecilnya itu yang selalu fokus pada pekerjaannya. Jaehyun terkekeh saat ia kembali merasa sesak karena terus mengingat Jennie.
"Kenapa aku ragu Jen, aku berharap itu memang anak aku." Lirih Jaehyun.
"Kenapa rasanya gini saat kamu gak ada lagi disamping aku."
"Jae!!" Lamunan Jaehyun buyar saat Hana istrinya itu datang menemuinya.
"Jaee anter aku belanja yuk!!" Ajak Hana.
"Na aku masih kerja." Tolak Jaehyun halus.
"Kamu kerja terus kerja terus! Aku juga butuh perhatian!" Kesal Hana membuat Jaehyun menghela nafasnya.
"Iya, sebentar ya aku beresin dulu kerjaan." Ucap Jaehyun mencoba membuat Hana mengerti.
"Tau ah aku males sama kamu!" Bentak Hana lalu pergi meninggalkan Jaehyun yang memiijit keningnya.
Setelah menangis dipelukan Haechan Jennie memilih menjemput Jeno dan kembali mengungjungi nenek Lee.
Jeno yang kebingungan hanya mengikuti perintah sang kakak untuk mengikutinya.
Jennie menggenggam tangan Jeno menatap sendu Jeno. Saat ini Jennie membuang pikirannya tentang Jaehyun, yang lebih penting adalah Nenek saat ini.
"Kita mau kemana sih kak?" Tanya Jeno.
"Ikut aja."
Jeno menatap heran ruangan dihadapannya.
"Siapa yang sakit?" Tanya Jeno.
Jeno menatap seorang wanita paruh baya yang duduk dikursi roda menatapnya dengan mata yang berkaca-kaca membuat Jeno semakin bingung.
"Dia siapa?" Bisik Jeno pada Jennie.
"Jeno.. jeno cucu nenek." Lirih Nenek lee menatap pria jangkung yang bertumbuh baik didepannya itu.
"Ne-nek?" Bingung Jeno.
"Iya nenek, nenek kamu." Ucap Jennie membuat Jeno terkejut.
"Peluk nenek sayang." Pinta Nenek Lee dengan cepat Jeno bersimpuh dan memeluk neneknya.
Tangisnya kembali pecah dipelukan sang nenek. Dulu saat orang tuanya sibuk bekerja, Jeno dan Jennie adalah cucu yang paling dekat dengan nenek Lee diantara cucu cucunya yang lain.
"Nenek Jeno cari nenek tapi Jeno gak nemuin nenek." Isak Jeno.
"Tapi sekarang Nenek disini, Jeno disini sama Nenek." Jennie membuang pandangannya mencoba menahan tangisnya. Bahagia, ia sangat bahagia melihat adiknya kini menemukan sosok Nenek yang selalu ia cari. Dari kecil Jeno selalu mencari nenek karena bagi Jeno pelarian kedua setelah bundanya adalah nenek.
"Jeno tumbuh baik, Pasti kakak pinter rawat Jeno." Ucap Nenek sambil mengelus lembut rambut cucunya.
"Iya, Kakak yang urus Jeno dia yang didik Jeno gantiin ayah sama bunda." Jawab Jeno membuat Jennie tersenyum.
"Maafin nenek biarin kalian lewatin semua berdua ya." Lirih Nenek.
"Gak papa nek, yang penting sekarang nenek disini sama Jeno sama kakak." Ucap Jeno membuat Nenek tersenyum.
"NENEK!!" Seseorang masuk kedalam ruangan dengan nafas yang tak beraturan membuat semua yang ada disana menatap kearahnya.
"Nenek gak papa?! Mana yang sakit?!" Seru pria itu sambil memeluk neneknya.Tubuh Jennie menegang melihat siapa yang datang.
"Nenek kenap-
Ucapan pria itu terpotong saat bertatapan dengan Jennie, ia bahkan bingung mengapa Jeno dan Haechan ada disana. Bersama neneknya.
"Ta-eyong?" Ucap Jennie tak percaya bahwa sosok Taeyong yang masuk kedalam ruangan neneknya.
"Kalian kenal?" Tanya nenek.
"Jennie? Kamu ngapain diruangan nenek?" Tanya Taeyong terkejut.
"Dia adik kamu, putri paman hyunbin." Jelas nenek membuat Taeyong membeku begitupun Jennie.
"Nenek bohongkan?" Lirih Taeyong.
"Dia adik kamu juga Taeyong, bukannya selama ini kamu cari dia." Jelas nenek.
Taeyong menggeleng tak percaya, gadis yang selama ini ia cintai adalah gadis yang selalu ia cari.
Dengan cepat Taeyong memeluk tubuh Jennie.
"Jeje ini kamu." Lirih Taeyong membuat Jennie teringat akan nama kecilnya itu.
"Kak Tae."
"Aku nyari kamu kemana-mana jen." Ucap Taeyong lalu mengeratkan pelukannya.
"Tuhan, entah harus bahagia ataupun kecewa. Gadis yang aku cintai ternyata adikku yang selama ini aku cari." Batin Taeyong.
Taeyong adalah anak dari Yura dan juga Kyungsoo , Yura adalah adik kandung Hyunbin alias ayah Jennie dan juga Jeno. Saat Taeyong beranjak SMA Yura dan kyungsoo memutuskan untuk bercerai karena Yura berselingkuh dan mengandung anak pria lain. Taeyong lebih memilih mengikuti sang ayah dan meninggalkan Yura. Bahkan Yura pun sudah mengganti marganya dengan Park karena mengikuti marga suami barunya alias pria yang berselingkuh dengannya.
Sejak kecil Taeyong selalu bersama Jennie karena memang mereka sering ditinggal bersama dirumah Nenek Lee karena kedua orang tua mereka yang sibuk. Taeyong sangat menyayangi Jennie , apapun akan Taeyong berikan pada Jennie karena rasa sayangnya pada Jennie.
Sampai akhirnya Jennie dan Jeno dinyatakan hilangpun Taeyong masih terus menunggu dan mencari Kedua adiknya.
***
"Gak nyangka kita dipertemuin lagi dengan cara gini. Maafin mamah aku ya Jen." Ucap Taeyong yang sedang duduk dibangku taman bersama Jennie.
"Gak papa, mungkin semuanya udah jalan tuhan." Ucap Jennie.
"Udah bertahun-tahun aku nyari kamu, ternyata kamu ada disekitar aku sendiri." Kekeh Taeyong.
"Makasih udah nyariin aku kak."
"Kak?"
"Iya kak Taeyong." Kekeh Jennie membuat Taeyong tersenyum.
"Akhirnya kamu memang bukan buat aku.. sejauh apapun aku berusaha rebut kamu tapi nyatanya kita tetep gak bisa ya Jen.. tapi setidaknya tuhan balikin adik kecil aku." Batin Taeyong.
"Gimana kandungan kamu?" Tanya Taeyong.
"Baik."
"Hubungan kamu?"
"Minggu depan aku sama Jaehyun bakal sidang perceraian." Ucap Jennie membuat Taeyong terkejut.
"Kenapa?! Tapi anak kamu?"
"Gak papa, aku bisa rawat dia tanpa Jaehyun." Ucap Jennie pelan.
"Maaf Jen." Ucap Taeyong tiba-tiba.
"Kenapa minta maaf?" Bingung Jennie.
"Ini pasti gara-gara gue, gak bisa !gue harus jelasin ke Jaehyun.. gimanapun gue harus tebus kesalahan gue kemarin." Batin Taeyong.
"Kok diem?" Tanya Jennie membuyarkan lamunan Taeyong.
"Jangan buru-buru, pikirin baik-baik Jen anak ini butuh kamu sama Jaehyun." Ucap Taeyong.
"Jaehyun bahkan gak butuh aku dan anak aku." Ucap Jennie tersenyum simpul.
"Tunggu ya, gak akan lama kakak janji." Ucap Taeyong lalu memeluk tubuh Jennie.
***
"Anjing!!! Jennie jangan lo pikir dengan masukin nyokap gue ke penjara semuanya bakal selesai!!!"
"Lee Jennie, gue bakal ambil semua yang lo ambil dari gue."
Orang itu meraih ponselnya untuk menghubungi seseorang.
"Park Hana, lakuin apa yang gue suruh.."
Wehhhhh bukan Taeyong tau yang licikin Jaehyun!!! Yuk buruan ditunggu buat vote sama komennya❤️ btw yang mau mutualan sama aku ayok!! Ini
ig aku @Immeldasha
sama tiktok aku @putriibuinna
yang mau follback bisa dm aku aja yaa .. jangan lupa aku juga bakal adain give away PC salah satu member Nct loh 🥰🥰🥰🥰 syaratnya tetep komen sama vote, follow juga akun wattpad aku❤️❤️❤️