Hai semuanya, ketemu kembali dengan jul yang berbeda
Tidak bosan aku mengingatkan, jangan lupa Vote dan Komentar ya
Terimakasih
============================
~Selamat Membaca~
Pagi yang cerah, terdapat pria tampan yang masih nyaman dengan tidurnya. Dia adalah Kim Jungkook pria dengan ketampanan yang luar biasa, banyak perempuan yang mengicar dirinya untuk menjadi kekasihnya, namun semua di tolak mentah-mentah oleh Kim Jungkook.
"Kim Jungkook cepat bangun!" teriak seseorang
"Eengghh. Ada apa, kenapa kau berteriak." Jungkook
"Kau lupa? Hari ini kau ada rapat besar, tuan Kim Jungkook." Ucap Doyoon menyindir
"Astaga, aku lupa. Aku mandi dulu bye." Ucap Jungkook sembari berlari menuju kamar mandi
Doyoon adalah sekretaris sekaligus sahabat kecil Jungkook. Sedari kecil mereka berdua selalu bersama hingga kini. Doyoon sudah terbiasa membangunkan Jungkook saat Jungkook masih tertidur, itu karna mereka tinggal bersama.
Jungkook adalah pewaris ke 2 dari keluarga Kim Woo Bin, orang terkaya di Korea. Banyak perusahan dan juga rumah yang besar tidak membuat Jungkook tinggal disana, Jungkook memilih tinggal di apartemen sendiri saat umurnya 15 tahun. Ah tidak, sekarang bersama Doyoon. Sebelumnya Jungkook tinggal sendiri, namun satu dari banyak hal membuat Jungkook harus di temani.
Ceklek
Suara pintu kamar mandi terbuka, memperlihatkan Jungkook keluar dengan telanjang dada dan menyisakan celana pendeknya.
"Mama hiks, hiks." Jungkook menangis dengan kedua tangannya yang berada di ujung mata.
"Astaga! Jung--- ah Kookie! Ada apa?" Tanya Doyoon. Dirinya benar-benar panik, mengapa Jungkook harus berubah di saat penting seperti ini.
Flashback On
Jungkook masuk ke dalam kamar mandi, dengan cepat Jungkook memutar kran shower. Saat Jungkook selesai dan ingin memakai bajunya, tiba-tiba kepalanya terasa sangat sakit.
"Aaakkhh." Jungkook mencengkram rambut di kepalanya dengan kuat, Jungkook berteriak secara bersamaan matanya berubah menjadi hitam pekat.
"Mama, Mama dimana hiks." Kookie menangis dan langsung keluar
Flashback Off
"Mama dimana Paman, Kookie mau Mama hiks." Kookie masih menangis
Doyoon berjongkok menyamakan tingginya pada Kookie. "Kookie, kenapa kamu keluar? Paman sedang terburu-buru sama Kakak." Tanya Doyoon dengan lembut
Namun, kelembutan Doyoon tidak di indahkan oleh Kookie. Kookie semakin menangis dengan keras. "Wuaaa, Paman jahat. Kookie tidak mau masuk, Kookie mau ketemu Mama." Kookie merajuk
'Bagaimana ini, kenapa susah sekali membujuknya. Ah, aku punya ide' batin Doyoon.
"Kookie, Kookie benar ingin bertemu dengan Mama?" Tanya Doyoon di jawab dengan anggukan oleh Kookie.
"Kalau mau, berarti Kookie harus pakai ini." Doyoon memperlihatkan setelan jas pada Kookie.
"Engga mau, itu jelek." Kookie kambali merajuk.
"Kookie, katanya mau bertemu dengan Mama. Mama pasti senang kalau lihat Kookie pakai ini, mau ya." Bujuk Doyoon, dan bersyukurnya Kookie mau memakainya.
"Paman, Kookie tidak bisa memakainya." Doyoon langsung mengambil setelan jas tersebut, dan memakaikannya pada Kookie.
'Astaga, untung kau imut jungkook saat menjadi Kookie.' Batin Doyoon.
"Sudah selesai, ayo Kookie." Ajak Doyoon memegang tangan Kookie, menuju mobil.
(Kookie memakai stelan jas)
"Paman, apa Mama sudah menunggu Kookie?" Tanya Kookie penasaran
"Benar Kookie." Jawab Doyoon memberikan senyum manisnya sembari membukakan pintu mobil untuk Kookie.
Doyoon tahu apa yang terjadi pada Jungkook, itu lah salah satu dari banyak hal yang membuatnya tinggal bersama Jungkook. Jungkook memiliki kepribadian ganda (Dissociative Identity Disorder atau DID), Jungkook memiliki 3 kepribadian ganda yang berbeda. Salah satu dari mereka adalah diri Jungkook yang sebenarnya.
Saat Doyoon masih fokus menyetir, Doyoon dikejutkan dengan teriakan Jungkook yang berada disampingnya.
"Aaakkhh." Teriak Jungkook sembari mencekram rambut di kepalanya dengan kuat, bersamaan dengan itu matanya kembali berubah menjadi hitam kecoklatan.
'Astaga, melihatnya saja aku tidak kuat. Jungkook semoga kau cepat sembuh.' Batin Doyoon.
Jungkook tersadar. "Apa yang terjadi Jung?" Tanya Jungkook.
"Aish, syukurlah kau kembali Jungkook. Setelah kau selesai mandi, kau berubah menjadi Kookie." Doyoon menjelaskan yang terjadi pada Jungkook.
"Benarkah? Maafkan aku, kau pasti kerepotan." Ucap Jungkook menyesal
"Tidak perlu, itu sudah menjadi kewajiban ku menjaga mu. Setelah rapat nanti, sebaiknya kita kerumah Kakak Jae." Ucap Doyoon. Jungkook hanya terdiam, dirinya sangat tidak enak pada sahabatnya itu.
Mereka sudah sampai di Kantor. Jungkook adalah Direktur Utama di perusahaan, dirinya di tunjuk langsung oleh Kakeknya Kim Woo Bin untuk mengurus perusahan PJ Corp. Perusahaan yang menyediakan layanan pesan singkat Kakao Corp, di pimpim langsung oleh Jungkook yang usianya masih sangat muda.
(Perusahan PJ Corp)
Skip rapat
Setelah rapat selesai, Jungkook dan Doyoon berjalan menuju mobil. Semua karyawan membukuk hormat saat melihat Jungkook, tiba-tiba Jungkook di tabrak oleh seorang pria.
Brukk
Jungkook dan pria itu jatuh terduduk bersama, Jungkook dengan sigap berdiri dan langsung membantu pria itu untuk berdiri.
"Ahh, mohon maaf Pak saya tidak sengaja." Ucap pria itu.
"Tidak apa-apa, apa kau terluka?" Tanya Jungkook. Doyoon yang melihat itu sedikit geram, bagaimana bisa Jungkook memikirkan orang lain sedangkan dirinya terluka. Jungkook mendapat luka pada telapak tangan kanannya, akibat menahan tubuhnya di aspal.
"Tidak, saya tidak terluka. Sekali lagi saya meminta maaf Pak." Ucap pria itu
"Syukurlah, kalau begitu saya pergi. Jika terjadi sesuatu katakanlah, saya akan bertanggung jawab." Ucap Jungkook sebelum kembali berjalan.
"Hei, seharusnya Bapak tidak sebaik itu pada orang lain." Sindir Doyoon pada Jungkook. Jungkook hanya mendecak kesal.
"Jung, kau tahu kan. Aku tidak nyaman di panggil Bapak, jadi sekali lagi kau panggil aku seperti itu akan ku pecat kau." Ancam Jungkook. Doyoon tidak takut pada ancaman Jungkook, pasalnya itu sudah terjadi berulang kali dan sudah menjadi kewajiban saat dirinya berada di perusahaan.
Mereka masuk ke dalam mobil, saat Jungkook ingin memakai shift belt. "Awssss." Lirih Jungkook saat telapak tangannya sakit terkena shift belt. Doyoon dengan cepat mengambil kotak P3K.
"Sini tangan mu, akan infeksi jika tidak segera di bersihkan." Ucap Doyoon segera membersihkan luka Jungkook. Doyoon sedikit khawatir, khawatir akan perubahan Jungkook saat dirinya merasa kesakitan. Benar saja, tidak butuh lama Jungkook teriak kesakitan.
"Aaakkhh." Teriak Jungkook merasakan kepalanya sakit. Jungkook menarik tangannya dari Doyoon dan langsung menarik rambut di kepalanya, melupakan rasa sakit yang ada di tangannya.
Tidak lama, Jungkook berhenti menarik rambut di kepalanya. Jungkook tertunduk dengan mata yang tepejam. Doyoon merasakan firasat buruk, dirinya tahu Jungkook tidak pingsan akan tetapi Jungkook sudah berubah.
"Dasar lemah." Ucap JK seraya membuka matanya. Matanya sudah berubah warna menjadi abu-abu, Jungkook telah berubah menjadi JK.
JK mendongakan kepalanya kemudia menatap Doyoon, melihat Doyoon dari atas kepala hingga kebawah kaki dengan tatapan yang tajam. Matanya terhenti ketika melihat cairan alkohol di tangan Doyoon, JK langsung mengambilnya dan menuangkan semua isi cairan itu pada lukanya.
Doyoon membulatkan mata kaget. "Jk, apa yang kau lakukan? Kau akan menyakiti Jungkook!" Teriak Doyoon. JK kembali menatap Doyoon, sekarang dirinya menatap Doyoon dengan tatapan membunuh.
Doyoon bergidik takut, dirinya langsung memalingkan wajahnya. JK mendekati wajahnya pada wajah Doyoon, membuat Doyoon semakin takut.
"Ahh maafkan aku, jangan bunuh aku JK." Lirih Doyoon dengan keringat yang sudah bercucuran.
"Apa maksudmu? Aku hanya ini mengambil perban ini." Ucap JK menunjuk perban yang berada di bawah Doyoon, entah kapan perban itu jatuh.
"oh-ah oke." Gagap Doyoon. Doyoon bernapas lega, dirinya berfikir JK akan memangsanya tadi.
"Kita mau kemana?" Tanya JK. Doyoon menatap ragu JK, dia tidak mungkin bilang akan pergi ke Kakak Jae. "Kita pulang, apa kau mau masuk lagi kesana?" Tanya Doyoon menunjuk lobby perusahaan. Doyoon tahu, JK tidak pernah suka kalau dirinya berada di sana.
"Pulang!" Ucap JK singkat. Doyoon hanya menggukan kepalanya, dirinya tidak mau berurusan dengan JK.
-----
Di Apartemen
(Apartemen Jungkook)
Mereka telah sampai di apartmen. JK melangkah menuju sofa, mendudukan dirinya sembari memainkan handphone. Doyoon bingung, bagaimana cara mengembalikan Jungkook pada tubuhnya. Pasalnya jika JK sudah keluar, untuk mengembalikan Jungkook pada tubuhnya butuh waktu yang lama.
"JK, apa kau mau makan?" Tanya Doyoon, dirinya merasa sangat lapar setelah rapat tadi.
"Tidak, aku tidak lapar." Jawab JK tegas. Jk masih sibuk dengan handphone-nya, membuat Doyoon penasaran.
"Jk, kau sedang apa. Kau tidak melakukan hal aneh pada Jungkook kan?" Tanya Jugnhae. Jk hanya terdiam tanpa niat menjawab. Membuat Doyoon berdecak kesal.
Saat mereka sedang berbincang, tiba-tiba suara bel berbunyi.
Ting
Nong
Doyoon membuka pintu apartemen, memperlihatkan Ki Yong berada di balik pintu membawa banyak makanan di tangannya.
"Kak, ada apa?" Tanya Doyoon heran
"Bukan kah kau bilang setelah rapat ingin kerumah? Sudah Kakak tunggu tidak datang-datang, akhirnya Kakak memutuskan untuk kesini." Ucap Ki Yong sembari memasuki apartemen Jungkook. Ki Yong mencari seseorang yang ingin ditemuinya, siapa lagi kalau bukan Jungkook.
"Eh Kakak Ki Yong, sudah datang." Doyoon memiringkan kepalanya, menatap heran pada Jungkook.
'Apa Jungkook sudah kembali? Kapan? Tapi, kenapa Jungkook masih terlihat seperti JK." Bantin Doyoon
Pletak
Ki Yong menjitak kening JK. "Kau tak perlu berbohong, aku tahu kau masih di sana JK." JK mendecak kesal, dirinya ketahuan berbohong.
"Ck, bagaimana kau tahu ini aku bung?" Tanya JK. "Entahlah." Jawab Ki Yong simpel, namun berhasil membuat JK semakin kesal. Doyoon yang melihat hanya bisa tertawa kecil, dirinya tahu Kakaknya tidak takut dengan JK apa lagi dengan Kookie.
============================
Segitu dulu ya untuk perkenalannya
Ditunggu kelanjutannya
Jangan lupa Vote dan Komentarnya, agar aku semakin semangat untuk menulisnya
Terimakasih