HYUNLIX ㆒ DOM HYUNJIN SUB FELIX.
🐾🐾🐾
Lee Felix, anak SMA yang sekarang duduk di bangku tingkat akhir yang dimana pastinya di sibukkan dengan latihan-latihan menjelang ujian tingkat akhirnya. Contohnya seperti saat ini...
"Oke. bapak akan bagi kerja kelompok saja untuk mempermudah latihan ujian kalian, terutama untuk anak-anak bandel sejenis Hyunjin, Changbin, dan Minho." Tegas pak Jaehyun di depan kelas dengan tangan yang bersedekap di depan dada, menatap tajam pada murid-muridnya.
"Baik pak!" Serempak semua murid.
"Untuk anggota kelompok nya saya sendiri yang tentukan," Pak Jaehyun mengambil buku absensi yang tergeletak di meja guru dan mulai mengabsen nama-nama muridnya,,"Mulai dari nama anak bandel ya, siapin mental kalian." Seru pak Jaehyun dengan tatapan datar nya.
glek...
"Ya Tuhan semoga aku tidak satu kelompok dengan sejenis mereka..."
"Mau sih kelompok sama anak bandel kayak Hyunjin, ya gimana... kn juga ganteng tapi takutnya repot nanti..."
"Kalo gw sekelompok sama Hyunjin atau Minho masi gw jabanin, tapi kalo si muka begal mah nyerah aja dah gw..."
"Ganteng sih tapi bendel, males juga kalo satu kelompok"
Petikan kata tersebut adalah isi hati dari para murid di kelas.
"Jadi...," Bapak Jaehyun yang terhormat menggantungkan ucapannya yang mana membuat para anak muridnya was-was,,"Minho kamu satu kelompok dengan Han jisung, Changbin kamu satu kelompok dengan Daehwi, dan untuk raja nya anak-anak bandel, tuan Hyunjin kamu satu kelompok dengan..." Dengan tampang nya yang super mengesalkan Bapak Jaehyun menggantungkan lagi ucapannya.
Hyunjin merasa geram karena gurunya selalu saja menggantungkan ucapan,,"Saya satu kelompok sama siapa pak? Cepetan kenapa ngga usah di gantung, kayak bapak aja yang perasaan nya di gantung sama pak Lee Taeyong"
"Heh! Tak pukul ya kamu, pake bongkar kartu segala. Btw bukan saya yang di gantungin tapi malah saya yang gantungin perasaannya pak Lee Taeyong, wlee" Apa pak Jaehyun ini mempunyai bipolar? sepertinya iya, suasana hatinya berubah terlalu ekstrim,,"Ekhem... Jadi Hyunjin satu kelompok dengan Lee Felix, dan untuk murid yang lain kalian bebas memilih anggota kelompok kalian" Final pak Jaehyun, setelah mengatakan itu ia bergegas membereskan buku-buku yang ada di atas meja guru dan hendak berjalan keluar dari pintu kelas, sebelum ia mendapati suara...
"Kok sama si cupu sih pak?! Gk bisa ini gk bisa, saya minta ganti aja kelompoknya" Seru Hyunjin yang sekarang berdiri dari duduknya menghampiri Jaehyun.
"Cupu-cupu gitu kan si Felix pinter dia sering menang lomba dan bawa piala buat sekolah an. Lah kamu yang ngga cupu gini? Pinter engga, bego iya. Udah ya itu udah final" Sarkas pak Jaehyun.
Sementara di pojok kelas, seorang pemuda berkacamata bundar hanya mengamati percakapan antara Jaehyun dan Hyunjin. Hingga matanya yang cantik di balik kaca mata bulatnya itu membola kaget saat melihat anak bandel a.k.a Hyunjin berjalan ke arah bangku tempat Felix duduk dengan nyaman.
Dengan angkuhnya pemuda Hwang menaruh kertas kecil yang berisi alamat rumahnya di atas meja Felix "Lu Felix kan? Ini alamat rumah gw, besok jam 10 pagi ke rumah gw buat kelompok. Jangan telat"
"I , iya!" Dengan tangan gemetar Felix mengambil kertas yang berisi alamat Hyunjin.
oo0㆒0oo
Hari ini tetap hari Minggu yang pastinya hari yang di sepakati atau hanya sepihak? Hyunjin dan Felix untuk kerja kelompok.
Jam menunjukkan puku 9 pagi yang berarti 1 jam lagi Felix harus segera sampai di rumah Hyunjin, tempat kerja kelompok mereka nanti.
Untungnya Felix sudah selesai bersiap-siap dan hanya tinggal ke halte dan naik bus untuk sampai ke tujuan.
Hanya butuh waktu 30 menit untuk sampai di perumahan mewah. Setelah memasuki gerbang utama perumahan, Felix mengabsen nomor-nomor rumah. Rumah Hyunjin bernomor 37.
"Ketemu! Rumah cat putih nomor 37" Felix menuju pada pintu yang bercat cokelat dan mengetuknya perlahan,,"Apa aku kurang keras mengetuk pintunya?" Felix bertanya pada dirinya sendiri.
Tokk, tokk, tokk
Kali ini Felix mengetuknya sedikit lebih keras dari yang awal.
Kriett
Setelah pintu yang besar itu terbuka, terlihat lah Hyunjin yang hanya memakainya kaos oblong warna putih dan boxer hitam, jangan lupakan rambutnya yang acak-acakan.
Uhh tampan - Felix
"Yeu si cupu. itu kan ada bell di samping pintu, lu ngapain pake getok-getok pintu segala. Buang-buang tenaga lu aja" Nada bicaranya Hyunjin sedikit berbeda, ohh maksudnya jauh berbeda. Kalau di sekolah di lebih sering menggunakan nada dingin dan datarnya,,"Sini masuk" Ajak Hyunjin yang membuka lebih lebar pintu rumahnya.
"Eh, hehe iya"
Oh! Luas sekali ternyata rumah Hyunjin ini dan banyak perabotan mewah dan bernuansa elegan di dalam rumah ini.
Kira-kira itu yang ada di pikiran seorang Lee Felix sekarang.
"Duduk aja dulu di situ, gw bikinin minuman dulu" Perintahnya dan langsung meninggalkan Felix yang masih berdiri di ruang tengah.
Karena Felix mempunyai rasa penasaran yang lumayan tinggi, ia berjalan mendekati meja yang di atasnya ada dua vas bunga kecil dan lima bingkai foto. Foto Hyunjin dan keluarganya, oh! Ada foto Hyunjin dan juga kembarannya, yaps Yeji. Hwang Yeji, gadis itu juga lumayan populer di sekolah.satu sekolah dengan Felix, bahkan satu kelas.
"Lu ngapain? Mau nyolong vas bunga bunda gw ya?" Suara Hyunjin terdengar dari samping kanan Felix, arah dapur.
Karena suaranya yang tiba-tiba dan sedikit berat, membuat Felix terlonjak sedikit kaget dan menggelengkan kepalanya dengan lucu,,"Uum. E , enggak kok Hyunjin! T , tadi Felix cuma lihat-lihat aja"
Lucu banget sih - Hyunjin
"Elah gw bercanda doang. sini gih duduk, gk cape berdiri terus?" Ajak Hyunjin.
"I , iya"
Setelah mendudukkan tubuhnya di sofa yang empuk, Felix kembali menundukkan kepalanya enggan untuk menatap wajah tampan Hyunjin yang ada di sampingnya.
"Mau minum dulu apa langsung belajar?" Hyunjin menatap Felix dari samping.
"Emm langs..."
"LAHH FELIX! AAAA FELIX YA AMPUN LU KOK BISA DI RUMAH GW SIH? NGAPEL IN GW YA?!" Ucapan Felix tadi terpotong dengan suara perempuan, siapa lagi kalau bukan Yeji.
Yeji dan Felix itu deket atau lebih tepatnya sangat dekat? Ya kembarannya Hyunjin ini memang memiliki sifat yang jauh berbeda, wajahnya saja yang lumayan mirip.
"Apaan sih ji, sana lu ganggu aja elah" Hyunjin mendengus.
"Sirik" Sinis Yeji,,"Ulu ulu ya ampun lix lu lucu banget pake sweater pink gini, udah gemes jadi nambah gemes tau ga?" Dengan sedikit tidak berperikemanusiaan Yeji mencubit pipi gembul Felix dan menarik-narik nya ke kanan dan ke kiri.
"Hehe" Felix yang di perlakukan seperti itu pada Yeji di hadapan Hyunjin, hanya bisa tersenyum kikuk.
Hyunjin berdiri dari duduknya dan menyambar tas Felix yang ada di atas karpet dan menarik tubuh Felix dari dekapan Yeji dengan sedikit kasar(?),,"Dah yuk belajar di kamar gw aja, di sini di gangguin pasti ama si curut" Hyunjin menarik pergelangan tangan Felix dan menaiki tangga menuju ke kamarnya.
"Anjing ya lu! Curut-curut mulut mu, kita kembar ya memble berarti kalo gw curut lu juga curut!" Yeji mencak-mencak di atas sofa,,"Awas lu grepe-grepe Felix gw! Tinggal nama lu besok!" Ucapan Yeji hanya di abaikan oleh Hyunjin, dia memilih berjalan ke arah kamarnya.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Emm ini beneran belajar nya di kamar kamu, Hyunjin?" Tanya Felix yang memecahkan keheningan 5 menit yang lalu.
Felix dan Hyunjin sekarang lagi duduk di karpet bulu yang ada di kamarnya Hyunjin, di sana juga ada meja ukuran sedang buat membantu kegiatan belajarnya nanti.
"Iya, Sans aja gw gk bakal ngapa-ngapain lu kok" Ujar Hyunjin yang malah membuat Felix, umm sedikit takut?
"E , ehh" Mendengar jawaban Hyunjin tadi malah membuatnya seperti tertangkap basah karena memikirkan hal yang tidak-tidak dan di tambah semburat merah yang ada di pipinya.
Hyunjin yang tadinya masih fokus pada ponsel nya langsung mendongak dan hal yang pertama di lihat adalah wajah Felix yang sudah memerah seperti kepiting rebus,,"Lu sakit Fel?" Astaga! Benarkah Hyunjin memanggil nama Felix? Bukan dengan kata cupu kan? Wah-wah. Ohh jangan lupa sekarang Hyunjin menggeser posisi duduknya lebih dekat dengan Felix dan mendekatkan wajahnya ke wajah Felix yang membuat nafas mereka bertabrakan.
"E , engga kok! Aku ngga s , sakit!" Felix berusaha keras untuk menahan nafasnya.
"Tapi pipi lu merah" Ucap Hyunjin yang mana membuat pipi lawan bicaranya tambah memerah hingga menjalar sampai telinga.
Felix memalingkan wajahnya agar tak berhadapan lagi dengan wajah tampan Hyunjin apalagi saat melihat manik gelapnya itu, uhh Felix rasanya tersihir hanya dengan melihat manik itu.
"Ahaha pliss muka lu gemes banget sih Fel" Tanpa sadar Hyunjin mencubit pipi gembul Felix, oh jadi tadi Hyunjin hanya mengerjainya? Aish menyebalkan!
"Iwhh swakit Hyunjin, lwepas" Suara Felix berubah bukan karena keselek huruf w! tapi efek karena cubitan Hyunjin di pipi gembul nya.
"Ahaha iya iya maaf, khilaf, abisnya lu lucu banget sih" Hyunjin memerhatikan wajah yang kini masih merah, bukan karena malu ya! Tapi karena kejahilan Hyunjin tadi.
"😠" - Felix
"Udah dong gemesnya, nanti gw semein nih" Tutur Hyunjin yang malah membuat Felix mengerucutkan bibirnya lucu.
"Ishh" Felix mencoba kembali fokus pada buku tulisnya untuk mengerjakan soal latihan, tapi sedikit ada rasa degeun-degeun pasalnya saat Felix melirik Hyunjin dari ekor matanya, anak yang mempunyai kelebihan volume bibir itu menatapnya dengan lekat.
Felix menengok kan kepalanya menghadap Hyunjin, manik mereka bertemu,,"Kamu kenapa liatin aku gitu?" Tanya Felix, sebenarnya dia sedikit gugup dan takut?
"Lu ternyata lucu juga ya kalo di liat-liat, gw nyesel sering ngatain lu cupu. Jadi pengen nyeme'in deh" Aku Hyunjin dengan nada menggoda di kalimat terakhirnya.
Tanpa mereka sadari ternyata sedari tadi ada Yeji yang berdiri di depan pintu kamar Hyunjin...
"Akhhh! Yeji, sakit goblok!" Seru Hyunjin saat tiba-tiba lehernya di piting oleh saudara kembarnya, Yeji.
"SALAH SIAPA LU MAU NYEME'IN FELIX GW?! NIH RASAIN NIH!" Kata Yeji masih dengan posisi memiting kepala Hyunjin,,"Dulu aja sering ngatain Felix cupu sekarang mau nyeme'in, enak aja lu memble!" Yeji sedikit mengendorkan piting an nya saat menyadari muka Hyunjin yang berubah menjadi biru, ya tentunya karena dia tidak ingin di penjara hanya karena membunuh saudara kembarnya itu.
Felix sedari tadi hanya menatap kedua saudara itu beradu mulut.
"Dih cinta kan bisa dateng kapan aja!" Hyunjin membela dirinya sendiri.
"Dih cinti kin bisi diting kipin iji, gk bisa pokoknya gk bisa! Felix punya gw!" - Yeji
"Emang udah official ya kalian?" Tanya Hyunjin, dan setelahnya mendadak keheningan menyapa mereka.
...
"Lix jadi pacar gw yuk!" - Yeji
"Itu lu nembak si Felix? Anjir yang elit an dikit napa!" - Hyunjin
"Ya bodo, yang penting kan jawabannya" Bela Yeji
"Oh gitu, oke. Lix jadi uke gw aja yuk!" - Hyunjin
"E , eh?!" - Felix
TBC
Hai! Ini cerita pertama gw ya hehe, jadi tolong maklumi kalo ada bahasa yang gk jelas, typo bertebaran, dan agak nggak nge feel. Btw itu tadi termasuk gantung gk sih?...
Next nya...
Seunglix?
Hanlix?
Oke jangan lupa vote && comment ya!!