Setelah yang berat-berat, kita mulai mereda ya :)
Semangat ayo semangat hehehe :)
Jejaknya inget ya dan kalau ada typo kasih tau aja :)
Pada akhirnya semua kejahatan akan kalah, iya kan?
Pengorbanan Al tidak menjadi sia-sia.
Setelah ditangkapnya Tian, Sandi dan Nita karena pembunuhan berencana ditambah kedok Tian yang terbongkar dua tahun lalu membantu Leo, membuatnya harus merasakan dinginnya hidup di balik jeruji besi.
Tak hanya itu, rupanya kejahatan Tian yang membuat papa Al celaka pun terbongkar karena bukti yang sudah dicari oleh Al bersama HAGIA, ditambah fakta bahwa papa Tian selama ini hidup memakai uang hasil korupsi, bukti yang Al dapatkan pun membuat papa Tian harus ikut mendekam di penjara. Karena papa Tian memiliki reputasi, berita ini jadi cukup menyebar luas dan ditayangkan di berbagai stasiun televisi, koran juga majalah.
Sedangkan mama Al yang merasa keluarganya lagi-lagi hancur akhirnya depresi setelah penangkapan suami yang menikah siri dengannya, dan satu minggu setelahnya mama Al dikabarkan mulai hilang akal sampai harus dibawa ke rumah sakit jiwa. Memilukan.
Ini semua karena Al, sekali pukul kena semuanya. Alterio, dia berhasil memainkan rencananya.
"Ayah gak tau kenapa Tian sejahat itu. Ayah pikir teman Abang sangat baik, dia ramah juga." Ayah Nuka dan Anne geleng-geleng kepala melihat berita di televisi itu, meski sudah dua minggu berlalu tapi berita itu masih saja ramai dibicarakan. "Untung kejahatannya cepet kebongkar. Bahaya kalau orang kayak dia terus keluyuran."
Nuka yang duduk di samping ayahnya pun masih tak percaya kalau bisa punya teman sebejat itu. Apalagi dia sempat membiarkannya dekat dengan Anne.
"Semua ini bener-bener sepadan sama apa yang harus Al bayar. Dia berani korbanin nyawanya buat bongkar semua ini." Nuka menghela nafas, dia melirik Anne yang ada di ruang tengah sendirian. "Ayah, Abang mau nemenin Anne ya?"
Ayah mengangguk. Keluarga Anne juga tahu tentang pengorbanan Al karena Anne dan Nuka yang bercerita tentunya, mereka benar-benar terpukul atas apa yang menimpa Al, mengetahui keluarga Al sehancur itu sudah membuat mereka sedih ditambah Al yang masih remaja harus mengalami semua rasa sakit ini. Itu pasti sulit. Ah, Ayah dan Bunda Anne pun sepertinya rindu dengan Al.
"Woy! Ngelamun aja."
Tubuh Anne sedikit tersentak, dia kaget karena suara Nuka yang keras juga kedatangannya yang tiba-tiba. Untung Anne tidak jantungan.
"Apa sih?" Anne bersungut, dia lagi menggambar.
"Buset galak bener." Tawa Nuka terdengar, dia duduk di samping Anne sambil mengintip apa yang sedang Anne gambar. "Apaan itu?"
"ALANNE."
"Ha?" Kening Nuka berkerut mendengar jawaban dari adiknya. "Ini kayak batu, ini sungai, terus gunung, sawah, matahari, pemandangan kan ini? Kayak bocah TK lo."
"Abang gak akan tau."
"Ya makanya kasih tau." Gemas sekali, Nuka mencubit pipi Anne sampai adiknya itu tertawa. Rindu sekali Nuka melihatnya.
"Ini tuh ALANNE. Dunia Al sama Anne. Aku mau dunia kita berdua tuh kayak gini. Indah, cerah, damai, sejuk. Gak ada masalah, semuanya baik-baik aja." Lalu senyum Anne terbit ketika membuat dua orang lidi. "Ini pemilik dunianya. Ini Al dan ini Anne. Mereka berdua yang menciptakan dunia ALANNE. Kalau dua orang ini gak ada maka gak ada ALANNE, meski cuma salah satu yang ada maka tetap gak akan jadi ALANNE. Harus ada dua-duanya."
Entah penjelasan Anne yang ribet atau Nuka yang lemot, cowok itu tampak kebingungan. Nuka garuk-garuk kepalanya sambil terus melihat hasil gambar Anne yang memang seperti anak TK. Bahkan kayaknya lebih bagus anak TK deh.
"Oh gitu." Nuka manggut-manggut, lima menit setelahnya baru dia paham. "Lucu banget adek gue, so sweet. Pakai filosofi segala."
Kedua pipi Anne merona. Nuka semakin gemas melihatnya. Adiknya sudah besar, sudah tahu cinta-cintaan.
"Jadi ALANNE itu gabungan nama AL sama ANNE gitu? Terus kalau digabungin bakal membentuk satu nama yaitu ALANNE yang berarti dunia yang penuh kebahagiaan gitu kan? Ketika Al dan Anne bersatu maka akan membentuk sebuah takdir yang indah. Bener gak?"
Pintar juga abangnya ini. Anne mengangguk beberapa kali karena perkataan Nuka itu tepat sekali dan Anne suka bagaimana Nuka menjelaskannya.
"Udah jadi. Aku bakal kasih tunjuk ini ke Kak Al." Gadis itu merapikan alat tulis yang berceceran di meja, senyumnya masih saja terus mengembang.
Sedangkan Nuka di tempatnya mendadak terdiam setelah mendengar perkataan Anne barusan. Dia menghela nafas melihat Anne sudah siap mengalungkan tas selempang kecil di bahunya.
"Bang mau anterin aku gak? Nanti aku traktir deh."
Tapi Nuka masih terdiam. Sampai Anne berpamitan ke ayahnya di ruang televisi lalu ke bundanya yang baru selesai menyetrika baju, Nuka masih tak bisa bersuara. Raut wajahnya berubah sendu.
"Sore-sore gini kamu mau kemana? Mendung loh di luar." Bunda mengusap rambut Anne yang baru mencium tangannya.
Lalu dengan senyum riang Anne menjawab. Jawaban yang membuat semua orang di situ menutup mulut rapat-rapat.
"Anne mau ketemu Kak Al. Tadi Anne habis gambar terus mau kasih tau ke Kak Al. Boleh kan?"
Tapi hening yang terjadi membuat Anne kebingungan. Dia tertawa kecil ke sang bunda yang menatapnya sangat lekat.
"Kok pada diem?"
"Anne?" Panggilan dari Nuka akhirnya terdengar, cowok itu mendekat lalu memeluk Anne dengan erat.
"Kenapa sih? Kok tiba-tiba kasih pelukan gini?"
"Lo lupa ya?"
Anne yang dari tadi mencoba melepas pelukan dari abangnya mendadak terdiam, dia tak mengerti perkataan Nuka itu.
"Lupa apa, Bang?"
Padahal Nuka tak mau terus mengingatkan ini ke Anne, tapi adiknya itu selalu saja tak ingat dengan kondisi Al sekarang yang berbeda dari sebelumnya. Percuma Anne menemui Al, itu hanya akan membuat sesak di dada.
"Al kan lagi tidur. Kamu ke sana pun dia gak akan tau." Nuka menghirup nafas dalam saat tahu perkataannya pasti membuat senyum Anne yang tadi terpancar mulai redup. "Al masih koma. Dia gak bisa kasih komentar buat gambar kamu yang kayak anak TK itu."
🐰 T B C 🐰
Jumat malam Sabtu
8-11-21
20.08 WIB
Bonus pict:
Lagi dan lagi, anggap aja ini Nuka sama Anne ya 😅😌
Aku sayang Abang Nuka banyak banyak, abang yang bakal jadi soft dan protektif sama adiknya 🤗
Jadi, pengen punya abang😣
Btw... Al masih hidup ya, cuma lagi koma...
Kangen ya, baru juga ditinggal bentar :")
Penuh bahagia, masa depannya Lino 😻
Herlinawa