"Jadi gak seru ah." Desah (name).
"Apanya yang ga seru?" Tanya Baji yang sudah rilex setelah tau kalau Mafuyu adalah kakaknya Chifuyu.
"Elu tau! Kenapa nyusul ke sini coba?"
"Salah siapa main ninggalin."
"Bukan salah itumah. Benar."
"Iyain aja biar cepet."
"Kalian mau disini sampai kapan?" Tanya Mafuyu yang sedang bermain ps bersama dengan Chifuyu.
Baji bersaudara itu menoleh.
"Nginep" Jawab keduanya dengan serempak.
"Apaan (name)? Kau harus pulang."
"Ogah! Nii-san saja yang pulang."
"Gitu terus! Sampai wan pis tamat!" Timpal Chifuyu.
"Main game setan saja yuk!" (Name) dengan antusias merebut konsol game dari Chifuyu.
Chifuyu hendak mengumpat, tapi dia hanya mengusap dada agar meredakan amarah gara-gara sifat (name) yang akhlakless.
"Woi bakaniki (baka aniki)." Sahut (name).
"Pa'an?"
"Katanya Draken ama Meki lagi marahan ya?" Tanya (name).
"Telat kamu neng." Sinis Chifuyu.
"Ho'oh, tau tuh mereka." Jawab Baji dengan acuk tak acuh.
"Kayaknya cuman aku yang ga tau." Mafuyu yang tadi hanya nyimak mulai angkat bicara.
Semua menoleh kearah Mafuyu.
"Ah, aku lupa nee-san baru pulang dari luar negeri."
Chifuyu dan Mafuyu mulai melakukan QnA soal Touman.
"Tapi menurutku yang waras itu Draken sama Mitsuya." Jelas Chifuyu.
"Jadi dia miring?" Tanya Mafuyu sambil menunjuk Baji dan (name) yang sedang main game hantu.
"Bisa dibilang begitu."
Mafuyu menatap adiknya dengan iba, ditinggal setahun aja Chifuyu sudah harus berurusan dengan geng Touman yang rada-rada semua.
Apa yang terjadi jika ditinggal 12 tahun?
Mati : )
"Nii-san! Udah tau setannya ada disana! Napa malah lari ke setannya sih?!" Kesal (name).
"Kan harus ngalahin setannya biar menang!"
"Kakakku yang akhlaknya udah kelindes traktor. Sekali lagi ini game cuman mecahin teka-teki ditambah jumpscare bego!"
"Ga bilang sih!"
"Udah ada aturannya dari awal bambang!"
Chifuyu menghiraukan mereka dan lanjut nonton bnha bagian nyelamatin bocil. Mafuyu sudah tidur duluan.
Baji bersaudara tidak tidur sampai larut malam agar bisa menyelesaikan permainannya.
‧͙⁺˚*・༓☾Tokyo Revengers☽༓・*˚⁺‧͙
"Kita akan pergi belanja! Reig ma bro?" Ucap (name) so Inggris.
Mafuyu menatap (name) dan Chifuyu bergantian. "Mau ngapain? Bukan kencan kan?"
"Enggak lah, disuruh ngambil bahan kimia di lab sekolah." Jawab Chifuyu.
"Oh, oke. Hati-hati dijalan ya." Mafuyu melanjutkan kegiatan cleaning rumah. Serasa jadi ibu rumah tangga, ya Mafuyu memilih untuk pisah rumah.
Soalnya muak, dirumah ketemu ortu kaga. Nambah beban cucian iya.
"Tadi disuruh ngambil apa? Asetan?" Tanya (name).
"Aseton" Chifuyu membenarkan.
"Terus... Anemia?" Tanya (name) lagi.
"Amonia" Chifuyu kembali membenarkan.
"Asam lambung"
"Asam sulfat"
"Terus... Bejana? (benzena)"
Chifuyu menghentikan langkahnya, kemudian menoleh ke arah (name). "(Name) aku tahu kamu bego, tapi jangan bikin orang darting juga kali."
"Hehe"
Chifuyu membawa motor diikuti dengan (name) yang cuman numpang saja.
"Lu yang pegang bahan kimia nya, gw yang nyetir nya." Ucap Chifuyu.
"Ck, iya iya. Memang niatnya gitu."
Sebenarnya mereka bisa saja jalan tanpa harus repot-repot bawa motor. Tapi ya bahannya berbahaya sama banyak, jadi mereka bawa motor saja.
"Puy, Puy. Belok kesana. Jalan pintas." Tunjuk (name).
Chifuyu mengernyit. "Kita mau ngambil bahan kimia bukan tawuran."
"Aku tahu, kan biar cepet. Lihatlah batas waktu nya 2 jam lagi."
"Masih lama jnco."
"Biarkan. Siapa tahu nemu berandalan holkay."
"Xian ying."
"Ikuzooo!" (Name) berdiri dari joknya.
"Pegangan bego! Entar jatuh!"
Benar saja, waktu belok dan...
Wakwaw
Ketemu banyak berandalan SMA atau om tua yang lagi udud di pinggir jalan.
"Puy mau tawuran?" Bisik (name).
"Lu aja, entar nee-san malah marah." Jawab Chifuyu.
"Tjuih, ga asik."
"Diem"
Chifuyu melewati mereka.
Kemudian ada seseorang yang menahan motornya. Kita sebut preman A, yang terlihat berusia 20 tahun.
"Ada apa ya?" Tanya Chifuyu pura-pura ga tau.
"Mau malak? Sori ga ada duit." Sinis (name).
"Hei, kalian bocah yang lagi pacaran." Kata preman A yang mencegat motor Chifuyu.
Chifuyu melotot horor. "Bukan jir!"
"Lah terus, kalian ngapain motoran bareng?" Tanya preman B.
"Mau ngambil sianida." Jawab (name) asal-asalan.
"Neng cantik, mau ngeW bareng sama abang?"
"Jyjyck aku maz." Jawab (name).
"(Name) turun gih." Usir Chifuyu.
"Jahat lu sama bespren sendiri! Kukira kita temen sepernolepan!"
"Lu katanya mau baku hantam sama berandal."
"Engga! Bilangnya 'kita' kok!"
Preman A menyeringai, ia menendang motor Chifuyu. Sontak ke2 sejoli itu minggat dari sana.
"Motor gw ajg!" Umpat Chifuyu.
"Lu sih (name)!"
"Kenapa ini jadi salahku? Ini semua salah Mikey!"
"Anak haram ga usah nge- cosplay!"
"Woy!"
Para preman menyaksikan adegan itu dengan facepalm. 'Permisi, ada orang disini' kata hati mereka.
"Sepertinya kalian memang bukan pasangan."
Chifuyu menatap jijik. "Ya bukanlah jir, lebih baik nge incest sama kakak sendiri."
"Ya, tepat sekali. Orang kita juga beda dukungan! Rem ampas!"
"Emilia useless!"
"Anj-"
Mereka kembali bertengkar.
"Hei kalian berdua." Kata preman A.
Chifuyu dan (name) menoleh kearahnya sebagai jawaban.
"Mau ikut dengan kami ke klub malam?" Seringainya. "Aku tidak masalah mau itu perempuan ataupun laki-laki. Asalkan O nya oke."
"Jyjyck aku maz pt.2" Kali ini Chifuyu yang menjawab.
"Homo kau mas?" Tanya (name).
"Pedo juga" Lanjut Chifuyu.
Ok, para preman mulai geram. Mulut (name) sama Chifuyu itu lemes banget.
"Haha, aku suka tipe yang berontak." Ia tersenyum.
Mesum.
....
"Lari Cipuy! Kita mau diperkosa!" Teriak (name) langsung menarik belakang hoodie Chifuyu.
Chifuyu tidak menjawab.
Karena tercekik gara-gara (name). (Name) berlari sambil menyeret Chifuyu langsung ke sekolah.
"Anj- (name)! Mau membunuh ku?!"
"Sorry! Aku ga keberatan bertarung dengan orang sangar ataupun anak pejabat. Tapi aku ga tahan sama orang yang suka memperkaos! Geulay!" Pekik (name).
"Motor gw ditinggalin lagi. Nah kan jadi lupa sama Amonianya!"
"Ya mangap!"
"Kamu sih!"
Mereka lolos dari preman itu dan lebih memprioritaskan bahan kimia mereka.
Dan dengan amazing nya, para berandal itu tidak membawa motornya Chifuyu.
"Sampah, kukira kita mau di ew." Kata (name) ngeri.
"Jangan, nethink mulu. Mungkin mereka cuman mau ngancam doang."
"Haha. Iya, cuman ngancam doang, terus ga bakal balik lagi....
... Kan?"