Legend Of The Sea || GULFMEW...

By RyuKoshiyen

58.4K 5.3K 412

๐Ÿ”ž AREA โ™ฆ BXB โ™ฆ 21+ Mature Content . . Mew Suppasit seorang Duyung & bertemu dengan Gulf yang seorang pemai... More

Kenalan Yuk!
Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17๐Ÿ”ž
Chapter 18
Chapter 19๐Ÿ”ž
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Chapter 27
Chapter 28
Chapter 29
Chapter 30
Chapter 31
Chapter 32
Chapter 33
Chapter 34
Chapter 35
Chapter 36
Chapter 37
Chapter 38
Chapter 39 - END๐Ÿ”ž
Chapter Special Pakai Telur

Chapter 14

1K 115 8
By RyuKoshiyen

DDDDDOOOORRRRR

Sebuah peluru lewat di samping telinga Miu. Melihat peluru tersebut meleset, Miu menghentikan langkahnya lalu menoleh kebelakang. "E~~~~he! Tidak kena! Bweeeekkk" Menjulurkan lidah sambil menggoyangkan pantat, mengejek, membuat Ted semakin naik darah.

"MATI KAU!" Mengarahkan pistol kembali ke arah Miu.

"AAAAAAKKK!! PHI GAPP!" Lanjut menghampiri Gulf.

Gulf memijit kening. Ia sama sekali tidak mengerti dengan tingkah absrud Miu. Bisa-bisanya, dia mengejek Ted di kondisi genting seperti ini.

Tangan kanan Gulf meraih Miu dan di tarik ke pelukan nya lalu membuang diri dan Miu ke pinggir untuk menghindari peluru Ted.

DDDDOOOORRR

"AAAKH!" Miu merintih kesakitan, bertepatan saat tubuh mereka mendarat di lantai yang keras.

"Ada apa? Kamu kena tembakan nya? Mana yang sakit?" Gulf mulai panik.

"Bukan Phi,, ituu,, hikss,, itu jariku,,jariku kejepit"

"Maaf. Huff,, huff" Meniup jari mungil Miu yang sakit karena terhimpit tubuh berat nya.

"BRENGSEEEKK! BISA - BISANYA KALIAN BERMESRAAN DIDEPANKU, SIALAN!!" Kembali mengarahkan pistol kepada Miu.

Melihat tidak ada lagi kesempatan untuk menghindar, Gulf memeluk Miu erat-erat, menghalau tubuh Miu dengan mengorbankan tubuhnya sendiri agar Miu tidak terkena peluru Ted lalu menutup mata.

Di sisi lain, Miu juga sudah menutup mata dan membalas pelukan Gulf erat-erat.


Merasa tak ada yang terjadi pada tubuh mereka, membuka mata dan terkejut melihat Ted sudah tergeletak bersimbah darah di lantai. Melirik ke samping tubuh Ted, sudah ada Win dengan pistol di tangannya sambil menatap datar tubuh Ted yang sudah tidak bernyawa. Miu segera bangkit dan menghampiri Win.

"WWWWWIIIIIIIIINNN!!" Memeluk erat.

"Apa ada yang terluka?" Membuang pistol ke lantai dan meraih wajah Miu.

"Tidak. Hikss,, Miu kangen Win" Ngedusel-dusel ingusnya ke baju Win.

"SHIAAA!! INGUSMU KEMANA-MANA DAN MENJAUHLAH DARIKU! INI BAJU SPONSOR DAN HARUS KU KEMBALIKAN NANTI, ANAK BODOH" Menjauhkan wajah Miu dari bajunya.

"Hikss,, Win ja--hat,, hueeeeeeeeee" Menangis kencang.

Gulf mencoba mendekati mereka dengan langkah perlahan. Menunjuk Win, "Apa kau---satu jenis dengan---" Menunjuk Miu.

"Apa maksudmu satu jenis, bodoh! Bicara yang jelas!" Menjawab dengan judes, membuat Gulf terkejut. Tangan Win sibuk menjauhkan wajah Miu yang terus menggodanya untuk menempel ke baju sponsor.

*Shia! Siren yang ini galak sekali* Menatap Win tajam.
"Maksudku, apa kau juga siren seperti Miu?" Win mengangguk sebagai jawaban.
"Ahh,, begitu"

"Aku tidak tahu kau siapa dan tidak ingin tahu juga. Tapi terima kasih sudah menjaga anak bodoh ini selama dia di dunia manusia. Dan sekarang aku dan Sean mau membawanya pulang"

Miu seketika terdiam dari acara menggodanya. "Pulang?" Cemberut.

"Kau tidak ingin pulang?" Menatap Miu sambil menautkan alisnya.

"Aku---" Menggaruk lehernya yang tidak gatal sambil melirik ke arah lain untuk menghindari tatapan Win padanya.

"Ku dengar kau sampai pingsan karena jantungmu bermasalah. Apa itu benar?"

Membelalakkan matanya lebar lalu melihat ke arah Win, "bagaimana kau bisa ta-----"

"Itu tidak penting. Yang penting sekarang kau harus pulang. Kalau tidak, kau bisa mati. Kau berbeda denganku dan Sean, kami siren militer, yang sudah terbiasa di daratan, Miu"

Menunduk, "tapi Miu,, Miu,, hikss,,, hikss,, Miu masih mau disini,, hueeeee,,, " Mulai menangis lagi.

"Ada apa ini, Win? Kenapa Miu nangis?" Datang menghampiri Miu.

"Hik,,,, Seaann---" Memeluk Sean erat.
"---Miu mau disini, Sean. Miu tidak mau pulang"

Melihat ke arah Win. "Sebaiknya kita bicarakan lagi nanti, Win. Membawanya pulang sekarang kurasa terlalu mendadak. Miu jadi kaget" Tangannya mengusap lembut punggung Miu untuk menenangkannya.

Di sisi lain, Gulf panas saat melihat Miu dipeluk seperti itu. Tapi karena dipikirnya Sean dan Win adalah kakak Miu, apa boleh buat.

"Kalian baik-baik saja?" Tanya Tuan Kanawut yang datang setelah membereskan semua anak buah Ted. Mereka semua mengangguk sebagai jawaban.
"Ayo tinggalkan tempat ini. Sebentar lagi akan ku ledakkan. Mild dan Bright sudah menunggu di mobil" Berlalu, diikuti Sean, Miu, Win, dan Gulf. Beberapa menit setelah mobil meninggalkan lokasi, bangunan tersebut pun meledak dengan dahsyat, membakar semua tubuh Ted dan anak buahnya hingga tak bersisa.

¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶

Pagi-pagi sekali, Win pergi ke agensi untuk mengurus surat pengunduran diri karena sudah menemukan Miu. Sean pun kembali ke rumah orang tua angkatnya untuk pamit. Mild, Gulf, dan Tuan Kanawut masih tidur karena lelah akibat kejadian semalam.

Di saat semua orang tidur di kamar masing-masing, Bright malah tidur di kamar Miu sambil memeluk Miu erat-erat.

"Phi, Bay. Kenapa Phi tidak ke kamar Phi sendiri?"

Menggelengkan kepalanya. "Phi, mau tidur sama Miu" Mendelusupkan wajahnya ke ceruk leher Miu.
"Oh, iya, Phi mau minta maaf kalau kemarin kita tidak jadi pergi ke wahana. Padahal Phi sudah janji sama kamu" Menatap Miu sambil cemberut.

"Tak apa, Phi. Miu sendiri sudah lupa. Hehehe" Tersenyum, menunjukkan gigi rapinya.

Bright ikut tersenyum dan---

CUP

Mengecup bibir Miu.

"Jangan sering senyum. Phi takut kebablasan" Kembali mendelusupkan wajahnya ke ceruk leher dan mulai tertidur.

Miu memegang bibir dengan tangannya yang terbebas. *Mereka suka sekali mencium bibirku. Apa bibirku manis?* Menjilat bibirnya sendiri.
*Gak ada rasa,huh? Biasa aja* Menautkan alis sambil menjauhkan tangannya dari bibir lalu memejamkan mata dan tertidur di pelukan Bright.

:

Setelah selesai dengan urusannya, Win langsung kembali ke mansion Tuan Kanawut. Membuka kamar Miu dan langsung shock. Terdiam sebentar lalu membangunkan Miu melalui telepati.

"MIIUUUU!! MIUUU,, BANGUN, ANAK KURANG AJAR! MIUUUU!!"

"Ngh?" Mengusap matanya.

"Aku tahu kau menyukai manusia. Tapi aku tidak tahu kalau kau semaruk itu menyukai mereka"

"Apah maks-mhhmm,, nyam,, nyam,, mu,, Winhh,, hhhooaaammmm?"

"Buka mata dan lihat kiri kananmu, bodoh!" Melipat tangan didepan dada. Matanya terus menatap Miu dengan tajam dari pintu.

Miu membuka matanya perlahan dan menoleh ke kanan kiri. "Mmh? Ohh, Phi Gap,, Phi Bay,, hehehe,, hooooaamm" Menutup matanya untuk melanjutkan tidur. 2 detik kemudian kembali membuka matanya lebar-lebar. "EEEEEHHHHHHH???!! PHI GAP? PHI BAY??!!" Bangkit dari tidurnya lalu menatap Win di pintu.

"Anak ngen----"

"WWWIINNNN!! MIU GAK NGAPA-NGAPAINN KOK!! BENELAAN! TIDAK BOHONG! MIU CUMA TIDUR" Bangkit berdiri dan berjalan menuju Win.
"Winn pelcayakan cama Miu? Miu ndak boong hikss" Mulai menangis sambil memeluk Win. Miu takut karena salah paham ini, Win benar-benar akan memaksanya pulang.

Di sisi lain, Win sebenarnya lembut dan sangat menyayangi Miu, tidak ingin terjadi hal buruk pada Miu dan juga tidak tega memarahinya. Jadi Win hanya menatapnya saja tanpa bicara apapun.

Karena tangisan Miu, Bright dan Gulf terbangun dari tidurnya. Mata mereka langsung bertemu dengan tatapan seram Win. Melebarkan matanya yang tampak menyeramkan dimata Gulf dan Bright sambil melirik mereka bergantian, "tatap muka denganku nanti, bajingan tengik!" Berlalu sambil menarik Miu.

"Kenapa kau bisa disini?" Menatap Gulf tajam.

"Kau juga kenapa bisa disini?" Menatap Bright tak kalah tajam.

"Jelas lah karena aku suka Miu. Aku berusaha mendekatinya saat ini. Kau sendiri?"

"Tidur sambil berjalan"

"Brengsek! Alasan macam apa itu"

"Jadi kalian berdua disini??!" Ucap Mild yang sudah diambang pintu, membuat Bright dan Gulf kompak melihatnya.
"Kalian ditunggu dari tadi di meja makan. Cepatlah sebelum Pho ngamuk" Menutup pintu.

Bright menatap tajam Gulf sambil bangkit berdiri. "Jangan dekati Miu! Dia milikku. Paham?" Berlalu.

Gulf mengusap wajahnya, "kalau aku tahu ada Bright, aku tak mungkin kesini"

.

Flashback On

.

Sesampainya di mansion, Gulf langsung merebahkan dirinya diatas ranjang. Menutup matanya namun tak kunjung tidur juga. Perkataan Win yang akan mengajak Miu kembali pulang terlintas di otaknya.

Karena benar-benar tidak bisa tidur, Gulf beranjak ke kamar Miu. Dilihatnya Miu seorang diri dan mengira selimut yang menggumpal disebelahnya itu hanya berisi bantal. Jadi Gulf masuk dan berbaring di sebelah Miu.

Rencananya hanya untuk baring sementara. Menatap wajah damai Miu yang tertidur lelap sambil tersenyum. Mengusap bibir dan pipi Miu dengan ibu jari. Tak lama, matanya mulai berat dan akhirnya kebablasan tidur disana.

.

Flashback Off

To Be Continue,,,

Jangan lupa Vote dan Comment ya!

Thank you🌞

Continue Reading

You'll Also Like

5.6M 278K 63
โDiam menjadi misterius, bergerak menjadi serius.โž -Liona Hazel Elnara Peringkat Mengesankan: #1 in mafia [18 Agustus 2024] #1 in fantasi [21 Agustus...
18.9K 1.8K 21
๐—ฎ๐—ด๐—ถ๐—น ๐˜€๐—ถ ๐—ฎ๐—ป๐—ฎ๐—ธ ๐—ป๐—ฎ๐—ธ๐—ฎ๐—น ๐˜†๐—ฎ๐—ป๐—ด ๐˜€๐—ฒ๐—น๐—ฎ๐—น๐˜‚ ๐—บ๐—ฒ๐—บ๐—ฏ๐˜‚๐—น๐—น๐˜† '๐—ป๐—ฎ๐—บ๐—ฒ' ๐˜๐—ฎ๐—ป๐—ฝ๐—ฎ ๐—ต๐—ฒ๐—ป๐˜๐—ถ ๐—ฑ๐—ฎ๐—ป ๐˜๐—ฎ๐—ป๐—ฝ๐—ฎ ๐—ฎ๐—น๐—ฎ๐˜€๐—ฎ๐—ป ๐˜€๐—ฒ ๐—ฑ๐—ฎ๐—ฟ๏ฟฝ...
2.9M 282K 54
"Papa jelek." Itu dia, balita itu lah alasan nya. Alasan sang predator duduk tenang, dan menikmati celotehan tak jelas bocah mungil di pangkuan nya. ...
107K 6.9K 29
๐Ÿ”ž AREA โ™ฆ BXB โ™ฆ 21+ Mature Content โš ๏ธ BANYAK ADEGAN KEKERASAN . . . Menceritakan seseorang yang Bisu sejak lahir, ditambah kisah hidupnya sedari k...