Keesokan Hari nya
Andin melihat keadaan sella yang masih belum siuman,,, dia jadi merasa bersalah dengan apa yang menimpa sahabat nya itu.
"Sudah lah An!! Jangan pernah menyalahkan diri mu sendiri,ini hanya musibah"ucap Tio
" Tapi Tio, aku heran siapa dia sebenernya??? Kenapa dia ingin mencelakai kita"Ucap Andin heran
"Aku Juga gak tau Andin,, tapi aku rasa Doni tau sesuatu kenapa kamu gak tanya aja sama pangeran Playboy itu" ucap Tio terkekeh
"Nanti aku tanya,, oh ya apa kita akan kembali ke villa"Ucap Andin
" Lebih baik kita kembali dan sella kita bawa "Ucap Tio
" Iya nanti aku akan menelfon dokter Imam untuk memberi perawatan terbaik untuk sella"Ucap Andin.
"Untuk apa kau memanggil dokter untuk merawat ku,, dasar wanita Es"ledek Sella masih memejamkan matanya.
" Cih,, siapa yang kau sebut wanita es itu ogep"Ketus Andin.
"Hahaha,,, tentu saja kau lah siapa lagi masa si Mika" ucap Sella.
"Sialan" ucap Andin kesal.
"Jadi kau dari tadi sudah sadar ogep" sahut Tio
"Yah... Begitu lah!!! Memang nya kau fikir aku akan mati setelah mendapat pukulan itu" ucap Sella
"Ck.. Kau sangat sombong nona Sella" cibir Andin
"Tentu saja Nona Diandini " ucap sella tersenyum puas karena sudah mengerjai kedua sahabat nya
"Lebih baik kau cepat siap-siap sebentar lagi kita akan kembali ke villa" ucap Tio
"Oke deh,,, oh ya Andin maafin aku tadi malam aku tidak bisa melindungi kamu" ucap sella
"Tak apa,malah aku yang harus ber terima kasih karena kamu sudah membantuku tadi malam" ucap Andin dengan tulus
"Kita kan sahabat dari kecil jadi sudah sepatut nya kita harus saling melindungi" ucap Sella tersenyum.
"Ahhh,,,, aku jadi terharu" ucap Tio memeluk kedua sahabat nya itu
"Yaelah,,,,malah masih pelukan cepat turun kami sudah sangat kelaparan gara-gara menunggu kalian" ketus Mika
Mereka bertiga hanya nyengir lagian percuma saja berbebat Mika,,, pasti tidak akan menang melawan wanita bar-bar dan gala itu.