𝐕 𝐚 𝐠 𝐚 𝐫 𝐲

By Limicii

255K 39.9K 9.1K

Incest gk sih? First book saia, jadi maapkan apabila banyak pengunaan kata² tidak baku, labil, kasar dan gaje... More

P R O L O G
10«
11« [TENJIKU ARC]
12«
13«
14«
15«
16«
17«
18«
19«
20«
21«
22«
23«
24«
25«
26«
27«
28«
29«
30«
«HIATUS
31« [BONTEN ARC]
32«
33«
34«
35«
36«
37«
38«
39«
40«
41«
Sepatah Kata🇮🇩
42« [FINAL ARC]
43«
44«
45«
46«
47«
48«
49«
50«
🎉HBD IZANAA🎉
52«
53«
54«
55«
56«

51«

2.4K 417 143
By Limicii


Hari berjalan seperti biasa, bedanya hari ini (name) sudah kembali bersekolah.

(Name) bangun lebih awal untuk mengecek kelengkapan pekerjaan rumahnya.

Ia menatap tumpukan buku di depannya. "Apa yang belum lengkap yak..." Gumamnya sambil berupaya mengingat-ingat.

"Ah ya, buku rumusnya aku lupaa.."

Ia lekas mengobrak abrik isi laci lemarinya. Seingatnya buku rumusnya ia tulis pada sebuah note kecil. Tapi Entah ia sisipkan dimana..

Matanya terbelalak tatkala melihat sebuah anting merah berpola. "Eh?
Anting ini..." Kejutnya.

Benar juga. Ia baru ingat kalau dia kembali ke masa lalu. Tentu saja anting ini masih aman dan belum dihancurkan.

Tiba-tiba ia teringat akan pertemuannya dengan Izana dalam mimpinya. Namun dia masih belum menemukan penyebab perjumpaan mereka.

"Izana bilang jika ingin bertemu kembali dengannya itu semua tergantung padaku.." Gumamnya pelan.

Ia beralih menatap jam dinding.
'Aku masih punya waktu setengah jam' Batinnya.

Ia lekas membuka ponsel dan mencari tau informasi mengenai mimpi tersebut. Apakah hal itu semacam pertanda atau bagaimana.

Ia mencari dengan berbagai macam kata kunci namun nihil. Semuanya punya arti yang berbeda-beda. Bahkan artinya ada yang ngelantur ampe kolong jembatan.

(Name) menghela napas gusar. Kata kunci terakhir telah dia ketik. "Kalau hasilnya tidak muncul, yasudah menyerah saja. Aku akan cari hal ini di lain waktu." Lesunya.

Ia menekan tombol search dan pencaharian loading sesaat.
Beberapa saat kemudian munculan tampilan di layar hp.

Seketika kedua netranya membulat. "Eh.. Hah?"








***

(Name) pergi ke sekolah dengan mengganti posisi duduk di paling belakang dekat jendela.


Ia melamun dan tidak sabar untuk membaca lanjut artikel mengenai 'lucid dream' tersebut. Tadi pagi dia hanya membaca sepintas karena waktunya semakin menipis.

Sekarang, tepat selesai mata pelajaran terakhir dan sang guru beranjak keluar kelas. Tiba tiba beliau tersentak dan teringat sesuatu.
"Ah ya, Terkhusus untuk Kurokawa (Name),
Kau sudah ketinggalan banyak sekali mata pelajaran. Jadi kau harus meminjam salah satu catatan anak murid di kelas ini." Ucap sang guru, dibalas anggukan oleh (name). Sesaat setelah itu guru keluar meninggalkan kelas, menyisahkan kelas yang terdiam seribu bahasa.

(Name) mendengus. 'Lagi-lagi begini hadeh. Apa aku pinjam catatan ke Aoi saja ya.' Batinnya.

Ia menatap malas ke luar jendela mengabaikan tatapan was-was yang ditujukan padanya.

Tanpa ia sadari, sesosok gadis datang menghampirinya. "(Name)-san.
Ini, pakailah catatanku." Ucap gadis tersebut.

(Name) tersentak. Akhirnya ada yang mau bicara padanya. Ia sontak menoleh. "Eh.. Kau??" Takjubnya.

Gadis itu kemudian tersenyum. "Origami -desu. Terimakasih untuk bantuannya waktu itu." Tutur sang gadis.

(Name) tersentak. Gadis yang dia tolong waktu itu. Rupanya mereka satu sekolah?! Satu kelas pula..

"Teman-teman.. Gadis yang kuceritakan waktu itu adalah (Name)-San. " Ucap Origami.

Seketika seisi kelas menjadi ricuh
dan ribut sendiri-sendiri. Tidak tanggung-tanggung, bahkan mereka sampai mengurumuni meja (name).

"E-Eh??" (Name) menjadi bingung.

Origami tersenyum. "Waktu itu kau membantu membayarkan seragam untuk pentas seni kelas kami. Karena itu kami benar-benar berterimakasih atas keiklasanmu." Ucap Origami dengan senyum manis.

(Name) speachless.

"(Name)-San nanti ke kantin bareng yokk"

"Bagaimana kalau nanti kita mampir ke toko di sebelah sana? Aku yang traktir"

"(Name)-San nanti pulang bareng bareng yuk"


(Name) membelalakan matanya melihat seisi kelas yang mengerumuninya sambil melemparkan senyum manis beserta ajakan. "A-ah iya.." Jawabnya pelan. Wajahnya berkeringat dingin dan jantungnya berdegup kencang.

*Ding Dong

Bel istirahat berbunyi dan mereka keluar untuk menuju kantin.

Disisi lain, Aoi baru saja keluar dari kelasnya dan menuju ke kelas (name). Dia sudah menduga kalau (name) gabakal punya temen sih, makanya dia mampir.

Ia berjalan mendekati kelasnya sebelum melihat kerumunan orang keluar dari kelas (name). Aoi membingung, namun ia memilih mengabaikannya dan masuk ke dalam kelas untuk mencari (name).

Matanya tertuju pada sesosok yang dikerumuni. 'HAH?! (NAME)?' Perkiknya dalam hati.

Sekarang dia benar-benar bingung. Kenapa (name) selalu saja membuat terkejut. 'Buset ada-ada aja kelakuan.'

Ia mengekori kerumunan tersebut sambil memandang (name).
(Name) tampak mengukirkan semyum manis tatkala menghadapi celotehan teman-teman barunya.

Aoi tersenyum tipis. "Sudah lama sekali ya.." Gumamnya kecil.



_Sepulang sekolah.


Waktu pulang adalah sesuatu yang paling ditunggu-tunggu para murid. Hari ini (name) piket, jadi seluruh ajakan dari teman-teman barunya ia tunda dulu. Namun, mereka sudah saling bertukar kontak.

"Wah (name)-san. Hari ini kita piket bareng loh." Ucap Origami sambil tersenyum. (Name) mengangguk.

Beberapa saat kemudian muncul sesosok orang di depan pintu. Tidak lain dia adalah Aoi.

(Name) mengukir senyum antusias dan lekas menghampirinya diikuti origami. "Akane-san.." Sapa Origami.

Aoi mengangguk. "Origami-san."

(Name) tersentak. "Kalian saling mengenal?" Tanyanya.

Origami menjawab. " Siapa yang tidak mengenal Akane-San, dia merupakan murid teladan di angkatan kita. Nilai tertinggi mos dipegang olehnya. Apalagi dia terkenal di kalangan kakak kelas loh."

Aoi mengidikan bahu. "Origami-san merupakan anak donator terbesar di sekolah ini." Jawab Aoi.

(Name) terbelalak. "Suge, kentang macamku berteman dengan dua bintang sekolah." Gumamnya kecil.

_Di tempat lain..
Di waktu yang sama_

Seorang gadis berambut abu-abu  dengan mata biru muda tengah berada di depan pagar sekolah (name).
"Nee.. Apakah kalian kenal (name)-chan?" Tanyanya pada salah satu murid.

"A-ah. Kurokawa-San kelasnya ada di sana." Balas murid tersebut sembari menunjuk sebuah ruangan.

"Arigatou~" Balas sang gadis sambil berlari menjauh.

Sang gadis sampai di depan kelas.
"(NAME)-CHAN, AOI-CHAN!!" Pekiknya antusias sambil lekas memeluk keduanya.

"Hah?! K-Kyoko??" Kaget (Name).

Kyoko melepas pelukannya kemudian nyengir.  "Hehe, aku mendapat pesan  dari Aoi-chan bahwa hari ini kau akan kembali bersekolah makanya aku singgah kemari." Tuturnya.

"Eh? Kyoko??" Panggil Origami, membuat sang empunya nama berbalik. "Lah Origami?" Kaget Kyoko.

"Kau sudah pulang dari Argentina?" Tanya Kyoko.

Origmi tersenyum kecut. "Y-Ya begitulah." Jawabnya.

Di tengah-tengah adegan itu, dua orang masih bingung dengan peristiwa di depan itu. "Kalian saling mengenal?" Tanya Aoi.

Kyoko mengangguk. "Origami adalah sahabatku semasa SD. Tapi saat kelas 5 dia pindah ke Argentina tanpa alasan yang jelas." Jawab Kyoko.

"Maa~
Sudahi semua ini.
Bagaimana kalau kita jalan-jalan saja. Sekaligus mampir untuk makan-makan...
Ini kan reuni untuk para teman lama. "Potong (name) antusias.

Seketiga mereka terdiam.
"Hmm.. ide bagus."










***

"Pesan lah sepuas kalian.
Aku yang bakal bayar." Tutur Origami.

Ketiganya menangis estekik. 'Enaknya punya temen kaya.. Udah cantik lagi, Atm berjalan pula.' Batin ketiganya.

Dengan tidak tau malunya, ketiga kurtet tersebut memilih makanan dengan harga dan jumlahnya yang nga ngotak.

Kata (name) sih, kalo duitnya kurang baru minjem (baca:nyuri) aja duid bank. Ya, (name) sekarang ga asal nyolong. Kecuali kalau dalam keadaan terdesak. Kan ceritanya si onoh dah bertaubat.

"Gini nih.
Tipikal temen yang harus dijaga, dipelihara dan dibesarkan seperti anak sendiri." Ucap (name).

"Malika?" Tanya Aoi.

"Cape" -Kyoko .

"Kecap mah beda. Kalo Origami is wangy wangy duid  huahh~" Ngaco (name).

"hadeh gws." Ucap Aoi dan Kyoko prihatin.

"Ya Allah..
Moga begony gk nular. "-Origami





______________________________________

Origami










Continue...

Continue Reading

You'll Also Like

3M 189K 52
"Di tempat ini, anggap kita bukan siapa-siapa. Jangan banyak tingkah." -Hilario Jarvis Zachary Jika Bumi ini adalah planet Mars, maka seluruh kepelik...
2.4M 11.3K 20
Area panas di larang mendekat 🔞🔞 "Mphhh ahhh..." Walaupun hatinya begitu saling membenci tetapi ketika ber cinta mereka tetap saling menikmati. "...
698K 24.4K 40
"Kau tidak akan hamil," Kegiatan Abigel yang tergesa-gesa ingin meminum obat yang baru saja ia temukan didalam laci terbatuk seketika mendengar suara...
1.9M 130K 29
Yang baru ketemu cerita ini jangan baca, sudah di hapus sebagian !!! Bagaimana jika laki-laki setenang Ndoro Karso harus menghadapi tingkah istrinya...