Lembaran Biru (18+)

By ericerica

1.2M 12.6K 393

Kumpulan Cerita Dewasa yang bisa bikin baper, bergairah, dan ketagihan. Dikemas dalam cerita pendek 1 part at... More

Mistress
Mistress (2)
Ex-Wife
Ex-Wife (2)
Ex-Wife (3)
Bestfriend Become Lover
Bestfriend Become Lover (2)
Teacher Forbidden Love
The Receptionist

Ex-Wife (4)

84.6K 1.1K 15
By ericerica

!!! MENGANDUNG ADEGAN DEWASA !!!

******

Senja mulai datang, mentari perlahan-lahan mulai menyembunyikan dirinya dari pandangan. Di kamar sebuah hotel yang mewah nan megah terlihat seorang wanita tengah memoles dirinya. Sepertinya ia akan kedatangan tamu.

Ting... Pintu kamar terbuka, terlihat seorang pria dengan setelan jas rapih masuk dengan wajah yang kusut. Dia adalah Dio, sepertinya ini bukan hari yang baik untuknya. Dengan malas ia meletakkan bokongnya di sofa yang berada di ruang tamu.

"Sudah sampai?" tanya wanita tadi yang ternyata adalah Risa.

"Hmmmmhh..." Dio hanya berdehem.

"Ada apa? Apa harimu buruk?" tanya Risa yang kemudian duduk dipangkuan Dio.

"Apa kamu menggodaku?" tanya Dio, tangannya sudah menjelajahi tubuh Risa yang tertutup gaun tipis.

"Kamu tidak suka?" Risa meletekkan kedua tangannya di pipi Dio.

"Aku suka. Kamu juga memakai warna merah." ucap Dio.

"Warna favoritmu..." kata Risa.

"Haruskah kita mulai sekarang?" tanya Dio. Belum Risa menjawab pertanyaannya, Dio langsung menggendong Risa menuju ke ranjang.

"Mas.. Akhhhh..." Risa menikmati permainan lidah yang diberikan Dio.

Dio terus melumat buah dada Risa yang menurutnya berukuran pas, lidahnya menari-nari di atas gunung kembar itu.

"Ahhhh... terus...." Risa meracau karena kenikmatan.

"Apa?" tanya Dio sambil tersenyum.

"Kenapa berhenti? Terusin Ih..." Risa berdecak kesal.

"Memohon..." pinta Dio.

"Mas... lanjut..." ucap Risa.

"Siap sayang..."

Dio melanjutkan permainannya, bibirnya mengecup bibir Risa dengan rakus. Sedangkan tangannya berniat membuka celana dalam Risa, namun, betapa kagetnya Dio saat mengetahui Risa tidak memakainya.

"Kamu tidak pakai CD?" tanya Dio heran.

"Iya." Jawab Risa, kemudian ia mengubah posisi. Kini ia berada di atas Dio, ia membuka jas Dio dan kancing kemeja pria itu. Ia juga membuka seluruh celana yang Dio kenakan, ia bisa melihat batang milik Dio yang sudah tegak sempurna.

"Arghhhhh." Dio mengerang ketika Risa langsung melahap miliknya tanpa aba-aba.

Dio memegang belakang kepala Risa dan memaju mundurkan kepala wanita itu.

"Arghhhh.... fuck..." Dio begitu kenikmatan. "Stop, gantian." Dio bangkit kemudian mengubah posisi mereka, kini Risa berada di bawah.

"hhmmppphhhh.... ahhhhhh...." Risa merasakan nikmat begitu lidah Dio bermain di liang miliknya juga jari Dio yang terus mengelus tonjolan di sekitar area kewanitaannya.

"ehhmmmmm... hhhmmmmm..." Risa tidak tahan ingin segera dimasuki.

"Mas masukinnn..." pinta Risa dengan melas.

"Apanya yang dimasukkin?" ledek Dio.

"Itu..." Risa enggan menyebutnya.

"Apa?" Dio masih meledek wanitanya itu.

"Itu ihhhh...." Risa mulai kesal.

"Apa? Coba pegang..."

"Ini." Risa memegang milik Dio yang masih keras.

Dio yang juga sudah tidak tahan langsung memasukkan miliknya ke kewanitaan Risa yang sudah basah.

"Ahhhhh...."

"Arrghhhh...."

Mereka berdua mengerang begitu penyatuan terjadi. Dio dengan perlahan mulai menggerakkan pinggulnya maju mundur, sedang Risa hanya bisa pasrah dan menikmati permainan dari Dio.

Sesekali Dio melumat bibir Risa yang menurutnya seksi dan manis, disana lidah mereka bermain dan saling bertukar ludah. Keringat bercucuran membasahi tubuh polos mereka berdua padahal ruangan ber-AC

Plok...

Plok...

Plok...

Plok...

Hanya bunyi 2 alat kelamin yang tengah beradu yang terdengar di ruangan itu.

"Arghhhh...kamu nikmathh sayanghhh...." racau Dio menikmati permainannya.

"Lebihhh cepathhh...."

"Siap..."

Dio mempercepat gerakannya dengan penuh semangat.

"Mau di atas?" tawar Dio pada Risa.

"Tentu." mereka kemudian mengubah posisinya, kini berada di atas tubuh bidang Dio. Risa mulai bergerak naik turun dengan tempo yang tidak beraturan, hal itu sukses membuat Dio kenikmatan.

"Arghhhhh...." Dio terus menerus mengerang.

"Aku mau sampaiihh....." Risa mempercepat gerakkannya begitu merasa puncaknya akan sampai.

"Terushhh riss ahhhhh...."

"Aku sampaiihhhh...." Risa berhenti beregerak begitu puncaknya sampai dan mengeluarkan cairan kenikmatan, badannya pun tumbang di pelukan Dio.

"Tukeran kamu di bawah... aku sedikit lagii..." Dio mengubah posisinya.

Setelah posisinya sempurna Dio langsung menghujam kewanitaan Risa yang sudah basah dengan miliknya yang semakin mengeras.

"Ahhhh....." Risa yang sudah tidak berdaya hanya bisa mendesah kecil.

"Aku keluar.... arghhhhh...." Dio menghentakkan miliknya semakin dalam saat puncaknya sampai. Kejantanannya menyemburkan banyak sperma di dalam kewanitaan Risa. Saking banyaknya, cairan putih itu mengalir keluar hingga paha Risa.

Tubuh Dio rubuh tepat di samping tubuh Risa. Mereka saling bertatapan dan tersenyum setelah menyeselaikan permainan hebat tadi.

"Risa..."

"Iya?" jawab Risa.

"Ayo menikah..." Dio mengutarakan keinginannya.

"Maksud kamu?" Risa bingung.

"Ayo menikah, sayang. Aku ingin memperbaiki kesalahanku dan membahagiakanmu. Secara agama kita bisa menikah kembali."

"Tapi...." Risa bingung harus menjawab apa. Bayang-bayang pernikahannya dengan Dio dulu yang hancur tiba-tiba muncul.

"Risa, tolong percaya padaku. Aku tidak akan mengulangi kesalahanku lagi." Dio memberikan janji pada Risa.

"Mas, aku sudah 2 kali gagal berumah tangga. Aku tidak butuh janji manis, aku butuh pembuktian."

"Aku bisa membuktikannya jika menikahimu." ucap Dio sambil tersenyum.

"Baiklah... Tapi apa anak-anak akan setuju?" kata Risa ragu.

"Tentu saja mereka akan setuju." jawab Dio.

"Ah satu lagi, tolong perjuangkan hak asuh anak untuk Diaz." pinta Risa.

"Apa kamu mau merawatnya?" tanya Dio.

"Tentu."

Mereka terus berbincang dan berbincang, seperti seorang remaja yang baru saja jatuh cinta. Namun, karena lelah, lama kelamaan mereka tertidur.

_

_

_

Dio tengah bersiap memakai pakaiannya, Dirinya dan Risa ketiduran hingga pukul 9 malam. Mereka harus buru-buru pulang karena Risa meninggalkan ketiga anaknya di rumah.

"Sayang, aku turun duluan. Aku ingin berbicara sebentar dengan pekerja hotelku." ucap Dio.

"Iya, Mas. Aku masih harus berias, nanti aku menyusulmu."

"Baiklah, aku tunggu di lobi."

Dio beranjak dari kamar tersebut dan segera menuju tujuannya. Sedangkan Risa masih berias di dalam kamar. Ting... Namun Risa mendengar pintu kamar hotelnya terbuka, segera beranjak dan memeriksa.

"Mas Dio, kok balik lag..." Risa terkejut oleh siapa yang ada di sana.

"Mas Dio?" orang itu adalah Karin yang secara hukum dan agama masih istri Dio.

"Sedang apa kau di sini?" tanya Risa yang tidak sama sekali terlihat panik.

"Apa kau menjadi jalang suamiku sekarang?" tanya Karin sinis.

"Minggir, aku harus menemui kekasihku." ucap Risa.

"Kekasih? sinting..." Karin mendorong bahu.

"Kenapa? Apa kau kaget suamimu berselingkuh dengan mantan istrinya?" Risa bertanya dengan nada meledek.

"Brengsek... Aku masih istri sah Dio!" Karin sedikit meninggikan suaranya.

"Aku harus mengambil kembali sesuatu yang kau curi bukan?" ucap Risa. "Bagaimana rasanya mengetahui suamimu berselingkuh? Nikmat bukan?" lanjut Risa.

"Sialan...."

Karin sudah mengepalkan tangannya dan siap menyerang Risa kapan saja. Namun, keributan bisa tercegah karena Dio datang.

"Sayang, kenapa lama sekali..." Dio terbengong saat melihat Karin di sana. "Sedang apa kamu? Apa kau menyakiti Risa?" Dio segera menyambangin Risa. "Kamu gak apa kan?" Dio menanyai keadaan Risa.

"Gak apa kok, ayo pulang aja mas. Anak-anak menunggu." bisik Risa. Mereka beranjak meninggalkan Karin sendiri.

"Hei, aku belum selesai berbicara perempuan sialan." Karin berteriak.

PLAK! Satu tamparan keras mendarat di pipi Karin. Dio tidak bisa menahan kekesalannya.

"Kamu apa-apaan sih?!?!" Karin memegang pipinya yang merah.

"Tolong kami sudah tidak punya urusanmu. Lebih baik kamu datang ke persidangan agar kita resmi bercerai, karena aku akan menikah dengan Risa." tegas Dio.

Dio dan Risa langsung keluar dari ruangan dan pergi meninggalkan Karin sendirian.

_

_

_

1 Bulan Kemudian

Risa bersama Dion, Dino, dan Dina baru saja turun dari taksi di depan sebuah restoran yang cukup mewah. Risa terlihat bahagia saat itu, berbeda dengan ketiga anaknya yang kebingungan.

"Mau ngapain sih, ma?" tanya Dina.

"Makan lah." jawab Risa.

"Tumben kesini, ma." ucap Dion yang memiliki perasaan aneh. Entah mengapa rasanya akan ada hal baik yang terjadi.

"Sesekali gak apa." jawab Risa singkat.

Mereka segera menuju meja yang sudah di pesan oleh Risa. Terlihat seorang lelaki dan seorang anak laki-laki menunggu di sana.

"Udah sampe?" tanya pria yang adalah Dio.

"Udah, mas." Risa segera duduk di samping Dio.

"Papa?" Dion bingung.

"Loh papa ngapain di sini?" tanya Dino yang sama bingungnya.

"Duduk dulu, ada yang Papa dan Mama ingin sampaikan."

Dion, Dino, dan Dina duduk dengan rasa penasaran. Mereka juga khawatir dan cemas tentang apa yang ingin di sampaikan kedua orang tua mereka.

"Ada apa, pa...?" Dina bertanya dengan ragu.

"Begini, nak. Kalau Papa dan Mama menikah lagi, apa kalian mengizinkan?" ucap Dio dengan hati-hati. Namun, ucapannya sukses membuat ketiga anaknya terkejut, berbeda dengan Diza yang tidak mengerti apa-apa.

"Maksudnya..." Dino kesulitan berbicara akibat shock.

"Papa dan Mama akan kembali bersama?" Dina mengatakan dengan suara bergetar.

"Iya, Nak." jawab Dio.

"Kenapa sih harus nanya kita? Memang Papa dan mama tidak bisa memutuskan sendiri? Kenapa juga harus di sini, aku malu harus nangis di tempat umum." Dion yang sedari tadi diam tiba-tiba bersuara dan mengeluarkan air mata.

"Jadi boleh?" Dio berdiri mendekati ketiga anaknya yang duduk di seberangnya.

"Boleh lah!" Mereka bertiga serempat menjawab sambil menangis haru. Beruntung Dio memesan ruang VIP jadi tidak mengganggu tamu lain.

Refleks Dion, Dino, dan Dina memeluk Dio dengan air mata bahagia.

"Mama, mereka bertiga kenapa menangis?" tanya Diza pada Risa.

"Mama?" Risa sedikit bingung karena Diza memanggilnya dengan sebutan Mama.

"Iya, aku liat Abang Dion, Abang Dino, dan Kakak Dina memanggilmu dengan sebutan Mama. Apa aku boleh memanggilmu Mama juga?" Tanya Diza dengan segala kepolosannya.

"Boleh sayang, mulai sekarang panggil aku Mama, oke?" Risa memeluk Diza kemudian.

Hari itu menjadi hari yang bahagia untuk Dio dan keluarganya, mereka berbincang, makan bersama, dan tertawa setelah sekian lama.

-END-

yuhuuu up lagiii karena tanggung gt kalo ga aku selesain secepatnya!

AYO VOTE DAN KOMEN YA!!!!

VOTE DAN KOMEN PLISSS BIAR AKU TAMBAH SEMANGAT

KRITIK DAN SARAN SANGAT AKU HARGAIII TAPI BAHASA SOPAN

Love u!

JANGAN LUPA BACA CERITA AKU YANG LAIN "TEMAN TAPI MENIKAH" & "MY HOT AND COOL BOYFRIEND" YA!



Continue Reading

You'll Also Like

75.2K 13.4K 50
Wang Yi, seorang beta yang dingin, membenci omega, terutama Zhou Shiyu-rival sekelasnya yang selalu dikelilingi para alpha atau beta karena kecantika...
78.5K 7.7K 12
Serayu harus merelakan tubuhnya digunakan sebagai objek pemuas nafsu dari pria bernama Banyuadjie layaknya seorang pelacur. Namun, semuanya tidak bis...
1M 18.4K 16
Cerita ini mengisahkan tentang seorang pria keras kepala yang bertemu dengan pengusaha kaya, apakah hidup mereka akan berubah? -bxb -21+ -fujodanshi...
113K 14.5K 26
Gaura Gyana harus menikah dengan Wirabadra Pangestu, karena sang kakak -Serena- menghilang tiba-tiba seminggu sebelum pernikahan dimulai. Gaura tidak...