Claire dan Ara tengah bersiap-siap untuk pergi ke kantor Arvin
Mereka barusaja selesai memasak, Ara yg sudah siap langsung menunggu Claire di ruang tamu
Ara sembari memainkan ponselnya, ada beberapa notif yg masuk tapi Ara abaikan. Hanya saja satu notif yg langsung Ara buka
Pak edgar tembok kulkas^_^
Ara
Apa pak?
Nanti malam bisa temani saya?
Kemana?
Kerumah sakit, istri teman saya lahiran
Lah kenapa saya? Istri bapak mana?
Astaghfirullah Ara, kamu tinggal ngaca apa susahnya
Kenapa saya yg harus ngaca sih pak?
Kan kamu... Gajadi
Gak jelas bgt si tetangga:/
Jangan lupa nanti malam temani saya, tidak ada penolakan!.
Pemaksaan
Ara memutar bola malas, netra matanya tak sengaja melihat Claire yg turun dari tangga
"Udah bund?"Claire mengangguk
"Oke berangkat"Claire mengambil paper bag yg berisikan makanan untuk anak beserta suaminya
Sekarang giliran Ara yg mengendarai mobil, walaupun Gadis itu belum memiliki SIM. Tapi tetap saja dijalankan
Claire duduk dengan santai sembari melihat grup gosipnya, wanita itu sedang menunggu vio mengirimkan pesan
Dari tdi wanita itu mengetik tapi tak dikirim-kirim. claire sampai bosan menunggunya
Saat ada notifikasi claire langsung berdecak karena vio hanya mengirimkan pesan singkat
Rumpi girls
Vio
Jdi besok arisan?
Eh viona, istri dari BPK Eric. Lo ngetik perasaan lama ye. Kenapa pas diliat cuma 3 kata doang?
Gilsha
2
Katya
3
Vio
Hehe gajadi, soalnya gosipnya blom akurat
Astaghfirullah
Wanita itu menghela nafas, Ara yg mendengar helaan nafas menoleh sekilas, gadis itu hanya mengedikkan bahunya
Sesampainya di depan kantor Arvin, mereka berdua turun, Ara memberikan Kunci mobilnya ke penjaga yg bekerja di sana untuk memarkirkan mobilnya
Saat claire dan Ara masuk, mereka berdua disambut hangat oleh para karyawan, banyak yg menyapa mereka
"Siang Bu, ara"ucap salah satu karyawan Arvin
"Siang"balas mereka berdua
Claire memasuki lift dan menekan tombol untuk sampai ditujuan
Di lantai 30, Ara dan Claire keluar lift. Ara yg melihat Zayn langsung menghampiri pria paruh baya itu
"Om Zayn"ucap Ara yg langsung memeluk Zayn
Ara dan Zayn begitu dekat sejak kecil, bahkan pernah Ara tinggal di rumah Zayn selama 2 bulan karena tidak mau ditinggal pria itu
"Ayah ada om?"tanya Ara
"Ada"Zayn mengusap rambut Ara, gadis itu sudah di anggap anak olehnya
"Mas Zayn kita masuk dulu"Zayn mengangguk
"Bye om"pamit Ara
Brak
Ara membuka pintu ruangan Arvin dengan kencang membuat ketiga pria yg ada di dalam terlonjak kaget
"Helo epribadeh, Ara yg cantik turunan bunda Claire datang!"teriak Ara
"Astaghfirullah punya anak satu cewek gini amat!"gumam arvin
"Bisa gak dak usah teriak-teriak?!"ketus satria
"Biarin lah"Ara langsung menghampiri ayahnya
"Kangen"ucap Ara yg langsung memeluk arvin
"Lebay"cibir satria
"Punya Abang julid bgt si, Nurun dari siapa sih Lo?"kesal Ara
"Bunda!"sahut Malvin dan arvin bersamaan
Claire yg namanya disebut langsung berkacak pinggang, wanita itu sudah ingin menyumpah serapahi anak dan suaminya tapi menjadi luluh kembali saat Malvin memeluknya
"Maaf bunda"ucap Malvin menyesal
"Iya-iya"
"Nih bunda bawa makanan buat kalian"claire menyimpan paper bag di depan satria
"Wih enak nih keknya"sahut satria
"Ya iyalah, bunda yg masak"ujar Arvin
"Masakan bunda it's the best"ucap Malvin dengan kekehan
"Padahal gue yang masak"gumam Ara
"Bukan bunda yg masak, tpi ara"semua tatapan beralih pada Ara yg so sibuk dengan ponselnya
"Emm gimana ya, kok Abang ragu"ucap satria
"Kalian jahat bgt si"lirih Ara yg Hendak menangis
"Nggak bercanda, baperan elah"ucap satria yg langsung mendapat jitakan dari Malvin
"Cepet makan gak usah protes"ucap Claire
→_→
Edgar sedang berada di rumah orangtuanya, pria itu sedari tadi diam karena perutnya mendadak sakit
Renata yg tahu jika edgar sakit perut langsung mengambilkan obat, dari kecil sudah menjadi kebiasaan jika Edgar salah makan pasti seperti ini
"Kamu udah makan apa gar?"tanya Edgar
"Maaf mi, kemarin Edgar makan mie"Renata menyentil dahi Edgar
"Udah mami bilangin ya, kamu itu GK boleh makan mie Edgar Adhi"ucap Renata
Edgar meringis karena ucapan tinggi maminya, edgar sudah tidak bisa berkata-kata lgi jika Renata marah
"Minum obatnya"Edgar mengangguk
Hari sudah malam, Edgar sedang mencari outfit yg akan dia pakai
Sedangkan Ara, gadis itu sudah siap memakai outfit simple, hanya menggunakan kaos hitam polos, celana jens pendek dan dipadukan dengan kemeja kotak-kotak
Gadis itu berjalan untuk ke apartemen Edgar, saat di depan pintu apartemen. Ara menekan bell
Tak lama, Edgar langsung membuka pintu apartemennya"kenapa blom rapi sih pak?"geram Ara karena masih melihat Edgar koloran
"Pilihin saya baju"ucapnya tiba-tiba membuat Ara melongo
"Pilih sendiri"tolak Ara
"Cepat pilih, jika kamu tidak ingin menunggu lama arabella"tegas Edgar
Ara memutar bola matanya lalu mengikuti langkah Edgar, saat masuk ke kamar pria itu. Ara menatap takjub
"Ara!"panggil Edgar membuat gadis itu tersadar
Ara menghampiri edgar dan beralih pada lemari pria itu. Ara memilih-milih pakaian yg cocok untuk pergi kerumah sakit
Tapi ide di fikiran Ara sekarang hanya bisa disamakan dengan outfit nya, yaitu kemeja dan jeans
"Ini nih, biar samaan. Walaupun beda warna"Edgar menerima pakaian dari Ara
Pria itu langsung pergi ke kamar mandi untuk mengganti bajunya, sedangkan Ara melihat-lihat kamar Edgar
Matanya tak sengaja melihat Poto anak kecil sedang berpelukan, tapi Ara seperti pernah melihat Poto itu
"Ini bukannya....!"Ara menggantung ucapannya
"Ara!"panggil Edgar
Ara menoleh dan langsung terpesona dengan ketampanan edgar saat ini
"Ganteng"ucap Ara tak sadar
.
.
.
.
.
.
.
02-09-21
Votee comen gays