Girls In Love (END)

By sarilaelaartika

985 469 31

Blurb "Sayang, kok aku di cuekin?" "Bentar, lagi makan es serut." "Aish es serut Mulu!" ••• "Beb." "Jangan ng... More

Pertama-tama
Prolog
Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
(edisi spesial HUT RI ke-76)
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Chapter 27
Chapter 28
Chapter 29
Chapter 30
Chapter 31
Chapter 32
Chapter 33
Chapter 34
Chapter 35
Chapter 36
Chapter 38
Chapter 39
Chapter 40
Chapter 41
Chapter 42
Chapter 43
Chapter 44
Chapter 45
Chapter 46
Chapter 47
Chapter 48
Chapter 49
Chapter 50
Chapter 51
Chapter 52
Chapter 53
Chapter 54
Chapter 55
Chapter 56
Chapter 57
Chapter 58
Chapter 59
Chapter 60
Chapter 61
Chapter 62
Chapter 63
Chapter 64
Chapter 65
Chapter 66
Chapter 67
Epilog

Chapter 37

8 6 0
By sarilaelaartika

BAGIAN 37
(With Jeje)

Zion menunggu di depan gerbang SMA yang terlihat sepi karena murid nya sudah pulang.

Dia sedang menunggu Seseorang.

Hingga, Saat seorang Gadis dengan rambut coklat dan jepitan manis di sisi rambut itu lewat, dia mencegat nya dengan satu tangan di lebarkan ke Samping.

"Eh? Kak Zion?" tanya gadis itu bingung.

"Gue perlu bicara sama Lo," ucap Zion to the point. Gadis yang tidak lain Adalah Jeje mengerutkan kening nya bingung.

"Bicara apa?"

Zion menyuruh gadis itu lewat tatapan mata nya agar naik ke atas jok motor nya.

"Gue? Naik itu?"

Zion mengangguk.

Mata Jeje berbinar, dengan semangat 45 dia menaiki motor itu.

"Kok susah, ya?" gumam Jeje, dia mencoba naik sekali lagi.

"Ais!" geram Jeje sebal.

Zion yang melihat itu lewat kaca spion hanya menggeleng pelan.
Tapi tak bisa di pungkiri jika raut wajah gadis itu menggelitik hati nya.

Zion menoleh, tanpa kata mengulurkan tangan bermaksud membantu gadis itu.

Jeje sejenak menatap nya bingung. Tapi setelah beberapa detik, dia paham. Jeje memberi tas ransel nya pada Zion yang sekarang mengernyit.

"Bukan tas nya, tapi tangan Lo," ucap Zion setengah tidak sabar.

Jeje membulatkan mulut dan menyengir.

"Ngomong Dong, kak. Kalo Lo diem gitu gue mana paham," ucap Jeje sedikit menggerutu. Dia segera menyambut uluran tangan Zion lalu naik dengan sedikit bantuan Cowok itu.

"Makasih," ucap Jeje Tersenyum.

Zion mengangguk saja.

Saat Zion hendak menyalakan motor nya, suara Jeje kembali terdengar.

"Kak, Lo gak bawa helm lagi?" tanya Jeje.

Zion menggelengkan kepala.

"Gue lupa," ucap Zion.

Jeje mengangguk dengan wajah setengah cemberut. Gadis itu menatap Zion yang perlahan menggunakan helm full face nya.

Jika saja di drakor atau wattpad pasti seorang cowok akan dengan sukarela memberikan helm itu pada si Cewek.

Tapi sayang nya Jeje hanya bisa berhalu Ria dengan Tatapan miris.
Mata nya kemudian bergulir pada pasangan bucin yang memakai Helm couple.

Jeje mendadak iri.

"Zi, gue duluan, ya!" pamit couple itu yang ternyata teman sekelas Zion.

Zion mengangguk.

Jeje terus menatap motor mereka hingga hilang di telan jalan.

"Jangan bengong," tegur Zion membuat gadis itu mengerjap pelan.

"Kita mau kemana sih, kak?" tanya Jeje mengutarakan kebingungan nya.

Tadi dia benar-benar terkejut dan takjub saat melihat Zion masih ada di sekolah.

Jeje memang pulang telat karena mengikuti Remidi Fisika. Yang paling meresahkan adalah dia Remidi sendiri, sedangkan para sahabat nya lolos.

Memang menyebalkan.

Tapi Untung saja ada Zion yang mengembalikan mood nya.
Yah, Zion adalah mood booster nya Jeje sekarang.

Apalagi dengan harum cowok itu yang tetap bertahan walau sudah sore begini.

Zion menatap Jeje lewat kaca Spion.
Dia ingin membicarakan Tentang perjodohan nya dengan Axcel.

Zion memutuskan untuk Berbicara pada Jeje agar cewek itu bisa memberi saran pada nya tentang keputusan apa yang akan di buat.

Zion itu sebenar nya bingung mau seperti apa.

Dia juga merasa tidak enak karena sudah membuat Hubungan Adik kembar nya dan Axcel renggang.

Jika dia berbicara pada Jeje, mungkin gadis itu akan memberi pencerahan Pada Axcel.

Tapi yang Zion tidak tau adalah Jeje yang nanti nya mungkin akan tersakiti.

"Lo mau kemana?" yang Zion.

"Hm? Kemana apa?"

"Lo mau mampir kemana? Gue mau bicara sama Lo," tanya Zion.

Jeje jadi berbinar mendengar nya.

Bicara?

Bicara apa?

Apakah Zion akan mengutarakan perasaan nya?

Ah, Jeje jadi berharap.

"Zella," panggil Zion pada gadis yang melamun itu.

Jeje mengerjapkan mata, dia tersenyum manis.

"Terserah kak Zion aja," ucap Jeje.

Zion menghela nafas. Dia paling anti dengan jawaban terserah Seorang Cewek.

Zico pernah bilang itu adalah signal siaga satu bagi kaum cowok.

"Gue bawa ke kuburan, mau?"

Jeje langsung melotot.

"Tadi katanya terserah," ucap Zion seakan tahu arti Tatapan Jeje.

"I-iyasih, tapi gak dengan ke kuburan juga, kak. Yakali, emang kita mau Ziarah," ucap Jeje sedikit menggerutu.

"Yaudah, to the point. Kemana?"

Jeje mendengus kecil, Zion ini orang nya tidak bisa di ajak berbasa-basi sedikit.

"Ke toko coklat, gue mau makan coklat," ucap Jeje.

"Oke."

Motor itu masih diam meskipun Zion sudah menyalakan mesin nya.

"Kok belum jalan?" tanya Jeje heran.

"Gue gak akan tanggung jawab kalo Lo jatuh," ucap Zion sambil melirik pada tangan Jeje yang menggantung.

"Eh, terus gue harus, gim--?!"

Aaaa!

Jeje refleks berteriak saat Motor itu Melaju dengan kencang, alhasil tangan Jeje juga Refleks memeluk perut Zion .

Jeje sibuk menutup mata menahan ngeri, seumur hidup nya, tidak pernah dia merasakan sensasi ini.
Iya, sensasi Antara hidup dan mati karena berboncengan dengan crush nya sendiri.

Jeje tidak tahu saja jika Zion sedang tersenyum miring di balik Helm full face nya.

Ternyata menyenangkan juga rasanya membonceng perempuan.

Karena Jujur, Zion tidak pernah membonceng Gadis manapun selama dia punya motor.

Dan Jeje adalah orang beruntung.

⏩⏩⏩

Dua anak manusia itu memasuki Toko Coklat yang sudah terlihat sangat menggoda dari luar.

Disini tidak hanya di sajikan coklat batangan. Tapi ada juga coklat cair, bulat-bulat, coklat berbentuk dan coklat campuran.

Zion bisa Melihat binar terang dari gadis itu.

Ya, Karena selain drakor dan Novel. Jeje juga suka dengan Coklat.

"Selamat datang, dik," sapa Seorang pegawai toko.

Jeje Tersenyum mengangguk, sedangkan Zion hanya terdiam dengan wajah datar dan tangan masuk ke dalam saku celana.

Untung saja Toko ini sedikit sepi. Mungkin karena sudah sore, jika tidak, dia pasti akan menjadi pusat perhatian.

"Saya mau bikin Coklat sendiri? Bisa?" tanya Jeje mengutarakan keinginan nya.

Pegawai cowok itu mengangguk dengan senyum kelewat lebar.

Zion jadi mengernyit melihat nya.

"Boleh sekali dik, mau saya antar?"

Jeje yang sudah tergiur dan Maniak pada Coklat hanya mengangguk.

"Mari, dik."

"Tunggu," ucap Zion menahan tangan Jeje yang akan ikut pegawai itu.

Jeje menaikan kedua alis nya membuat Zion menghela nafas, gadis itu sama sekali tidak tahu dengan tatapan genit sang pegawai.

"Gue kan perlu bicara sama Lo, lupa?"

"Oh, iya," ucap Jeje menggaruk belakang rambut nya sambil menyengir.

Zion menggelengkan kepala pelan, kemudian tatapan mata nya jatuh paa pegawai tadi yang memasang wajah sedikit kecewa.

"Saya bisa minta pegawai lain buat melayani kami?" tanya Zion dengan nada dan wajah datar.

Beberapa menit setelah nya.

"Yeay! Jadi!"

Pegawai toko wanita itu tersenyum melihat ke antusiasan Jeje.

"Wah, seperti nya pacar adik itu tipe yang bahagia dengan cara sederhana, ya," goda Pegawai itu pada Zion yang sedang anteng membuat coklat.

"Apa?"

"Hm?"

Respon Jeje dan Zion.

Kedua remaja itu saling tatap dengan ekspresi berbeda.

"Aduh, tidak perlu malu begitu, dik. Gapapa kok kalo emang pacaran, kita gak ngelarang sama sekali," ucap pegawai itu lalu terkekeh sendiri.

Zion menaikan satu alis nya, bingung dengan fitnah pegawai itu.

Awal nya juga dia ingin berbicara pada Jeje sambil membuat coklat berbentuk. Tapi sayang, pegawai yang sebelas dua belas dengan Bintang itu selalu mengikuti mereka.

"Kita gak pacaran, mba. Hanya teman," ucap Zion bermaksud meluruskan kesalahpahaman ini.

Dia berbicara dengan santai sekali sampai tidak sadar jika Jeje cemberut mendengar nya.

Pegawai itu mengangguk dengan kekehan lirih, Seperti nya mulai paham Dengan hubungan dua remaja ini.

"Oh, gitu. Sayang Banget, padahal lagi ada promo pasangan."

"Promo pasangan Gimana, mba?" tanya Jeje.

Pegawai itu menatap nya sambil tersenyum penuh arti.

"Iya, promo pasangan. Nanti kalian akan mendapat diskon sekaligus bonus coklat Romantis jika berfoto di sini," jelas Pegawai itu lancar.

"Kalian? Kita berdua?" tanya Zion memastikan.

Pegawai itu mengangguk.

"Beneran, mba?" tanya Jeje berbinar antusias.

"Iya, dik. Tapi itu untuk pasangan. Kalian kan hanya teman."

Kata-kata itu sebenar nya menampar Jeje.

Tapi gadis itu sudah tidak peduli Karena tawaran menggiurkan dari toko coklat ini.

Maka dari itu dia melakukan hal nekat.

"Kata Siapa?" tanya Jeje. Dia memeluk lengan Zion yang mematung.

"Kita ini pasangan, kok. Udah pacaran 3 tahun, cuma sekarang lagi marahan," ucap Jeje, dia juga mendongak sambil tersenyum penuh arti pada Zion.

"Iya, kan sayang?" tanya Jeje sedikit melotot.

Persetan dengan gengsi!

Jeje sudah Tidak peduli.

Pegawai itu terlihat menahan senyum geli.

Jeje menghela nafas karena Zion tak kunjung berkata-kata.

Maka dari itu dia menarik kerah Zion membuat cowok itu sedikit merunduk.

Tanpa malu, Jeje berbisik lembut di telinga cowok itu membuat Zion sedikit menegang.

"Kali ini aja, kak. Please Lo bilang iya, iya aja biar gue bisa dapet bonus Coklat Romantis. Sumpah! Gue pengin Banget."

Jeje menjauhkan tubuh nya dengan mata berbinar berharap.

Zion menghela nafas. Dia gantian menarik Jeje agar mendekat, lalu berbisik di telinga nya.

"Gue bisa beliin."

Jeje melotot tak percaya. Hei! Masalah nya dia sudah ngaku-ngaku di depan mbak-mbak pegawai itu.

Malu dong jika ketahuan hanya Halu.

TBC.




Jangan lupa tap Bintang.

See you!

Salam,
Lala.


Continue Reading

You'll Also Like

304K 27.1K 39
DIJUAL DALAM BENTUK PDF Transmigrasi dari novel Rayanza. "Lo siapa?" "Adek lupa sama abang?" "Dih, manggil adek, sksd banget lo!" Mahen tidak menya...
180K 10K 24
Kisah seorang Andrea si bodyguard tampan tapi Manis yang selalu menarik perhatian tuannya . "Tidak ada yang aneh, hanya saja kamu terlihat menarik di...
822K 33.7K 52
Mendengar rumor yang mengatakan bahwa Renggala adalah lelaki jahat the real of monster dunia nyata, Renjana benar-benar membayangkan lelaki itu seper...
615K 658 39
warning! Cerita khusus 21+ bocil dilarang mendekat!! Akun kedua dari vpussyy Sekumpulan tentang one shoot yang langsung tamat! Gak suka skip! Jangan...