~Tidak ada yang perlu aku ungkapkan, karena sebuah kata tidak akan mampu mengisyaratkan bagimana rasanya~
Rayna pun hanya mengikuti langkah kaki Bu Khatimah dari belakang, dan mengabaikan Novea dan Angelica.
"Gue udah nggak peduli apa yang akan terjadi setelah ini," batin Rayna dengan wajah yang memerah menahan amarah.
Rayna dan Bu Khatimah pun akhirnya sampai di Ruang BK.
"Duduk kamu Rayna," ucap Bu Khatimah, Rayna dengan wajah datar nya duduk dengan malas.
"Rayna apa kamu tau apa kesalahan kamu?" tanya Bu Khatimah tegas.
"Kenapa Bu?" tanya Karlina Kepala Sekolah di SMA Angkasa,sekaligus Mama dari Arventa.
"Ini Bu,Rayna bikin masalah Bu, dia menjambak rambut anak Ibu Arventa," jelas Bu Khatimah, Rayna yang mendengar kan ucapan Bu Khatimah hanya diam.
"Apa benar itu Rayna?" tanya Bu Karlina dengan nada Lemah lembut.
"Gue heran kenapa Mama nya lemah lembut, enggak kayak anak nya suka ngebully orang," batin Rayna.
"Boleh kamu jelaskan masalah nya Ray?" tanya Bu Karlina, Rayna pun menganggukkan kepalanya.
"Jadi gini Bu tadi tuh pas saya baru aja dari Kantin trus Austryn tiba-tiba dorong saya Bu,saya nggak tau letak kesalahan saya dimana,dan Austryn juga nampar pipi saya Bu, setelah itu Anak Ibu datang Arventa dia yang nampar saya dulu Bu, ya saya bales dong Bu, udah itu aja Bu," ucap Rayna panjang lebar, Bu Karlina pun menganggukkan kepala nya.
"Jadi gimana Bu?" tanya Bu Khatimah.
"Disitu yang bersalah bukan hanya Rayna Bu tapi Arventa dan juga Austryn, terus Austryn sama Arventa nya dimana?"
"Di UKS Bu," jawab Rayna.
"Apa perlu orang tua Rayna dan Austryn di panggil Bu?" tanya Bu Khatimah berhasil membuat Rayna diam membeku, dan Bu Karlina pun menganggukkan kepala nya.
"Duhhh mampus gue, dasar Bu Khatimah bangke," batin Rayna kesal.
Bu Khatimah pun mengambil Handphone nya dan mencari nama Papa Rayna, setelah menemukan nama Aciel di kontak nya ia pun mulai menelpon Aciel, dan teleponan pun tersambung.
Bu Khatimah : Hallo selamat siang Pak,maaf mengganggu waktu nya, saya Bu Khatimah guru dari sekolahan Rayna,meminta Bapak untuk datang ke sekolahan Rayna,"
Aciel :Iya saya segera kesana sekarang,"
Bu Khatimah : Baik Pak, kalo begitu saya tutup dulu telepon nya,selamat siang,"
Bu Khatimah pun mematikan teleponan di antara mereka, dan selanjutnya Bu Khatimah pun memanggil Orang tua Austryn.
"Ma kok manggil Arventa?"
"Bu kok manggil Austryn?"
Tanya Austryn dan Arventa kompak.
"Kalian duduk dulu,"
"Oh iya Bu Khatimah, apa Bu Khatimah sudah menelpon Orang tua nya Austryn sama Rayna Bu?" tanya Bu Karlina.
"Whatt!!!! Orang tua gue bakal dipanggil di sekolahan?Anjirr nih guru," umpat Austryn dalam hati.
Tidak lama kemudian Aciel dan Orang Tua Austryn pun sampai.
"Silahkan duduk dulu Pak,"ucap Bu Khatimah dengan sopan.
Aciel dan Orang Tua Austryn pun duduk di sofa.
"Kenapa ya Bu memanggil kita untuk datang?" tanya Papa Austryn.
"Aduhh mampus mana Bu Khatimah manggil Papa gue lagi ahhh bangke nih guru sumpah kesel gue anjir ah," Austryn tidak henti hentinya mengumpati Bu Khatimah dalam hati.
"Jadi begini Pak Aditya sama Pak Aciel, saya sebagai Kepala Sekolah di sekolahan Angkasa, anak kalian, Rayna dan Austryn dan Anak saya bernama Arventa membuat keributan," jelas Bu Karlina.
"Keributan?" tanya Aciel tidak paham.
"Iya Pak jadi begini ceritanya bla bla bla...." Bu Karlina pun menjelaskan keributan yang terjadi antara Rayna, Arventa, dan Austryn.
"Begitu Pak cerita nya," ucap Bu Karlina.
"Saya minta maaf Bu atas kesalahan anak saya, " ucap Aciel Papa Rayna.
"Dan saya Aditya minta maaf juga Bu Pak Aciel atas kesalahan anak saya Austryn,"
"Iya gapapa Pak, saya mau Menskor Rayna, Austryn, dan Arventa tapi sekolahan ini bentar lagi akan mengadakan Kemah Pak, jadi kesalahan mereka bertiga masih bisa saya maaf kan, tapi jika kalian melakukan kesalahan yang sama saya tidak akan segan-segan untuk Menskor kalian, MENGERTI!!!!" ucap Bu Karlina Panjang lebar.
"MENGERTI BU," ucap Mereka bertiga.
"Ya udah Bu kalo tidak ada lagi yang di bicarakan saya mohon undur diri, saya masih banyak perkerjaan di kantor," ucap Aciel.
"Saya juga Bu,"
"Oh baik Pak maaf mengganggu waktu nya," ucap Bu Karlina dan Bu Khatimah Aciel dan Aditya pun hanya mengangguk dan berlalu pergi meninggalkan kantor.
"Kalian boleh keluar," ucap Bu Khatimah.
Mereka bertiga pun keluar dari Kantor dimana sudah ada Masing-masing sahabat mereka yang menunggu mereka di depan Kantor.
"Ray lo nggak papa kan?"
"Ray lo nggak di Skor kan?"
"Papa lo marah nggak?"
"Ray jawab Kampret,"
Novea sedari tadi melemparkan pertanyaan ke Rayna tanpa jeda.
"Lo nanya gue aja, gue mau jawab lo nanya lagi kamprett lo," ucap Rayna dan meninggal kan kedua sahabat nya.
Di dalam kelas Rayna, Angelica, dan Novea hanya memainkan Handphone mereka masing-masing.
Novea yang membuka Aplikasi ML, dan Angelica memainkan Aplikasi Instagram nya, dan Rayna yang setia menunggu Andrian untuk menelpon nya, namun hasilnya nihil.
"Guyss kata Pak Jefri kita pulang aja, dan ingat kerjakan IPS halalam 109," ucap Cesarlo.
"YEAYYYY," para siswa siswi pun bersorak gembira mengetahui jika mereka akan pulang awal hari ini.
"Ray," panggil Angelica.
"Hem?" Rayna menatap Angelica dengan tatapan bingung.
"Lo pulang bareng kita nggak?" tanya Angelica dan di angguki Novea.
"Sorry guys gue bawa mobil, kalian duluan aja, " ucap nya.
"Okey kita duluan ya eee you," ucap Novea melambaikan tangannya.
"Gue harus ke Apartement nya Andri," gumam Rayna dan menuju ke parkiran.
Ia pun mulai melajukan mobil nya menuju Apartemen milik Andri.
Sampai nya di Apartemen Andri, Rayna pun mulai memarkirkan Mobil milik nya, dan ia pun segera turun dari Mobil tersebut, tidak lupa ia membawa Handphone milik nya.
"Semoga Andri udah pulang dari sekolahan," gumam nya di sepanjang perjalanan.
1 Menit.
2 Menit.
5 Menit kemudian.
Ting Tong.....
Ting Tong.....
Setelah Kedua kalinya Rayna memencet Bel akhirnya pintu pun terbuka, dimana ada seorang paruh baya memegang Penyapu, yang Rayna yakini dia adalah seorang Pembantu bersih-bersih di Apartemen milik Andri.
"Permisi Bi Andri nya ada?" tanya Rayna Hati-hati.
"Ehhh Non siapa nya nak Andri ya?" tanya seorang wanita paruh baya tersebut.
"Saya pacarnya Andri Bi,"
"Ohh pacar nya Nak Andri,Nak Andri nya enggak tinggal disini lagi Non," Rayna yang mendengar ucapan dari pembantu tersebut pun syok.
"Ma--Maksud Bibi?" tanya Rayna dengan mata Berkaca-kaca.
"Emhhh itu Non Nak Andri, nitipin Apartemen ini ke Bibi, Bibi nggak tau sekarang Nak Andri kemana yang jelas Nak Andri tidak berada di kota ini lagi," lagi dan lagi Rayna yang mendengar penjelasan dari pembantu Andri pun di buat Syok.
"Bi boleh saya masuk ke Apartement Andri sebentar?" tanya Rayna.
Rayna perlahan-lahan melangkahkan kakinya menuju Kamar Andri, di saat ia melewati ruang tamu, ia teringat dengan kenangan-kenangan indah nya bersama lelaki itu,ia memegangi dadanya yang terasa sesak,kakinya terasa lemas untuk melangkah ke kamar Andri namun ia tetap memaksakan dirinya untuk ke kamar Andri.
Tidak bisa dipungkiri Rayna merasa sangat kecewa dengan Andri yang meninggalkan nya tanpa ada kata Pamit. Apa salah nya sehingga lelaki itu meninggalkan nya? Apakah ia sudah mempunyai orang yang baru? Yang lebih dari dirinya? Apa yang ia tidak punya? Sehingga lelaki itu tega meninggalkan nya begitu saja.
Begitu banyak pertanyaan dibenak Rayna tanpa ia sadari ia sudah berada tepat di pintu kamar Andri, tangan nya mulai membuka pintu tersebut dan melihat foto Andri terpajang jelas di atas dinding dengan tersenyum, seolah-olah hatinya merasakan hadirnya sosok laki-laki yang sangat ia rindukan dengan air matanya membanjiri pipinya ia mulai melangkah kan kakinya menuju ke kasur milik Andri.
"Lo jahat Ndri," Rayna terisak di Ranjang dengan seprei berwarna Hitam milik Andri.
"LO KENAPA NINGGALIN GUE SIH!!!! LO LAKI-LAKI BAJINGAN TAU NGGAK!!!!! LO BRENGSEK ANDRI!!!!!" teriak Rayna dengan memeluk lutut nya.
Rayna pun bangkit dari duduk nya dan menelusuri setiap inci kamar Lelaki tersebut,dimana banyak fotonya bersama Andri, ia memegangi foto nya bersama Andri yang terakhir kali mereka bertemu dan disitu pun ada Rayan (Boneka pemberian dari Andri).
"Lo jahat tau nggak," Rayna memeluk foto tersebut.
Ia pun meletakkan kembali foto tersebut, ia mulai berjalan menuju meja belajar Andri,ia melihat sebuah selembar surat, dengan di atasnya pulpen.
Perlahan tangan Rayna mulai mengambil kertas tersebut.
Dan ia pun melihat sebuah Flashdisk.
***Bersambung.
Kira kira apa ya isi surat dari Andri untuk Rayna?
dan kira kira apa ya isi Flashdisk yang Andri beri ke Rayna***?