~Menjalani hari tanpa dirimu adalah suatu hal yang berat didalam hidup ku🥀 -Rayna-~
"MAKAN TUH!!!!" teriak Rayna,Novea pun membuka pintu tersebut dan mereka bertiga pun berlari sekencang-kencangnya meninggal Kelas XII IPS 3.
Para Siswa-siswi yang melihat mereka bertiga pun membulatkan mata mereka, berani-beraninya mereka bertiga mengerjai seorang Jareda Grissham Arkananta, mereka yang melihat kejadian Rayna, Novea, dan Angelica lari meninggalkan Jareda sendirian di dalam kelas hanya bisa menelan salivannya dengan kasar, walaupun mereka tidak tau apa yang Rayna lakukan ke Jareda sampai sampai lelaki itu meringis kesakitan memegangi junior nya.
"Kak Jareda kenapa ya?"
"Bisa-bisa marah besar tuh Kak Jareda,"
"Ehhh Kak Jareda kok kayak kesakitan gitu ya?"
Begitulah ucapan demi ucapan yang keluar dari mulut mereka yang melihat Jareda meringis kesakitan.
"DEVIANNNN!!!!!!" teriak Jareda dengan lantang.
Jareda yang merasa tidak ada respon pun memanggil Julian.
"JULIANN!!!!!!" lagi dan lagi para Siswa siswi dibuat merinding oleh Jareda.
"Akhhhh sial, awas aja lo," umpat Jareda dengan wajah memerah.
Di taman belakang.
"Hufhhhh.... Hufh..... Hufhhhh..." Rayna, Novea, dan Angelica pun berhenti di sebuah taman yang terletak paling belakang di sekolahan Angkasa, Rayna dengan kedua sahabat nya pun menghirup udara sebanyak banyaknya, berlari dari lantai 2 menuju ke lantai bawah membuat mereka ngos-ngossan.
"Gila,gila,gila gue nggak bisa bayangin deh gimana marah nya Kak Jareda ke kita, pasti kita nggak bakal di kasih ampun tuh sama dia," ucap Novea masih memegangi dada nya yang berdetak lebih cepat dari biasanya akibat berlari tadi.
"Duhhh gue capek sumpah," ucap Angelica menyengka keringatnya.
"Guyss gue capek sumpah, gue nggak peduli Kak Jareda mau marah apa kek, yang menting gue udah bebas dari dia," ucap Rayna mendudukkan bokongnya ke kursi di dekat taman dengan diikuti oleh kedua sahabat nya.
"Udah-udah lebih baik kita mikir caranya ngehindar dari Kak Jareda," ucap Angelica yang terlihat panik.
"Lo jangan panik bisa gak? Gue ikutan panik nih," ucap Novea kesal.
"Duhh nggak bisa Nov, lo nggak tau? Seberkuasanya Kak Jareda?" tanya Angelica tidak kalah kesal nya.
"UDAH DIAM!!!!" pekik Rayna sambil menempelkan jari telunjuk nya di bibir kedua sahabat nya itu.
"Asin tangan lo Ray gak ada manis manis nya," gerutu Novea.
"Anjir telunjuk gue lo jilat,jijayyy,"
"Lica percuma kita mau ngejauh dari Kak Jareda,lo lupa kalo Kak Jareda satu kelas sama lita?" tanya Rayna dengan keringat yang bercucuran.
"Ohh iya gue lupa."
***
Emilio,Edgar,Julian, dan Devian pun akhirnya sudah selesai membelikan minuman untuk Novea dan Angelica, mereka bertiga pun kembali menuju ke Kelas XII IPS 3.
"Lahhh Novea nya dimana?" tanya Devian.
"Ehh ada liat Novea sama Angelica nggak?" tanya Devian ke salah satu Siswi.
"Emhhh itu Kak tadi Novea,Angelica, dan Rayna lari,"
"Lari?" cewe itupun hanya menganggukkan kepala nya.
"Dev kok pintunya terbuka?Bukannya kunci nya sama lo ya?" tanya Julian yang baru saja melihat pintu kelas tersebut terbuka lebar.
"Ehhh iya yah,bentar gue cek dulu di tas gue," Devian pun mulai mencari-cari kunci tersebut ke dalam tas miliknya, Devian pun mengerut kan keningnya, kok kuncinya gak ada pikir nya.
"Jul kuncinya kemana ya? Tadi gue simpen disini loh,"
"Lo yang bener?" tanya Julian dengan alis saling bertautan.
"JANGAN JANGAN?" ucap Julian dan Devian bersamaan.
"Jangan jangan kenapa?" tanya Emilio tidak mengerti.
"Akhhh sial," umpat Julian.
"DEVIANNN ANJING LO!!!" teriak Jareda menggema di seluruh ruangan tersebut,yang langsung membuat nyali Devian menciut.
"Aduh si Jareda kenapa?"tanya Emilio berlari menuju ke kelas.
Julian,Devian,Emilio, dan Edgar yang melihat Jareda meringis pun mengernyit kan kening mereka.
"Lo kenapa Jar?" tanya Edgar mengernyitkan keningnya.
"KALIAN GIMANA SIH JAGA KUNCI AJA GAK BECUS, ANJING LO PADA.!!!!" bentak Jareda dengan emosi.
"Jar maafin kita Jar," ucap Devian yang ingin membantu Jareda tetapi lelaki tersebut malah menepiskan tangannya dengan kasar. Julian hanya diam menatapnya dengan tangan bersedekap di dada seolah-olah merasa tidak bersalah, yang membuat Devian mengumpat kesal, bisa-bisa nya sahabatnya ini hanya diam sedangkan ia sudah berkeringatan yang melihat Jareda menatapnya dengan tatapan tajamnya.
"Jar lo diapain sama si Rayna?" tanya Edgar yang sedari menahan rasa penasaran nya itu.
Namun tidak di respon oleh Jareda,lelaki itu hanya menatap tajam ke arah Edgar menandakan jangan banyak bertanya ke dirinya dulu untuk saat ini.
"Jadi kita harus gimana Jar?" tanya Devian, mengepalkan kedua tangannya.
"Jangan lakukan apapun dulu tanpa perintah gue, MENGERTI!!"
"MENGERTI!!!" jawab mereka dengan suara tegas nya, terkecuali Julian ia hanya menjawab dengan suara pelan namun tegas, yang membuat Devian berdecak sebal, ingin rasanya ia mengorbankan sahabatnya ini dengan juminten tetangga nya.
Kringggg.....
Para seluruh siswa siswi Angkasa Kelas XII dan kelas XI berkumpul di lapangan.
"Guys kita disuruh kumpul tuh di lapangan yuk," ajak Rayna.
"Ya udah yuk,"
Rayna, Novea,dan Angelica pun berjalan dengan santai menuju ke arah lapangan.
Sampainya dilapangan Rayna yang tidak sengaja bertatapan dengan Jareda pun membuang muka nya ke samping kiri.
"Duhh mampus gue mana Kak Jareda di samping kanan gue lagi," batin Rayna yang mulai panik sendiri.
"Lo masih ada urusan sama gue," bisik Jareda di telinga Rayna.
Glekkk....
Rayna menelan Salivannya dengan susah payah.
Rayna ia berpura-pura seolah tidak mendengar perkataan Jareda.
Jareda yang melihat Bu Karlina pun menjauhkan tubuhnya dari Rayna.
"Jovian siapkan barisan," perintah dari Bu Karlina kepada Jovian si ketua OSIS yang super cuek.
Jovian pun mulai menyiapkan barisan, setelah itu ia pun kembali ke tempat nya semula.
"Baik anak-anak Ibu disini mau bilang ke kalian kelas XII dan kelas XI, bahwa kemah akan di diadakan besok, jadi kalian boleh untuk menyiapkan barang yang akan di bawa,"
"YEAYYYY!!!!" para siswa-siswi pun bersorak ria.
"Akhirnya kita kemah juga," ucap Novea kegirangan.
"Ray lo ikut kan?" tanya Angelica.
"Ikut dong," ucap Rayna dengan tersenyum manisnya.
"Kalau lo ikut gue juga ikut,"
"Sudah tidak ada lagi yang ingin ditanyakan?" tanya Bu Karlina.
"TIDAK BU!!!!" ucap Para siswa siswi Angkasa.
"Ya sudah kalau tidak ada lagi yang ditanyakan, kalian boleh langsung pulang aja," ucap Bu Karlina terakhir kalinya.
Follow ig Author : @mawarmawar3240.
Happy Reading guys ᥬ😚᭄