( Fanfiction - Tsukiuta ) Aft...

By AsfihaniChun

2.7K 351 170

Mungkin ini hal yang jarang terjadi, tidak. Lebih tepatnya lagi mungkin hal ini belum terjadi sebelumnya. Bag... More

Forest Chap 1
Forest Chap 2
Forest Chap 3 Day 1
Forest Chap 4 Day 2.1
Forest Chap 5 Day 3
Forest Chap 5 Day 3.2
Forest Chap 6 Day 4
Forest Chap 7 Day 5
Forest Chap 8 Day 6
Forest Chap 9 Day 7
Special Chapter 1
After Forest Chap 1
After Forest Chap 2
After Forest Chap 3
After Forest Chap 4
After Forest Chap 5

Forest Chap 4 Day 2.2

155 23 6
By AsfihaniChun

Title : Ruler Of The Forest
Genre : Friendship, Comedy, Music, Idol

Original Title : Tsukiuta The Animation, TsukiPro The Animation
Original Story : Fujiwara from Movic
Original Character : Jiku- Sensei

Note : Ini adalah sebuah Fanfiction. Semua Char, nama, sejarah, adalah milik Tsukino Talent Production.

"Shun tidak ada di dalam tenda?" Hajime menegaskan. Dia berdiri dan menatap Kai tegang. Anggota yang lain juga ikut berdiri yang awalnya sedang menikmati api unggun sambil duduk bersama.

"Apa kau tidak salah dengar Kai? Mungkin Shun sedang buang air jadi dia ke sungai." Haru mencoba mengingatkan Kai tentang kalimat Shun. Kai kembali mengingatnya, tapi kalimat Shun sama di ingatan Kai kalau dia akan tidur sebentar setelah makan malam karena mengantuk.

"Jaket dan Handphone nya juga tidak ada." Wajah Kai tampak ke bingungan. Shun berulah di waktu dan tempat yang salah.

"Handphone?" Yang lain semakin bingung dengan kata yang Kai keluarkan tidak sengaja.

"Hhmmm..... kalian tau bagaimana Tuan Iblis Putih itu jadi tanpa tau yang lain Shun membawa Handphone untuk berjaga-jaga. Jadi aku harap kalian mengerti." Haru mencoba menjelaskan dengan kalimat yang di mengerti juniornya yang lain. Yah, tentu saja mereka paham karena Shun adalah manusia istimewa yang diberikan kemampuan istimewa itulah yang mereka pikirkan.

"Lebih baik kita mencari Shun-san sebelum langit semakin gelap." Shiki memberi saran.

"Benar, Hajime-san kita bisa berpencar untuk mencari Shun-san." Tambah Kou menyetuji saran Shiki. Hajime tampak berpikir, dia belum menerima saran Shiki.

"Hajime, biar aku yang mencari Shun." Pikiran Hajime tersentak dengan penawaran Kai, tapi Hajime mencegahnya.

"Tidak. Kau tidak bisa sendirian Kai, aku dan Haru akan ikut. Yang lain tetap di sini mungkin Shun akan kembali. Jika sampai larut kami belum pulang aku harap Shiki dan Shun beritau para manager tentang keadaan kita."

"Baik." Ke duanya menjawab bersama.

Hajime, Kai dan Haru mencari keberadaan Shun yang tiba-tiba hilang. CCTV yang merekam mereka juga membuat para manager yang mendengar ikut kebingungan terutama Dai. Dia langsung berdiri dan mengambil senter juga beberpa peralatan yang dia perlukan.

"Aku juga akan mencari Shun."

"Dai, itu berbahaya jika kau sendirian, kita tunggu kabar dari Hajime dan yang lain saja." Kanade memegang lengan Dai yang akan pergi begitu saja.

"Kami tau Dai-san sangat khawatir, tapi tenanglah jika buru-buru kita akan semakin kehilangan banyak orang." Fumihiko pun mencegah Dai sambil menghadangnya dari depan. Dai tampak berpikir. Kemudian ada salah satu staff berlari ke arah mereka.

"Kurotsuki-san, direktur berkata bahwa Shimotsuki-san baik-baik saja dan akan segera kembali. Jadi anda di minta untuk tenang dan jangan khawatir." Para manager yang mendengar saling menoleh. Dai menarik nafas dan mencoba tenang. Dia akhirnya menaruh barang yang dia bawa lalu kembali duduk mengikuti instruksi mutlak sang pemilik acara.

"Dai-san? Diablo hilang." Hiro yang menyadari diablo tidak ada dan memberi tau yang lain.

"Aku rasa diablo yang akan menemukan Shun." Tebakan Minato mendapat anggukan dari yang lain.

"Kita kembali pantau mereka semoga Shun bisa segera di temukan." Hinata menambahkan.

"APA??? SHUN HILANG???" You berteriak saat dia baru masuk ruangan Procella yang di huni anggota Gravi juga.

"Iya, Hajime-san dan yang lain sedang mencari Shun-san." Iku menjelaskan dengan wajah yang sedih.

"Apa yang Shun lakukan sebenarnya? Bodoh kah dia pergi sendirian di dalam hutan gelap seperti itu?! You malah semakin kesal.

"You, tenanglah Shun pasti baik-baik saja." Hibur Yoru.

"Aku yakin Shun tidak apa-apa." Dengan wajah yang tenang Rui ikut berkomentar.

"Tapi, aku penasaran apa alasan Shun-san pergi tanpa pamit." Pernyataan Arata membuat semua ikut berpikir.

"Jangan-jangan Shun-san bertemu dengan......"

"Koi, jangan bicara macam-macam." Kalimat Koi di hentikan oleh Aoi.

"Aku jadi ingat ketika waktu acara uji nyali. Kai-san sempat hilang dan Shun-san yang menemukanya padahal yang lain tidak tau keberadaan Kai-san saat itu." Kakeru mengingat saat acara yang di hadiri Shun, Kai, Iku dan Rui.

"Benar, waktu itu Shun-san yang menyelamatkan Kai-san. Jadi pasti semua akan baik-baik saja." Setelah kalimat penghibur Iku mereka kembali fokus untuk melihat layar yang tersambung pada aktivitas para ketua mereka.

Kabut putih menyelimuti seluruh tempat saat itu. Pijakan yang sangat halus dan juga tenang membuat Shun tersenyum dan berjalan mendekati sosok yang dia lihat ada di depanya. Shun membawa buah apel yang dia temukan bersama Hajime di tanganya. Lalu di berjalan mendekati sosok tanpa di lihat jelas oleh mata orang lain itu lalu meletakan buah berwarna kekuningan itu tepat di depanya. Shun masih tidak berkata apa-apa dia masih menatap sosok anggun di hadapanya.

"Maaf sebelumnya, tapi aku harus kembali. Semua sedang menungguku. Aku harap kau punya teman bermain yang lain. Aku membawakan buah untukmu. Saat kau punya teman berbagilah dengan mereka. Itu sangat nyaman dan membuatmu senang." Kalimat Shun membuat sedikit demi sedikit kabut yang menyelimutinya menghilang. Di kaki Shun mulai telihat tanah, ranting dan dedaunan yang jatuh. Cuaca juga mulai dingin dan langit gelap. Tiba-tiba saja sesuatu menabrak kaki Shun hingga dia terkejut dan terjatuh.

"Hah? Diablo? Ternyata kau mencariku? Aku harap kau bersama dengan Dai tidak melakukan hal aneh."

"Aku yang seharusnya bilang seperti itu padamu. Shun!" Suara yang sangat familiar bagi Shun. Dia menoleh ke belakang dan menemukan Hajime, Kai dan Haru yang menatapnya lega. Hajime mengulurkan tanganya untuk membantu Shun berdiri. Shun tersenyum dan menyambutnya dengan senang hati.

"Kau! Bodoh kah? Pergi begitu saja tanpa berkata apapun!" Kai menaikan nada suaranya emosi.

"Kai? Kau mengkhawatirkan aku? Aku sangat senang." Jawaban Shun semakin membuat Kai kesal.

"Kami semua mengkhawatirkanmu Shun. Bahkan yang lain ingin ikut mencarimu." Haru menjelaskan.

"Heh... maaf aku ada urusan dengan sesuatu dan urusan itu sudah selesai." Sekali lagi Shun tersenyum.

"Aku harap kemanapun kau pergi atau terjadi sesuatu kau harus bilang pada kami." Perintah Hajime yang membuat Shun semakin melebarkan senyumnya. "Sekarang ayo kita kembali." Mereka melangkah kembali ke tenda, tapi saat baru satu langkah tiba-tiba...

Bruk!

"Shun!"

Shun sudah terjatuh, Hajime dan yang lain panik. Bukan hanya di sana, tapi para manager dan anggota yang melihat dari CCTV pun kaget. Shun pingsan?

"Heh? Dia ini......" Kai menghela nafas lega saat menaruh kepala Shun di pahanya. Hajime dan Haru tersenyum melihat Shun yang ternyata malah tertidur pulas. Kai akhirnya mengangkat tubuh Shun di punggungnya di bantu Hajime dan Haru. Bahkan Hajime melepas jaketnya dan di berikan pada Shun yang mulai bermimpi indah.

"Huft..... syukurlah." Para penonton ikut lega yang ke sekian kalinya.

To be Continue......

Note : Terimakasih Vote dan Coment nya. Karena ini lanjutan Day 2.1 jadi ceritanya lebih singkat. Sampai jumpa di Day 3 😍

Continue Reading

You'll Also Like

94.1K 14.5K 29
A day in my life si penguasa rumah, yaitu Lalisa Manoban. Si boss baby yang hadir tanpa terduga dan dengan kehadiran nya itu membuat suasana rumah me...
1.6M 107K 53
"Seharusnya aku mati di tangannya, bukan terjerat dengannya." Nasib seorang gadis yang jiwanya berpindah ke tubuh seorang tokoh figuran di novel, ter...
364K 32.3K 47
Jake, dia adalah seorang profesional player mendadak melemah ketika mengetahui jika dirinya adalah seorang omega. Demi membuatnya bangkit, Jake harus...
387K 43.7K 84
tidak ada kehidupan sejak balita berusia 3,5 tahun tersebut terkurung dalam sebuah bangunan terbengkalai di belakang mension mewah yang jauh dari pus...