Ma-Rin melihat notifikasi yang begitu banyak dari Seokjin, ia tidak gairah sama sekali untuk membalas atau menjawab panggilan telepon Seokjin
Kali ini dia disini, di pantai tempatnya dan Seokjin memulai kisah cinta tepatnya 4 bulan yang lalu
Dulu, Ma-Rin sangat ragu untuk menerima ajakan Seokjin yang ingin berpacaran denganya. Ma-Rin takut jika Seokjin akan selalu dihantui masa lalunya, Ma-Rin takut bahwa Seokjin hanya akan menjadikanya pelampiasan dari Ya-Ra, ia takut bahwa Seokjin hanya ingin membuktikan bahwa ia sudah tidak mencintai Ya-Ra dengan cara memacarinya. Ah, apa Seokjin bisa sejahat itu?
Namun Seokjin berhasil membuat Ma-Rin luluh, ia berhasil meyakinkan Ma-Rin bahwa ia benar benar serius mencintai Ma-Rin. Tapi setelah Seokjin tahu semuanya, termasuk tentang Yoo-Ra, kini Seokjin tidak lagi memberikan Ma-Rin perlakuan yang manis seperti dulu
Bahkan terkadang Ma-Rin berpikir bahwa Yoo-Ra adalah bayang bayang masa lalu Seokjin. Ma-Rin berpikir bahwa setiap kali melihat Yoo-Ra, yang ada dimata Seokjin hanyalah sosok Ya-Ra
Setelah menghabiskan waktu beberapa jam sendirian ditepi pantai, Ma-Rin memutuskan untuk pulang ke rumah
.
.
.
"Selamat pagi dok" seorang suster dengan tubuh tinggi semampai dan rambut dicepol belakang dengan pakaian rapih khas seorang perawat menyapa Ma-Rin
"Pagi sus. Bagaimana keadaan IGD hari ini?"
"Aman dok. Ohhiya hari ini rumah sakit akan disterilkan karna akan kedatangan pasien seorang idol lagi"
"Seorang idol? Siapa?"
"Member bangtan seonyondan dok"
Ma-Rin terkejut bukan main "b-bangtan seonyondan? Siapa?"
"Saya belum tahu namanya dok masih dirahasiakan, menurut kabar dia mengalami kecelakaan bersama keponakan nya"
Keponakan?
Tak lama kemudian datanglah sebuah ambulance yang di kawal se ketat mungkin, semua staff rumah sakit belari menuju pintu IGD begitu pula Ma-Rin
Saat pintu ambulance dibuka, betapa terkejutnya Ma-Rin mendapati seorang laki laki berkulit putih pucat dengan pakaian serba hitam yang berlumuran darah. Disampingnya terdapat seorang anak kecil perempuan yang terbaring lemah dengan kepala yang bercucuran darah
Itu Yoongi dan Yoo-Ra!
"Astaga! B-bukankah ini Min Yoongi? B-bagaimana bisa?"
Pihak kepolisian menyeret bed Yoongi dan Yoo-Ra menuju ruang operasi se segera mungkin. Mereka belum menjelaskan apapun pada Dokter Rin
"Aku akan menjelaskanya di dalam, kau ikut aku mengurus keponakanya dan Dokter Senior akan mengurus operasi Min Yoongi"
Dokter Rin mengangguk dan berlari ke ruang operasi
Lampu hijau dinyalakan, pertanda operasi akan segera dimulai
"Apa yang terjadi?" Dokter Rin bertanya sambil melihat monitor yang terpasang pada tubuh gadis kecil yang orang orang anggap adalah keponakan Yoongi. Syukurlah monitor itu berdetak dengan normal
"Mereka mengalami kecelakaan mobil di sepanjang jalan sungai han, tabrakanya cukup hebat"
Astaga! Bagaimana bisa? Lagi-lagi pria yang Ya-Ra cintai mengalami kecelakaan? Dan sekarang bersama anaknya
"Apa ini benar keponakan Min Yoongi? Bagaimana jika ternyata itu adalah putrinya?" Ujar seorang perawat yang berdiri dibelakang dokter dengan tugas memberikan alat alat medis yang di instruksikan ke tangan dokter
"Bicara apa kau ini? Apa pantas bergosip tentang pasien di ruang operasi?" Ma-Rin menanggapi pembicaraan perawat itu tanpa menoleh sedikitpun ke arahnya. Ia masih fokus membersihkan serpihan kaca di perut Yoo-Ra
Sementara itu diluar ruang operasi
"Kenapaaa?! Kenapa harus aku laagi? Kenapa harus suamiku dan anakku? Kenapaaaa?!!!!" Ya-Ra tak bisa lagi membendung tangisnya. Ia bersandar di dinding depan ruang operasi yang di dalamnya terdapat suami dan anaknya tengah berjuang antara hidup dan mati
"Nuna, kau tenang, mereka pasti baik baik saja" Hoseok yang selama ini paling dekat dengan Suga dan Ya-Ra, ia memeluk Ya-Ra tanpa melepaskanya. Berusaha memberikan ketenangan pada istri kakak nya.
"Aku tidak sanggup kalau harus kehilangan lagi pria yang aku cintai. Tuhan kenapa kau tega" Ya-Ra masih terisak tanpa henti
Member BTS termasuk Seokjin hanya bisa diam tanpa berkata, mereka terus berdoa dan mengharapkan yang terbaik untuk Yoongi dan Yoo-Ra
"Apakah dia se terpuruk ini saat aku mengalami kecelakaan dulu?" Gumam Seokjin
Kabar tentang Suga yang mengalami kecelakaan belum diketahui media sama sekali, polisi masih merahasiakanya atas permintaan agensi karna tidak ingin kejadian seperti Seokjin terulang
Mereka akan merahasiakannya demi kebaikan Suga, media akan melebih lebihkan berita jika tahu bahwa Suga mengalami kecelakaan bersama seorang anak kecil
Tak lama kemudian pintu ruang operasi terbuka, keluarlah seorang dokter cantik yang tidak asing di mata mereka. Ma-Rin
"D-dokter Rin! B-bagaimana keadaan suami dan anakku dok?" Ya-Ra berlari mencengkram bahu dokter yang tak lain adalah teman nya, berusaha mendapatkan jawaban sebaik mungkin sesuai yang ia harapkan
"Keadaan Yoo-Ra jauh lebih baik dari yang diharapkan, syukurlah Yoongi menempatkan Ya-Ra di kursi belakang dan memasang seatbelt, jadi tubuh Ya-Ra tidak terlempar dari kursinya. Ia hanya mengalami memar di perut dan beberapa serpihan kaca di tubuhnya. Ia baik-baik saja, hanya pingsan akibat shock"
Semua member dan Ya-Ra menarik nafas lega
"Lalu bagaimana dengan Yoongi Hyung dok?" Tanya Jimin
"Yoongi masih ditangani oleh dokter lain, berdoalah untuk yang terbaik. Kau harus kuat Ya-Ra ssi"
Ya-Ra memeluk dokter Rin, tak bisa lagi menahan air matanya tangisnya kembali pecah di pelukan sang dokter, temannya
"Tolong kumohon selamatkan suamiku Dok, aku tidak ingin mengalami hal yang sama kedua kali. Kau yang menyaksikan betapa menderitanya aku dulu. Kumohon Ma-Rin ssi, selamatkan suamiku. Kumohoonnnn" tangisan Ya-Ra pun pecah
Ma-Rin mengelus punggung Ya-Ra dengan lembut "tenang saja, kami semua mengusahakan yang terbaik untuk Yoongi.."
Seokjin memandang itu dari kejauhan, tanpa melangkahkan kaki sedikitpun, tanpa mendekati Ma-Rin, kekasih yang beberapa hari tidak mengabarinya
Tak berapa lama, pintu tempat Yoongi operasi pun terbuka. Seorang dokter yang sudah terlihat cukup umur berjalan menghampiri mereka
"Operasi nya sudah selesai bu, pak"
Ya-Ra berdiri menghampiri dokter yang sepertinya sudah sangat senior itu
"Bagaimana keadaan Suami saya dokk?"
"Pasien Min Yoongi mengalami benturan cukup kuat di kepala nya, beruntung bukan bagian vital yang terkena sehingga ia masih bisa diselamatkan. Ia hanya mengalami luka serius di bagian kaki, namun tidak akan berakibat fatal. Hanya diberikan beberapa jahitan dan harus menjalani perawatan saja, selebihnya dalam kondisi yang baik"
Mereka pun menarik nafas lega. Akhirnya, yang mereka khawatirkan tidak terjadi
"Kami akan memindahkan pasien dan keponakanya ke ruang perawatan, apakah ruanganya akan disatukan?"
"satukan saja dok, agar kami lebih mudah menjaga nya"
Dokter itupun mengangguk
"Kau bisa tenang sekarang Ya Ra-ssi" ujar dokter Ma-Rin
Ya-Ra mengangguk lega
Dokter Rin pamit ke ruanganya dan Seokjin mengikutinya dari belakang
"Kau kemana saja? Kenapa pesanku tidak dibalas?"
Ma-Rin tak menjawab apapun
"Ma Rin-a!"
Ma-Rin menghentikan langkahnya dan mendekati Seokjin
"Jangan bertingkah aneh disini, ini rumah sakit. Banyak orang disini"
"Saudara Kim Seokjin, silahkan ke ruangan saya untuk berbicara terkait cedera di kakimu yang belum sembuh sepenuhnya"
Seokjin mengangguk mengerti
.
.
"Kau sebenarnya kenapa? Apa salahku? Kau marah kan padaku?"
"Aku tidak marah, aku hanya sedang ingin sendirian"
"Berhari hari menghilang? Kau bahkan tidak ada di rumah sakit. Apa kau cuti?"
"Aku tidak cuti, aku selalu datang ke rumah sakit sesuai jadwal shift ku"
"Sebenarnya kau ini kenapa?"
Ma-Rin menghela nafas "kenapa kau masih memikirkanku disaat yang terkurai lemas disana adalah putrimu sendiri? Apa kau tidak mencemaskan nya?"
"Tentu saja aku cemas, tapi aku lega karna dia tidak kenapa-kenapa. Sekarang aku mencemaskanmu, kau yang kenapa?"
"Seokjin-a.. sebenarnya kau melihat Yoo-Ra sebagai anakmu, atau sebagai bayang bayang Ya-Ra? Masa lalumu?"
Seokjin terkejut. Ia diam mematung tak mengatakan sepatah katapun