Melihat Galaxy yang pergi begitu saja membuat Aurora mengerutkan kening nya dan menatap kepergian Galaxy dalam diam
"Kakak mau kemana?" Teriak Aurora yang tidak di dengar oleh Galaxy sama sekali
"KAKAK!! TUNGGUIN ARA" ucap Aurora yang pergi meninggalkan mereka dan menyusul Galaxy. Sedangkan Samuel yang melihat itu menatap nanar dengan hati yang terasa sesak.
"Apa gue nggak ada kesempatan sedikitpun untuk ngemilikin Ara" batin Samuel dengan tatapan kosongnya
"KAK ALASKA!! KAKAK MAU KEMANA? TUNGGUIN ARA!!" Teriak Aurora yang berlari mengejar Galaxy
Mendengar teriakan Aurora, Galaxy pun menghentikan langkahnya dan berbalik menatap Aurora dengan tatapan yang sulit diartikan
"Jangan ikutin gue" ucap Galaxy
"Kakak kenapa? Ara ada salah ya?" Tanya Aurora
"Gue lagi mau sendiri" ucap Galaxy
"Nggak, Ara mau temenin kakak" ucap Aurora
"Lo ngerti ucapan gue nggak sih!! Gue bilang gue pengen sendiri!" Teriak Galaxy
"Biarin Ara nemenin kakak, Ara mohon" ucap Aurora dengan tatapan memelas "karna Ara nggak akan punya kesempatan lagi" Batin Aurora
"Oke, Kalau lo maksa. Ikut gue!" Ucap Galaxy yang menarik tangan Aurora dan membawanya pergi darisana
Sesampainya di rooftop, Galaxy melepaskan cengkraman tangannya ditangan Aurora, sedangkan Aurora sedikit meringis karna pergelangan tangannya terasa sakit karna di genggam dengan kuat oleh Galaxy
"Sekarang lo jawab pertanyaan gue dengan jujur" ucap Galaxy pada Aurora
"Kenapa lo balik lagi kesini?" Tanya Galaxy
"Ara pulang untuk minta maaf sama kakak dan mau pamitan juga" ucap Aurora yang membuat Galaxy menautkan Alisnya
"Jadi cuma itu aja alasan lo pulang kesini?" Tanya Galaxy
"Iyaa" lirih Aurora
"Trus lo mau pergi lagi dan ninggalin gue untuk kedua kalinya?" Tanya Galaxy
"Mungkin, tapi ini yang terakhir kalinya Ara pergi dan habis itu Ara nggak akan kembali lagi" ucap Aurora yang membuat amarah Galaxy memuncak
"KENAPA LO PULANG KESINI KALAU UJUNG-UJUNGNYA LO PERGI LAGI HAH?!!" Bentak Galaxy yang membuat Aurora sedikit takut
"Itu kan yang kakak mau" ucap Aurora yang membuat Galaxy terdiam sejenak
"YA! GUE MAU LO PERGI DARI HIDUP GUE, TAPI NGGAK GINI CARANYA, KEDATANGAN LO SEKARANG NGEBUAT LUKA GUE MAKIN DALAM, DAN NGEBUAT GUE SEMAKIN BENCI SAMA LO. SEHARUSNYA DARI AWAL LO NGGAK DATANG DI KEHIDUPAN GUE, PASTI HIDUP GUE NGGAK MENDERITA KAYAK SEKARANG!" ucap Galaxy
"Kakak kenapa berubah? Baru aja ngerasain kebahagian bareng kakak, tapi lagi-lagi kakak ngebuat Ara hancur, sebenernya mau kakak apa?" Batin Aurora yang menatap Galaxy dengan mata yang berkaca-kaca
"Hiksss sekarang mau kakak apa? Ara harus gimana supaya kakak bisa maafin Ara? Ara juga mau semua bisa cepet selesai supaya Ara bisa pergi dengan tenang" ucap Aurora dengan mata yang berkaca-kaca
"Mau gue, lo harus pergi jauh dari kehidupan gue mulai dari sekarang, karna jujur gue ngerasa nggak nyaman di dekat lo. Gue ngerasa lo nggak lebih dari orang asing yang datang dihidup gue. Jadi gue mohon pergi dari hidup gue karna gue mau lupain semua tentang lo dan mulai kehidupan baru gue" ucap Galaxy
Degggg
"O-oke Ara bakal ngelakuin permintaan kakak" ucap Aurora dengan air mata yang menetes dari pelupuk matanya
"Semoga lo hidup bahagia dan nemuin cowok yang lebih baik dari gue, karna hidup lo masih panjang dan gue bukan orang yang pantas untuk lo. Gue laki-laki brengsek dan gue nggak pantas tinggal di sisi lo. Gue akan ngelepasin lo dari bayang-bayang masa lalu kita" ucap Galaxy yang membuat hati Aurora semakin sesak
"Ma-maaf Ara cengeng" ucap Aurora sambil menghapus air matanya yang tak berenti mengalir.
"Kakak juga, semoga kakak bahagia dan nemuin perempuan yang jauh lebih baik dari Ara. Maafin Ara karna udah ngebuat hidup kakak menderita, mulai sekarang Ara akan jauhin kakak karna kakak berhak bahagia. Ara akan ngelepasin kakak mulai sekarang" ucap Aurora dengan perasaan benar-benar hancur
"Gue harus ngasih tau lo semua ini, karna gue nggak mau bikin lo sakit hati kedepannya" ucap Galaxy
"Kakak udah hancurin hati Ara sehancur-hancurnya" batin Aurora "kasih tau apa?" Tanya Aurora
"Ini tentang sikap gue belakangan ini. Lo nggak usah terlalu seneng sama sikap gue yang sedikit baik sama lo, karna gue ngelakuin ini karna perjanjian gue sama mommy" ucap Galaxy
Jderrrrr
Bagai di hantam ribuan pedang hati Aurora benar-benar hancur mendengar perkataan Galaxy barusan
"Maksud kakak, kakak perlakuin Ara dengan baik selama ini karna kakak udah janji sama mommy? Iya?! Bukan dari hati kakak sendiri?" Tanya Aurora
"Ya, gue terpaksa ngelakuin itu demi mommy, kalau boleh jujur gue nggak nyaman ngela...." ucapan Galaxy terpotong karna ucapan Aurora
"S-stop!! Hiksssss A-ara nggak kuat lagi dengernya hikss kakak jahat banget sama Ara" pecah sudah tangis Aurora mendengar kebenaran itu. Hati Galaxy ikut terenyuh mendengar ucapan Aurora yang terlihat begitu terpukul atas ucapannya
"Maafin gue" ucap Galaxy
"Gue adalah cowok paling brengsek Ra, gue udah bikin hati lo hancur kayak gini" batin Galaxy
"Oke, mulai sekarang kita adalah orang asing yang nggak pernah kenal sebelumnya" ucap Aurora dengan senyum tipisnya
"Hai, kenalin nama Ara, Aurora Sheanna Vaxilius, Ara Scorpio girl loh! Ara paling suka sama permen tangkai, salam kenal ya" ucap Aurora yang memperkenalkan dirinya pada Galaxy sambil mengulurkan tangannya seperti orang berkenalan
Duarrrrr!
Hati Galaxy terasa sangat sesak mendengar ucapan Aurora, mereka benar-benar seperti orang asing yang belum pernah kenal sebelumnya
"Hai, nama kamu siapa?" Tanya Aurora pada Galaxy.
"Ra, bukan gini maksud gue" ucap Galaxy dengan mata yang berkaca-kaca
"Nama kamu siapa? Kamu mirip banget sama pangeran Ara, tapi dia udah nggak ada" ucap Aurora yang menatap Galaxy dengan sendu
"Ra.." lirih Galaxy
"Kalau kamu nggak mau kenalan nggak papa kok, lain kali aja. Kalau gitu Ara pergi dulu ya, sampai ketemu lagi" ucap Aurora yang langsung berlari darisana
Saat berbalik membelakangi Galaxy, air mata Aurora langsung mengalir deras tak henti-hentinya, ditambah lagi hatinya benar-benar sesak seakan nyawanya di renggut paksa dari tubuhnya
"Hiksss sakit Ya Allah" lirih Aurora yang tak kuasa menahan sesak di dadanya.
Setelah kepergian Aurora, tubuh Galaxy langsung luruh begitu saja, tubuhnya terasa sangat lemah karna tak kuat menahan rasa sakit di dadanya
"Hiksss apa yang udah gue lakuin" lirih Galaxy dengan air mata yang mengalir dari mata indahnya
"ARRRGGHHHH!!!!!" Teriak Galaxy sekeras-kerasnya
🧃🧃🧃
Sesampainya di koridor, Aurora menghentikan langkahnya dan terduduk disana sambil menangis pilu. Keadaan koridor yang sepi karna saat ini pembelajaran sedang berlangsung membuat Aurora semakin ingin melepaskan rasa sakit hatinya
"Hikss kenapa sesakit ini" batin Aurora sambil menangis dalam diam
"Ara" panggil seorang pria yang membuat Aurora menegakkan kepalanya dan menatap orang itu
"Kak Samuel" lirih Aurora ketika melihat sosok jangkung itu berdiri di ujung sana.
Lagi dan lagi Samuel kembali melihat sosok Aurora dalam keadaan hancur seperti ini.
bukan kali pertama bagi Samuel melihat gadis cantik itu menangis pilu seperti itu. Bagaikan sebuah takdir, Samuel adalah malaikat penolong yang dikirim tuhan untuk memeluk Aurora disaat terpuruknya
Dengan langkah lebarnya, Samuel mendekati Aurora dan memeluknya dengan erat
Greppp
"Ssttt jangan nagis lagi" ucap Samuel sambil memeluk Aurora dengan erat
"Hiksss Ara nggak kuat lagi" ucap Aurora di sela tangisannya
"Kamu kenapa? Cerita sama kakak" ucap Samuel
"Hiksss kenapa hidup Ara nggak pernah bahagia?" Ucap Aurora yang membuat Samuel tertegun
"Kamu kok ngomong gitu" ucap Samuel
"Ara nggak kuat lagi kak, Ara mau mati aja hikss" ucap Aurora yang membuat Samuel mematung
"Siapa yang bikin kamu nangis? Bilang sama kakak" ucap Samuel
"Hiksss Ara nggak tau siapa dia" ucap Aurora
"Jangan nangis lagi oke, nanti dada kamu sesek loh, sekarang berenti dulu nangisnya trus kita belu minum oke" ucap Samuel
Tak lama kemudian, kepala Aurora terasa sangat sakit dan juga pusing. Pendengarannya seperti berdengung karna rasa sakit yang amat dahsyat
"Aakkhhh" ringis Aurora yang memegangi kepalanya
"Ra, kamu kenapa? Apa yang sakit" tanya Samuel dengan wajah khawatirnya
"Kepala Ara sakitt" ringis Aurora sambil menjambak rambutnya. Beberapa detik kemudian Aurora pun kehilangan kesadarannya dan pingsan di pelukan Samuel
"ARA!! BANGUN RA, KAKAK MOHON!" Teriak Samuel yang langsung menggendong Aurora dan membawanya ke UKS
Sedangkan dari seberang sana Angkasa menangkap sosok Samuel yang sedang menggendong seorang gadis, Angkasa sedikit bingung pasalnya tadi Samuel izin untuk ke toilet, tapi kenapa bisa membawa seorang gadis di pelukannya.
Angkasa menyipitkan matanya melihat siapa gadis yang berada di gendongan Samuel, tapi wajah gadis itu tertutup oleh rambut panjangnya dan Angkasa tidak dapat melihat siapa gadis itu
Baru saja ingin mengalihkan pandangannya, mata Angkasa menangkap sebuah gelang yang berada di pergelangan gadis itu, gelang yang persis dengan miliknya dan Galaxy.
"A-ara" Tanpa babibu, Angkasa langsung berlari keluar dan menyusul Samuel
"Lo kemana woi?!" Teriak Bara
"Ara!" Teriak Angkasa yang membuat mereka terkejut. Tak membutuhkan waktu lama, mereka pun segera menyusul Angkasa.
Brakkk
Sesampainya di UKS, Samuel langsung membuka pintu UKS dengan kasar yang menimbulkan suara yang amat keras yang membuat orang disana terkejut bukan main
"Dokter tolong periksa adik saya" ucap Samuel sambil meletakkan Aurora di brankar yang ada disana
"Baik, kamu boleh keluar dulu, saya akan memeriksa pasien" ucap Dokter itu. Dengan berat hati Samuel pun keluar dari sana dan membiarkan dokter menangani Aurora
Tak lama kemudian, datanglah Angkasa dan lainnya dengan wajah panik mereka, nafas mereka terlihat memburu karna berlari untuk sampai disini
"Siapa didalem?" Tanya Angkasa dengan wajah kalutnya "jangan bilang kalau itu Ara" ucap Angkasa pada Samuel
"Hmm, Ara ada didalam" ucap Samuel yang membuat mereka terkejut
"A-ara kenapa?" Tanya Angkasa
"Tadi gue nemuin Ara nangis di koridor, dan nggak lama setelah itu Ara bilang kalau kepalanya sakit banget dan nggak lama dia pingsan tepat di depan gue" ucap Samuel yang membuat Angkasa menatap dengan tatapan tak percaya
"Siapa yang ngelakuin ini sama Ara?" Tanya Angkasa
"Gue nggak tau pasti, tapi gue ngerasa kalau dia yang udah bikin Ara kayak gini" ucap Samuel dengan tangan terkepal kuat
"Siapa?" Tanya mereka
"Kalian jagain Ara disini, gue akan ngurus semuanya" ucap Samuel dengan mata elangnya
"Gue temenin" ucap Arsen
"Nggak usah, gue sendiri yang akan beresin masalah ini" ucap Samuel yang pergi begitu saja dari hadapan mereka.
🧃🧃🧃
Brakkk
Sesampainya di rooftop, Samuel langsung mendobrak pintu itu dengan kasar. Suara yang begitu nyaring itu mampu membuat Galaxy tersadar dari lamunannya.
Samuel menatap nyalang kearah Galaxy yang sedang duduk dengan mata yang memerah. Sepertinya pria itu habis menangis. Ya Samuel sangat yakin bahwa Galaxy lah penyebab dari penderitaan Aurora selama ini. Dengan langkah lebar, Samuel berjalan mendekati Galaxy
Bughhh
satu bogeman mentah mendarat di sudut bibir Galaxy dan membuat pria itu tersungkur kelantai karna kerasnya pukulan dari Samuel
"Lo apa-apaan anjing!!" Sentak Galaxy dengan mata yang berwarna merah
"Lo apain Ara hah?!!!" Teriak Samuel yang membuat Galaxy terdiam seribu bahasa
"Lo nggak usah ikut campur urasan gue sama Ara!! Lo bukan siapa-siapa nya dia!" Ucap Galaxy
"YA, GUE BUKAN SIAPA-SIAPA NYA ARA, TAPI GUE NGGAK BISA NGELIAT DIA MENDERITA TERUS MENERUS, DAN ITU KARNA SAHABAT GUE SENDIRI!! INGAT, LO JUGA BUKAN SIAPA-SIAPANYA ARA" Bentak Samuel
"JAGA OMONGAN LO BANGSAT!! GUE KAKAK NYA ARA!" Teriak Galaxy
"Kakak? Kakak lo bilang? Kakak mana yang tega nyakitin adiknya sendiri haah?!! Lo bukan kakak nya Ara, lo nggak lebih dari cowok brengsek!" Ucap Samuel
"Mendingan lo pergi, ini bukan urusan lo" ucap Galaxy
"Gue nggak akan pergi sebelum dapetin yang gue mau" ucap Samuel dengan sorot mata tajam
"Lo mau apa?" Tanya Galaxy yang menatap tajam kearah Samuel
"Apa lo yang udah bikin Ara nangis?" Tanya Samuel
"Kalau iya kenapa hah?! Owhh apa jangan-jangan dia ngadu sama kalian kalau gue udah nyakitin dia dan buat dia menderita, iya?!!" Ucap Galaxy
Bugghhhh
Bugghhhh
Samuel kembali membabi buta Galaxy tanpa ampun. Ucapan Galaxy benar-benar menyakitkan dan sungguh keterlaluan
"Lo kenapa anjing?!!" Teriak Galaxy yang tidak terima mendapat pukulan bertubi-tubi dari Samuel
"Lo emang cowok paling brengksek yang pernah gue temuin" ucap Samuel
"Kalau gue cowok brengsek trus urusan sama lo apa?!" Tantang Galaxy
"Gue nggak ada urusan sama sifat brengsek lo itu, tapi yang jadi urusan gue sekarang adalah Ara. karna lo udah nyakitin Ara gue nggak akan tinggal diam. Segala sesuatu yang menyangkut Ara itu akan jadi urusan gue" ucap Samuel
"Hoo apa jangan-jangan lo suka sama Ara, iya?!!" Ucap Galaxy
"KALAU IYA KENAPA?!!" Bentak Samuel
"Wahh gue nggak pernah ngebayangin hal ini bakal terjadi" ucap Galaxy dengan tawa sumbangnya
"Yaudah, kalau lo suka sama dia ambil aja" ucap Galaxy
"Ara bukan barang yang bisa di ambil maupun dibuang gitu aja Alaska!! Dia manusia! Dan dia juga punya hatii! Lo nggak mikir gimana perasaan dia waktu lo ngebentak dan nyakitin dia hah?!! Ingat dia perempuan. Seharusnya lo mikir kalau mommy lo di posisi itu apa lo nggak akan hancur hah?!!" Bentak Samuel yang membuat Galaxy terdiam
"Ara bukan cuma seorang gadis, dia juga seorang anak dan seorang adik. Gimana perasaan keluarga nya kalau tau putri yang mereka jaga seperti berlian tiba-tiba di hancurin sama cowok brengsek kayak lo?!! Lo nggak mikir anjing!!" Ucap Samuel
"Semarah apapun lo sama dia, lo nggak berhak nyakitin dia. Lo nggak berhak ngebentak dan nyakitin mental nya Ara. Dia bukan milik lo, dia milik orang tuanya, jadi lo harus sadar lo nggak boleh ngelakuin hal itu. Lo nggak ada hak apapun buat nyakitin Ara, karna lo nggak lebih dari seorang kakak Angkat!" ucap Samuel
Setiap kata yang diucapkam oleh Samuel mampu menjadi boomerang untuk Galaxy. Ucapan Samuel benar-benar menusuk relung hatinya dan membuat Galaxy seperti orang yang paling jahat di dunia ini
"Nggak usah nasehatin gue, mendingan lo temenin cewek yang lo suka itu, hibur dia dan bahagiain dia" ucap Galaxy
"Lo kenapa jadi gini? Lo bukan Galaxy yang gue kenal" ucap Samuel
"PERGI!!" bentak Galaxy
"Gue nggak akan pergi sebelum lo minta maaf sama Ara sekarang juga" ucap Samuel
"Gue nggak akan pernah minta maaf bahkan sampe mati sekalipun" ucap Galaxy
"Ka.." lirih Samuel yang tidak mengerti lagi harus berbuat apa untuk menghadapi sahabatnya itu
"Udahlah sana lo pergi dan temuin dia, dia pasti udah nunggu lo diluar kan? Sana pergi tunggu apalagi" Ucap Galaxy dengan wajah frustasi
"ARA DI UKS ALASKA!! DIA SAKIT DAN ITU SEMUA GARA-GARA LO!! DIA PINGSAN DI KORIDOR KARNA NANGIS HISTERIS DISANA, LO KENAPA BISA SEJAHAT INI ALASKA?!!" teriak Samuel
Jderrrrrrr
"A-apa" beo Galaxy yang tidak percaya dengan ucapan Samuel
"Bahkan lo nggak pernah nyentuh ataupun nyakitin musuh perempuan kita Selama ini. Lo lebih milih ngasih ke yang lain karna gue tau lo punya prinsip kalau lo nggak akan nyakitin perempuan mana pun, tapi kenapa sekarang lo malah nyakitin Ara? DIA AURORA!! DIA KESAYANGAN KITA BERENAM KA, TERLEBIH LAGI DIA PEREMPUAN YANG LO CINTA GALAXY!!"
Duarrrrrrr!!!
"Apapun yang lo lakuin ke Ara sekarang nggak ada bedanya sama lo nyakitin mommy lo sendiri, karna gue tau dia juga seorang wanita terlebih lagi dia bener-bener sayang sama Ara lebih dari apapun" ucap Samuel yang pergi dari sana
Setelah mendengar itu semua, satu kata untuk mendeskripsikan keadaan Galaxy saat ini. Yaitu "hancur". Ya hidupnya benar-benar hancur setelah mengetahui semuanya.
🧃🧃🧃
Sedangkan di UKS saat ini, Aurora baru saja sadar dari pingsannya, dokter mengatakan bahwa Aurora hanya kelelahan di tambah lagi terlalu banyak fikiran dan tekanan yang menyebabkan kondisi tubuhnya menurun dan akhirnya pingsan.
Semenjak siuman tadi, Aurora sangat enggan untuk membuka suara, gadis itu hanya diam dengan tatapan kosongnya. Keadaan Aurora saat ini benar-benar kacau seperti hidup tanpa jiwa.
Kenangan indah nya bersama Galaxy kembali berputar di pikiran bagai kaset rusak yang mempu membuat hatinya semakin sesak. Setiap detik yang mereka habiskan terekam jelas di otak Aurora
"Kamu terlalu abu-abu untuk bisa di tebak, bahkan apapun yang kamu lakukan akan memutar balikkan dunia dalam sekejap" batin Aurora
Ya, Galaxy adalah pria misterius yang tidak akan bisa di tebak. Dia terlalu abu-abu untuk di kenali, bahkan apapun yang dia lakukan bisa saja berbanding terbalik dengan kebiasaan yang dia miliki.
Sama seperti sekarang. Di satu sisi dia bagai seorang malaikat yang sangat mencintai Aurora tapi di sisi lain, dia bagai iblis yang tak segan-segan menyakiti bahkan membunuh Aurora sekalipun. Kedua sifat itu mustahil untuk di tebak. Dan karna sifat itulah Galaxy akan kehilangan satu persatu hal berharga di hidupnya.
"Ara, sayang kamu kenapa?" Tanya Angkasa yang sedari tadi membujuk Aurora untuk berbicara tapi tsk kunjung mendapatkan jawaban dari gadis itu
"Ra, bilang sama kita siapa yang nyakitin kamu. Kita janji kita akan bales perbuatan dia dan bikin dia menderita" ucap Arsen
"Ara nggak kenal siapa dia" ucap Aurora
"Kakak akan cari dia sampe dapet" ucap Angkasa dengan wajah seriusnya
"Nggak usah, kalian nggak akan bisa temuin dia" ucap Aurora
"Kok gitu, kita harus ngasih pelajaran sama dia" ucap Nathan
"Apa yang kalian lakuin nggak akan ngerubah apapun ysng terjadi sekarang" ucap Aurora
"Ra, kamu kenapa jadi gini?" Tanya Angkasa yang merasa sosok Aurora berbeda dengan sosok biasanya
"Anterin Ara pulang,Ara mau istirahat" ucap Aurora dengan wajah dinginnya