I'm Only Me When I'm With You...

By aulitaarin

1.2M 69.3K 3.7K

Cerita ini berada tepat dibawah perlindungan Undang - Undang Dasar Negara Republik Indonesia. (UU No. 28 Tahu... More

I'm Only Me When I'm With You
I'm Only Me When I'm With You | Prologue
I'm Only Me When I'm With You | Chapter 1
I'm Only Me When I'm With You | Chapter 2
I'm Only Me When I'm With You | Chapter 3
I'm Only Me When I'm With You | Chapter 4
I'm Only Me When I'm With You | Chapter 5
I'm Only Me When I'm With You | Chapter 6
I'm Only Me When I'm With You | Chapter 7
I'm Only Me When I'm With You | Chapter 8
I'm Only Me When I'm With You | Chapter 9
I'm Only Me When I'm With You | Chapter 10
I'm Only Me When I'm With You | Chapter 11
I'm Only Me When I'm With You | Chapter 12
I'm Only Me When I'm With You | Chapter 13
I'm Only Me When I'm With You | Chapter 14
I'm Only Me When I'm With You | Chapter 15
I'm Only Me When I'm With You | Chapter 16
I'm Only Me When I'm With You | Chapter 17
I'm Only Me When I'm With You | Chapter 18
I'm Only Me When I'm With You | Chapter 19
I'm Only Me When I'm With You | Chapter 20
I'm Only Me When I'm With You | Chapter 21
I'm Only Me When I'm With You | Chapter 22
I'm Only Me When I'm With You | Chapter 23
I'm Only Me When I'm With You | Chapter 24
I'm Only Me When I'm With You | Chapter 25
I'm Only Me When I'm With You | Chapter 26
I'm Only Me When I'm With You | Chapter 27
I'm Only Me When I'm With You | Chapter 28
I'm Only Me When I'm With You | Chapter 29
I'm Only Me When I'm With You | Chapter 31
I'm Only Me When I'm With You | Chapter 32
I'm Only Me When I'm With You | Chapter 33
I'm Only Me When I'm With You | Chapter 34
I'm Only Me When I'm With You | Chapter 35
I'm Only Me When I'm With You | Chapter 36
I'm Only Me When I'm With You | Chapter 37
I'm Only Me When I'm With You | Chapter 38
I'm Only Me When I'm With You | Chapter 39
I'm Only Me When I'm With You | Chapter 40
I'm Only Me When I'm With You | Chapter 41
I'm Only Me When I'm With You | Chapter 42
I'm Only Me When I'm With You | Chapter 43
I'm Only Me When I'm With You | Chapter 44
I'm Only Me When I'm With You | Chapter 45
I'm Only Me When I'm With You | Chapter 46
I'm Only Me When I'm With You | Chapter 47
I'm Only Me When I'm With You | Chapter 48
I'm Only Me When I'm With You | Chapter 49
I'm Only Me When I'm With You | Chapter 50
I'm Only Me When I'm With You | Chapter 51
I'm Only Me When I'm With You | Chapter 52
I'm Only Me when I'm With You | Chapter 53
I'm Only Me When I'm With You | Chapter 54
I'm Only Me When I'm With You | Chapter 55
I'm Only Me When I'm With You | Chapter 56
I'm Only Me When I'm With You | Chapter 57
I'm Only Me When I'm With You | Chapter 58
I'm Only Me When I'm With You | Chapter 59
I'm Only Me When I'm With You | Chapter 60
The Scandalous Game - Dominic Wilhalm
I'm Only Me When I'm With You | Chapter 61
I'm Only Me When I'm With You | Chapter 62
I'm Only Me When I'm With You | Chapter 63
I'm Only Me When I'm With You | Chapter 64
I'm Only Me When I'm With You | Chapter 65
I'm Only Me When I'm With You | Chapter 66
I'm Only Me When I'm With You | Chapter 67
I'm Only Me When I'm With You | Chapter 68
I'm Only Me When I'm With You | Chapter 69
I'm Only Me When I'm With You | Chapter 70
I'm Only Me When I'm With You | Chapter 71
I'm Only Me When I'm With You | Chapter 72
I'm Only Me When I'm With You | Chapter 73
I'm Only Me When I'm With You | Chapter 74
I'm Only Me When I'm With You | Chapter 75
I'm Only Me When I'm With You | Chapter 76
I'm Only Me When I'm With You | Chapter 77
I'm Only Me When I'm With You | Chapter 78
I'm Only Me When I'm With You | Chapter 79
I'm Only Me When I'm With You | Chapter 80
I'm Only Me When I'm With You | Chapter 81
I'm Only Me When I'm With You | Chapter 82
I'm Only Me When I'm With You | Chapter 83
I'm Only Me When I'm With You | Chapter 84
I'm Only Me When I'm With You | Chapter 85
I'm Only Me When I'm With You | Chapter 86
I'm Only Me When I'm With You | Chapter 87
I'm Only Me When I'm With You | Chapter 88
I'm Only Me When I'm With You | Chapter 89
I'm Only Me When I'm With You | Ending

I'm Only Me When I'm With You | Chapter 30

13.6K 915 62
By aulitaarin

Lunaby meringis menahan sakit, ketika Gerald mendorong tubuhnya hingga pagutan bibir mereka terlepas secara terpaksa. Kedua mata berwarna cokelat dan biru itu saling bersitatap antar satu sama lain, sebelum Gerald mengalihkan pandangannya seiring dengan tubuhnya yang menjauhi tubuh Lunaby.

Lunaby masih menatap tajam ke arah pria yang bibir bawahnya sudah membengkak akibat ulahnya itu, sebelum berdehem pelan untuk memecahkan keheningan yang terjadi di antara keduanya. "Aku tidak akan meminta maaf."

"Jangan melakukan itu lagi, Luna."

"Apa?" ucap Lunaby terkejut, ketika mendengar perkataan dari pria di hadapannya yang sangat berbeda dengan apa yang ada dipikirannya.

Gerald yang saat ini sudah berada di ujung ruangan pun menggelengkan kepalanya pelan, tanpa berniat untuk membalikkan tubuhnya menatap Lunaby. "Jangan pernah melakukan itu lagi. Menciumku."

"Bukannya itu apa yang kamu inginkan?"

Ucapan Lunaby sontak membuat Gerald menoleh menatap ke arah wanita itu dengan tatapan tajamnya. "Apa aku benar-benar serendah itu di matamu, Luna?"

"Aku tidak berpikiran seperti itu."

"You just fucking raped me."

Lunaby mengernyitkan alisnya, "Aku tidak melecehkan kamu. Sama sekali tidak."

"Kamu menarikku, dan kamu menciumku secara paksa. Bukankah itu termasuk ke dalam tindakan pelecehan?"

"Tetapi kamu menginginkannya."

Gerald tertawa sinis, "Dengan kamu yang baru saja mengatakan seperti itu, itu sama saja menunjukkan betapa rendahnya aku di mata kamu."

"Tetapi aku melakukannya karena kamu mengatakan kepadaku bahwa kamu menginginkanku kembali." ujar Lunaby.

Gerald menggelengkan kepalanya, "I was. Tetapi tidak lagi, setelah kamu mengatakan kepadaku kalau kamu menolakku."

"Apa perlu aku ingatkan, siapa di sini yang telah memiliki kekasih?" tanya Gerald yang lalu menolehkan wajahnya menatap Lunaby.

Lunaby terdiam di tempatnya untuk beberapa saat, sebelum membuang napasnya kasar "Aku memang mengatakan itu kepadamu, dan aku minta maaf."

"Kamu tidak perlu meminta maaf, Luna. Kamu benar, kamu memang sudah memiliki kekasih dan aku yang seharusnya sadar akan itu. Aku menghargai keputusanmu untuk memilih James dari padaku."

"Aku... aku"

"Kalau tujuan kamu membawa aku ke sini adalah untuk mengingatkanku bahwa kamu sudah bersama pria yang kamu cintai dan memintaku untuk tidak datang kepadamu lagi, aku sudah melakukan itu tanpa kamu perlu berepot-repot membawaku ke kamar ini."

"Kamu... menghilang."

Gerald menatap wanita itu untuk beberapa saat, sebelum menganggukkan kepalanya membenarkan perkataan Lunaby. "Yes, I did. Aku sangat sibuk beberapa minggu belakangan."

Tidak ada pembicaraan yang terjadi antar keduanya setelah itu. Gerald yang merasa tidak kuat untuk menetap lebih lama di ruangan itu pun bangkit dari posisinya, dan berjalan menuju pintu ruangan. "Kalau sudah tidak ada lagi yang ingin kamu bicarakan, aku akan pergi."

"Gerald," panggil Lunaby ketika Gerald sudah berada tepat di sisinya, hendak membuka pintu kamar di belakangnya. Pria itu hanya terdiam, tidak menjawab panggilan Lunaby kepadanya.

"Aku..." Lunaby menggigit bibir dalamnya, "Aku—"

"Aku akan keluar saat ini juga, apabila kamu—"

"Aku tidak suka kamu bersama Clara." ucap Lunaby dalam satu tarikan napas. Wanita itu lalu menundukkan wajahnya, tidak berani menatap ke arah Gerald yang saat ini sedang menatapnya.

Suasana hening kembali tercipta di antara keduanya, hingga suara tawa sinis Gerald pun terdengar. "Kamu egois, Luna."

"Aku bukannya egois... aku— aku hanya menyampaikan apa yang menggangguku malam ini, hingga membawa kita berada di sini."

"Lalu apa yang kamu ingin aku lakukan?" tanya Gerald yang kemudian menatap wanita itu.

Lunaby memejamkan matanya, "Jangan bersama Clara."

Lunaby membuka kedua matanya ketika dirinya mendengar suara tepukan tangan yang berasal dari Gerald. Wanita itu lalu menatap tubuh Gerald yang kembali menjauh darinya. "Kamu benar-benar egois, Luna."

"Aku—"

"Kamu memintaku untuk tidak bersama Clara, but look at you Lady." Gerald tertawa sinis, "Kamu bahkan masih bersama pria itu, di saat kamu menyuruhku untuk tidak bersama Clara."

"You're being so weird right now, Luna. Aku tidak mengerti dengan semua perkataan dan sikap kamu malam ini. Minggu lalu kamu sendiri yang mengatakan kepadaku kalau kamu bahagia dengan kekasihmu, so I let you go. Dan sekarang, di saat aku akan mencari kebahagiaanku sendiri—bahkan mungkin dengan Clara, kamu dengan anehnya datang dan mengatakan kalau kamu tidak menyukai aku bersama Clara?"

"Aku hanya mengatakan apa yang menggangguku malam ini."

"Aku benar-benar tidak mengerti dengan jalan pikiranmu." ujar Gerald. "Lalu apabila kamu tidak ingin aku bersama Clara, kamu ingin aku bersama siapa? Berharap kepadamu sementara kamu sendiri tidak ingin kembali kepadaku?"

"I'm not a doll that you can play whenever you want, Luna."

"Aku tidak menganggapmu seperti itu, Gerald!"

Gerald berdecak, "Lalu apa yang kamu inginkan? Apa maksudmu menyuruhku untuk menjauh dari Clara? Luna aku benar-benar tidak bisa mengerti kamu saat ini."

"Aku hanya—"

"You're being so naive and manipulative Luna, in case you have no idea about what you're doing right now."

Lunaby menundukkan wajahnya. Apa yang diucapkan oleh pria itu memanglah sebuah kebenaran. Bahkan Lunaby sendiri tidak mengerti dengan apa yang terjadi kepada dirinya saat ini. Lunaby memejamkan matanya untuk beberapa saat, mencoba memikirkan resiko yang terjadi apabila ia menyampaikan apa yang ingin ia sampaikan. Tetapi mengingat keinginannya untuk mengatakan itu sudah bulat, Lunaby pun menarik napasnya panjang sebelum mengatakannya dalam satu tarikan napas.

"Aku dan James bukanlah sepasang kekasih."

Bukan hanya Gerald saja yang terkejut atas kalimat yang baru saja dikatakan oleh Lunaby, namun sepertinya wanita itu pun sama terkejutnya dengannya. Walaupun begitu, Lunaby tetap merasa lega, karena pada akhirnya ia berhasil menyampaikan apa yang selama ini menjanggal hatinya.

"Hentikan permainan bodohmu itu, Luna."

Lunaby mengernyit, "Aku mengatakan yang sejujurnya kepadamu."

Gerald menggelengkan kepalanya, "Aku benar-benar tidak mengerti."

Lunaby membuang napasnya kasar. Wanita itu lalu berjalan dari posisinya untuk menghampiri Gerald yang saat ini sedang berdiri di depan jendela kamar. "Aku dan James bukanlah sepasang kekasih, kami bahkan tidak pernah menjadi sepasang kekasih."

"Tetapi kamu mengatakan kepadaku kalau kamu dan dia adalah sepasang kekasih, dan kamu sangat mencintainya."

"Aku melakukan itu karena aku belum siap dengan kehadiran kamu."

Gerald menatap wanita itu dengan bingung, "Kita bertemu dengan cara yang tidak sengaja, Luna."

Lunaby menganggukkan kepalanya membenarkan, "Kamu benar. Dan karena itulah aku sampai melakukan kebohongan terbesar kepadamu."

"Jadi kamu berbohong mengenai James?"

"I had to." Lunaby lalu membuang napasnya kasar, "Di saat aku bertemu denganmu di Brooklyn, aku—"

"Aku minta maaf Ge, tetapi aku benar-benar tidak bisa berpikir dengan jernih malam di mana kita bertemu di Brooklyn." Lunaby menundukkan wajahnya, "Ketika kamu mengajakku untuk makan malam di restoran itu, hal pertama yang aku pikirkan adalah bagaimana untuk tidak kembali terjerat kepadamu, karena aku yang takut untuk memulai kembali. Dan karena itu, aku pun membuat kebohongan terbesar dengan mengatakan kalau aku sudah memiliki kekasih."

"Siapa James?" tanya Gerald dengan datar.

Lunaby menatap Gerald untuk beberapa saat, "James adalah photographerku di New York."

"Lalu kenapa kamu mengatakan kebenarannya kepadaku malam ini?"

Lunaby menggigit bibirnya dan tidak langsung menjawab pertanyaan Gerald, yang membuat pria itu menoleh ke arah Lunaby. "Aku... ak— aku tidak kuasa melihatmu merengkuh pinggang wanita tadi. Aku..."

"Kamu kenapa, Luna?"

"Aku tidak siap apabila aku harus melepasmu lagi, Leon."

Sekujur tubuh Gerald seketika menegang, ketika pria itu mendengar nama panggilan yang baru saja diucapkan oleh Lunaby untuknya. Nama panggilan yang sudah sepuluh tahun ini tidak pernah ia dengar, kini kembali terucap dari bibir yang sama sejak belasan tahun silam.

"Lun—"

Lunaby dengan cepat menggelengkan kepalanya. "Please don't call me Luna ever again, aku tidak bisa mendengar nama itu terucap dari bibirmu."

Gerald menghela napasnya berat, "Samantha."

"Apa yang sebenarnya kamu inginkan?" lanjut Gerald yang membuat Lunaby seketika menoleh menatapnya.

Tidak membutuhkan waktu bagi Lunaby untuk menjawab pertanyaan Gerald. Karena tepat setelah pria itu mengutarakan pertanyaannya, Lunaby pun dengan lantangnya menjawab, "Kamu."

"Atha,"

"Aku ingin kamu, Leon. Aku ingin menjadi milikmu lagi, dan aku pun ingin kamu menjadi milikku lagi." tukas Lunaby dengan cepat.

"Tha—" ucapan Gerald pun kembali terpotong, akibat bibir Lunaby yang kini sudah mencium bibirnya terlebih dahulu.

Gerald masih menutup mulutnya, tidak membalas ciuman wanita itu. Tetapi ketika pria itu merasakan gigitan pada bibir bawahnya karena ulah wanita itu, Gerald yang sudah tidak mampu lagi menahan hasratnya pun langsung membalas ciuman wanita itu tidak kalah semangatnya.

Ciuman antar keduanya pun berlangsung untuk waktu yang cukup lama, saling menyalurkan rasa rindu yang sudah lama terpendam lewat ciuman tersebut. Gerald yang awalnya membiarkan Lunaby memimpin ciuman mereka pun langsung mengambil alih permainan, dengan merapatkan tubuh Lunaby mendekat ke tubuhnya, dan memperdalam ciumannya.

Ketika merasakan Lunaby yang sudah mulai kehabisan udara, Gerald pun menurunkan permainan bibirnya beralih ke leher dan telinga wanita itu. Pria itu mempermainkan lidahnya di atas permukaan leher Lunaby, bahkan hingga menghilangkan jejak kemerahan yang berfungsi sebagai penanda bahwa Lunaby adalah miliknya.

Dan ketika ciumannya beranjak ke telinga wanita itu, Gerald pun membisikkan perkatannya yang langsung membuat seluruh tubuh Lunaby menegang di tempat. "Let's end the game that you're playing right now, Samantha. Because when you walk out that door tomorrow, you're no longer James's, you're mine, Samantha."

"You're mine."

____________________

Continue Reading

You'll Also Like

12.8M 1M 79
⚠️DON'T COPY MY STORY!!⚠️ #mafiaseries Gadis yang terlahir memiliki paras yang sangat sangat cantik bagaikan sesosok malaikat.serta memiliki netra bi...
15.4M 182K 31
" Aku bisa membantumu, tapi dengan satu syarat. " Harva " Mm..Apa syaratnya? " Nesha " Layani aku setiap aku mau dan selama masa kuliah kita. " Harva...
4.4M 386K 44
Grizelle Ivana Adhitama, Perempuan yang sedari kecil tinggal di panti asuhan, ia bercerai karena mantan suaminya ketahuan selingkuh dan membohongi di...
1.1M 47.9K 49
Ini adalah versi revisi!! Hidupku hancur setelah hari itu tiba, kehidupan yang awalnya selalu di landasi dengan keceriaan kini telah hilang ditelan o...